09. Kejutan Arfen.

Dira tengah menikmati makan siangnya di kantin sekolah bersama dengan Melody dan juga Nayla.

"Dir, pulang sekolah jalan, yuk!" Ajak Nayla tiba-tiba.

"Mau kemana sih, Nay? Lagi males gue." Jawab Dira malas.

"Kok males, sih! Gue traktir es krim kesukaan Lo, deh." Tawar Nayla.

"Iya nih, Dir. Jalan yuk! Gue juga mau beli sesuatu nih!" Ajak Melody.

"Gimana kalo Lo berdua aja?" Jawab Dira memberi solusi pada Nayla dan juga Melody.

"Yaaahh.. nggak seru kalo dan berdua, Dira." Jawab Nayla.

"Iya deh, iya." Putus Dira pasrah.

"Nah gitu, dong. Baru sahabat gue." Ucap Nayla sambil memeluk Dira.

"Ikutan-ikutan." Celetuk melody.l yang ikut bergabung dengan keduanya. Sampai akhirnya sebuah teriakan muncul dari pintu masuk kantin.

"BERPELUKAN!" Teriak Bastian yang baru masuk ke kantin dan melihat Dira dkk yang tengah berpelukan.

Mendengar sebuah teriakan yang memekakkan telinga membuat ketiga gadis itu melepaskan pelukannya dan refleks menoleh ke sumber suara. Tak terkecuali semua siswa-siswi yang sedang berada di kantin. Mereka semua kompak menatap wajah Bastian yang sama sekali tidak merasa bersalah karena telah membuat keributan.

Tapi, belum sempat Bastian mendekat ke arah tiga gadis itu seseorang dengan cepat menarik baju bagian belakang Bastian.

"Yah... yah... yah... kok di lepas, sih? Gue kan juga mau ikut pelukan sama bidadari gue." Ucap Bastian kecewa.

Seketika terdengar tawa pecah dari ketiga gadis itu.

"Ngarep, Lo!" Cibir Verrel.

"Lo sih, Rel! Kebiasaan banget, suka narik-narik baju gue dari belakang." Ucap Bastian ngegas dan langsung duduk bergabung dengan Dira.

"Si Dira nggak mau Lo peluk, bro. Makanya dia ngelepas pelukannya sama temen-temennya. Ya nggak, Dir?" Jawab Verrel santai dan langsung susuk di depan Nayla.

"Hilih... bacot, anjing! Ngomong aja Lo takut kalo gue meluk si...?" Jawab Bastian sambil melirik ke arah Nayla.

"Diem Lo, Bangs*t." Jawab Verrel sarkastik.

"Hahaha... bener, kan. Dasar muna Lo!" Cibir Bastian dengan tampang watadosnya.

"Berisik." Tegur Axell yang baru saja datang kepada Verrel dan juga Bastian. Keduanya pun langsung terdiam mendengar suara datar milik Axell.

Tiba-tiba datanglah seorang adik kelas yang datang mencari Dira dan menyampaikan sebuah 9eaan dari seseorang yang meminta Dira untuk menemuinya.

"Kak Dira, kan?" Tanyanya.

"Iya ada apa, ya?" Tanya Dira ramah.

"Kak Dira si tungguin tuh, di pintu gerbang." Jawab adik kelas itu.

Mendengar ada yang menunggu Dira di pintu gerbang, Axell yang tengah fokus dengan ponselnya pun mengangkat satu alisnya. Seakan ingin tahu, siapa yang sedang menunggu gadis itu sekarang.

"Siapa, Rick. Bukan Dira yang bertanya, melainkan Bastian yang tidak dapat menahan rasa kekepoan yang tengah melanda.

"Nggak tau Gue." Jawab Ricky, adik kelas yang menghampiri Dira tadi.

"Cowo apa cewe dulu, nih?" Tanyanya lagi. Sungguh Bastian, kalau sedang kepo, pasti akan tanya sampai ke akar-akarnya.

"Cowo, kak. Dari seragamnya, sih dia anak Bina Bangsa." Jelas Ricky tadi.

"Sendiri?" Tanya Verrel menyahut.

"Tuh Curut berani juga datang kemari, sendiri lagi." Ucap Bastian. Verrel hanya mengendikan bahunya acuh. Sementara Axell, ia memilih pergi begitu saja dari kantin dengan satu tangan ia masukan ke dalam saku celananya.

"Kek nya Arfen deh, Dir." Ucap Nayla lirih.

"Samperin, gih." Sambung Melody menimpali.

Tanpa menjawab, Dira lalu berdiri dan berjalan meninggalkan kantin menuju gerbang sekolah.

Melihat sang bidadari yang pergi menemui seorang cowok pun membuat Bastian tak tinggal diam. Ia lalu berdiri sambil menyeret tubuh Verrel agar ikut dengannya.

"Jangan narik-narik baju gue, anj*ng!" Protes Verrel sambil menepis kasar tangan Bastian.

"Diem Lo, B*bi. Dari pada Lo ramah-ramah mending ikut gue." Balas Bastian.

"Marah-marah, tolol. Bukan ramah-ramah." Ucap Verrel mengkoreksi apa yang Bastian katakan.

"Dah lah... Ayok buruan!" Ucap Bastian setengah berlari.

Mereka pun diam-diam mengikuti Dira sampai dengan jarak beberapa meter dari pintu gerbang. Dan saat mereka sampai, mereka disuguhkan dengan pemandangan yang bisa di bilang membuat Bastian tersulut emosi seketika.

Sebelumnya, saat Dira sampai di depan pintu gerbang, Dira langsung meminta tolong pada pak Heru - pak satpam yang kebetulan bertugas untuk menjaga gerbang untuk membukakan pintu gerbang tersebut.

"Pak, boleh tolong bukain gerbangnya bentar nggak, pak?" Pinta gadis itu.

"Maaf, neng! Nggak bisa." Jawab pak Heru.

"Boleh ya, pak! Bentar aja!" Ucap Dira memohon.

"Sekali lagi maaf, neng! Nggak bisa. ini sudah menjadi peraturan dari sekolah, neng. Katanya bapak nggak boleh bukain gerbang untuk anak sekolah lain yang nggak bawa surat pengantar, neng. Jadi gitu." Jelas pak Heru.

"Hooo... gitu ya, pak." Ucap Dira mengerti.

"Iya, neng." Jawab pak Heru.

Arfen yang melihat Ekspresi wajah Dira yang kecewa Dira karena pak satpam yang tidak bisa membukakan pintu gerbang sekolah itu pun, seketika menarik sudut bibirnya. Arfen dapat melihat dengan jelas jika Dira menginginkan dirinya bisa masuk ke sekolah untuk menemuinya.

"Udah, nggak pa-pa. Gue disini aja." Ucap Arfen yang mendapat anggukan kepala dari Dira.

"Lo ngapain kesini?" Tanya Dira penasaran. Tanpa menjawab, tangan Arfen terulur sambil membawa beberapa batang coklat besar ke arah Dira.

Seketika Dira di buat melongo dengan banyaknya coklat yang Arfen berikan. Tapi tak lama kemudian Dira memicingkan matanya ke arah Arfen.

"Buat gue? Sebanyak ini? Lo mau bikin gue gendut?" Tanya Dira dengan nada tak suka. Ia berpikir jika semua coklat yang Arfen bawa hanya di peruntukan untuknya.

"Iya, ini coklat buat Lo." Jawab Arfen lalu kembali tersenyum penuh arti sambil terus memandangi wajah Dira yang tengah kesal padanya.

Laki-laki itu jadi teringat masa dimana ia sering menjahili Dira sebelum hubungannya renggang beberapa waktu yang lalu. "... Dan juga Nayla. Biar gendutnya barengan." Ucap Arfen yang sukses membuat Dira makin kesal padanya.

"Jahatnya." Jawab Dira sambil mengulurkan tangannya. Bukan untuk menerima coklat pemberian Arfen, melainkan untuk menjewer telinga sahabatnya itu. Tapi sayang, Arfen berhasil menghindari jangkauan Dira. "Lo ya, ngeselin!" Sambung Dira yang memang menyadari kalau sahabatnya ini tengah menjahilinya.

"Diterima nggak, nih? Ya kali gue kesini udah nggak di bukain pintu, coklatnya juga nggak diterima." Tanya Arfen.

Dira tersenyum melihat ekspresi wajah Arfen yang lucu menurutnya. Tangan Dira kembali terulur untuk menerima coklat pemberian Arfen tadi.

"Thanks, Ar." Ucap Dira setelah menerima coklat dari Arfen.

Arfen begitu bahagia ketika Dira bersedia menerima coklat pemberiannya. Me urutnya, Dira sudah kembali seperti dulu. Tak ada lagi jarak dan kesan menghindar yang Dira perlihatkan sekarang. Sampai akhirnya datanglah Bastian dan juga Verrel menghampiri keduanya.

"Wih... wih... ada tamu tak di undang, bro." Ucap Bastian sambil menepuk pundak Verrel.

"Ada maksud apa Lo datang kesini." Tanya Verrel yang pura-pura tak tahu tujuan dari datangnya Arfen. Padahal tadi Verrel dan Bastian sempat memperhatikan interaksi antara Dira dan Arfen tadi.

"Gue mau nemuin sahabat gue." Jawab Arfen santai tanpa mengalihkan pandangannya dari Dira.

"Nemuin kalo nggak disini kan bisa." Tanya Bastian yang kini sudah tak lagi santai karena melihat tatapan mata Arfen yang tak beralih sedikit pun dari Dira. Bisa-bisanya Arfen menjawab tanpa menatap ke arahnya dan malah menatap terus ke arah gadis yang di klaim bidadarinya itu. Bastian kebakar, guys.

Enggan menanggapi apa yang Bastian katakan padanya. Arfen malah berjalan menjauh menuju motor sport miliknya, "Gue balik dulu." Ucap Arfen pada Dira. Tak lupa ia melambaikan tangan pada sahabatnya itu.

Dira hanya menganggukkan kepalanya dan sembari tersenyum.

"Takut dia, man!" Cibir Bastian yang melihat respon Arfen yang malah pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaannya.

"Pecundang." Jawab Verrel.

Sementara Dira hanya menggeleng pelan dan enggan menanggapi apa yang di ucapkan Bastian pada sahabatnya itu. Gadis itu memilih untuk pergi menemui Nayla dan juga Melody.

Takut? Arfen?

Bukan. Arfen sama sekali tidak takut dengan Bastian atau pun Verrel, tidak sama sekali. Arfen hanya memilih pergi karena menurutnya tidak akan ada gunanya menanggapi kedua cowok itu. Lagi pula Arfen tak ingin mendapatkan kesan buruk dari Dira. Itu 6ang Arfen lakukan sebenarnya.

"Dah lah. Cabut, yuk!" Ajak Verrel. mereka pun pergi meninggalkan gerbang karena memang jam istirahat yang sudah berakhir. Tanpa mereka sadari, sepasang mata tengah menyaksikan apa yang sebenarnya terjadi tadi.

'Jadi mereka sahabatan, sahabat tapi suka.' Ucapnya lirih. Lalu senyum smirk muncul setelahnya.

Terpopuler

Comments

I'm20___

I'm20___

mulutnya, hehhh

2023-08-29

1

I'm20___

I'm20___

malah nyalahin temennya, dong

2023-08-29

1

I'm20___

I'm20___

auto gagal pelukan... 🤣

2023-08-29

1

lihat semua
Episodes
1 01. Awal pindah sekolah.
2 02. Dia tinggal disini? (Axello)
3 03. Bertemu calon mertua.
4 04. Diantar pulang.
5 05. Tangis Dira.
6 06. Jangan diangkat.
7 07. Sahabat atau cinta?
8 08. Bertemu calon mertua 2.
9 09. Kejutan Arfen.
10 10. Pertemuan tak disengaja.
11 11. Pulang ke rumah.
12 12. Kejutan Arfen 2.
13 13. Arfen lagi.
14 14. Arfen dan Andira.
15 15. Axell cuek.
16 16. Fitting baju.
17 17. Siapa dia? (Axello)
18 18. Inisial huruf A.
19 19. Siaran Live Nayla
20 20. Telepon dari papa Dira.
21 21. Kabar yang mengejutkan.
22 22. Pasrahnya Axello.
23 23. Alibi Axello.
24 24. Hari H.
25 25. Seranjang.
26 26. Tidak bisa tidur.
27 27. Lo mau ikut? (Axello)
28 28. Dira tanggung jawabmu.
29 29. Tanggung jawab gue. (Axello)
30 30. Kepergok.
31 31. Tidur atau ....?
32 32. Visual cast
33 33. Ganggu banget.
34 34. Lo punya perasaan sama dia? (Axello)
35 35. Ajakan atau perintah?
36 36. Sorry, udah ngurung Lo disini. (Axello)
37 37. Jahil.
38 38. Dosa, nolak nafkah dari suami! (Axello)
39 39. Kepergok 2.
40 40. Kambuh.
41 41. Sorry.
42 42. Makan atau .....
43 43. Sebuah peringatan.
44 44. Tebakan Verrel.
45 45. Ketiduran dimobil.
46 46. Menimang cucu.
47 47. Nggak usah Lo pikirin! (Axello)
48 48. Jangan-jangan ..... (Dira)
49 49. Gara-gara Zaki.
50 50. Gara-gara Zaki 2
51 51. Lagi-lagi Zaki.
52 52. Sebuah pertanyaan.
53 53. Pelukan hangat.
54 54. Cara Verrel.
55 55. Nongki bareng.
56 56. Gara-gara bubur.
57 57. Hak sebagai suami.
58 58. Dia?
59 59. Kebetulan.
60 60. Move on.
61 61. Karena gue berhak atas Dira. (Axello)
62 62. Bocor.
63 63. Perhatian Axello.
64 64. Semakin terang.
65 65. Kecurigaan Bastian.
66 66. Marahnya Axello.
67 67. Pengganggu.
68 68. Nakal.
69 69. Dira aman sama gue. (Axello)
70 70. Gara-gara buah.
71 71. Mereka udah jadian? (Arfen)
72 72. Jangan nakal disekolah! (Axello)
73 73. Axello Vs Nayla.
74 74. Perlakuan Axello.
75 75. Masa lalu.
76 76. Permintaan Axello.
77 77. Tamu tak diundang.
78 78. Bikin gue... (Axello)
79 79. Kebohongan Renata.
80 80. Kebenaran untuk Bastian.
81 81. Dimana Dira? (Axello)
82 82. Marahnya Axello 2.
83 83. Kenapa harus dia? (Arfen)
84 84. Jangan buat gue khawatir! (Axello)
85 85. Belum siap.
86 86. Tersedak.
87 87. Tamu tak diundang 2.
88 88. Pulang ke rumah.
89 89. Demam.
90 90. Gue nggak butuh obat. (Axello)
91 91. 'I want you.' (Axello)
92 92. Bikin Lo yakin. (Axello)
93 93. Gangguan.
94 94. Permintaan Bunda.
95 95. Tidak tinggal diam.
96 96. Kencan.
97 97. Perasaan Dira.
98 98. Urusan suami istri.
99 99. Sedikit pelajaran.
100 100. On proses.
101 101. When Jason meet Jessie.
102 102. Drama pagi hari.
103 103. Axello Vs Renata.
104 104. Ancaman Renata.
105 105. Gara-gara Drakor.
106 106. Mau lagi.
107 107. Malam panjang.
108 108. Gara-gara vitamin.
109 109. Cerita Bunda Resty.
110 110. Sikap Axello.
111 111. Dira Vs Linda.
112 112. Dipecatnya Linda.
113 113. Pulang ke rumah.
114 114. Serangan di pagi hari.
115 115. Apa yang terjadi? (Andira)
116 116. Dirumah sakit.
117 117. Cara berterima kasih.
118 118. Mendadak perhitungan.
119 119. Gara-gara rambut basah.
120 120. Kiss me, please!
121 121. Teman main belakang.
122 122. Sebuah foto.
123 123. Hak paten.
124 124. Tatapan aneh.
125 125. Cara Axell.
126 126. Pembicaraan serius.
127 127. Tamu tak diundang 3.
128 128. Aneh.
129 129. Aneh 2.
130 130. Khawatirnya Axell.
131 131. Praktek biologi.
132 132. Cantik-cantik, Batu.
133 133. Verrel mulai jahil.
134 134. Axell aneh.
135 135. Axell aneh 2.
136 136. Ajakan selingkuh Bastian.
137 137. Mimpi aneh Axello.
138 138. Pertengkaran dua saudara.
139 139. MG. (emji)
140 140. Axello Vs Nicholas.
141 141. Balas dendam Renata.
142 142. Axello vs Nicholas 2.
143 143. Istri? (Renata)
144 144. Lemot berjamaah.
145 145. Kabar Dira hamil.
146 146. Seperti dihantam ombak.
147 147. Datangnya badai.
148 148. Dosa apa?
149 149. Kedatangan Axell.
150 150. Marahnya Axell 3.
151 151. Arti mimpi Axell.
152 152. A little story about Axello.
153 153. Kekhawatiran Axello.
154 154. Minta di peluk.
155 155. I love you more. (Axello)
156 156. Masih di rumah sakit.
157 157. Masih di rumah sakit 2.
158 158. Tidak sebanding.
159 159. Bukan lawan yang sebanding.
160 160. I love you too, Xello.
161 161. Kena hukuman.
162 162. Dira pulang, Axell senang.
163 163. Manisnya.
164 164. Penolakan Axell.
165 165. Back to school.
166 166. Hot news.
167 167. Karena dia udah nyakitin kamu. (Axello)
168 168. Kerja kelompok.
169 169. Kerja kelompok 2.
170 170. Arfen is back.
171 171. Temui gue! (Axello)
172 172. Axell Vs Arfen.
173 173. I'm Yours.
174 174. More than miss you.
175 175. Kenapa baru sekarang?
176 176. Trouble or heartbreak?"
177 177. Tamu tak diundang 4.
178 178. Sebuah foto 2.
179 179. Kamu cemburu? (Axello)
180 180. Lambang Aditya Pratama.
181 181. UKS.
182 182. Axello dan Aditya.
183 183. Sebuah foto 3.
184 184. Axell menyerah.
185 185. I'll stay.
186 186. Stalker.
187 186. Balas dendam Bastian.
188 188. Axell vs Arfen.
189 189. Play secret.
190 190. Sengaja.
191 191. Truth for Arfen.
192 192. Arfen kalah.
193 193. Arfen dan Andira 2.
194 194. Arfen dan Andira 3.
195 195. Tetangga.
196 196. Baku hantam.
197 197. Masih di apartemen Axell.
198 198. Pikiran Melody.
199 199. Getting jealous
200 200. Tamu tak diundang 5.
201 201. Dua saudara.
202 202. Masih di rumah Axell.
203 203. Nongki bareng 2.
204 204. Mimpi dan balas dendam Axello.
205 205. Rasa penasaran Dira.
206 206. d'Ra Group.
207 207. d'Ra Group 2.
208 208. Laporan Nicholas.
209 209. Melody Vs Zaki.
210 210. Pengakuan Renata.
211 211. Kegelisahan Dira.
212 212. Axell Vs Nicholas 3.
213 213. Rasa penasaran Dira 2.
214 214. Where is Nicholas?
215 215. ??
216 216. Garasi Vs Ruang kerja.
217 217. Diruang kerja Axell.
218 218. Kantor polisi.
219 219. Menghindar.
220 220. What's wrong?
221 221. What's wrong? 2
Episodes

