Bab 3

Anna masih menangis di pelukan Luna, dia seakan menumpahkan semua rasa sakit dan juga sesak nya disana.

"Kak, aku akan mengurus proses perceraian Anna dulu. Aku ingin semuanya berhasil dengan cepat" ucap Lyona bangkit dari duduk nya.

"Ya pergilah Dek, sudah cukup selama ini dia bertahan dan sudah seharusnya dia bahagia" tegas Luna sambil mengusap punggung Anna lembut.

Lyona mengangguk, dia lalu pergi dari sana membawa tas kerja nya.

"Ann, pergilah istirahat dulu di kamar biasanya" pinta Luna dengan lembut.

"Terimakasih Kak, tapi aku ingin bersantai dulu di gazebo belakang" balas Anna tersenyum.

"Yasudah ayo, Kakak temani" ucap Luna sambil beranjak dari duduk nya.

Keduanya melangkah ke arah pintu belakang yang ada di dapur. Anna mengenal Lyona sudah sejak 3 tahun kebelakang dan saat itu juga keduanya dekat, bahkan dengan Luna pun Anna sangat dekat karena memang Anna pembawaan yang menyenangkan dan baik.

"Kak, aku tidak terlalu sedih saat mengetahui Jodie menikahi Beliana" ucap Anna setelah keduanya duduk di ayunan yang menghadap ke kolam berenang.

"Lalu?" tanya Luna, memang dia tidak tahu pasti permasalahannya dan hanya tahu bahwa Jodie berselingkuh sejak lama.

"Ternyata Jodie dan keluarga nya merasa bersalah karena mereka Nenek meninggal, ternyata Nenek tidak sakit melainkan tertabrak oleh Jodie" jelas Anna dengan menatap lurus ke depan.

"Aku pernah mendengar bahwa Jodie memang akan menikahi Beliana dalam waktu dekat, aku hanya bisa menekan semua itu karena aku yakin bahwa itu tidak akan terjadi. Namun apa? Aku terlalu bodoh hingga selama 5 tahun ini aku di bohongi mentah-mentah oleh keluarga itu" lanjut Anna dengan menyeka air mata nya.

Luna memeluk sahabat Adik nya tersebut, dia bisa merasakan bagaimana sakitnya di bohongi saat kita sudah benar-benar menerima dan sayang pada orang tersebut.

🍀🍀🍀

Ke esokan pagi nya, mansion Jodie sangat heboh karena kedatangan Frisil sang Kakak yang marah besar pada mereka.

"Frisil, duduk dulu Nak. Semalam kamu baru tiba dan pagi-pagi kau sudah marah-marah" ucap Ayah Robi dengan sedikit sinis.

"Biarkan saja Ayah, karena itu bukti kekecewaan kami pada kalian. Kami ini keluarga kalian dan kami juga berhak tahu apa yang kalian alami, namun apa yang kalian lakukan? Bahkan kalian tidak sama sekali memberitahu kami tentang masalah Jodie yang menabrak Nenek Anna sampai meninggal" terang Ishak, Suami dari Frisil.

"Apa yang di katakan oleh Suamiku benar Ayah, kalian sangat kejam pada Anna. Ingat, kalian juga punya anak perempuan yang masih single" ucap Frisil.

"Jodie dan Beliana, aku tak pernah menyangka akan keputusan kalian menikah diam-diam selama ini. Aku disini sangat malu akan kelakuan kalian pada Ana, dan kau Jodie siap-siap saja kalau Anna akan mengambil semua milik nya terutama yang di perusahaan kamu" bentak Frisil dengan terkekeh sinis.

Deg.

Jantung Ayah Robi seakan berhenti saat mendengar ucapan Putri nya. Ah bukan hanya Ayah Robi saja, namun Jodie dan yang lainnya pun sudah berwajah tegang.

"Itu tidak akan mungkin karena aku tidak akan menceraikan Anna" balas Jodie yakin.

"Hei kau jangan lupa bung bahwa Anna punya Lyona sang Pengacara kondang yang mampu melawan dengan telak" ucap Ishak santai.

"Dan jangan lupa juga dengan ucapan Ayah semalam pada Anna, apa kalian ingat? Jadi orang jangan sombong dan naif, karena itu akan membuat kalian luluhlantah" timpal Frisil kembali.

