04. Diantar pulang.

Dira mengernyitkan dahi dan membuka matanya perlahan. Kepalanya tertoleh kesamping menelisik ruangan yang asing menurutnya, sambil memegangi kepalanya yang masih terasa pusing. Dira mencoba bangun dari posisi berbaringnya.

"Jangan dulu bangun!" Ucap seseorang yang sedang duduk sambil membaca buku tak jauh dari brankar Dira berbaring sekarang.

"Kok gue bisa disini?" Tanya Dira yang kembali berbaring.

"Lo pingsan. Kalo sakit gak usah ke sekolah." jawab Axell.

"Aku nggak pa-pa kok, kak." Jawab Dira yang masih kekeh bilang tidak apa-apa.

"See, Lo tadi baru aja pingsan, dan Lo sekarang masih bilang Lo nggak apa-apa..." Ucap Axell kian ketua. "...Lo itu sakit. Perlu gue anterin Lo ke rumah sakit?" Imbuhnya.

'Ternyata selain pendiam dan misterius, Lo itu batu juga ya?" Batin Axell menilai Dira.

"Lo tunggu disini, gue keluar bentar!" Ucap Axell sebelum pergi meninggalkan UKS.

Selang beberapa menit, Axell kembali dengan seorang ibu kantin yang membawa nampan berisi semangkuk bubur ayam dan segelas teh hangat.

"Saya taruh sini ya, den Axell." Ucap Bu kantin itu pelan.

"Makasih ya, Bu." Jawab Axell sopan pada Bu kantin yang mengantarkan makanan tadi.

"Den Axell kayak sama siapa aja. Sama ibu mah biasa aja atuh, den..." Jawab Bu kantin itu ramah.

Axell hanya menanggapinya dengan senyum.

"...Kalo begitu, saya permisi dulu ya, den." Pamit Bu kantin itu pada Axell. Axell hanya menganggukkan kepalanya.

Baru saja Axell akan menyuruh Dira makan, tapi Axell mengurungkan niatnya. Karena ternyata Dira kembali terlelap.

Melihat itu Axell hanya menghembuskan nafasnya pelan. Tak lama berselang, ponsel Axell pun bergetar.

📲 Verrel is Calling...

"Ada apa?" Tanya Axell.

"Lo dimana, Man? Tadi pagi katanya mau keruang OSIS. Gue susulin kok malah nggak ada?" Tanya Verrel penasaran.

"Gue di UKS?" Jawab Axell singkat.

"Lah... Siapa yang sakit?" Tanya Verrel lagi.

"Adik kelas." Jawab Axell sambil melirik ke arah Dira.

Tuutt...

Tanpa menunggu jawaban dari lawan bicaranya, Axell sudah lebih dulu menutup teleponnya. Dan tak lama berselang, ada yang mengetuk pintu UKS.

Tok...

Tok...

Tok...

"Masuk!" Ucap Axell datar.

"Dira gimana, kak?" tanya Melody sedikit ngegas dan langsung membuat Axell menatapnya tajam.

"... Sorry." Ucap Melody yang kini dengan suara pelan.

"Tadi udah sadar, sekarang tidur." Jelas Axell yang langsung di angguki kepala tanda mengerti oleh Melody.

Tok...

Tok...

Tok...

"Masuk!" Ucap Axell masih dengan nada yang sama. Datar. Dan lewat sepersekian detik, masuklah dua orang cowok. Ya siapa lagi kalau bukan Verrel dan Bastian.

"Siapa yang sakit, Xell?" Tanya Verrel pelan karena memang Verrel sempat melirik adanya gadis yang sedang berbaring di brankar UKS.

Verrel tidak bisa melihat wajah Dira dengan jelas karena terhalang badan Axell yang kebetulan menghalangi pandangan mata Verrel.

"Dir -

Belum sempat Axell menjawab pertanyaan yang Verrel ajukan, Bastian yang mengetahui kalau gadis yang tengah berbaring di brankar itu adalah Dira langsung berteriak.

