08. Bertemu calon mertua 2.

Pagi ini Dira telah sampai disekolahnya. Ada yang berbeda dengan Dira. Gadis yang waktu awal pindah sekolah selalu menampakkan wajah dingin tanpa ekspresi itu kini sedikit merubah raut wajahnya.

"Dira." Panggil Melody dari belakang. Dira pun menoleh sambil menampilkan senyum manisnya.

"Hai, Mel." Sapa gadis itu ceria.

"Lo sakit, Dir?" Tanya Melody sambil menempelkan punggung tangannya pada dahi Dira.

"Enggak kok, Mel." Jawab Dira sambil bingung sendiri, kenapa Melody bisa bertanya seperti ini? Karena Dira sendiri memang merasa ia sangat sehat.

"Kok Lo senyum-senyum sendiri, gitu? Nggak kek biasanya!" Ucap Melody.

"Iya terus gue harus nangis gitu?" Tanya Dira sambil memutar bola matanya malas.

"Ya nggak gitu juga sih, Dir. Tapi gue seneng kok. Tapi gue seneng kok, liat Lo yang kek gini." Jawab Melody. Dira hanya menggeleng pelan dan tersenyum. Mereka pun akhirnya berjalan menuju kelas karena pelajaran yang memang akan segera di mulai.

Di lain tempat yang hanya berjarak beberapa meter dari tempat Dira dan Melody tadi, terdapat Bastian yang memandangi Dira dari tempatnya tadi.

"Oh god... pagi-pagi liat pemandangan kek gini bikin hati gue clesss, adem gitu." Celetuk Bastian.

"Sayangnya itu pemandangan eneg kalo liat muka kek Lo, Bas." Cibir Verrel yang baru datang bersama dengan Axell pada sahabatnya itu.

"Sialan, Lo." Semprot Bastian. Jangan tanyakan Axell! Axell hanya melirik ke arah Dira sekilas dan kembali fokus pada ponselnya. Saat ini laki-laki itu tengah berbalas pesan dengan sang bunda.

📥 Bunda.

Boy, Ada yang mau ayah sama bunda bicarakan sama kamu.

Jadi, bunda minta nanti kamu sehabis sekolah langsung pulang ke rumah.

^^^📤 Axarkan.^^^

^^^Iya, Bun.^^^

^^^Tapi nanti Axell agak sorean pulangnya.^^^

^^^Ada rapat OSIS yang nggak bisa Axell tinggal.^^^

📥 Bunda.

Iya, nggak apa-apa, Boy.

^^^📤 Axarkan.^^^

^^^Ya udah, Bun.^^^

^^^Axell masuk kelas dulu.^^^

📥 Bunda.

Iya, sudah.

Jangan lupa ya, boy.

Bunda sama ayah tunggu.

^^^📤 Axarkan.^^^

^^^Iya, bun.^^^

Setelah berbalas pesan dengan bunda Resty, Axell terlihat memejamkan matanya sejenak. Tangannya terangkat untuk memijat pelipisnya sebelah. Terdengar helaan nafas berat dari laki-laki itu. Tiba-tiba kepalanya terasa berdenyut nyeri setelah dia mengingat bahwa kedua orang tuanya yang telah menjodohkan dirinya dengan seseorang yang sama sekali tidak ia kenal. Dan, setiap gerak-gerik Axell pun tak luput dari pandangan kedua sahabatnya.

Bastian yang melihat ekspresi wajah Axell mengkode Verrel yang tepat berada di samping Axell dengan dagunya. Mendapat kode dari Bastian Verrel hanya menggeleng sambil mengendikkan bahunya.

...***...

Bel istirahat telah berbunyi beberapa menit yang lalu. Kini Dira, Nayla dan Melody tengah asyik menikmati makanan masing-masing di kantin.

"Gimana, Dir." Tanya Nayla semangat.

"Apanya yang gimana, Nay?" Tanya Dira balik.

"Yang kemaren Lo sama Arfen?" Tanya Nayla lagi.

"Bener tuh, Dir. Gue kemal, deh." Sahut Melody menimpali.

"Kemal?" Tanya Dira dan Nayla kompak.

"Iya kemal. Kepo maksimal." Jawab Melody sambil mengunyah makanannya.

"Gue masih tetap pada keputusan gue semula..." Jawab Dira menggantungkan kalimatnya.

"Maksudnya gimana sih, Dira?" Tanya Melody.

"...gue milih tetep jadiin Arfen sahabat, Mel. Gue nggak mau ngerusak persahabatan gue sama Arfen yang udah terjalin lama..." Jawab Dira.

"...Kalo misalnya gue nerima Arfen, bukan nggak mungkin suatu saat nanti entah gue atau pun Arfen pasti akan ada yang tersakiti disini. Dan di saat itu terjadi, gue pasti bakal kehilangan sahabat gue." Ucap Dira menjelaskan.

"Ih... kok jadi melow gini, sih." Ucap Nayla sambil memeluk Dira.

"Ikutan, dong!" Sahut Melody yang ikutan memeluk Dira dari samping.

"...Dan sebelum itu semua terjadi, gue lebih milih buat tetep sahabatan sama Arfen. Karena namanya suatu hubungan, pasti akan ada fase dimana kita mengalami yang namanya tersakiti atau menyakiti. Walaupun itu semua si luar Kayan kita." Tambah Dira.

"Gue tau Lo pasti bisa nyelesaiin masalah Lo dengan baik, Dira. Lo makin dewasa sekarang." Ucap Nayla memuji sahabatnya itu.

"Keadaan yang bikin gue cepet dewasa, Nay." Jawab Dira.

"Eh, Dir. Tapi Arfen ganteng loh!" Ucap Melody yang sedikit nyeleneh dari jalur percakapan Dira dan Nayla.

"Kalo Lo mau, buat Lo aja deh, Mel." Jawab Dira.

"Itu, sih... kalo si Arfen mau." Sahut Nayla menimpali. Seketika terdengar tawa renyah dari mereka bertiga.

...***...

Bel pulang sekolah telah berbunyi sekitar lima belas menit yang lalu. Kini Axell tengah dalam perjalan pulang kerumahnya. Sesuai dengan pesan bunda Resty yang memintanya pulang hari ini. Axell pulang lebih cepat dari yang ia duga sebelumnya. Karena dua anggota OSIS yang tidak masuk sekolah, jadilah Axell menunda rapat OSIS-nya.

Axell melakukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Karena Axell enggan untuk cepat sampai di rumah kedua orang tuanya itu.

Sampai akhirnya mobil Axell memasuki area kompleks perumahan elit The Royal palace. Tempat di mana kedua orang tua Axell itu tinggal.

Axell memarkirkan mobilnya dan langsung bergegas masuk ke dalam rumah. Saat sudah berada di dalam rumah, samar-samar Axell mendengar suara yang tak asing menurutnya.

Suara pria paruh baya yang ia temui di restoran bersama dengan ayahnya beberapa hari yang lalu. Axell yakin itu.

"Kamu sudah sampai, boy?" Tanya ayah Marvellyo pada putra semata wayangnya itu.

"Iya, yah." Jawab Axell singkat dan langsung mencium punggung tangan ayahnya itu.

"Iya sudah. Kamu mandi dulu, gih! Ada yang mau ayah sama bunda kasih tau sama kamu." Ucap bunda Resty sambil mengelus kepala putranya itu.

Baik, Bun. Kalo gitu Axell ke atas dulu." Pamit Axell dan langsung bergegas menuju ke kamarnya.

Selesai dengan urusan mandinya, Axell kini kembali menemui kedua orang tuannya.

"Sini, boy!" Panggil bunda Resty. Axell lalu menghampiri mereka dan duduk di samping bunda Resty.

"Kamu masih ingat dengan sahabat ayah ini, boy?" Tanya ayah Marvellyo.

"Masih, yah." Jawab Axell tersenyum canggung. Laki-laki itu lalu berdiri dan mendekat ke arah pria paruh baya yang di maksud oleh ayah Marvellyo tadi. Ia mendekat guna mencium punggung tangan calon mertuanya itu.

Jika beberapa hari lalu Axell hanya menemui papa Pras, beda halnya dengan hari ini. Papa Pras tidak datang sendiri. Melainkan dengan Mama Diva.

"Bagaimana dengan sekolahmu, nak Axell.?" Tanya papa Pras ramah.

"Baik, om... pa." Jawab Axell canggung. Sungguh Axell benar-benar merasa canggung untuk saat ini. Sebenarnya Axell masih belum sepenuhnya menerima perjodohan yang telah di atur kedua orang tuanya. Bahkan Axell ingin menolaknya saja kalau dia bisa.

Tapi harus bagaimana lagi, ayah Marvellyo adalah orang yang tidak bisa di bantah. Segala hal yang diucapkannya adalah mutlak dan harus dituruti.

"Lho, kok masih panggil Om. Panggil papa saja ya, Axell. Bukankah papa sudah pernah bilang sebelumnya? Jadi jangan panggil Om lagi! Lama kelamaan Axell juga akan terbiasa nantinya." Titah papa Pras.

"Iya, pa." Jawab Axell patuh.

"Oh... iya, Boy. Ini mama Diva, calon mertua kamu." Ucap bunda Resty yang memperkenalkan mama Diva.

"Bagaimana kabarmu, nak Axell?" Tanya mama Diva.

"Baik, Tante." Jawab Axell.

"Lho kok Tante? Panggil mama saja ya, nak!" Titah mama Diva.

"Iya, ma." Jawab Axell. Laki-laki itu lalu menoleh ke arah bunda Resty. "Bun, katanya tadi ada yang mau bunda sama ayah kasih tau sama Axell." Tanya Axell yang teringat dengan apa yang bundanya katakan tadi pagi.

"Ini kamu buka dulu, boy!" Titah bunda Resty sambil menyerahkan kotak bludru bentuk hati berwarna merah itu.

Axell tidak bodoh. Ia paham betul benda apa yang di serahkan bunda Resty kepadanya. Hanya saja Axell disini masih belum mengerti, kenapa bundanya memberinya benda semacam itu. Axell diam sesaat sambil mengangkat satu alisnya. Ia bingung sendiri.

"Ayo buka, boy!" Pinta bunda Resty.

"Cincin?" Ucap Axell menggantung. "Ini cincin apa, Bun?" Tanya Axell pada bunda Resty.

"Ini cincin pertunangan kamu, boy." Jawab Bunda Resty.

Deg...

"Dan ayah minta kamu memakainya dari sekarang!" Sahut ayah Marvellyo.

"Tunangan?" Ulang Axell terkejut.

"Kenapa nak Axell? Bukan kah Axell sudah tahu kabar perjodohan Axell dengan putri papa? Bukankah kita sudah membicarakannya beberapa waktu lalu?" Tanya papa Pras yang meyakinkan keputusan dari Axell. Axell hanya menganggukkan kepalanya.

...***...

Axell tengah berbaring di kamarnya. Pandangannya menatap lurus ke arah langit-langit kamar. Setelah kedua calon mertuanya itu pergi, Axell langsung bergegas memasuki kamar tanpa meninggalkan sepatah kata pada kedua orang tuanya. Kamar yang sekarang ini jarang ia tempati setelah memutuskan tinggal di apartemen.

Pandangan laki-laki itu lalu beralih ke nakas. Dimana terdapat cincin yang di berikan oleh orang tuanya tadi. Perlahan tangan Axell terulur untuk meraih cincin itu. Ia pandangi cincin itu, Terdapat inisial huruf A di sana.

Axell semakin tidak mengerti dengan kedua orang tuanya yang begitu saja menjodohkannya dengan gadis yang bahkan sama sekali tidak Axell kenal.

Sungguh Axell sangatlah bingung, ia tengah berpikir sekarang. Seperti apa gadis yang akan ia nikahi nantinya? Dan kenapa orang tuannya bersikeras untuk menjodohkannya dengan gadis itu.

Cukup lama Axell bergelut dengan pemikirannya itu. Begitu banyak pertanyaan yang melintas di benaknya tentang gadis itu, Siapa dia? Bagaimana perilakunya? Dan apakah dia juga terpaksa menerima perjodohan ini sama halnya dengan dirinya yang terpaksa menerima keputusan sepihak dari orang tuanya?

Entahlah, Axell sungguh tidak tahu akan jawaban dari semu pertanyaan itu. Hingga akhirnya Axell terlelap dalam tidurnya.

...***...

*Ciye... Axell... nggak usah terlalu dipikirin kali, Xell. Lo udah sering ketemu sama dia kok. 🤣🤣

Terpopuler

Comments

I'm20___

I'm20___

tunangan secara galangsung ga tuh????

2023-08-28

0

I'm20___

I'm20___

kepo maksimal 🤣

2023-08-28

0

abdan syakura

abdan syakura

Laen dr yg Laen nih, Thor.....🤣🤣

2023-06-08

1

lihat semua
Episodes
1 01. Awal pindah sekolah.
2 02. Dia tinggal disini? (Axello)
3 03. Bertemu calon mertua.
4 04. Diantar pulang.
5 05. Tangis Dira.
6 06. Jangan diangkat.
7 07. Sahabat atau cinta?
8 08. Bertemu calon mertua 2.
9 09. Kejutan Arfen.
10 10. Pertemuan tak disengaja.
11 11. Pulang ke rumah.
12 12. Kejutan Arfen 2.
13 13. Arfen lagi.
14 14. Arfen dan Andira.
15 15. Axell cuek.
16 16. Fitting baju.
17 17. Siapa dia? (Axello)
18 18. Inisial huruf A.
19 19. Siaran Live Nayla
20 20. Telepon dari papa Dira.
21 21. Kabar yang mengejutkan.
22 22. Pasrahnya Axello.
23 23. Alibi Axello.
24 24. Hari H.
25 25. Seranjang.
26 26. Tidak bisa tidur.
27 27. Lo mau ikut? (Axello)
28 28. Dira tanggung jawabmu.
29 29. Tanggung jawab gue. (Axello)
30 30. Kepergok.
31 31. Tidur atau ....?
32 32. Visual cast
33 33. Ganggu banget.
34 34. Lo punya perasaan sama dia? (Axello)
35 35. Ajakan atau perintah?
36 36. Sorry, udah ngurung Lo disini. (Axello)
37 37. Jahil.
38 38. Dosa, nolak nafkah dari suami! (Axello)
39 39. Kepergok 2.
40 40. Kambuh.
41 41. Sorry.
42 42. Makan atau .....
43 43. Sebuah peringatan.
44 44. Tebakan Verrel.
45 45. Ketiduran dimobil.
46 46. Menimang cucu.
47 47. Nggak usah Lo pikirin! (Axello)
48 48. Jangan-jangan ..... (Dira)
49 49. Gara-gara Zaki.
50 50. Gara-gara Zaki 2
51 51. Lagi-lagi Zaki.
52 52. Sebuah pertanyaan.
53 53. Pelukan hangat.
54 54. Cara Verrel.
55 55. Nongki bareng.
56 56. Gara-gara bubur.
57 57. Hak sebagai suami.
58 58. Dia?
59 59. Kebetulan.
60 60. Move on.
61 61. Karena gue berhak atas Dira. (Axello)
62 62. Bocor.
63 63. Perhatian Axello.
64 64. Semakin terang.
65 65. Kecurigaan Bastian.
66 66. Marahnya Axello.
67 67. Pengganggu.
68 68. Nakal.
69 69. Dira aman sama gue. (Axello)
70 70. Gara-gara buah.
71 71. Mereka udah jadian? (Arfen)
72 72. Jangan nakal disekolah! (Axello)
73 73. Axello Vs Nayla.
74 74. Perlakuan Axello.
75 75. Masa lalu.
76 76. Permintaan Axello.
77 77. Tamu tak diundang.
78 78. Bikin gue... (Axello)
79 79. Kebohongan Renata.
80 80. Kebenaran untuk Bastian.
81 81. Dimana Dira? (Axello)
82 82. Marahnya Axello 2.
83 83. Kenapa harus dia? (Arfen)
84 84. Jangan buat gue khawatir! (Axello)
85 85. Belum siap.
86 86. Tersedak.
87 87. Tamu tak diundang 2.
88 88. Pulang ke rumah.
89 89. Demam.
90 90. Gue nggak butuh obat. (Axello)
91 91. 'I want you.' (Axello)
92 92. Bikin Lo yakin. (Axello)
93 93. Gangguan.
94 94. Permintaan Bunda.
95 95. Tidak tinggal diam.
96 96. Kencan.
97 97. Perasaan Dira.
98 98. Urusan suami istri.
99 99. Sedikit pelajaran.
100 100. On proses.
101 101. When Jason meet Jessie.
102 102. Drama pagi hari.
103 103. Axello Vs Renata.
104 104. Ancaman Renata.
105 105. Gara-gara Drakor.
106 106. Mau lagi.
107 107. Malam panjang.
108 108. Gara-gara vitamin.
109 109. Cerita Bunda Resty.
110 110. Sikap Axello.
111 111. Dira Vs Linda.
112 112. Dipecatnya Linda.
113 113. Pulang ke rumah.
114 114. Serangan di pagi hari.
115 115. Apa yang terjadi? (Andira)
116 116. Dirumah sakit.
117 117. Cara berterima kasih.
118 118. Mendadak perhitungan.
119 119. Gara-gara rambut basah.
120 120. Kiss me, please!
121 121. Teman main belakang.
122 122. Sebuah foto.
123 123. Hak paten.
124 124. Tatapan aneh.
125 125. Cara Axell.
126 126. Pembicaraan serius.
127 127. Tamu tak diundang 3.
128 128. Aneh.
129 129. Aneh 2.
130 130. Khawatirnya Axell.
131 131. Praktek biologi.
132 132. Cantik-cantik, Batu.
133 133. Verrel mulai jahil.
134 134. Axell aneh.
135 135. Axell aneh 2.
136 136. Ajakan selingkuh Bastian.
137 137. Mimpi aneh Axello.
138 138. Pertengkaran dua saudara.
139 139. MG. (emji)
140 140. Axello Vs Nicholas.
141 141. Balas dendam Renata.
142 142. Axello vs Nicholas 2.
143 143. Istri? (Renata)
144 144. Lemot berjamaah.
145 145. Kabar Dira hamil.
146 146. Seperti dihantam ombak.
147 147. Datangnya badai.
148 148. Dosa apa?
149 149. Kedatangan Axell.
150 150. Marahnya Axell 3.
151 151. Arti mimpi Axell.
152 152. A little story about Axello.
153 153. Kekhawatiran Axello.
154 154. Minta di peluk.
155 155. I love you more. (Axello)
156 156. Masih di rumah sakit.
157 157. Masih di rumah sakit 2.
158 158. Tidak sebanding.
159 159. Bukan lawan yang sebanding.
160 160. I love you too, Xello.
161 161. Kena hukuman.
162 162. Dira pulang, Axell senang.
163 163. Manisnya.
164 164. Penolakan Axell.
165 165. Back to school.
166 166. Hot news.
167 167. Karena dia udah nyakitin kamu. (Axello)
168 168. Kerja kelompok.
169 169. Kerja kelompok 2.
170 170. Arfen is back.
171 171. Temui gue! (Axello)
172 172. Axell Vs Arfen.
173 173. I'm Yours.
174 174. More than miss you.
175 175. Kenapa baru sekarang?
176 176. Trouble or heartbreak?"
177 177. Tamu tak diundang 4.
178 178. Sebuah foto 2.
179 179. Kamu cemburu? (Axello)
180 180. Lambang Aditya Pratama.
181 181. UKS.
182 182. Axello dan Aditya.
183 183. Sebuah foto 3.
184 184. Axell menyerah.
185 185. I'll stay.
186 186. Stalker.
187 186. Balas dendam Bastian.
188 188. Axell vs Arfen.
189 189. Play secret.
190 190. Sengaja.
191 191. Truth for Arfen.
192 192. Arfen kalah.
193 193. Arfen dan Andira 2.
194 194. Arfen dan Andira 3.
195 195. Tetangga.
196 196. Baku hantam.
197 197. Masih di apartemen Axell.
198 198. Pikiran Melody.
199 199. Getting jealous
200 200. Tamu tak diundang 5.
201 201. Dua saudara.
202 202. Masih di rumah Axell.
203 203. Nongki bareng 2.
204 204. Mimpi dan balas dendam Axello.
205 205. Rasa penasaran Dira.
206 206. d'Ra Group.
207 207. d'Ra Group 2.
208 208. Laporan Nicholas.
209 209. Melody Vs Zaki.
210 210. Pengakuan Renata.
211 211. Kegelisahan Dira.
212 212. Axell Vs Nicholas 3.
213 213. Rasa penasaran Dira 2.
214 214. Where is Nicholas?
215 215. ??
216 216. Garasi Vs Ruang kerja.
217 217. Diruang kerja Axell.
218 218. Kantor polisi.
219 219. Menghindar.
220 220. What's wrong?
221 221. What's wrong? 2
Episodes

