02. Dia tinggal disini? (Axello)

Sore itu, Axell yang baru sampai di apartemen miliknya langsung bergegas menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang lengket karena aktivitasnya di sekolah.

Selesai dengan urusan mandinya, Axell langsung mencari Outfit miliknya untuk datang ke kafe, menemui kedua sahabatnya sekaligus untuk melihat beberapa laporan dari kafe miliknya.

Ting...

Saat keluar dari lift, pandangan mata Axell tertuju pada seorang gadis yang masih mengenakan seragam SMA yang sama dengan sekolahnya.

"Bukannya itu Dira? Ngapain tuh cewe disini?" Gumam Axell. "... Bunga? Bunga dari siapa?" Lirih laki-laki itu. Pasalnya ia melihat Dira di lobi apartemen sambil membawa buket bunga, bahkan masih mengenakan seragam sekolah.

Tiba-tiba ponsel Axell berdering.

📲 Verrel is Calling...

"Hallo."

"Bro... Lo lama banget, sih!" Protes Bastian yang menelpon menggunakan ponsel Verrel. "... Lo mandi apa berendam?"

"Gue udah mau otw." Jawab Axell sambil melajukan mobilnya menuju kafe.

"Ok. Tapi jangan lupa, Man!" Ucap Bastian mengingatkan.

"Apa?" Tanya Axell singkat.

"Jangan lupa belok. Jangan lurus terus jalannya, Bisa-bisa Lo nabrak. Hahaha..." Tawa pecah Bastian.

"Sialan Lo!" Umpat Axell kesal.

Tuutt..

Axell mutus sepihak telepon dari Bastian dan semakin mempercepat laju mobilnya.

...***...

Kini Axell sudah sampai di kafe yang hampir setiap hari ia datangi. d'Axe Cafe adalah kafe tempat nongki yang sekarang ini tengah populer dan di gandrungi kalangan remaja. Dengan desain interior yang Instragamable, serta menu makanan dan minuman kekinian yang semakin menambah minat para pengunjung yang kebanyakan anak muda tersebut.

Tapi tak banyak yang tahu, kalau d'Axe Cafe adalah kafe yang Axell dirikan dua tahun lalu. Ya, Axello Arkana Marvellyo, si ketos dingin tak tersentuh dari SMA Bhakti bangsa.

Cowok yang terkenal tampan, mempunyai postur tubuh tinggi tegap, dan irit bicara. Axell hanya akan bicara kalau menurutnya perlu. Tapi lain cerita jika Axell bersama dengan kedua orang tuanya dan juga sahabatnya. Axell akan sedikit berbeda. Catat ya, sedikit.

"Ini nih, yang kita tungguin sedari tadi. Akhirnya dateng juga. Nungguin Lo berasa kek nungguin cewe dandan, Bro!" Protes Bastian.

"Udah untung gue Dateng!" Jawab Axell tak terima.

"Sorry kali, Xell. Sensi amat Lo jadi cowo, kek ciwi PMS!" Cibir Bastian lagi.

"Sialan Lo!" Kesal Axell. "...BTW, Verrel mana?" Tanya Axell ingin tahu karena tak melihat adanya Verrel.

"Ck. Si Verrell? Baru balik dia, di telepon nyokapnya, suruh balik." Jelas Bastian.

"Balik?" Tanya Axell heran. Karena tak biasanya Verrel pergi tanpa menunggu kedatangannya terlebih dahulu. Biasanya mereka menyempatkan waktu untuk sekedar berkumpul untuk makan atau mabar game online.

"Iya, balik. Di suruh minum susu dulu katanya. Hahaha..." Jawab Bastian asal.

Tiba-tiba datang pelayan kafe menghampiri Axell.

"Bos." Panggil pelayan itu sopan.

"Ada apa?" Tanya Axell dengan satu alis terangkat.

"Ada beberapa laporan harian yang harus di cek dulu, Bos." Jawab pelayan itu.

"Pak Rheyhan nggak kesini?" Tanya Axell.

"Tidak, Bos. Sudah tiga hari pak Rheyhan tidak datang." Jelas pelayan tadi.

Axell mengangguk mengerti. Ia baru ingat, kakak sepupunya itu sedang berada di luar kota saat ini.

