"Nak,Nesya.kenapa jam segini baru pulang?" tanya pemilik kosan yang bernama Madam Ayu.
"Itu Madam,tadi tas Nesya di jambret.makanya pulang agak telat." Cerita Nesya membuat Madam langsung mendekati Nesya.
"Benarkah?" pekik Madam dengan suara kencang membuat penghuni kosan berangsur angsur keluar.
"Ada apa madam?" tanya salah satu penghuni kosan yang bernama Selin.
"Nena di jambret," ungkap Nya dengan suara syok nya sedangkan Nesya bingung ingin mencegah Madam berbicara karena itu akan menghebohkan satu kosan.
"Beneran,Nen.Lo di jambret ?"
"Ada warga yang bantu Lo nangkep jambret gak?"
"Lo gak terluka kan?"
Begitulah pertanyaan yang mereka lontarkan,belum selesai Nesya menjawab satu pertanyaan sudah ada pertanyaan berbeda yang mereka lontarkan.
"Bisa diam,gak!." pekik Nesya karena tidak tahan mendengar pertanyaan beruntun yang membuat kepala nya pusing dadakan.
Semuanya terdiam sambil saling menyenggol satu sama lain.setelah Nesya perhatikan ternyata hampir semua penghuni kosan berkumpul di depannya,pantas saja heboh dan kepalanya pusing.
"Aku memang di jambret,tapi Aku di tolongin dengan warga dan pada akhirnya tas ini kembali lagi ke Aku.tidak ada yang terluka warga maupun gue,karena jambret nya keburu kabur dan melemparkan tas Aku di jalanan!" ucap Nesya membuat semua orang mengerti.
"Syukurlah,Nes.lain kali Lo harus lebih berhati hati lagi ya." Pesan Jeje yang telah merasa lega mendengar Nesya tidak terluka.
"Terimakasih semua sudah perhatian sama Aku." Nesya senang karena banyak yang peduli dengan nya.
Penghuni kosan kembali masuk ke kamar mereka setelah mendengar Nesya tidak terluka.Nesya juga ikut masuk kedalam kamar nya untuk beristirahat.
"Sebenarnya hari ini musibah apa berkah ya?pertama Aku di jambret lalu di tolongin,mana yang nolongin baik banget lagi.Aku merasa beruntung banget bisa orang sebaik dia." Nesya mengingat kejadian beberapa waktu lalu.
"Sebenar nya hal baik apa yang Aku lakukan? sehingga Allah mempertemukan Aku dengan orang sebaik dia," pikir Nesya Masi tak percaya dapat bertemu austin.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu membuat Nesya berdiri dari duduknya untuk membuka pintu.
"Nesya,waktunya bayar kosan!" Madam langsung menengadah kan tangan setelah Nesya membuka pintu.
"Tunggu sebentar Madam," pinta Nesya sambil kembali masuk kedalam kamar mengambil uang di dompet nya.
"Terimakasih.senang mempunyai penghuni kosan seperti mu." Puji madam dengan senyum mengembang tak lupa uang yang di berikan Nena di kipaskan di samping wajahnya.
"Iya Madam sama sama," balas Nesya sambil kembali menutup pintu.
Sebenarnya di kosan ini Nesya lah yang membayar lebih besar dari yang lain,itu di karna kan Nesya menyewa dapur untuk dia memasak nasi dagangan nya.
"Ya Allah..kapan hidup ku maju seperti orang lain,perasaan hidup ku seperti jalan di tempat tidak ada kemajuan." Nesya mulai putus asa dengan jualan nasi bungkusnya yang pelanggan nya tak kunjung bertambah.
Drettt drett drett.
Hp Nesya berbunyi menandakan seseorang sedang menelpon dirinya,Nesya segera mengambil handphone nya dan mengangkat panggilan tersebut,meski pun yang menghubungi nya nomor tak di kenal.
"Hallo ... " suara bas seorang pria,membuat Nena terdiam sesaat.
"Hallo ... Apa ini dengan saudari Nesya?" tanya Si penelpon itu membuat Nesya semakin terdiam.