Updated 221 Episodes

1
01. Awal pindah sekolah.
2
02. Dia tinggal disini? (Axello)
3
03. Bertemu calon mertua.
4
04. Diantar pulang.
5
05. Tangis Dira.
6
06. Jangan diangkat.
7
07. Sahabat atau cinta?
8
08. Bertemu calon mertua 2.
9
09. Kejutan Arfen.
10
10. Pertemuan tak disengaja.
11
11. Pulang ke rumah.
12
12. Kejutan Arfen 2.
13
13. Arfen lagi.
14
14. Arfen dan Andira.
15
15. Axell cuek.
16
16. Fitting baju.
17
17. Siapa dia? (Axello)
18
18. Inisial huruf A.
19
19. Siaran Live Nayla
20
20. Telepon dari papa Dira.
21
21. Kabar yang mengejutkan.
22
22. Pasrahnya Axello.
23
23. Alibi Axello.
24
24. Hari H.
25
25. Seranjang.
26
26. Tidak bisa tidur.
27
27. Lo mau ikut? (Axello)
28
28. Dira tanggung jawabmu.
29
29. Tanggung jawab gue. (Axello)
30
30. Kepergok.
31
31. Tidur atau ....?
32
32. Visual cast
33
33. Ganggu banget.
34
34. Lo punya perasaan sama dia? (Axello)
35
35. Ajakan atau perintah?
36
36. Sorry, udah ngurung Lo disini. (Axello)
37
37. Jahil.
38
38. Dosa, nolak nafkah dari suami! (Axello)
39
39. Kepergok 2.
40
40. Kambuh.
41
41. Sorry.
42
42. Makan atau .....
43
43. Sebuah peringatan.
44
44. Tebakan Verrel.
45
45. Ketiduran dimobil.
46
46. Menimang cucu.
47
47. Nggak usah Lo pikirin! (Axello)
48
48. Jangan-jangan ..... (Dira)
49
49. Gara-gara Zaki.
50
50. Gara-gara Zaki 2
51
51. Lagi-lagi Zaki.
52
52. Sebuah pertanyaan.
53
53. Pelukan hangat.
54
54. Cara Verrel.
55
55. Nongki bareng.
56
56. Gara-gara bubur.
57
57. Hak sebagai suami.
58
58. Dia?
59
59. Kebetulan.
60
60. Move on.
61
61. Karena gue berhak atas Dira. (Axello)
62
62. Bocor.
63
63. Perhatian Axello.
64
64. Semakin terang.
65
65. Kecurigaan Bastian.
66
66. Marahnya Axello.
67
67. Pengganggu.
68
68. Nakal.
69
69. Dira aman sama gue. (Axello)
70
70. Gara-gara buah.
71
71. Mereka udah jadian? (Arfen)
72
72. Jangan nakal disekolah! (Axello)
73
73. Axello Vs Nayla.
74
74. Perlakuan Axello.
75
75. Masa lalu.
76
76. Permintaan Axello.
77
77. Tamu tak diundang.
78
78. Bikin gue... (Axello)
79
79. Kebohongan Renata.
80
80. Kebenaran untuk Bastian.
81
81. Dimana Dira? (Axello)
82
82. Marahnya Axello 2.
83
83. Kenapa harus dia? (Arfen)
84
84. Jangan buat gue khawatir! (Axello)
85
85. Belum siap.
86
86. Tersedak.
87
87. Tamu tak diundang 2.
88
88. Pulang ke rumah.
89
89. Demam.
90
90. Gue nggak butuh obat. (Axello)
91
91. 'I want you.' (Axello)
92
92. Bikin Lo yakin. (Axello)
93
93. Gangguan.
94
94. Permintaan Bunda.
95
95. Tidak tinggal diam.
96
96. Kencan.
97
97. Perasaan Dira.
98
98. Urusan suami istri.
99
99. Sedikit pelajaran.
100
100. On proses.
101
101. When Jason meet Jessie.
102
102. Drama pagi hari.
103
103. Axello Vs Renata.
104
104. Ancaman Renata.
105
105. Gara-gara Drakor.
106
106. Mau lagi.
107
107. Malam panjang.
108
108. Gara-gara vitamin.
109
109. Cerita Bunda Resty.
110
110. Sikap Axello.
111
111. Dira Vs Linda.
112
112. Dipecatnya Linda.
113
113. Pulang ke rumah.
114
114. Serangan di pagi hari.
115
115. Apa yang terjadi? (Andira)
116
116. Dirumah sakit.
117
117. Cara berterima kasih.
118
118. Mendadak perhitungan.
119
119. Gara-gara rambut basah.
120
120. Kiss me, please!
121
121. Teman main belakang.
122
122. Sebuah foto.
123
123. Hak paten.
124
124. Tatapan aneh.
125
125. Cara Axell.
126
126. Pembicaraan serius.
127
127. Tamu tak diundang 3.
128
128. Aneh.
129
129. Aneh 2.
130
130. Khawatirnya Axell.
131
131. Praktek biologi.
132
132. Cantik-cantik, Batu.
133
133. Verrel mulai jahil.
134
134. Axell aneh.
135
135. Axell aneh 2.
136
136. Ajakan selingkuh Bastian.
137
137. Mimpi aneh Axello.
138
138. Pertengkaran dua saudara.
139
139. MG. (emji)
140
140. Axello Vs Nicholas.
141
141. Balas dendam Renata.
142
142. Axello vs Nicholas 2.
143
143. Istri? (Renata)
144
144. Lemot berjamaah.
145
145. Kabar Dira hamil.
146
146. Seperti dihantam ombak.
147
147. Datangnya badai.
148
148. Dosa apa?
149
149. Kedatangan Axell.
150
150. Marahnya Axell 3.
151
151. Arti mimpi Axell.
152
152. A little story about Axello.
153
153. Kekhawatiran Axello.
154
154. Minta di peluk.
155
155. I love you more. (Axello)
156
156. Masih di rumah sakit.
157
157. Masih di rumah sakit 2.
158
158. Tidak sebanding.
159
159. Bukan lawan yang sebanding.
160
160. I love you too, Xello.
161
161. Kena hukuman.
162
162. Dira pulang, Axell senang.
163
163. Manisnya.
164
164. Penolakan Axell.
165
165. Back to school.
166
166. Hot news.
167
167. Karena dia udah nyakitin kamu. (Axello)
168
168. Kerja kelompok.
169
169. Kerja kelompok 2.
170
170. Arfen is back.
171
171. Temui gue! (Axello)
172
172. Axell Vs Arfen.
173
173. I'm Yours.
174
174. More than miss you.
175
175. Kenapa baru sekarang?
176
176. Trouble or heartbreak?"
177
177. Tamu tak diundang 4.
178
178. Sebuah foto 2.
179
179. Kamu cemburu? (Axello)
180
180. Lambang Aditya Pratama.
181
181. UKS.
182
182. Axello dan Aditya.
183
183. Sebuah foto 3.
184
184. Axell menyerah.
185
185. I'll stay.
186
186. Stalker.
187
186. Balas dendam Bastian.
188
188. Axell vs Arfen.
189
189. Play secret.
190
190. Sengaja.
191
191. Truth for Arfen.
192
192. Arfen kalah.
193
193. Arfen dan Andira 2.
194
194. Arfen dan Andira 3.
195
195. Tetangga.
196
196. Baku hantam.
197
197. Masih di apartemen Axell.
198
198. Pikiran Melody.
199
199. Getting jealous
200
200. Tamu tak diundang 5.
201
201. Dua saudara.
202
202. Masih di rumah Axell.
203
203. Nongki bareng 2.
204
204. Mimpi dan balas dendam Axello.
205
205. Rasa penasaran Dira.
206
206. d'Ra Group.
207
207. d'Ra Group 2.
208
208. Laporan Nicholas.
209
209. Melody Vs Zaki.
210
210. Pengakuan Renata.
211
211. Kegelisahan Dira.
212
212. Axell Vs Nicholas 3.
213
213. Rasa penasaran Dira 2.
214
214. Where is Nicholas?
215
215. ??
216
216. Garasi Vs Ruang kerja.
217
217. Diruang kerja Axell.
218
218. Kantor polisi.
219
219. Menghindar.
220
220. What's wrong?
221
221. What's wrong? 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!