"Ok." Ucap Axell. Pelayan kafe itu pun kembali bekerja.

"Gue juga mau balik dulu, Bro." Pamit Bastian.

"Buru-buru banget! Lo juga di suruh minum susu sama nyokap Lo?" Tanya Axell sambil tersenyum miring.

"Sialan Lo!" Umpat Bastian tak terima.

"Ya udah, Balik Sono!" Usir Axell.

"Lo ngusir gue?" Tanya Bastian sedikit ngegas.

"Bukannya Lo sendiri yang mau balik? Gue mau ngecek laporan dulu. Kalo Lo masih mau disini, terserah." Jawab Axell santai.

"Ok lah kalo gitu, gue balik. Daripada sendirian, mending di temenin sama Dira, Auto betah gue." Jawab Bastian asal. Axell diam. Seketika ia teringat akan Dira yang tadi ia lihat tanpa sengaja di lobi apartemen.

...***...

Kini Axell sedang dalam perjalanan pulang ke apartemen setelah selesai melihat laporan dari kafenya. Hampir satu Minggu ia tidak datang ke kafe, di tambah kakak sepupunya yang pergi ke luar kota membuat pekerjaannya sedikit menumpuk. Butuh sekitar dua jam lebih untuk Axell membaca laporan harian dari kafenya dan itu sedikit menguras tenaga.

Sampai di lobi apartemen, Axell kembali melihat Dira yang berjalan membelakanginya menuju ke arah lift sambil membawa beberapa kantong belanjaan.

"Tuh cewe disini lagi. Nemuin seseorang, atau emang dia tinggal disini?" Tanya Axell pada dirinya sendiri. Entah mengapa pikiran Axell menjadi terusik tentang mengapa Dira ada disini. Tanpa sadar Axell mengikuti Dira masuk ke dalam lift Yang hampir tertutup itu.

"Kak Axell." Ucap Dira yang begitu terkejut dengan kedatangan Axell yang tiba-tiba.

"Lo ngapain disini." Tanya Axell To the points.

"Gue tinggal disini, kak." Jawab Dira apa adanya.

Axell mengangkat satu alisnya, "Sama siapa?" Tanyanya.

"Sendiri." Singkat Dira.

Drrtt... Drrtt...

Tiba-tiba ponsel Dira berdering.

📲 Papa Is Calling...

"Hallo."

"(....)."

"Ini Dira abis belanja, pa."

"(....)."

"Iya, Ini Dira udah sampai apartemen kok, pa, Dira nggak keluyuran."

"(....)."

"Ok, pa. Besok Dira mampir ke rumah."

Ting...

Pintu lift pun terbuka. Dira yang sedang berbicara dengan papanya pun mengakhiri teleponnya.

"Udah dulu ya, pa. Selamat malam, assalamualaikum." Ucap Dira lembut.

"(....)."

Tuutt...

Panggilan selesai dan Dira memasukkan ponselnya ke dalam Sling bag miliknya.

"Duluan ya, kak." Ucap Dira pada kakak kelasnya itu.

"Ok." Jawab Axell singkat.

'Jadi, dia beneran tinggal disini." Batin Axell.

Drrtt... Drrtt...

Ponsel Axell bergetar menandakan adanya panggilan masuk.

📲 Bunda is Calling...

"Hallo... Assalamualaikum, Bun."

"(....)."

"Ini Axell baru pulang dari kafe, Bun."

"(....)."

"Ok, Bun. Besok Axell pulang ke rumah."

"(....)."

"Baik, Bun."

Tuutt... tuutt....

Axell memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya setelah telepon dari sang Bunda selesai.

...***...

Hari Minggu ini, Dira sudah siap dengan setelan Outfit miliknya. Gadis itu tengah bergegas menuju mobil. Ia akan pulang ke rumah, karena permintaan dari papanya semalam yang menelponnya dan memintanya untuk pulang ke rumah karena ada sesuatu yang perlu mereka bicarakan.

Sama halnya dengan Dira, Axell hari ini juga akan pulang ke rumah dengan alasan yang sama. Memenuhi permintaan bundanya yang memintanya pulang karena ada hal yang perlu mereka bicarakan.