"Saudari ... seperti di film film saja,nada bicara nya seperti pak polisi atau pihak rumah sakit yang ingin mengabarkan kabar buruk padaku." pikir Nesya tanpa membalas sapaan orang tersebut.
"Ini kenapa sih diam aja?jangan bilang hp jadul itu tidak bisa mendengar suara ku atau Aku salah nomor!" omel pria itu.
Nesya seperti tidak asing dengan suara tersebut dan dia mencoba mengingat suara itu.
"Ini Abang Aus,kan.yang traktir aku makan tadi?" tanya Nena memastikan.
"Bukan Aus tapi Austin.dikira gue minuman apa?Aus Aus gak sekalian aja Lo panggil gue paus!" omelnya membuat Nesya tertawa renyah.
"Hahaha ... maaf Aku lupa nama mu.oh ya Ada apa menelpon ku?" tanya Nesya.
"Tidak ada.hanya ingin memastikan kamu sampai ke kosan dengan selamat," dusta nya membuat Nena mengerucutkan bibir.Dia tahu bahwa Austin sedang modus.
"Hanya itu.kamu bisa dengar suara ku,kan.Itu berarti aku baik baik saja.Masi ada lagi yang ingin kamu sampaikan?" tanya Nesya memberi kode bahwa dia ingin mengakhiri panggilan.
"Apa kamu sibuk?" tanya Austin balik tanpa menghiraukan pertanyaan Nesya.
"Tidak.mau ajak aku keluar ya?" tanya Nesya seakan akan tahu keinginan Austin.
"Iya.malam ini ada pasar malam.Apa kamu mau menemani ku menaiki wahana disana?" ajak Austin membuat Nesya menepuk pelan jidatnya karena mengira Austin akan gengsi dan tidak membantah pernyataan tadi.
"Sepertinya tidak bisa,aku lelah ingin beristirahat!" tolaknya membuat Austin menghembuskan nafas kasar.
"Yakin gak mau ikut.disana banyak wahana permainan,makanan,permainan yang seru seru.coba kamu pikirkan lagi deh...sebelum aku benar benar pergi sendiri." Rayu Austin dengan senyum liciknya.
"Sebenarnya aku mau,tapi aku gak ada cuan untuk pergi kesana?" Ungkap Nesya memberi alasan kenapa tidak bisa menemani Austin pergi kesana.
"Aku traktir deh,mau gak?" tawaran Austin semakin menggoda di telinga Nesya.
"Oke deh gue mau,tapi jemput gue di Gang melati ya?" pinta nya,dengan senang hati Austin memenuhinya.
"Siap nengelis," ucap Austin penuh semangat.
"Udah dulu ya,soalnya gue mau siap siap,ni." Nesya ingin mengakhiri panggilan.
"Oke.sampai berjumpa nanti," ujar Austin lalu memutuskan panggilan.
"Akhirnya Aku bisa jalan dengan gadis Jawa yang manis.mudahan Aku dengan dia jodoh, Amin." Doa Austin lalu berlari masuk kamarnya untuk Menganti pakaian nya.
Keadaan berpihak pada Austin malam ini, biasanya orang tuanya selalu ada di ruang tengah dan akan mengomelinya jika dia ingin keluar.namun malam ini berbeda kedua orang tuanya tidak terlihat dan tidak mengetahui kepergian Austin.
Mengetahui keadaan rumah sepi,Austin dengan segera mengendarai motor dan bergegas meninggalkan kediaman nya untuk pergi menjemput pujaan hati.
"Hai udah lama nunggu Aku,disini?" Tanya austin setelah membuka helmnya dan tak lupa menyisir rambutnya mengunakan jari tangan nya.
Terpesona.
Itulah yang Nesya rasakan hingga terdiam sesaat dan tidak menjawab sapaan Austin.
"*Dia tampan banget si.dilihat dari arah mana pun Aku tahu ni orang pasti enyak babe nya orang mampu.Dia gak secakep ini jika tidak beduit."
"Gue yang kucel ini jalan sama dia bisa di bilang,Bagaikan langit di sore hari,ehhh ... bukan maksudnya bagaikan langit dan bumi*."
Rasa tidak percaya diri mulai Nesya rasakan karena dia merasa tidak pantas untuk berjalan berdua dengan Austin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments