06. Jangan diangkat.

Jam pulang sekolah sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu dan kini Dira, Nayla dan Melody tengah berada di parkiran sekolah.

"Jalan yuk, Dir. Kita kan udah lama nggak jalan bareng!" Ajak Nayla pada Dira.

"Emm..." Dira nampak pura-pura berpikir sejenak.

"Ayo dong, Dir!" Ajak Nayla memelas.

"Iya-iya... Masa' iya gue bisa nolak ajakan kakak gue sendiri." Jawab Dira dengan tangannya yang terulur untuk menoel dagu sahabatnya yang sudah dianggapnya kakak sendiri itu.

"Gue nggak di ajak, Dir?" Tanya Melody. Dira lalu menoleh pada Melody yang sedang berjalan di belakangnya yang memang tadi posisi Dira dan Nayla berjalan di depan Melody.

"Ayo, Mel! Lo kan juga temen gue?" Ajak Dira sambil menampilkan senyum manisnya.

"Kemana nih kita?" Tanya Melody semangat.

"Ke d'Axe Cafe aja gimana?" Tawar Nayla.

"OK tuh, kak." Jawab Melody setuju.

"Gimana, Dir?" Tanya Nayla pada Dira.

"Boleh." Jawab Dira.

Mereka pun mulai menjalankan mobilnya masing-masing meninggalkan area parkir sekolah menuju d'Axe Cafe. Sampai di d'Axe Cafe ternyata Kafe dalam keadaan sangat ramai. Bahkan setiap meja hampir penuh. Mulai dari anak SMA dan para mahasiswa kampus terdekat di kafe tersebut.

Memang d'Axe Cafe memiliki lokasi yang sangat strategis. Dekat dengan Hotel, Kampus dan bahkan dari sekolah Dira sendiri.

"Gila! Nggak siang, nggak sore, nggak malam, nih kafe rame terus." Decak kagum Melody dengan kafe yang sedang mereka datangi itu.

"Iya lah. Disini itu selain makanannya enak, tempatnya juga seru, asyik dan Instragamable banget..." Jawab Nayla. "...Lo liat tuh, banyak sisi ruang dan Spot foto yang Ok punya." Sambung Nayla menjelaskan panjang lebar.

"Kita duduk dimana, nih?" Tanya Dira sambil menoleh kesana-kemari untuk mencari tempat duduk. Karena seperti yang mereka lihat, semua meja hampir penuh.

"Eh, guys. Ke sana, yuk! Dipojokan ada yang kosong." Ajak Melody sampul menunjuk ke arah meja yang kebetulan memang kosong.

"Suka banget mojok Lo, Mel?" Ejek Nayla.

"Nggak gitu. Kan emang cuma di situ tempat yang masih kosong kak Nayla!" Jawab Melody jengah.

Setelah mereka duduk. Dira, Nayla dan juga Melody memesan makanan masing-masing. Sambil menunggu pesanan datang, Dira dan Nayla bercerita tentang masa kecil mereka pada Melody.

Setelah bercerita panjang kali lebar, mereka kini tengah mengabadikan momen kebersamaan mereka dengan ber-selfie ria. Dan tak lupa mengunggah foto tersebut ke akun media sosial. Nayla pun menuliskan Caption,

nayla.nayku With you my best friend😘 @andira.pra25_

"Gue juga dong, kak!" Pinta Melody.

"Iya, nih. Lo juga." Jawab Nayla.

nayla.nayku With you my best friend😘 @andira.pra25_ @my.melody

Dan klik.

Nayla langsung menekan tombol post pada ponselnya. tidak perlu waktu lama, postingan Nayla pun langsung banjir banyak komentar.

Disukai oleh arfen.ars32 dan 2.003 lainnya.

leon.ardo99 Cap.. cip... cup... Kembang kuncup. Bingung milihnya, njiiier!!

keynan.bang97 Boleh kita kenalkan, dong?

orion.ptr93 Ini yang tengah anak baru kan, yak? Salam kenal dari gue.

Memang posisi Dira kebetulan berada di tengah antara Nayla dan Melody.

delia.lioo Ihhh... kak @nayla.nayku udah cantik, temen2nya cantik2 juga.

lili.ana22 Pasti di d'Axe Cafe tuh.

verrel.gan01 Gue otw.

ba.bastiann I'm coming bidadari gue😘.

arfen.ars32 Angkat telepon gue! @andira.pra25_ Atau gue yang dateng kesitu?

"Langsung rame loh, kak." Celetuk Melody.

"Pasti, dong. Followers gue kan gak sedikit, Mel." Jawab Nayla menyombongkan akun media sosialnya itu.

"Iya deh, percaya..." Jawab Melody sambil memutar bola matanya malas. "...tapi eh, Dira! Lo si suruh angkat telepon dari akun ini, nih." Ucap Melody sambil menunjukan sebuah komentar dari seseorang.

"Siapa sih, Mel?" Tanya Dira yang memang tidak begitu memperhatikan karena tengah asyik menikmati ice cream coklat pesanannya.

"Siapa sih, Dir? Lo kenal?" Tanya Melody penasaran.

"Ini kan akun punya Arf -..." Belum sempat Nayla melanjutkan kalimatnya, gadis itu merasakan ada seseorang yang tiba-tiba mengacak rambutnya pelan.

"Kok kesini nggak ngajak-ngajak, sih?" Tanya seseorang yang baru datang tadi.

"Gue nggak ngeliat mobil Lo tadi. Gue kira Lo udah balik." Jawab Nayla pada Verrel.

Ya, cowok yang baru datang itu tak lain dan tak bukan adalah Verrel Zufar Mahendra. Nayla dan Verrel memang telah berpacaran dari beberapa bulan lalu. Tetapi mereka memilih backstreet jika di lingkungan sekolah dan hanya beberapa orang saja yang mengetahui hubungan mereka.

"Gue masih ada rapat OSIS tadi. Mobil gue di bawa Bastian." Jawab Verrel sembari mencubit sebelah pipi Nayla.

"Terus, Lo kesini sama siapa?" Tanya Nayla.

"Sama Axell." Jawab Verrel yang kini duduk di samping Nayla.

Interaksi keduanya pun tak luput dari pandangan mata Dira dan Melody. Dira mengangkat satu alisnya seakan bertanya pada Nayla, ada hubungan apa antara Verrel dan juga Nayla?

"Kalian... pacaran?" Satu pertanyaan yang lolos bukan dari mulut Dira melainkan dari mulut Melody.

"Kalo di luar sekolah." Jawab Verrel cepat. Mendapat jawaban demikian masih membuat Melody tak puas dan malah menatap Nayla seakan meminta penjelasan.

"Udah tiga bulan ini gue backstreet." Jawab Nayla apa adanya.

"Kenapa mesti backstreet, Nay?" Tanya Dira.

"Privasi, sayang." Jawab Nayla sambil menoel dagu Dira. Seperti yang Dira lakukan saat di parkiran sekolah tadi.

"Eh, Dir, Lo kenal sama akun arfen.ars32?" Tanya Melody ingin tahu.

Deg...

Mendengar nama Arfen membuat Dira menatap Nayla. Nayla yang tahu kalau Dira sedang menatapnya pun teringat akan sesuatu.

"Eh, Dir. Gue keinget sesuatu, deh." Celetuk Nayla tiba-tiba.

"Ada apa, Nay?" Tanya Dira yang memang sengaja mengabaikan pertanyaan Melody.

"Gue mau tanya sesuatu tapi Lo harus jawab jujur sama gue!" Ucap Nayla.

"Iya... iya... Nayla... Emang gue pernah bohong apaan sih sama Lo?" Jawab Dira malas.

"Lo lagi marahan ya, sama Arfen?" Tanya Nayla penasaran.

Deg...

"Eng-enggak kok -..." Belum sempat Dira menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba terdengar teriakan seseorang yang datang menghampiri mereka.

"HALLO E PE RI BA DE..." Teriak Bastian yang tiba-tiba saja muncul. Bukannya mendapat sambutan dari Dira, Nayla, Verrel dan juga Melody, Bastian malah mendapat tatapan tak biasa dari mereka. Bastian yang menyadari tatapan seperti itu jadi garuk-garuk kepala sendiri.