...****...

Di rumah keluarga Dira.

"Papa..." Seru Dira memanggil papanya.

"Eh sayang, kamu sudah datang? Sini, duduk di samping papa!" Ucap papa Prastiko Lucky - Papa dari Dira.

"Dira kangen, pa." Cicit Dira sambil memeluk cinta pertamanya itu.

"Yakin kangen?" Tanya papa Pras tak yakin. "Kalo kangen kok nggak pernah pulang?" Tanya papa Pras. Tak ada jawaban, Dira hanya tersenyum sambil menampilkan giginya.

...***...

Di rumah keluarga Axello.

"Boy, ada yang mau ayah sama bunda kasih tau sama kamu." Ucap Bunda Resty.

"Ada apa, Bun." Tanya Axell ingin tahu.

Bunda Resty tidak menjawab, ia malah menoleh ke arah suaminya.

"Ada yang ayah mau tanyakan sama kamu, Boy." Ucap ayah Marvellyo Jodi - Ayah dari Axello.

"Ada apa, yah? Kenapa kelihatannya serius begitu?" Tanya Axell ingin tahu.

"Sekarang kan kamu sudah kelas 12, sudah besar dan semakin dewasa. Kok datang ke rumah sendiri?" Tanya ayah Marvellyo.

"Maksud ayah?" Tanya Axell bingung.

"Memangnya kamu tidak punya pacar, kok datang ke rumah sendirian?" Pancing ayah Marvellyo ingin tahu.

Axell Melirik ke arah bundanya sesaat, sebelum akhirnya menjawab, "Axell nggak punya pacar, yah."

"Benar kan, apa yang ayah bilang. Putra kita ini nggak punya pacar, Bun..." Ucap ayah Marvellyo. "...Putra kita itu tampan, tapi ketampanannya mubasir." Lanjut ayah Marvellyo.

"Bukan mubasir, yah. Mungkin ini karena Axell yang masih belum mau pacaran." Jawab Bunda Resty membela putra kesayangannya itu.

"Mungkin karena Axell nggak mau pacaran, tapi maunya langsung nikah. Betul kan, Boy?" Tebak ayah Marvellyo.

"Sebentar, Yah, Bun. Sebenarnya kemana arah pembicaraan kita?" Tanya Axell yang semakin bingung dengan maksud kedua orang tuanya itu.

...***...

Sementara di lain tempat, Dira sedang berdiam diri di dalam mobil. Sebenarnya Dira sudah pulang dari rumah papanya hampir satu jam yang lalu. Tapi Dira enggan beranjak keluar dari dalam mobilnya. Gadis itu tengah asyik bergelut dengan pikirannya sendiri.

"Nikah." Ucap Dira lirih. Gadis itu tengah melamun. Dan setelahnya ia memejamkan matanya sejenak sambil menghembuskan nafasnya pelan. "Haahhh... Gue bahkan masih sekolah. Kenapa tiba-tiba dijodohin?"

...***...

Pagi ini Dira sudah siap dengan seragam sekolah. Gadis itu sengaja berangkat sekolah lebih awal dari biasanya. Karena hari ini hari Senin yang biasanya akan diadakannya upacara.

"Gue duduk disini, ya, Dir." Pinta Melody yang duduk di samping Dira. Kini keduanya sudah berada di dalam kelas setelah berakhirnya upacara bendera sepuluh menit yang lalu. Sebelumnya Melody duduk di samping Zaki.

"Iya, Mel. Lo duduk aja!" Jawab Dira malas.

Melihat raut wajah Dira yang berbeda dari biasanya membuat Melody penasaran. Ada apa dengan teman barunya itu.

"Lo kenapa, Dir? Lo sakit?" Tanya Melody. Sambil menempelkan punggung tangannya pada dahi Dira.

"Gue nggak pa-pa, Mel." Jawab Dira pelan.

"Tapi wajah Lo kok gitu, atau Lo lagi ada masalah? Lo bisa cerita ke gue. Siapa tau gue bisa bantu masalah Lo." Ucap Melody tulus.

Melihat ketulusan dari Melody membuat Dira tersenyum.

"Gue beneran nggak pa-pa kok, Mel." Ucap Dira mengulangi kalimatnya.