"BIDADARI GUE! KENAPA BISA PING - ADUH!" Bastian Yang seketika bertanya dengan nada tinggi itu pun langsung kesakitan sambil mengelus dahinya, karena Axell Refleks melemparkan botol minyak kayu putih yang tepat mengenai dahi Bastian.

"Kira-kira dong, Xell!" Protes Bastian yang masih dengan sibuk mengelus dahinya.

"Eh, kaleng rombeng! Salah Lo sendiri. Ini UKS, Bro. Jadi Lo jangan berisik!" Ucap Verrel yang juga terganggu dengan mulut toa Bastian tadi.

"Iya... iya... Sorry!" Ucap Bastian yang menyadari kesalahannya. "...Abisnya gue kepo, Man. Itu bidadari gue kenapa bisa pingsan?"

"Tadi gue liat nih cewe berdua keluar kelas tadi. Pas gue perhatiin, nih cewe..." Tunjuk Axell pada Dira. "... megangi kepalanya terus." Ucap Axell yang menjelaskan apa yang terjadi tadi.

Seketika pandangan mata Bastian dan Verrel yang tadinya fokus pada Dira kini beralih menatap Melody.

"Beneran, Mel? Emangnya si Dira sakit?" Tanya Verrel.

"Kok Lo gak bilang-bilang gue sih, Mel, kalo bidadari gue sakit?" Protes Bastian.

"Tolong ya, tanyanya satu-satu!" Pinta Melody pada keduanya.

Belum sempat menjawab, kini Axell lebih dulu buka suara.

"Kalo kalian masih saja berisik, mending keluar!" Hardik Axell pada ketiganya.

Kini Verrel, Bastian dan juga Melody tengah berada di kantin. Karena membuat keributan, jadilah Axell mengusir mereka.

"Ceritanya gimana sih, Mel? Kok si Dira bisa pingsan gitu?" Tanya Verrel penasaran.

"Gue juga kurang tau, kak. Emang si Dira keliatan kurang sehat gitu tadi. Terus Bu Retno nyuruh gue buat nganterin Dira ke UKS. Eh... baru beberapa langkah keluar dari kelas, si Dira pingsan. Untung aja ada kak Axell yang sigap nangkepin tubuh Dira sebelum jatuh ke lantai tadi." Jelas Melody yang menceritakan apa yang terjadi.

"Terus, Mel?" Tanya Bastian yang baru saja kembali dari toilet.

"Ya kak Axell langsung gendong Dira ke UKS lah, kak. Masa' ia orang pingsan di biarin gitu aja?" Jawab Melody malas.

"Sialan si Axell, menang banyak dia." Ucap Bastian yang merasa tidak terima karena bukan dia yang membawa Dira ke UKS tadi.

"Kok gitu sih, kak? Ya seharusnya kita bersyukur, dong. Karena kak Axell udah bersedia bantuin Dira tadi." Protes Melody yang tidak setuju dengan apa yang di katakan oleh Bastian tadi.

"Gak bisa bersyukur gue! Kenapa bukan gue aja tadi yang bawa Dira ke UKS. Gagal deh gue jadi pahlawan bidadari gue tadi." Icao Bastian kecewa.

"Pahlawan... pahlawan... Lagak Lo sok jadi pahlawan!" Ucap Verrel mencibir.

"Iri bilang, Ngab!" Ucap Bastian.

"Gue? Ngiri sama Lo? Kek Lo yakin si Dira mau aja sama Lo." Jawab Verrel.

"Ya pasti maulah. Ya kali muka ganteng good looking kek begini si doi nolak." Jawab Bastian yakin.

"Kalo beneran good looking kok masih ae ngejomblo sih, kak?" Cibir Melody.

"Bwa... hahaha... Bener tuh, Mel." Sahut Verrel sambil ketawa.

"Satu fakta yang haru kalian tahu. Gue jomblo bukan karena gue nggak laku ya disini..." Tegas Bastian tak terima. "...Gue jomblo karena gue ini pemilih." Sambungnya.

...***...

Jam pulang sekolah, Dira terlihat berjalan pelan menuju parkiran sekolah yang terlihat begitu sepi karena murid yang lain sudah sekitar setengah jam yang lalu. Hanya masih ada beberapa siswa anggota OSIS dan juga anak basket yang sedang latihan yang belum pulang.

"Lo bisa balik sendiri?" Tanya seorang cowok di belakang Dira. Seketika Dira menoleh dan menganggukkan kepalanya.

"Iya, kak. Thanks ya, udah nolongin gue tadi." Jawab Dira.

"Tunggu bentar!" Perintah Axell dan pergi meninggalkan Dira di parkiran. Sementara Dira tak menjawab, ia hanya mengernyitkan dahinya bingung. Seakan bertanya kenapa dirinya harus menunggu? Sedangkan ia ingin cepat-cepat pulang.

Selang beberapa menit Axell kembali.

"Lo balik bareng gue. Sini kunci mobil Lo!" Ucap Axell sambil menyodorkan tangannya.

Merasa Dira yang hanya diam tanpa merespon, Axell kembali minta kunci pada gadis itu.

"Biru Dira, sebelum yang lain tau!" Pinta Axell yang tak sabar. Karena tak mau niat Axell yang mengantarkan Dira pulang yang sedang sakit malah menjadi gosip nanti.

...***...

Kini Dira dan Axell sedang dalam perjalanan pulang dengan Axell di kursi kemudi. Tadi Axell sempat meminta Verrel untuk menggantikannya memimpin rapat OSIS sore ini sebelum mengantarkan Dira tadi.

"Lo tinggal sama siapa?" Tanya Axell ingin tahu setelah mereka memasuki lobi apartemen mereka. Karena seingat Axell, ia hanya melihat Dira keluar masuk sendiri.

"Sendiri, kak." Jawab Dira.

"Sendiri?" Ulang Axell.

"Iya." Jawab Dira singkat.

"Keluarga Lo?" Tanya Axell yang semakin penasaran dengan kehidupan Dira.

"Ada di rumah." Jawab Dira tak bersemangat.

*Sebenarnya nih Axell agak lupa ya, guys. Sebelumnya Axell udah pernah nanya, Dira tinggal di apart sama siapa? Tapi namanya juga lupa. Ye kan... Jadi si Axell nanya lagi. Dahlah.

"Apart Lo ada di lantai berapa?" Tanya Axell lagi.

"Lantai tujuh, kak." Jawab Dira. Lalu Axell langsung menekan angkat 7 pada tombol lift.

Ting...

Lift sudah sampai dimana Dira tinggal.

"Apart Lo nomor berapa? Gue anter sampai depan pintu apart, baru gue balik." Tanya Axell.

"Itu, kak. Kita udah sampai." Jawab Dira sambil menunjuk pintu unit miliknya.

'Ternyata cuma beda lantai.' Gumam Axell lirih.

"Kenapa, kak?" Tanya Dira karena seperti mendengar Axell mengatakan sesuatu.

"Nggak pa-pa. Sekarang Lo masuk dan istirahat. Gue balik." Ucap Axell yang langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari Dira.

"Kak Axell..." Panggil Dira tiba-tiba.

"Iya." Jawab Axell singkat.

"Makasih." Ucap Dira pelan. Tak menjawab, Axell hanya menganggukkan kepalanya.

...***...

🎸Jrengg...

🎶 Aku di sini di atas awan...

Aku tertawan paras cantik rupawan...

Tak jemu-jemu aku memandang...

Ingin ku merayu dengarkan aku berlagu...

Baru aku mengerti artinya bidadari...

Sejak di hari ini jumpa kamu disini...

Pasti inilah surga ku di dalam nirwana...

Meskipun sementara saat kita berjumpa...

Sebentar lagi kita segera tiba...

Lepas dari mimpi ku jelang realita...

Suara merdu yang ketua OSIS Bhakti Bangsa yang sekarang ini sedang menikmati semilir angin di balkon apartemen miliknya. Di temani dengan gitar akustik kesayangannya, siapa lagi kalau bukan Axello.