"Sorry..." Lirih Bastian sambil menangkupkan keduanya.

"Kebiasaan Lo!" Cibir Verrel.

"Reflek, Man. Gue terlalu bersemangat. Ada bidadari gue disini." Jawab Bastian asal. Dira yang kembali mendengar Bastian menyebutnya bidadari itu pun hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan.

"Stop, Dir! Jangan senyum!" Ucap Bastian tiba-tiba dengan wajah yang di buat serius membuat semuanya menjadi bingung termasuk Dira.

"Bingung nggak? Bingung nggak? Bingung nggak? Ya bingung lah masa' enggak." Tanya Bastian. Seketika tawa laki-laki itu pecah setelah melihat ekspresi wajah teman-temannya. "...Jangan senyum, Dir! Gue nggak kuat liatnya, auto meleleh gue kalo ngeliat senyum Lo yang bagai madu itu." Sambung Bastian.

Cletak...

"Aduh! Siapa sih yang berani lemp -..." Ucap Bastian yang memekik kesakitan. Baru saja ia ingin menghardik seseorang yang baru saja datang dan melemparkan kunci mobil tepat ke arahnya.

"Gue, kenapa?" Tanya Axell dingin.

"Nggak apa-apa, Xell. Jangan kan cuma kunci mobil. Lo lempar gue pake mobilnya sekalian juga nggak gue ikhlas kok!" Jawab Bastian kesal.

"Cih, baperan Lo!" Cibir Axell.

Mereka pun akhirnya menghabiskan waktu bersama dengan bercerita dan bercanda bersama. Sampai pada akhirnya Nayla kembali bertanya tentang Arfen pada Dira.

"Lo belum jawab pertanyaan gue yang tadi, Dir!" Celetuk Nayla tiba-tiba.

"Yang mana, Nay?" Tanya Dira pura-pura lupa.

"Soal Lo sama Arfen?" Jawab Nayla.

Deg...

"Arfen?" Ulang Verrel dan juga Bastian sampai keduanya saling pandang. Jangan tanyakan Axell, dia hanya mengangkat satu alisnya seakan ingin tahu. Ada hubungan apa antara Dira dan juga Arfen?

Mendapat pertanyaan dari Nayla membuat Dira memejamkan matanya sesaat sambil menghembuskan nafasnya pelan. Seakan Dira akan memikul beban yang berat.

"Gue sama Arfen nggak ada masalah apa-apa kok, Nay." Bohong Dira.

"Beneran? Tapi dia bilang kalo Lo ngehindarin dia banget. Terus setiap dia telepon Lo juga nggak pernah angkat teleponnya." Jelas Nayla. Sementara Dira masih diam enggan menjawab.

"Dir..." Panggil Nayla pelan. "...Arfen bilang Lo berubah.. "

Dira memejamkan matanya sejenak dan menghirup nafasnya dalam.

"...Ada hal yang nggak gue tau sebelumnya?" Tanya Nayla lagi.

Dira yang tadi terlihat ceria sekarang berubah menjadi murung. Mereka semua yang ada di sana pun menjadi yakin. Pasti ada sesuatu yang terjadi antara Dira dan seseorang bernama Arfen. Dan sayangnya Dira masih betah untuk bungkam.

Drrtt... drrtt...

Sampai pada akhirnya salah satu ponsel di meja berdering karena adanya panggilan masuk.

"Jangan diangkat!" Ucap Melody dan Bastian bersamaan.

"Arfen, Dir!" Celetuk Nayla. Kenapa Nayla bisa tahu kalau Arfen yang menelepon Dira? Karena ada foto Arfen pada id si pemanggil.

Dira sama sekali tidak berniat menerima telepon dari Arfen atau penelpon dengan nama "Jangan diangkat" itu, sampai akhirnya panggilan itu berhenti dengan sendirinya.

"Kenapa kontak Arfen Lo kasih nama jangan diangkat? Sebenarnya ada masalah apa sih, Dir Lo sama Arfen? Dan kenapa Lo diem terus dari tadi..." Serentetan pertanyaan yang keluar dari mulut Nayla.