...***...

Di kantin Dira dan Melody berada saat ini. Bel istirahat telah berbunyi beberapa menit yang lalu. Jika Melody tengah asyik menyantap makanannya, Maka lain halnya dengan Dira yang terlihat begitu tidak bersemangat. Bahkan tak ada sesendok makanan pun yang masuk kedalam mulutnya. Dira hanya memainkan makanannya sambil asyik melamun.

"Kalo nggak laper, kenapa pesen makanan, Dir?" Celetuk Melody. Tak ada jawaban dari Dira, Melody pun kembali bertanya. "Dira, kok Lo nggak makan?"

Belum sempat Dira menjawab, kini datanglah tiga serangkai Most wanted dari Bhakti bangsa.

"Hai Dira..." Sapa Bastian ramah.

"Hai, kak." Balas Dira lirih.

"Kok makanannya dimainin?" Tanya Verrel yang memperhatikan tangan Dira yang sedari tadi hanya mengaduk-aduk makanannya.

"Nggak kok, kak." Kilah Dira dan mulai menyendok nasi goreng pesanannya.

Setiap gerak gerik Dira pun kini tak luput dari pandangan Axell. Diam-diam kini Axell sedang memperhatikan Dira. Entah mengapa, kini Axell ingin tahu lebih tentang gadis itu.

Verrel yang sadar akan apa yang sahabatnya itu lakukan langsung menyenggol kaki Axell yang berada di bawah meja. Merasa kakinya ada yang menyenggol, membuat Axell mengangkat satu alisnya sambil menatap Verrel.

Verrel tak menjawab, ia hanya tersenyum jahil sambil menggelengkan kepalanya.

"Lo kenapa, Bro, geleng-geleng kepala sambil senyum-senyum gitu?" Tanya Bastian karena merasa ada yang aneh pada Verrel. "... Udah mulai nggak waras ya Lo?" Sambungnya.

"Gue waras kali, Ngab." Jawab Verrel.

"Ya terus, kenapa Lo senyum-senyum kek tadi? Kesambet Lo?" Tanya Bastian lagi.

"Gue nggak pa-pa, Nyet."

...***...

Dira kini sedang berjalan menuju apartemennya. Tanpa gadis itu sadari, dari jarak beberapa meter di belakangnya, ada seorang cowok yang juga kini tengah berjalan menuju apartemen miliknya.

Sampai di kamar Dira langsung merebahkan dirinya di kasur. Ia sedang menatap kosong langit-langit kamarnya. Pikirannya sedang menerka-nerka tentang mengapa papanya tiba-tiba menjodohkannya dengan orang yang menurutnya misterius itu.

Papa Dira mengatakan kalau Dira sudah dijodohkan beberapa bulan lalu dengan anak teman sekaligus dengan rekan bisnisnya itu.

Awalnya Dira ingin menolak keinginan papanya itu. Tapi Dira urungkan, mengingat kini hanya papanya keluarga kandung yang masih Dira miliki sekarang ini. Sebenarnya Dira mempunyai mama tiri yang juga baik dan menyayangi Dira seperti anaknya sendiri. Mama Diva namanya.

Dira begitu ingin tahu tentang laki-laki yang akan menikah dengannya itu. Wajahnya, usianya, dan seperti apa orangnya. Begitu banyak pertanyaan yang melintas di benak Dira tentang mengapa papanya tiba-tiba begitu ingin menjodohkannya dengan orang yang bahkan tidak Dira kenal.

Sampai akhirnya Dira menghembuskan nafasnya pelan, "Haahh... Baik, pa. Dira terima perjodohan itu. Kalo itu bisa buat papa bahagia, maka Dira akan lakukan." Pasrah Dira membuat keputusan.