Updated 221 Episodes

1
01. Awal pindah sekolah.
2
02. Dia tinggal disini? (Axello)
3
03. Bertemu calon mertua.
4
04. Diantar pulang.
5
05. Tangis Dira.
6
06. Jangan diangkat.
7
07. Sahabat atau cinta?
8
08. Bertemu calon mertua 2.
9
09. Kejutan Arfen.
10
10. Pertemuan tak disengaja.
11
11. Pulang ke rumah.
12
12. Kejutan Arfen 2.
13
13. Arfen lagi.
14
14. Arfen dan Andira.
15
15. Axell cuek.
16
16. Fitting baju.
17
17. Siapa dia? (Axello)
18
18. Inisial huruf A.
19
19. Siaran Live Nayla
20
20. Telepon dari papa Dira.
21
21. Kabar yang mengejutkan.
22
22. Pasrahnya Axello.
23
23. Alibi Axello.
24
24. Hari H.
25
25. Seranjang.
26
26. Tidak bisa tidur.
27
27. Lo mau ikut? (Axello)
28
28. Dira tanggung jawabmu.
29
29. Tanggung jawab gue. (Axello)
30
30. Kepergok.
31
31. Tidur atau ....?
32
32. Visual cast
33
33. Ganggu banget.
34
34. Lo punya perasaan sama dia? (Axello)
35
35. Ajakan atau perintah?
36
36. Sorry, udah ngurung Lo disini. (Axello)
37
37. Jahil.
38
38. Dosa, nolak nafkah dari suami! (Axello)
39
39. Kepergok 2.
40
40. Kambuh.
41
41. Sorry.
42
42. Makan atau .....
43
43. Sebuah peringatan.
44
44. Tebakan Verrel.
45
45. Ketiduran dimobil.
46
46. Menimang cucu.
47
47. Nggak usah Lo pikirin! (Axello)
48
48. Jangan-jangan ..... (Dira)
49
49. Gara-gara Zaki.
50
50. Gara-gara Zaki 2
51
51. Lagi-lagi Zaki.
52
52. Sebuah pertanyaan.
53
53. Pelukan hangat.
54
54. Cara Verrel.
55
55. Nongki bareng.
56
56. Gara-gara bubur.
57
57. Hak sebagai suami.
58
58. Dia?
59
59. Kebetulan.
60
60. Move on.
61
61. Karena gue berhak atas Dira. (Axello)
62
62. Bocor.
63
63. Perhatian Axello.
64
64. Semakin terang.
65
65. Kecurigaan Bastian.
66
66. Marahnya Axello.
67
67. Pengganggu.
68
68. Nakal.
69
69. Dira aman sama gue. (Axello)
70
70. Gara-gara buah.
71
71. Mereka udah jadian? (Arfen)
72
72. Jangan nakal disekolah! (Axello)
73
73. Axello Vs Nayla.
74
74. Perlakuan Axello.
75
75. Masa lalu.
76
76. Permintaan Axello.
77
77. Tamu tak diundang.
78
78. Bikin gue... (Axello)
79
79. Kebohongan Renata.
80
80. Kebenaran untuk Bastian.
81
81. Dimana Dira? (Axello)
82
82. Marahnya Axello 2.
83
83. Kenapa harus dia? (Arfen)
84
84. Jangan buat gue khawatir! (Axello)
85
85. Belum siap.
86
86. Tersedak.
87
87. Tamu tak diundang 2.
88
88. Pulang ke rumah.
89
89. Demam.
90
90. Gue nggak butuh obat. (Axello)
91
91. 'I want you.' (Axello)
92
92. Bikin Lo yakin. (Axello)
93
93. Gangguan.
94
94. Permintaan Bunda.
95
95. Tidak tinggal diam.
96
96. Kencan.
97
97. Perasaan Dira.
98
98. Urusan suami istri.
99
99. Sedikit pelajaran.
100
100. On proses.
101
101. When Jason meet Jessie.
102
102. Drama pagi hari.
103
103. Axello Vs Renata.
104
104. Ancaman Renata.
105
105. Gara-gara Drakor.
106
106. Mau lagi.
107
107. Malam panjang.
108
108. Gara-gara vitamin.
109
109. Cerita Bunda Resty.
110
110. Sikap Axello.
111
111. Dira Vs Linda.
112
112. Dipecatnya Linda.
113
113. Pulang ke rumah.
114
114. Serangan di pagi hari.