Namun belum sepat ia menyelesaikan lagunya, ponsel yang sedari tadi tergeletak di sampingnya berdering karena adanya panggilan masuk.

📲 Verrel is Calling...

"Hallo."

"(....)."

"Ada, gue di balkon. Masuk aja!"

"(....)."

Tuutt...

Verrel menelpon Axell dan mengatakan bahwa dia sekarang ada di lobi apartemennya. Tadi saat Axell akan mengantarkan Dira pulang menggunakan mobil Dira, ia sempat untuk mengantarkan mobilnya ke apartemen. Dan disinilah Verrel sekarang, ia sengaja mengantarkan mobil Axell sekaligus menginap di apart milik sahabatnya itu. Berhubung malam ini adalah malam Sabtu dan besok sekolah libur.

Ceklek...

Suara pintu terbuka menampilkan Verrel di balik pintu.

"Jan kebanyakan ngelamun Lo, Xell! Kemasukan setan Lo ntar!" Celetuk Verrel.

"Iya... Lo setannya!" Jawab Axell santai.

"Sialan Lo ngatain gue setan." Ucap Verrel tak terima.

"Siapa suruh ngagetin gue?" Tanya Axell.

"Ya sorry. Gue kira Lo ngelamun tadi." Jawab Verrel.

"Gue nggak ngelamun." Jawab Axell singkat.

"Terus... Ngapain? Lagi mikirin Dira? Jangan-jangan Lo udah mulai suka sama tuh cewe?" Tanya Verrel menduga-duga kalau saja Axell mulai menyukai gadis yang ditolongnya itu. Tak menjawab, Axell hanya menatap Verrel sekilas.

"BTW tuh cewe tinggal di mana, Bro?" Tanya Verrel penasaran.

"Harus banget ya gue jawab?" Jawab Axell dengan pertanyaan.

"Orang nanya juga. Sensi amat Lo, Xell, kek cewe PMS." Cibir Verrel.

"Serah. Gue ngantuk." Jawab Axell yang bangkit menuju ke kasur meninggalkan Verrel di balkon sendirian.

"Lah, gue ditinggalin. Xell.. nggak jadi Mabar kita? Ini baru jam sepuluh, Xell. Masa' Lo udah mau tidur?" Teriak Verrel yang baru memasuki kamar Axell.

"Berisik! Gue ngantuk. Kalo Lo nggak bisa diem, Lo balik!" Hardik Axell dengan mata terpejam.

"OK, deh kalo Lo mau tidur, dengan terpaksa gue juga ikutan tidur, haha.." Jawab Verrel yang di akhiri dengan tawanya.

Bughh...

Sebuah bantal melayang dan langsung mengenai kepala Verrel yang sedang tertawa itu.

"Bisa diem nggak Lo, Shitt!" Hardik Axell lagi.

"OK... OK... Xell. Sorry! Lanjutin deh tidur Lo, gue juga mau tidur." Jawab Verrel yang kini mengakhiri perdebatan diantara keduanya.

Terpopuler

Comments

I'm20___

I'm20___

langsung kena ulti gatuh?!

2024-05-25

1

I'm20___

I'm20___

terpantau nyaman sekali sodara2. .

2024-05-25

1

I'm20___

I'm20___

baru tau, xell?