Beliana? Dia hanya diam dengan seribu bahasa karena takut akan Frisil. Sejak dulu Kakak Jodie memang tidak merestui hubungan mereka.

"Selamat menikmati dan jangan coba-coba cari kami, minta bantuanlah pada wanita yang kau agung-agungkan itu, Beliana" ucap Frisil dengan menunjukan wajah tak suka nya.

Plak.

"Kau semakin menjadi saja Frisil, ingat kau itu anak kami dan keluarga kami" bentak Ibu Gina setelah melayangkan tamparannya.

Frisil meraba pipi nya, dia lalu menatap Ibu nya dengan sengit.

"Anak? Keluarga? Ah atau yang lebih tepatnya lagi aku ini adalah anak pancingan yang sengaja kalian pungut dari panti asuhan, aku tahu semuanya Bu" balas Frisil dengan nafas memburu.

"Kalian bukan keluarga ku, kalau kalian keluarga tidak akan sampai menjual anak gadisnya hanya karena saham yang anjlok" bentak Frisil dengan kilatan amarah.

Ishak langsung memeluk Istri nya dan menenangkan nya dengan usapan lembut.

"Maaf Tuan dan Nyonya, di luar ada tamu" ucap kepala pelayan dengan menunduk takut.

Huh.

"Suruh masuk bi" balas Ayah Robi setelah menetralkan amarah nya.

Tap.

Tap.

"Selamat pagi semuanya" sapa seorang wanita dengan sangat elegant.

"Lyona" panggil Frisil tersenyum.

Yap, wanita itu adalah Lyona sahabat Anna.

"Ini untukmu Jodie" ucap Lyona memberikan amplop pada Jodie yang menatap nya tak suka.

"Jangan kira kau akan menang melawanku, Lyona" bentak Jodie seolah tahu apa isi dari amplop tersebut.

Lyona terkekeh kecil dan menatapnya dengan sinis, dia lalu pergi mendekati Frisil dan Ishak.

"Tak ada alasan bagiku untuk takut melawan mu, Jodie. Tunggulah 2 hari lagi kau akan kalah dan kau serta keluargamu harus membayar apa yang sudah kalian lakukan pada sahabatku, Anna. Ehemm, jangan lupa modal yang kau pakai dari penjualan aset dan rumah Nenek Anna" jelas Lyona dengan tatapan tajam.

Brak.

"Itu tidak akan terjadi karena hakim tidak akan menerima gugatan ini" teriak Jodie dengan penuh emosi.

"Oh ya? Percaya diri sekali kau ini" balas Lyona dengan santai.

"Saya hanya menyampaikan itu saja dan bersiaplah" ucap Lyona kembali melangkah pergi dari sana.

Bukan hanya Lyona, tetapi Ishak dan Frisil pun pergi dari sana dan tak akan kembali kesana karena sudah cukup sabar mereka dalam menghadapi keluarga nya itu.

Setelah kepergian Lyona, Jodie pergi ke kamar nya dengan wajah yang penuh emosi.

Dia akan meminta bantuan temannya yang bekerja sebagai pengacara ataupun yang punya kenalan hakim nanti nya.

"Mas, bagaimana ini?" tanya Beliana saat melihat Jodie masuk ke kamar.

"Diamlah aku sedang pusing" jawab Jodie dengan cepat.

Beliana diam dengan patuh, dia duduk kembali bersama Putranya yang sedang terlelap di atas ranjang.

"Sial, kenapa aku malah terjebak seperti ini" batin Beliana kesal.

Beliana memperhatikan Jodie yang sedang menelpon, dia lalu mengabari orangtua nya bahwa kekacauan ini berlanjut sampai sekarang dan malah semakin runyam.

"Ehem aku ada ide, aku tak mau kalau Mas Jodie harus mempertahankan Anna" gumam Beliana dengan tersenyum.

Dia lalu mengambil ponsel nya kembali dan mencari nomor kontak seseorang. Dia lalu mengirim pesan padanya dan akan janji jumpa bertemu di suatu tempat.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Masfaah Emah

Masfaah Emah

emang kaki -laki ga tau dri, padahal dia Kya karna istri nya, eeh mlah selingkuh

2023-03-07

0

Ilan Irliana

Ilan Irliana

aiiihhh...ning seru crt n...hihi

2022-09-20

0

Endang 💖

Endang 💖

up lg thor

2022-09-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!