115
115. Apa yang terjadi? (Andira)
116
116. Dirumah sakit.
117
117. Cara berterima kasih.
118
118. Mendadak perhitungan.
119
119. Gara-gara rambut basah.
120
120. Kiss me, please!
121
121. Teman main belakang.
122
122. Sebuah foto.
123
123. Hak paten.
124
124. Tatapan aneh.
125
125. Cara Axell.
126
126. Pembicaraan serius.
127
127. Tamu tak diundang 3.
128
128. Aneh.
129
129. Aneh 2.
130
130. Khawatirnya Axell.
131
131. Praktek biologi.
132
132. Cantik-cantik, Batu.
133
133. Verrel mulai jahil.
134
134. Axell aneh.
135
135. Axell aneh 2.
136
136. Ajakan selingkuh Bastian.
137
137. Mimpi aneh Axello.
138
138. Pertengkaran dua saudara.
139
139. MG. (emji)
140
140. Axello Vs Nicholas.
141
141. Balas dendam Renata.
142
142. Axello vs Nicholas 2.
143
143. Istri? (Renata)
144
144. Lemot berjamaah.
145
145. Kabar Dira hamil.
146
146. Seperti dihantam ombak.
147
147. Datangnya badai.
148
148. Dosa apa?
149
149. Kedatangan Axell.
150
150. Marahnya Axell 3.
151
151. Arti mimpi Axell.
152
152. A little story about Axello.
153
153. Kekhawatiran Axello.
154
154. Minta di peluk.
155
155. I love you more. (Axello)
156
156. Masih di rumah sakit.
157
157. Masih di rumah sakit 2.
158
158. Tidak sebanding.
159
159. Bukan lawan yang sebanding.
160
160. I love you too, Xello.
161
161. Kena hukuman.
162
162. Dira pulang, Axell senang.
163
163. Manisnya.
164
164. Penolakan Axell.
165
165. Back to school.
166
166. Hot news.
167
167. Karena dia udah nyakitin kamu. (Axello)
168
168. Kerja kelompok.
169
169. Kerja kelompok 2.
170
170. Arfen is back.
171
171. Temui gue! (Axello)
172
172. Axell Vs Arfen.
173
173. I'm Yours.
174
174. More than miss you.
175
175. Kenapa baru sekarang?
176
176. Trouble or heartbreak?"
177
177. Tamu tak diundang 4.
178
178. Sebuah foto 2.
179
179. Kamu cemburu? (Axello)
180
180. Lambang Aditya Pratama.
181
181. UKS.
182
182. Axello dan Aditya.
183
183. Sebuah foto 3.
184
184. Axell menyerah.
185
185. I'll stay.
186
186. Stalker.
187
186. Balas dendam Bastian.
188
188. Axell vs Arfen.
189
189. Play secret.
190
190. Sengaja.
191
191. Truth for Arfen.
192
192. Arfen kalah.
193
193. Arfen dan Andira 2.
194
194. Arfen dan Andira 3.
195
195. Tetangga.
196
196. Baku hantam.
197
197. Masih di apartemen Axell.
198
198. Pikiran Melody.
199
199. Getting jealous
200
200. Tamu tak diundang 5.
201
201. Dua saudara.
202
202. Masih di rumah Axell.
203
203. Nongki bareng 2.
204
204. Mimpi dan balas dendam Axello.
205
205. Rasa penasaran Dira.
206
206. d'Ra Group.
207
207. d'Ra Group 2.
208
208. Laporan Nicholas.
209
209. Melody Vs Zaki.
210
210. Pengakuan Renata.
211
211. Kegelisahan Dira.
212
212. Axell Vs Nicholas 3.
213
213. Rasa penasaran Dira 2.
214
214. Where is Nicholas?
215
215. ??
216
216. Garasi Vs Ruang kerja.
217
217. Diruang kerja Axell.
218
218. Kantor polisi.
219
219. Menghindar.
220
220. What's wrong?
221
221. What's wrong? 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!