2024-05-25

1

lihat semua
Episodes
1 01. Awal pindah sekolah.
2 02. Dia tinggal disini? (Axello)
3 03. Bertemu calon mertua.
4 04. Diantar pulang.
5 05. Tangis Dira.
6 06. Jangan diangkat.
7 07. Sahabat atau cinta?
8 08. Bertemu calon mertua 2.
9 09. Kejutan Arfen.
10 10. Pertemuan tak disengaja.
11 11. Pulang ke rumah.
12 12. Kejutan Arfen 2.
13 13. Arfen lagi.
14 14. Arfen dan Andira.
15 15. Axell cuek.
16 16. Fitting baju.
17 17. Siapa dia? (Axello)
18 18. Inisial huruf A.
19 19. Siaran Live Nayla
20 20. Telepon dari papa Dira.
21 21. Kabar yang mengejutkan.
22 22. Pasrahnya Axello.
23 23. Alibi Axello.
24 24. Hari H.
25 25. Seranjang.
26 26. Tidak bisa tidur.
27 27. Lo mau ikut? (Axello)
28 28. Dira tanggung jawabmu.
29 29. Tanggung jawab gue. (Axello)
30 30. Kepergok.
31 31. Tidur atau ....?
32 32. Visual cast
33 33. Ganggu banget.
34 34. Lo punya perasaan sama dia? (Axello)
35 35. Ajakan atau perintah?
36 36. Sorry, udah ngurung Lo disini. (Axello)
37 37. Jahil.
38 38. Dosa, nolak nafkah dari suami! (Axello)
39 39. Kepergok 2.
40 40. Kambuh.
41 41. Sorry.
42 42. Makan atau .....
43 43. Sebuah peringatan.
44 44. Tebakan Verrel.
45 45. Ketiduran dimobil.
46 46. Menimang cucu.
47 47. Nggak usah Lo pikirin! (Axello)
48 48. Jangan-jangan ..... (Dira)
49 49. Gara-gara Zaki.
50 50. Gara-gara Zaki 2
51 51. Lagi-lagi Zaki.
52 52. Sebuah pertanyaan.
53 53. Pelukan hangat.
54 54. Cara Verrel.
55 55. Nongki bareng.
56 56. Gara-gara bubur.
57 57. Hak sebagai suami.
58 58. Dia?
59 59. Kebetulan.
60 60. Move on.
61 61. Karena gue berhak atas Dira. (Axello)
62 62. Bocor.
63 63. Perhatian Axello.
64 64. Semakin terang.
65 65. Kecurigaan Bastian.
66 66. Marahnya Axello.
67 67. Pengganggu.
68 68. Nakal.
69 69. Dira aman sama gue. (Axello)
70 70. Gara-gara buah.
71 71. Mereka udah jadian? (Arfen)
72 72. Jangan nakal disekolah! (Axello)
73 73. Axello Vs Nayla.
74 74. Perlakuan Axello.
75 75. Masa lalu.
76 76. Permintaan Axello.
77 77. Tamu tak diundang.
78 78. Bikin gue... (Axello)
79 79. Kebohongan Renata.
80 80. Kebenaran untuk Bastian.
81 81. Dimana Dira? (Axello)
82 82. Marahnya Axello 2.
83 83. Kenapa harus dia? (Arfen)
84 84. Jangan buat gue khawatir! (Axello)
85 85. Belum siap.
86 86. Tersedak.
87 87. Tamu tak diundang 2.
88 88. Pulang ke rumah.
89 89. Demam.
90 90. Gue nggak butuh obat. (Axello)
91 91. 'I want you.' (Axello)
92 92. Bikin Lo yakin. (Axello)
93 93. Gangguan.
94 94. Permintaan Bunda.
95 95. Tidak tinggal diam.
96 96. Kencan.
97 97. Perasaan Dira.
98 98. Urusan suami istri.
99 99. Sedikit pelajaran.
100 100. On proses.
101 101. When Jason meet Jessie.
102 102. Drama pagi hari.
103 103. Axello Vs Renata.
104 104. Ancaman Renata.
105 105. Gara-gara Drakor.
106 106. Mau lagi.
107 107. Malam panjang.
108 108. Gara-gara vitamin.
109 109. Cerita Bunda Resty.
110 110. Sikap Axello.
111 111. Dira Vs Linda.
112 112. Dipecatnya Linda.
113 113. Pulang ke rumah.
114 114. Serangan di pagi hari.
115 115. Apa yang terjadi? (Andira)
116 116. Dirumah sakit.
117 117. Cara berterima kasih.
118 118. Mendadak perhitungan.
119 119. Gara-gara rambut basah.
120 120. Kiss me, please!
121 121. Teman main belakang.
122 122. Sebuah foto.
123 123. Hak paten.
124 124. Tatapan aneh.
125 125. Cara Axell.
126 126. Pembicaraan serius.
127 127. Tamu tak diundang 3.
128 128. Aneh.
129 129. Aneh 2.
130 130. Khawatirnya Axell.
131 131. Praktek biologi.
132 132. Cantik-cantik, Batu.
133 133. Verrel mulai jahil.
134 134. Axell aneh.
135 135. Axell aneh 2.
136 136. Ajakan selingkuh Bastian.
137 137. Mimpi aneh Axello.
138 138. Pertengkaran dua saudara.
139 139. MG. (emji)
140 140. Axello Vs Nicholas.
141 141. Balas dendam Renata.
142 142. Axello vs Nicholas 2.
143 143. Istri? (Renata)
144 144. Lemot berjamaah.
145 145. Kabar Dira hamil.
146 146. Seperti dihantam ombak.
147 147. Datangnya badai.
148 148. Dosa apa?
149 149. Kedatangan Axell.
150 150. Marahnya Axell 3.
151 151. Arti mimpi Axell.
152 152. A little story about Axello.
153 153. Kekhawatiran Axello.
154 154. Minta di peluk.
155 155. I love you more. (Axello)
156 156. Masih di rumah sakit.
157 157. Masih di rumah sakit 2.
158 158. Tidak sebanding.
159 159. Bukan lawan yang sebanding.
160 160. I love you too, Xello.
161 161. Kena hukuman.
162 162. Dira pulang, Axell senang.
163 163. Manisnya.
164 164. Penolakan Axell.
165 165. Back to school.
166 166. Hot news.
167 167. Karena dia udah nyakitin kamu. (Axello)
168 168. Kerja kelompok.
169 169. Kerja kelompok 2.
170 170. Arfen is back.
171 171. Temui gue! (Axello)
172 172. Axell Vs Arfen.
173 173. I'm Yours.
174 174. More than miss you.
175 175. Kenapa baru sekarang?
176 176. Trouble or heartbreak?"
177 177. Tamu tak diundang 4.
178 178. Sebuah foto 2.
179 179. Kamu cemburu? (Axello)
180 180. Lambang Aditya Pratama.
181 181. UKS.
182 182. Axello dan Aditya.
183 183. Sebuah foto 3.
184 184. Axell menyerah.
185 185. I'll stay.
186 186. Stalker.
187 186. Balas dendam Bastian.
188 188. Axell vs Arfen.
189 189. Play secret.
190 190. Sengaja.
191 191. Truth for Arfen.
192 192. Arfen kalah.
193 193. Arfen dan Andira 2.
194 194. Arfen dan Andira 3.
195 195. Tetangga.
196 196. Baku hantam.
197 197. Masih di apartemen Axell.
198 198. Pikiran Melody.
199 199. Getting jealous
200 200. Tamu tak diundang 5.
201 201. Dua saudara.
202 202. Masih di rumah Axell.
203 203. Nongki bareng 2.
204 204. Mimpi dan balas dendam Axello.
205 205. Rasa penasaran Dira.
206 206. d'Ra Group.
207 207. d'Ra Group 2.
208 208. Laporan Nicholas.
209 209. Melody Vs Zaki.
210 210. Pengakuan Renata.
211 211. Kegelisahan Dira.
212 212. Axell Vs Nicholas 3.
213 213. Rasa penasaran Dira 2.
214 214. Where is Nicholas?
215 215. ??
216 216. Garasi Vs Ruang kerja.
217 217. Diruang kerja Axell.
218 218. Kantor polisi.
219 219. Menghindar.
220 220. What's wrong?
221 221. What's wrong? 2
Episodes

Updated 221 Episodes

1
01. Awal pindah sekolah.
2
02. Dia tinggal disini? (Axello)
3
03. Bertemu calon mertua.
4
04. Diantar pulang.
5
05. Tangis Dira.
6
06. Jangan diangkat.
7
07. Sahabat atau cinta?
8
08. Bertemu calon mertua 2.
9
09. Kejutan Arfen.
10
10. Pertemuan tak disengaja.
11
11. Pulang ke rumah.
12
12. Kejutan Arfen 2.
13
13. Arfen lagi.
14
14. Arfen dan Andira.
15
15. Axell cuek.
16
16. Fitting baju.
17
17. Siapa dia? (Axello)
18
18. Inisial huruf A.
19
19. Siaran Live Nayla
20
20. Telepon dari papa Dira.
21
21. Kabar yang mengejutkan.
22
22. Pasrahnya Axello.
23
23. Alibi Axello.
24
24. Hari H.
25
25. Seranjang.
26
26. Tidak bisa tidur.
27
27. Lo mau ikut? (Axello)
28
28. Dira tanggung jawabmu.
29
29. Tanggung jawab gue. (Axello)
30
30. Kepergok.
31
31. Tidur atau ....?
32
32. Visual cast
33
33. Ganggu banget.
34
34. Lo punya perasaan sama dia? (Axello)
35
35. Ajakan atau perintah?
36
36. Sorry, udah ngurung Lo disini. (Axello)
37
37. Jahil.
38
38. Dosa, nolak nafkah dari suami! (Axello)
39
39. Kepergok 2.
40
40. Kambuh.
41
41. Sorry.
42
42. Makan atau .....
43
43. Sebuah peringatan.
44
44. Tebakan Verrel.
45
45. Ketiduran dimobil.
46
46. Menimang cucu.
47
47. Nggak usah Lo pikirin! (Axello)
48
48. Jangan-jangan ..... (Dira)
49
49. Gara-gara Zaki.
50
50. Gara-gara Zaki 2
51
51. Lagi-lagi Zaki.
52
52. Sebuah pertanyaan.
53
53. Pelukan hangat.
54
54. Cara Verrel.
55
55. Nongki bareng.
56
56. Gara-gara bubur.
57
57. Hak sebagai suami.
58
58. Dia?
59
59. Kebetulan.
60
60. Move on.
61
61. Karena gue berhak atas Dira. (Axello)
62
62. Bocor.
63
63. Perhatian Axello.
64
64. Semakin terang.
65
65. Kecurigaan Bastian.
66
66. Marahnya Axello.
67
67. Pengganggu.
68
68. Nakal.
69
69. Dira aman sama gue. (Axello)
70
70. Gara-gara buah.
71
71. Mereka udah jadian? (Arfen)
72
72. Jangan nakal disekolah! (Axello)
73
73. Axello Vs Nayla.
74
74. Perlakuan Axello.
75
75. Masa lalu.
76
76. Permintaan Axello.
77
77. Tamu tak diundang.
78
78. Bikin gue... (Axello)
79
79. Kebohongan Renata.
80
80. Kebenaran untuk Bastian.
81
81. Dimana Dira? (Axello)
82
82. Marahnya Axello 2.
83
83. Kenapa harus dia? (Arfen)
84
84. Jangan buat gue khawatir! (Axello)
85
85. Belum siap.
86
86. Tersedak.
87
87. Tamu tak diundang 2.
88
88. Pulang ke rumah.
89
89. Demam.
90
90. Gue nggak butuh obat. (Axello)
91
91. 'I want you.' (Axello)
92
92. Bikin Lo yakin. (Axello)
93
93. Gangguan.
94
94. Permintaan Bunda.
95
95. Tidak tinggal diam.
96
96. Kencan.
97
97. Perasaan Dira.
98
98. Urusan suami istri.
99
99. Sedikit pelajaran.
100
100. On proses.
101
101. When Jason meet Jessie.
102
102. Drama pagi hari.
103
103. Axello Vs Renata.
104
104. Ancaman Renata.
105
105. Gara-gara Drakor.
106
106. Mau lagi.
107
107. Malam panjang.
108
108. Gara-gara vitamin.
109
109. Cerita Bunda Resty.
110
110. Sikap Axello.
111
111. Dira Vs Linda.
112
112. Dipecatnya Linda.
113
113. Pulang ke rumah.
114
114. Serangan di pagi hari.
115
115. Apa yang terjadi? (Andira)
116
116. Dirumah sakit.
117
117. Cara berterima kasih.
118
118. Mendadak perhitungan.
119
119. Gara-gara rambut basah.
120
120. Kiss me, please!
121
121. Teman main belakang.
122
122. Sebuah foto.
123
123. Hak paten.
124
124. Tatapan aneh.
125
125. Cara Axell.
126
126. Pembicaraan serius.
127
127. Tamu tak diundang 3.
128
128. Aneh.
129
129. Aneh 2.
130
130. Khawatirnya Axell.
131
131. Praktek biologi.
132
132. Cantik-cantik, Batu.
133
133. Verrel mulai jahil.
134
134. Axell aneh.
135
135. Axell aneh 2.
136
136. Ajakan selingkuh Bastian.
137
137. Mimpi aneh Axello.
138
138. Pertengkaran dua saudara.
139
139. MG. (emji)
140
140. Axello Vs Nicholas.
141
141. Balas dendam Renata.
142
142. Axello vs Nicholas 2.
143
143. Istri? (Renata)
144
144. Lemot berjamaah.
145
145. Kabar Dira hamil.
146
146. Seperti dihantam ombak.
147
147. Datangnya badai.
148
148. Dosa apa?
149
149. Kedatangan Axell.
150
150. Marahnya Axell 3.
151
151. Arti mimpi Axell.
152
152. A little story about Axello.
153
153. Kekhawatiran Axello.
154
154. Minta di peluk.
155
155. I love you more. (Axello)
156
156. Masih di rumah sakit.
157
157. Masih di rumah sakit 2.
158
158. Tidak sebanding.
159
159. Bukan lawan yang sebanding.
160
160. I love you too, Xello.
161
161. Kena hukuman.
162
162. Dira pulang, Axell senang.
163
163. Manisnya.
164
164. Penolakan Axell.
165
165. Back to school.
166
166. Hot news.
167
167. Karena dia udah nyakitin kamu. (Axello)
168
168. Kerja kelompok.
169
169. Kerja kelompok 2.
170
170. Arfen is back.
171
171. Temui gue! (Axello)
172
172. Axell Vs Arfen.
173
173. I'm Yours.
174
174. More than miss you.
175
175. Kenapa baru sekarang?
176
176. Trouble or heartbreak?"
177
177. Tamu tak diundang 4.
178
178. Sebuah foto 2.
179
179. Kamu cemburu? (Axello)
180
180. Lambang Aditya Pratama.
181
181. UKS.
182
182. Axello dan Aditya.
183
183. Sebuah foto 3.
184
184. Axell menyerah.
185
185. I'll stay.
186
186. Stalker.
187
186. Balas dendam Bastian.
188
188. Axell vs Arfen.
189
189. Play secret.
190
190. Sengaja.
191
191. Truth for Arfen.
192
192. Arfen kalah.
193
193. Arfen dan Andira 2.
194
194. Arfen dan Andira 3.
195
195. Tetangga.
196
196. Baku hantam.
197
197. Masih di apartemen Axell.
198
198. Pikiran Melody.
199
199. Getting jealous
200
200. Tamu tak diundang 5.
201
201. Dua saudara.
202
202. Masih di rumah Axell.
203
203. Nongki bareng 2.
204
204. Mimpi dan balas dendam Axello.
205
205. Rasa penasaran Dira.
206
206. d'Ra Group.
207
207. d'Ra Group 2.
208
208. Laporan Nicholas.
209
209. Melody Vs Zaki.
210
210. Pengakuan Renata.
211
211. Kegelisahan Dira.
212
212. Axell Vs Nicholas 3.
213
213. Rasa penasaran Dira 2.
214
214. Where is Nicholas?
215
215. ??
216
216. Garasi Vs Ruang kerja.
217
217. Diruang kerja Axell.
218
218. Kantor polisi.
219
219. Menghindar.
220
220. What's wrong?
221
221. What's wrong? 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!