Bujang Tenar

Bujang Tenar

Part 1

Adytia Austin Abraham itu lah nama lengkap ku,aku anak tunggal dari pasangan Bimo Abraham Kusumadewa dan Tina Safitri.

Hidup bergelimang harta yang kedua orang tua ku punya,nyatanya tidak membuat aku bahagia seperti pandangan banyak orang.aku hidup penuh tekanan dan ancaman dari papa ku sendiri.

Aku lelah terus menuruti keinginan papa. sekarang aku telah dewasa,aku ingin mencoba mencari kebahagiaan sendiri,walaupun harus menentang ucapan papa ku.

"Austin darimana saja kamu?". tanya sang Papa yang baru melihat kedatangan Austin.

"Jangan bilang kamu habis ketempat kumuh dan berkumpul dengan para gembel itu." Tebaknya.

"Papa sudah tahu kan,jadi aku tidak perlu menjelaskan nya." cetus Austin sambil melanjutkan langkah kaki nya menaiki tangga.

"Kamu makin lama makin berubah,semenjak kamu bergaul dengan para gembel itu.sudah papa katakan jauhi mereka,bergaul lah dengan seseorang yang sederajat dengan kita!" Bentak Bimo sambil berdiri dari duduknya.

Mendengar ucapan sang Papa Austin langsung membalikan badan dan menghentikan langkahnya.

"Maksud papa para munafik itu.baik didepan ku namun di belakang ku ingin menjatuhkan ku.sama seperti apa yang papa lakukan dulu," Cibir Austin membuat Bimo murka mendengar nya.

"Kamu!" bentak Bimo menunjuk Austin.dia berjalan mendekati anak nya itu.

"Berani kamu menghina papa mu sendiri,dimana otak mu?." tanya Bimo setelah berada tepat di hadapan Austin.

"Justru karna aku memiliki otak,makanya aku mengatakan hal itu," ucap Austin sambil menatap sengit sang papa.

Tina yang baru tiba dengan sepiring biskuit di tangannya,merasa heran dengan anak dan suaminya yang saling bertatapan sengit di bawah tangga.

"Kalian berdua berantem lagi?" tegur Tina. membuat Bimo menoleh sedangkan Austin segera melangkah kan kakinya ke kamar nya.

"Biasa ma,anak tidak tahu diri!" umpat Bimo, yang masih dapat didengar oleh Austin.

"Sudah pa,sini duduk makan biskuit," ajak Tina sambil duduk di sofa dan menghidupkan televisi.

"Anak itu harus kita apa kan,ma?biar bisa dewasa sedikit.umur sudah tua seperti itu bukan nya nikah.malah main dengan para gembel," omel Bimo sambil mengunyah biskuit dengan kasar.

"Mama juga bingung menghadapi sifat Austin yang makin hari makin tidak tentu arah.entah sifat siapa yang dia turun," keluh Tina dengan wajah bingungnya.

"Papa sangat kesal dengan anak itu,ma.di biarkan makin menjadi jadi,di tegur dia lebih galak dari papa.itu anak ingin sekali papa telan hidup hidup." Bimo geregetan sendiri mengingat tingkah sang anak.

"Papa yang sabar," ujar Tina sambil mengelus bahu suaminya.

***

"Dasar pak tua.bisa gak sih,sehari aja dia gak ngomel.ini telinga gue udah sempet tiap hari di omelin dia," dumel Austin setelah menghempaskan bokong nya di sofa.

"Kalau bukan karena ucapan wanita itu.mungkin aku sudah minggat dari rumah ini,." tukas Austin dengan senyum tipisnya.

"Gadis Jawa yang manis," ucap Austin sambil memejamkan matanya membayangkan wajah wanita yang menghantui pikiran nya.

Ting.

Dering pesan masuk di ponselnya meruntuhkan hayalan indah nya.dengan sedikit kesal,dia mengambil handphone itu untuk melihat siapa yang mengirimkan pesan.

"Bang main kesini,kuy.kami ingin ngumpul untuk ngamen di vestifal bazar,seru abis bang.rugi kalau Abang gak ikut," ajak Tegar. membuat Austin langsung berpikir dengan ajakan itu.

"Ah ... masa," balas Austin sambil tersenyum tipis.

"Buruan bang kesini,jangan kebanyakan drama.entar kalau kami tinggal baru tahu rasa," ancam tegar dengan emot batu nya,membuat Austin segera mengganti pakaian untuk segera pergi ke sana.

Austin menuju parkiran mobil dengan berlari kecil,orang tuanya yang melihat hal itu langsung menggeleng tak percaya dengan perangai sang Anak.

"Lihat tu ma,pergi gak pamit pulang sesukanya.dia itu makin lama seperti kehilangan sopan santun yang kita ajarkan. karena pengaruh para gembel itu," cerocos Bimo,seiring Dengan mobil Austin yang telah meninggal perkarangan rumah.

"Papa benar.pokoknya kita harus cari cara,agar Austin berubah dan jauh dari para gembel itu," balas Tina dengan wajah serius nya.

"Ini saja waktu dia berteman dengan para gembel kita susah mencegah nya,apa lagi seandainya jika dia punya istri dari kalangan gembel,bisa kalang kabut kita di buat nya ma!." ucap Bimo ngawur yang langsung mendapat cubitan di paha nya.

"Mulut mu pa dijaga.amit amit deh jika semua itu terjadi," balas Tina dengan jijiknya.

Terpopuler

Comments

ɪsᴛʏ

ɪsᴛʏ

mampir thor

2022-10-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!