"...Kek nya emang bener Dir, apa yang Arfen bilang. Lo... berubah!" Ucap Nayla yang masih tak mendapat jawaban apapun dari Dira.

"Jangankan Arfen, gue aja juga ngerasa Lo berubah sama gue. Lo dulu selalu cerita ke gue kalo Lo lagi ada masalah. Kenapa Lo sekarang berubah jadi kayak gini, Dir?" Sambung Nayla.

Seketika suasana yang tadinya cair kini berubah menjadi beku. Verrel, Bastian Melody kini tengah memperhatikan keduanya. Tak terkecuali... Axell.

Beruntung mereka duduk di tempat yang sedikit jauh dari pengunjung yang lain. Jadi mereka tidak bisa mendengarkan apa yang sedang mereka bicarakan.

Setetes air bening tiba-tiba jatuh dari mata Dira dan Nayla. Keduanya menirukan air mata di waktu yang hampir bersamaan.

Verrel yang mengetahui kalau Nayla mulai menangis pun menggenggam tangan kekasihnya itu. Memberikan ketenangan pada Nayla dan berharap agar Nayla berhenti bertanya pada Dira. Mungkin Dira belum siap untuk bercerita, begitu pikirnya.

Nayla yang merasakan tangannya di genggam oleh Verrel itu pun memalingkan pandangannya dari Dira dan beralih menatap ke arah Verrel yang sedang menggelengkan kepalanya pelan. Nayla yang mengerti maksud Verrel pun menjadi sedikit tenang.

"Apa karena ada mereka, Dir, Lo jadi nggak mau cerita sama gue?" Tanya Nayla pelan. Seketika Dira menatap teman-temannya satu persatu dan menggeleng pelan. "... Atau Lo belum siap cerita?" Tanya Nayla lagi.

"Haahh..." Terdengar helaan nafas dari Dira. "Bukan gue yang berubah, Nay?"

"Terus?" Tanya Nayla.

"Arfen yang sebenarnya berubah." Jawab Dira.

"Maksud Lo gimana sih, Dir?" Tanya Nayla yang tidak mengerti maksud dari apa yang Dira ucapkan.

"Perasaan Arfen sama gue yang berubah." Jawab Dira lagi.

"Gue masih nggak ngerti maksud Lo, Dira." Ucap Nayla yang semakin bingung.

Dira kembali memejamkan matanya sesaat dan menghembuskan nafasnya pelan. "Perasaan Arfen sama gue bukan lagi sebagai sahabat, Nay..." Jawab Dira menggantungkan kalimatnya. "...Arfen suka sama gue. Dia mau gue... Jadi pacarnya." Lanjut Dira.

"Maksud Lo, Arfen nembak Lo gitu?" Tanya Nayla lagi. Dira hanya menganggukkan kepalanya pelan. Merasa sudah tidak bisa menahan rasa penasarannya, kini sebuah pertanyaan terlontar dari mulut Bastian.

"Wait... Ini yang di maksud Arfen siapa, sih, Gengs?" Tanya Bastian.

"Kapten basket sebelah." Jawab Verrel malas.

"Kok Lo tau sih, Bro?" Tanya Bastian pada Verrel.

"Tadi kan ada fotonya, Ogeb! Masa' Lo nggak liat, sih?" Jawab Verrel kesal sambil melemparkan kentang goreng ke arah Bastian.

"Berisik!" Ketus Axell pada keduanya.

"Dira...!"

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Menurut ku kalo Nayla mau tanya2 tuh nanya nya saat berdua saja,jgn di depan yg lain,itu kan,,

2023-04-27

1

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Oh Verrel udah punya cewek,pantesan dia kayak biasa2 gitu ke Dira,gak kek Bastian dan Axell,,😅

2023-04-27

1

Edah J

Edah J

Ohh...Arfen ternyata yg sering nlp itu
baiklah lanjut baca lagi😊

2023-03-13

2

lihat semua
Episodes
1 01. Awal pindah sekolah.
2 02. Dia tinggal disini? (Axello)
3 03. Bertemu calon mertua.
4 04. Diantar pulang.
5 05. Tangis Dira.
6 06. Jangan diangkat.
7 07. Sahabat atau cinta?
8 08. Bertemu calon mertua 2.
9 09. Kejutan Arfen.
10 10. Pertemuan tak disengaja.
11 11. Pulang ke rumah.
12 12. Kejutan Arfen 2.
13 13. Arfen lagi.
14 14. Arfen dan Andira.
15 15. Axell cuek.
16 16. Fitting baju.
17 17. Siapa dia? (Axello)
18 18. Inisial huruf A.
19 19. Siaran Live Nayla
20 20. Telepon dari papa Dira.
21 21. Kabar yang mengejutkan.
22 22. Pasrahnya Axello.
23 23. Alibi Axello.
24 24. Hari H.
25 25. Seranjang.
26 26. Tidak bisa tidur.
27 27. Lo mau ikut? (Axello)
28 28. Dira tanggung jawabmu.
29 29. Tanggung jawab gue. (Axello)
30 30. Kepergok.
31 31. Tidur atau ....?
32 32. Visual cast
33 33. Ganggu banget.
34 34. Lo punya perasaan sama dia? (Axello)
35 35. Ajakan atau perintah?
36 36. Sorry, udah ngurung Lo disini. (Axello)
37 37. Jahil.
38 38. Dosa, nolak nafkah dari suami! (Axello)
39 39. Kepergok 2.
40 40. Kambuh.
41 41. Sorry.
42 42. Makan atau .....
43 43. Sebuah peringatan.
44 44. Tebakan Verrel.
45 45. Ketiduran dimobil.
46 46. Menimang cucu.
47 47. Nggak usah Lo pikirin! (Axello)
48 48. Jangan-jangan ..... (Dira)
49 49. Gara-gara Zaki.
50 50. Gara-gara Zaki 2
51 51. Lagi-lagi Zaki.
52 52. Sebuah pertanyaan.
53 53. Pelukan hangat.
54 54. Cara Verrel.
55 55. Nongki bareng.
56 56. Gara-gara bubur.
57 57. Hak sebagai suami.
58 58. Dia?
59 59. Kebetulan.
60 60. Move on.
61 61. Karena gue berhak atas Dira. (Axello)
62 62. Bocor.
63 63. Perhatian Axello.
64 64. Semakin terang.
65 65. Kecurigaan Bastian.
66 66. Marahnya Axello.
67 67. Pengganggu.
68 68. Nakal.
69 69. Dira aman sama gue. (Axello)
70 70. Gara-gara buah.
71 71. Mereka udah jadian? (Arfen)
72 72. Jangan nakal disekolah! (Axello)
73 73. Axello Vs Nayla.
74 74. Perlakuan Axello.
75 75. Masa lalu.
76 76. Permintaan Axello.
77 77. Tamu tak diundang.
78 78. Bikin gue... (Axello)
79 79. Kebohongan Renata.
80 80. Kebenaran untuk Bastian.
81 81. Dimana Dira? (Axello)
82 82. Marahnya Axello 2.
83 83. Kenapa harus dia? (Arfen)
84 84. Jangan buat gue khawatir! (Axello)
85 85. Belum siap.
86 86. Tersedak.
87 87. Tamu tak diundang 2.
88 88. Pulang ke rumah.
89 89. Demam.
90 90. Gue nggak butuh obat. (Axello)
91 91. 'I want you.' (Axello)
92 92. Bikin Lo yakin. (Axello)
93 93. Gangguan.
94 94. Permintaan Bunda.
95 95. Tidak tinggal diam.
96 96. Kencan.
97 97. Perasaan Dira.
98 98. Urusan suami istri.
99 99. Sedikit pelajaran.
100 100. On proses.
101 101. When Jason meet Jessie.
102 102. Drama pagi hari.
103 103. Axello Vs Renata.
104 104. Ancaman Renata.
105 105. Gara-gara Drakor.
106 106. Mau lagi.
107 107. Malam panjang.
108 108. Gara-gara vitamin.
109 109. Cerita Bunda Resty.
110 110. Sikap Axello.
111 111. Dira Vs Linda.
112 112. Dipecatnya Linda.
113 113. Pulang ke rumah.
114 114. Serangan di pagi hari.
115 115. Apa yang terjadi? (Andira)
116 116. Dirumah sakit.
117 117. Cara berterima kasih.
118 118. Mendadak perhitungan.
119 119. Gara-gara rambut basah.
120 120. Kiss me, please!
121 121. Teman main belakang.
122 122. Sebuah foto.
123 123. Hak paten.
124 124. Tatapan aneh.
125 125. Cara Axell.
126 126. Pembicaraan serius.
127 127. Tamu tak diundang 3.
128 128. Aneh.
129 129. Aneh 2.
130 130. Khawatirnya Axell.
131 131. Praktek biologi.
132 132. Cantik-cantik, Batu.
133 133. Verrel mulai jahil.
134 134. Axell aneh.
135 135. Axell aneh 2.
136 136. Ajakan selingkuh Bastian.
137 137. Mimpi aneh Axello.
138 138. Pertengkaran dua saudara.
139 139. MG. (emji)
140 140. Axello Vs Nicholas.
141 141. Balas dendam Renata.
142 142. Axello vs Nicholas 2.
143 143. Istri? (Renata)
144 144. Lemot berjamaah.
145 145. Kabar Dira hamil.
146 146. Seperti dihantam ombak.
147 147. Datangnya badai.
148 148. Dosa apa?
149 149. Kedatangan Axell.
150 150. Marahnya Axell 3.
151 151. Arti mimpi Axell.
152 152. A little story about Axello.
153 153. Kekhawatiran Axello.
154 154. Minta di peluk.
155 155. I love you more. (Axello)
156 156. Masih di rumah sakit.
157 157. Masih di rumah sakit 2.
158 158. Tidak sebanding.
159 159. Bukan lawan yang sebanding.
160 160. I love you too, Xello.
161 161. Kena hukuman.
162 162. Dira pulang, Axell senang.
163 163. Manisnya.
164 164. Penolakan Axell.
165 165. Back to school.
166 166. Hot news.
167 167. Karena dia udah nyakitin kamu. (Axello)
168 168. Kerja kelompok.
169 169. Kerja kelompok 2.
170 170. Arfen is back.
171 171. Temui gue! (Axello)
172 172. Axell Vs Arfen.
173 173. I'm Yours.
174 174. More than miss you.
175 175. Kenapa baru sekarang?
176 176. Trouble or heartbreak?"
177 177. Tamu tak diundang 4.
178 178. Sebuah foto 2.
179 179. Kamu cemburu? (Axello)
180 180. Lambang Aditya Pratama.
181 181. UKS.
182 182. Axello dan Aditya.
183 183. Sebuah foto 3.
184 184. Axell menyerah.
185 185. I'll stay.
186 186. Stalker.
187 186. Balas dendam Bastian.
188 188. Axell vs Arfen.
189 189. Play secret.
190 190. Sengaja.
191 191. Truth for Arfen.
192 192. Arfen kalah.
193 193. Arfen dan Andira 2.
194 194. Arfen dan Andira 3.
195 195. Tetangga.
196 196. Baku hantam.
197 197. Masih di apartemen Axell.
198 198. Pikiran Melody.
199 199. Getting jealous
200 200. Tamu tak diundang 5.
201 201. Dua saudara.
202 202. Masih di rumah Axell.
203 203. Nongki bareng 2.
204 204. Mimpi dan balas dendam Axello.
205 205. Rasa penasaran Dira.
206 206. d'Ra Group.
207 207. d'Ra Group 2.
208 208. Laporan Nicholas.
209 209. Melody Vs Zaki.
210 210. Pengakuan Renata.
211 211. Kegelisahan Dira.
212 212. Axell Vs Nicholas 3.
213 213. Rasa penasaran Dira 2.
214 214. Where is Nicholas?
215 215. ??
216 216. Garasi Vs Ruang kerja.
217 217. Diruang kerja Axell.
218 218. Kantor polisi.
219 219. Menghindar.
220 220. What's wrong?
221 221. What's wrong? 2
Episodes

Updated 221 Episodes

1
01. Awal pindah sekolah.
2
02. Dia tinggal disini? (Axello)
3
03. Bertemu calon mertua.
4
04. Diantar pulang.
5
05. Tangis Dira.
6
06. Jangan diangkat.
7
07. Sahabat atau cinta?
8
08. Bertemu calon mertua 2.
9
09. Kejutan Arfen.
10
10. Pertemuan tak disengaja.
11
11. Pulang ke rumah.
12
12. Kejutan Arfen 2.
13
13. Arfen lagi.
14
14. Arfen dan Andira.
15
15. Axell cuek.
16
16. Fitting baju.
17
17. Siapa dia? (Axello)
18
18. Inisial huruf A.
19
19. Siaran Live Nayla
20
20. Telepon dari papa Dira.
21
21. Kabar yang mengejutkan.
22
22. Pasrahnya Axello.
23
23. Alibi Axello.
24
24. Hari H.
25
25. Seranjang.
26
26. Tidak bisa tidur.
27
27. Lo mau ikut? (Axello)
28
28. Dira tanggung jawabmu.
29
29. Tanggung jawab gue. (Axello)
30
30. Kepergok.
31
31. Tidur atau ....?
32
32. Visual cast
33
33. Ganggu banget.
34
34. Lo punya perasaan sama dia? (Axello)
35
35. Ajakan atau perintah?
36
36. Sorry, udah ngurung Lo disini. (Axello)
37
37. Jahil.
38
38. Dosa, nolak nafkah dari suami! (Axello)
39
39. Kepergok 2.
40
40. Kambuh.
41
41. Sorry.
42
42. Makan atau .....
43
43. Sebuah peringatan.
44
44. Tebakan Verrel.
45
45. Ketiduran dimobil.
46
46. Menimang cucu.
47
47. Nggak usah Lo pikirin! (Axello)
48
48. Jangan-jangan ..... (Dira)
49
49. Gara-gara Zaki.
50
50. Gara-gara Zaki 2
51
51. Lagi-lagi Zaki.
52
52. Sebuah pertanyaan.
53
53. Pelukan hangat.
54
54. Cara Verrel.
55
55. Nongki bareng.
56
56. Gara-gara bubur.
57
57. Hak sebagai suami.
58
58. Dia?
59
59. Kebetulan.
60
60. Move on.
61
61. Karena gue berhak atas Dira. (Axello)
62
62. Bocor.
63
63. Perhatian Axello.
64
64. Semakin terang.
65
65. Kecurigaan Bastian.
66
66. Marahnya Axello.
67
67. Pengganggu.
68
68. Nakal.
69
69. Dira aman sama gue. (Axello)
70
70. Gara-gara buah.
71
71. Mereka udah jadian? (Arfen)
72
72. Jangan nakal disekolah! (Axello)
73
73. Axello Vs Nayla.
74
74. Perlakuan Axello.
75
75. Masa lalu.
76
76. Permintaan Axello.
77
77. Tamu tak diundang.
78
78. Bikin gue... (Axello)
79
79. Kebohongan Renata.
80
80. Kebenaran untuk Bastian.
81
81. Dimana Dira? (Axello)
82
82. Marahnya Axello 2.
83
83. Kenapa harus dia? (Arfen)
84
84. Jangan buat gue khawatir! (Axello)
85
85. Belum siap.
86
86. Tersedak.
87
87. Tamu tak diundang 2.
88
88. Pulang ke rumah.
89
89. Demam.
90
90. Gue nggak butuh obat. (Axello)
91
91. 'I want you.' (Axello)
92
92. Bikin Lo yakin. (Axello)
93
93. Gangguan.
94
94. Permintaan Bunda.
95
95. Tidak tinggal diam.
96
96. Kencan.
97
97. Perasaan Dira.
98
98. Urusan suami istri.
99
99. Sedikit pelajaran.
100
100. On proses.
101
101. When Jason meet Jessie.
102
102. Drama pagi hari.
103
103. Axello Vs Renata.
104
104. Ancaman Renata.
105
105. Gara-gara Drakor.
106
106. Mau lagi.
107
107. Malam panjang.
108
108. Gara-gara vitamin.
109
109. Cerita Bunda Resty.
110
110. Sikap Axello.
111
111. Dira Vs Linda.
112
112. Dipecatnya Linda.
113
113. Pulang ke rumah.
114
114. Serangan di pagi hari.
115
115. Apa yang terjadi? (Andira)
116
116. Dirumah sakit.
117
117. Cara berterima kasih.
118
118. Mendadak perhitungan.
119
119. Gara-gara rambut basah.
120
120. Kiss me, please!
121
121. Teman main belakang.
122
122. Sebuah foto.
123
123. Hak paten.
124
124. Tatapan aneh.
125
125. Cara Axell.
126
126. Pembicaraan serius.
127
127. Tamu tak diundang 3.
128
128. Aneh.
129
129. Aneh 2.
130
130. Khawatirnya Axell.
131
131. Praktek biologi.
132
132. Cantik-cantik, Batu.
133
133. Verrel mulai jahil.
134
134. Axell aneh.
135
135. Axell aneh 2.
136
136. Ajakan selingkuh Bastian.
137
137. Mimpi aneh Axello.
138
138. Pertengkaran dua saudara.
139
139. MG. (emji)
140
140. Axello Vs Nicholas.
141
141. Balas dendam Renata.
142
142. Axello vs Nicholas 2.
143
143. Istri? (Renata)
144
144. Lemot berjamaah.
145
145. Kabar Dira hamil.
146
146. Seperti dihantam ombak.
147
147. Datangnya badai.
148
148. Dosa apa?
149
149. Kedatangan Axell.
150
150. Marahnya Axell 3.
151
151. Arti mimpi Axell.
152
152. A little story about Axello.
153
153. Kekhawatiran Axello.
154
154. Minta di peluk.
155
155. I love you more. (Axello)
156
156. Masih di rumah sakit.
157
157. Masih di rumah sakit 2.
158
158. Tidak sebanding.
159
159. Bukan lawan yang sebanding.
160
160. I love you too, Xello.
161
161. Kena hukuman.
162
162. Dira pulang, Axell senang.
163
163. Manisnya.
164
164. Penolakan Axell.
165
165. Back to school.
166
166. Hot news.
167
167. Karena dia udah nyakitin kamu. (Axello)
168
168. Kerja kelompok.
169
169. Kerja kelompok 2.
170
170. Arfen is back.
171
171. Temui gue! (Axello)
172
172. Axell Vs Arfen.
173
173. I'm Yours.
174
174. More than miss you.
175
175. Kenapa baru sekarang?
176
176. Trouble or heartbreak?"
177
177. Tamu tak diundang 4.
178
178. Sebuah foto 2.
179
179. Kamu cemburu? (Axello)
180
180. Lambang Aditya Pratama.
181
181. UKS.
182
182. Axello dan Aditya.
183
183. Sebuah foto 3.
184
184. Axell menyerah.
185
185. I'll stay.
186
186. Stalker.
187
186. Balas dendam Bastian.
188
188. Axell vs Arfen.
189
189. Play secret.
190
190. Sengaja.
191
191. Truth for Arfen.
192
192. Arfen kalah.
193
193. Arfen dan Andira 2.
194
194. Arfen dan Andira 3.
195
195. Tetangga.
196
196. Baku hantam.
197
197. Masih di apartemen Axell.
198
198. Pikiran Melody.
199
199. Getting jealous
200
200. Tamu tak diundang 5.
201
201. Dua saudara.
202
202. Masih di rumah Axell.
203
203. Nongki bareng 2.
204
204. Mimpi dan balas dendam Axello.
205
205. Rasa penasaran Dira.
206
206. d'Ra Group.
207
207. d'Ra Group 2.
208
208. Laporan Nicholas.
209
209. Melody Vs Zaki.
210
210. Pengakuan Renata.
211
211. Kegelisahan Dira.
212
212. Axell Vs Nicholas 3.
213
213. Rasa penasaran Dira 2.
214
214. Where is Nicholas?
215
215. ??
216
216. Garasi Vs Ruang kerja.
217
217. Diruang kerja Axell.
218
218. Kantor polisi.
219
219. Menghindar.
220
220. What's wrong?
221
221. What's wrong? 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!