Terpopuler

Comments

Anissa Cikal Robbani

Anissa Cikal Robbani

cerita raxel tuh bikin nagih thor..
pngn ulang2 baca trs 😀😀

2023-11-06

1

I'm20___

I'm20___

berawal dari penasaran, ntar lama2 jadi suka loh, Xell 😅😅

2023-08-06

1

I'm20___

I'm20___

pastinya ke arah masa depanmu, Xellllll 🤭

2023-08-06

1

lihat semua
Episodes
1 01. Awal pindah sekolah.
2 02. Dia tinggal disini? (Axello)
3 03. Bertemu calon mertua.
4 04. Diantar pulang.
5 05. Tangis Dira.
6 06. Jangan diangkat.
7 07. Sahabat atau cinta?
8 08. Bertemu calon mertua 2.
9 09. Kejutan Arfen.
10 10. Pertemuan tak disengaja.
11 11. Pulang ke rumah.
12 12. Kejutan Arfen 2.
13 13. Arfen lagi.
14 14. Arfen dan Andira.
15 15. Axell cuek.
16 16. Fitting baju.
17 17. Siapa dia? (Axello)
18 18. Inisial huruf A.
19 19. Siaran Live Nayla
20 20. Telepon dari papa Dira.
21 21. Kabar yang mengejutkan.
22 22. Pasrahnya Axello.
23 23. Alibi Axello.
24 24. Hari H.
25 25. Seranjang.
26 26. Tidak bisa tidur.
27 27. Lo mau ikut? (Axello)
28 28. Dira tanggung jawabmu.
29 29. Tanggung jawab gue. (Axello)
30 30. Kepergok.
31 31. Tidur atau ....?
32 32. Visual cast
33 33. Ganggu banget.
34 34. Lo punya perasaan sama dia? (Axello)
35 35. Ajakan atau perintah?
36 36. Sorry, udah ngurung Lo disini. (Axello)
37 37. Jahil.
38 38. Dosa, nolak nafkah dari suami! (Axello)
39 39. Kepergok 2.
40 40. Kambuh.
41 41. Sorry.
42 42. Makan atau .....
43 43. Sebuah peringatan.
44 44. Tebakan Verrel.
45 45. Ketiduran dimobil.
46 46. Menimang cucu.
47 47. Nggak usah Lo pikirin! (Axello)
48 48. Jangan-jangan ..... (Dira)
49 49. Gara-gara Zaki.
50 50. Gara-gara Zaki 2
51 51. Lagi-lagi Zaki.
52 52. Sebuah pertanyaan.
53 53. Pelukan hangat.
54 54. Cara Verrel.
55 55. Nongki bareng.
56 56. Gara-gara bubur.
57 57. Hak sebagai suami.
58 58. Dia?
59 59. Kebetulan.
60 60. Move on.
61 61. Karena gue berhak atas Dira. (Axello)
62 62. Bocor.
63 63. Perhatian Axello.
64 64. Semakin terang.
65 65. Kecurigaan Bastian.
66 66. Marahnya Axello.
67 67. Pengganggu.
68 68. Nakal.
69 69. Dira aman sama gue. (Axello)
70 70. Gara-gara buah.
71 71. Mereka udah jadian? (Arfen)
72 72. Jangan nakal disekolah! (Axello)
73 73. Axello Vs Nayla.
74 74. Perlakuan Axello.
75 75. Masa lalu.
76 76. Permintaan Axello.
77 77. Tamu tak diundang.
78 78. Bikin gue... (Axello)
79 79. Kebohongan Renata.
80 80. Kebenaran untuk Bastian.
81 81. Dimana Dira? (Axello)
82 82. Marahnya Axello 2.
83 83. Kenapa harus dia? (Arfen)
84 84. Jangan buat gue khawatir! (Axello)
85 85. Belum siap.
86 86. Tersedak.
87 87. Tamu tak diundang 2.
88 88. Pulang ke rumah.
89 89. Demam.
90 90. Gue nggak butuh obat. (Axello)
91 91. 'I want you.' (Axello)
92 92. Bikin Lo yakin. (Axello)
93 93. Gangguan.
94 94. Permintaan Bunda.
95 95. Tidak tinggal diam.
96 96. Kencan.
97 97. Perasaan Dira.
98 98. Urusan suami istri.
99 99. Sedikit pelajaran.
100 100. On proses.
101 101. When Jason meet Jessie.
102 102. Drama pagi hari.
103 103. Axello Vs Renata.
104 104. Ancaman Renata.
105 105. Gara-gara Drakor.
106 106. Mau lagi.
107 107. Malam panjang.
108 108. Gara-gara vitamin.
109 109. Cerita Bunda Resty.
110 110. Sikap Axello.
111 111. Dira Vs Linda.
112 112. Dipecatnya Linda.
113 113. Pulang ke rumah.
114 114. Serangan di pagi hari.
115 115. Apa yang terjadi? (Andira)
116 116. Dirumah sakit.
117 117. Cara berterima kasih.
118 118. Mendadak perhitungan.
119 119. Gara-gara rambut basah.
120 120. Kiss me, please!
121 121. Teman main belakang.
122 122. Sebuah foto.
123 123. Hak paten.
124 124. Tatapan aneh.
125 125. Cara Axell.
126 126. Pembicaraan serius.
127 127. Tamu tak diundang 3.
128 128. Aneh.
129 129. Aneh 2.
130 130. Khawatirnya Axell.
131 131. Praktek biologi.
132 132. Cantik-cantik, Batu.
133 133. Verrel mulai jahil.
134 134. Axell aneh.
135 135. Axell aneh 2.
136 136. Ajakan selingkuh Bastian.
137 137. Mimpi aneh Axello.
138 138. Pertengkaran dua saudara.
139 139. MG. (emji)
140 140. Axello Vs Nicholas.
141 141. Balas dendam Renata.
142 142. Axello vs Nicholas 2.
143 143. Istri? (Renata)
144 144. Lemot berjamaah.
145 145. Kabar Dira hamil.
146 146. Seperti dihantam ombak.
147 147. Datangnya badai.
148 148. Dosa apa?
149 149. Kedatangan Axell.
150 150. Marahnya Axell 3.
151 151. Arti mimpi Axell.
152 152. A little story about Axello.
153 153. Kekhawatiran Axello.
154 154. Minta di peluk.
155 155. I love you more. (Axello)
156 156. Masih di rumah sakit.
157 157. Masih di rumah sakit 2.
158 158. Tidak sebanding.
159 159. Bukan lawan yang sebanding.
160 160. I love you too, Xello.
161 161. Kena hukuman.
162 162. Dira pulang, Axell senang.
163 163. Manisnya.
164 164. Penolakan Axell.
165 165. Back to school.
166 166. Hot news.
167 167. Karena dia udah nyakitin kamu. (Axello)
168 168. Kerja kelompok.
169 169. Kerja kelompok 2.
170 170. Arfen is back.
171 171. Temui gue! (Axello)
172 172. Axell Vs Arfen.
173 173. I'm Yours.
174 174. More than miss you.
175 175. Kenapa baru sekarang?
176 176. Trouble or heartbreak?"
177 177. Tamu tak diundang 4.
178 178. Sebuah foto 2.
179 179. Kamu cemburu? (Axello)
180 180. Lambang Aditya Pratama.
181 181. UKS.
182 182. Axello dan Aditya.
183 183. Sebuah foto 3.
184 184. Axell menyerah.
185 185. I'll stay.
186 186. Stalker.
187 186. Balas dendam Bastian.
188 188. Axell vs Arfen.
189 189. Play secret.
190 190. Sengaja.
191 191. Truth for Arfen.
192 192. Arfen kalah.
193 193. Arfen dan Andira 2.
194 194. Arfen dan Andira 3.
195 195. Tetangga.
196 196. Baku hantam.
197 197. Masih di apartemen Axell.
198 198. Pikiran Melody.
199 199. Getting jealous
200 200. Tamu tak diundang 5.
201 201. Dua saudara.
202 202. Masih di rumah Axell.
203 203. Nongki bareng 2.
204 204. Mimpi dan balas dendam Axello.
205 205. Rasa penasaran Dira.
206 206. d'Ra Group.
207 207. d'Ra Group 2.
208 208. Laporan Nicholas.
209 209. Melody Vs Zaki.
210 210. Pengakuan Renata.
211 211. Kegelisahan Dira.
212 212. Axell Vs Nicholas 3.
213 213. Rasa penasaran Dira 2.
214 214. Where is Nicholas?
215 215. ??
216 216. Garasi Vs Ruang kerja.
217 217. Diruang kerja Axell.
218 218. Kantor polisi.
219 219. Menghindar.
220 220. What's wrong?
221 221. What's wrong? 2
Episodes

Updated 221 Episodes

1
01. Awal pindah sekolah.
2
02. Dia tinggal disini? (Axello)
3
03. Bertemu calon mertua.
4
04. Diantar pulang.
5
05. Tangis Dira.
6
06. Jangan diangkat.
7
07. Sahabat atau cinta?
8
08. Bertemu calon mertua 2.
9
09. Kejutan Arfen.
10
10. Pertemuan tak disengaja.
11
11. Pulang ke rumah.
12
12. Kejutan Arfen 2.
13
13. Arfen lagi.
14
14. Arfen dan Andira.
15
15. Axell cuek.
16
16. Fitting baju.
17
17. Siapa dia? (Axello)
18
18. Inisial huruf A.
19
19. Siaran Live Nayla
20
20. Telepon dari papa Dira.
21
21. Kabar yang mengejutkan.
22
22. Pasrahnya Axello.
23
23. Alibi Axello.
24
24. Hari H.
25
25. Seranjang.
26
26. Tidak bisa tidur.
27
27. Lo mau ikut? (Axello)
28
28. Dira tanggung jawabmu.
29
29. Tanggung jawab gue. (Axello)
30
30. Kepergok.
31
31. Tidur atau ....?
32
32. Visual cast
33
33. Ganggu banget.
34
34. Lo punya perasaan sama dia? (Axello)
35
35. Ajakan atau perintah?
36
36. Sorry, udah ngurung Lo disini. (Axello)
37
37. Jahil.
38
38. Dosa, nolak nafkah dari suami! (Axello)
39
39. Kepergok 2.
40
40. Kambuh.
41
41. Sorry.
42
42. Makan atau .....
43
43. Sebuah peringatan.
44
44. Tebakan Verrel.
45
45. Ketiduran dimobil.
46
46. Menimang cucu.
47
47. Nggak usah Lo pikirin! (Axello)
48
48. Jangan-jangan ..... (Dira)
49
49. Gara-gara Zaki.
50
50. Gara-gara Zaki 2
51
51. Lagi-lagi Zaki.
52
52. Sebuah pertanyaan.
53
53. Pelukan hangat.
54
54. Cara Verrel.
55
55. Nongki bareng.
56
56. Gara-gara bubur.
57
57. Hak sebagai suami.
58
58. Dia?
59
59. Kebetulan.
60
60. Move on.
61
61. Karena gue berhak atas Dira. (Axello)
62
62. Bocor.
63
63. Perhatian Axello.
64
64. Semakin terang.
65
65. Kecurigaan Bastian.
66
66. Marahnya Axello.
67
67. Pengganggu.
68
68. Nakal.
69
69. Dira aman sama gue. (Axello)
70
70. Gara-gara buah.
71
71. Mereka udah jadian? (Arfen)
72
72. Jangan nakal disekolah! (Axello)
73
73. Axello Vs Nayla.
74
74. Perlakuan Axello.
75
75. Masa lalu.
76
76. Permintaan Axello.
77
77. Tamu tak diundang.
78
78. Bikin gue... (Axello)
79
79. Kebohongan Renata.
80
80. Kebenaran untuk Bastian.
81
81. Dimana Dira? (Axello)
82
82. Marahnya Axello 2.
83
83. Kenapa harus dia? (Arfen)
84
84. Jangan buat gue khawatir! (Axello)
85
85. Belum siap.
86
86. Tersedak.
87
87. Tamu tak diundang 2.
88
88. Pulang ke rumah.
89
89. Demam.
90
90. Gue nggak butuh obat. (Axello)
91
91. 'I want you.' (Axello)
92
92. Bikin Lo yakin. (Axello)
93
93. Gangguan.
94
94. Permintaan Bunda.
95
95. Tidak tinggal diam.
96
96. Kencan.
97
97. Perasaan Dira.
98
98. Urusan suami istri.
99
99. Sedikit pelajaran.
100
100. On proses.
101
101. When Jason meet Jessie.
102
102. Drama pagi hari.
103
103. Axello Vs Renata.
104
104. Ancaman Renata.
105
105. Gara-gara Drakor.
106
106. Mau lagi.
107
107. Malam panjang.
108
108. Gara-gara vitamin.
109
109. Cerita Bunda Resty.
110
110. Sikap Axello.
111
111. Dira Vs Linda.
112
112. Dipecatnya Linda.
113
113. Pulang ke rumah.
114
114. Serangan di pagi hari.
115
115. Apa yang terjadi? (Andira)
116
116. Dirumah sakit.
117
117. Cara berterima kasih.
118
118. Mendadak perhitungan.
119
119. Gara-gara rambut basah.
120
120. Kiss me, please!
121
121. Teman main belakang.
122
122. Sebuah foto.
123
123. Hak paten.
124
124. Tatapan aneh.
125
125. Cara Axell.
126
126. Pembicaraan serius.
127
127. Tamu tak diundang 3.
128
128. Aneh.
129
129. Aneh 2.
130
130. Khawatirnya Axell.
131
131. Praktek biologi.
132
132. Cantik-cantik, Batu.
133
133. Verrel mulai jahil.
134
134. Axell aneh.
135
135. Axell aneh 2.
136
136. Ajakan selingkuh Bastian.
137
137. Mimpi aneh Axello.
138
138. Pertengkaran dua saudara.
139
139. MG. (emji)
140
140. Axello Vs Nicholas.
141
141. Balas dendam Renata.
142
142. Axello vs Nicholas 2.
143
143. Istri? (Renata)
144
144. Lemot berjamaah.
145
145. Kabar Dira hamil.
146
146. Seperti dihantam ombak.
147
147. Datangnya badai.
148
148. Dosa apa?
149
149. Kedatangan Axell.
150
150. Marahnya Axell 3.
151
151. Arti mimpi Axell.
152
152. A little story about Axello.
153
153. Kekhawatiran Axello.
154
154. Minta di peluk.
155
155. I love you more. (Axello)
156
156. Masih di rumah sakit.
157
157. Masih di rumah sakit 2.
158
158. Tidak sebanding.
159
159. Bukan lawan yang sebanding.
160
160. I love you too, Xello.
161
161. Kena hukuman.
162
162. Dira pulang, Axell senang.
163
163. Manisnya.
164
164. Penolakan Axell.
165
165. Back to school.
166
166. Hot news.
167
167. Karena dia udah nyakitin kamu. (Axello)
168
168. Kerja kelompok.
169
169. Kerja kelompok 2.
170
170. Arfen is back.
171
171. Temui gue! (Axello)
172
172. Axell Vs Arfen.
173
173. I'm Yours.
174
174. More than miss you.
175
175. Kenapa baru sekarang?
176
176. Trouble or heartbreak?"
177
177. Tamu tak diundang 4.
178
178. Sebuah foto 2.
179
179. Kamu cemburu? (Axello)
180
180. Lambang Aditya Pratama.
181
181. UKS.
182
182. Axello dan Aditya.
183
183. Sebuah foto 3.
184
184. Axell menyerah.
185
185. I'll stay.
186
186. Stalker.
187
186. Balas dendam Bastian.
188
188. Axell vs Arfen.
189
189. Play secret.
190
190. Sengaja.
191
191. Truth for Arfen.
192
192. Arfen kalah.
193
193. Arfen dan Andira 2.
194
194. Arfen dan Andira 3.
195
195. Tetangga.
196
196. Baku hantam.
197
197. Masih di apartemen Axell.
198
198. Pikiran Melody.
199
199. Getting jealous
200
200. Tamu tak diundang 5.
201
201. Dua saudara.
202
202. Masih di rumah Axell.
203
203. Nongki bareng 2.
204
204. Mimpi dan balas dendam Axello.
205
205. Rasa penasaran Dira.
206
206. d'Ra Group.
207
207. d'Ra Group 2.
208
208. Laporan Nicholas.
209
209. Melody Vs Zaki.
210
210. Pengakuan Renata.
211
211. Kegelisahan Dira.
212
212. Axell Vs Nicholas 3.
213
213. Rasa penasaran Dira 2.
214
214. Where is Nicholas?
215
215. ??
216
216. Garasi Vs Ruang kerja.
217
217. Diruang kerja Axell.
218
218. Kantor polisi.
219
219. Menghindar.
220
220. What's wrong?
221
221. What's wrong? 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!