Bab #3

Keesokan harinya.

Ray telah bersiap untuk pergi meninjau lokasi pembuatan Villa.

"Need, apa kau sudah mempersiapkan semuanya?" ucap Ray sembari menutup laptop.

"Sudah, Bos. Saya sudah mempersiapkan segala hal untuk kita meninjau lokasi." sahut Need sopan, jika di jam kerja Need akan bersikap sopan bak Bos dan bawahan.

"Baiklah, kalau begitu kita akan pergi sekarang. Aku sudah menyelesaikan semua pekerjaanku." Ray beranjak dari kursi kerjanya.

Mereka berdua bersama-sama keluar dari kantor.

Sesampainya di parkiran, Ray dan Need menaiki mobil Alphard berwarna putih milik Ray.

Need menstater mobil tetapi tidak menyala.

"Ada apa Need?" tanya Ray dari tempat duduk belakang dengan heran.

"Gak tau nih, kak. Kayak nya nih mobil mogok deh." Need mencoba berulang kali menstater mobil tetapi hasilnya tetap nihil.

Sebuah mobil berhenti tak jauh dari mobil Ray.

"Itu sepertinya Mico." ucap Ray ketika melihat siapa yang turun dari mobil.

Need melihat keluar mobil. "Iya, tumben dia ke kantor ini?"

"Entahlah, ayo kita turun." Ray keluar dari mobil lalu kemudian di susul oleh Need.

"Mico!" seru Ray berjalan ke arah Mico.

Mico yang kala itu ingin melangkahkan kaki langsung menoleh.

"Selamat siang, Tuan Raymond." sapa Mico dengan sopan.

"Ya, siang. Ada apa kau datang kemari? Tumben kau datang sendirian." ucap Ray sembari menatap ke mobil Mico.

"Saya diperintahkan oleh Nona Meysa untuk memberikan ini kepada Tuan." Mico memberikan amplop berwarna cokelat kepada Ray.

Ray menerima dan melirik Mico. "Apa ini?"

"Nona Mey mengatakan bahwa isi amplop itu adalah berbagai macam contoh model undangan pernikahan, Tuan."

"Kenapa tidak Mey saja yang memilihnya?"

"Saya tidak tau, Tuan. Sebaiknya Tuan tanya saja sendiri kepada Nona Mey, saya permisi.." Mico membalikkan tubuh.

"Mico tunggu!" Ray mengentikan langkah Mico.

"Ya, Tuan. Ada apa lagi?" sahut Mico sopan.

"Apa saya bisa minta tolong?"

Mico mengangguk.

"Kebetulan mobil saya mogok dan saya sekarang ini ada tugas penting untuk meninjau lokasi pembuatan Villa. Berhubung ada kau, saya ingin meminjam mobilmu untuk pergi ke desa itu."

"Baik, Pak. Bapak boleh memakai mobil saya, nanti saya akan pulang naik taksi saja."

"Eh, jangan! Kau naik mobil perusahaan saja, aku akan memerintahkan kepada Melati untuk memberikan kunci mobilnya." ucap Raymond.

Melati adalah Manager di perusahaan Ray.

"Baik, Pak." Mico mengangguk paham.

"Need, ayo kita berangkat!" Ray berjalan duluan menuju mobil Mico kemudian di susul oleh Need.

Mereka berdua masuk ke dalam mobil dan tak lama kemudian mobil pergi melaju meninggalkan kantor.

Setelah mobil melaju, Mico tersenyum sinis.

Di dalam perjalanan.

"Kak, kenapa kita tidak naik mobil sendiri saja? Misal mobil perusahaan gitu." ucap Need dengan fokus menyetir.

"Kau tau'kan bagaimana laju mobil perusahaan. Aku tidak ingin terlambat hanya karena mobil yang laju nya sangat lemot seperti keong." ucap Ray sembari bermain ponsel.

"Entah mengapa aku tidak menyukai pria itu." celetuk Need tiba-tiba dengan suara yang pelan.

"Kau bicara apa Need?" Ray mendongakkan kepala menatap Need yang tengah menyetir.

"Tidak, aku tidak berbicara apapun. Mungkin kau salah dengar kak, makanya jangan fokus ke ponsel terus." Need melirik sang kakak sepupu dari kaca spion.

"Aku sedang mencari lokasi yang pas untuk liburan." Ray berbicara sembari terus menatap ponselnya.

"Liburan? Jadi kakak benar ingin liburan bersama dengan Mey?"

"Ck! Jaga bicaramu, Need. Dia itu akan menjadi kakak ipar mu, panggil lah dirinya dengan panggilan yang sopan." ucap Raymond tidak terima.

"Ya ya ya.. Baiklah, maafkan aku." Need pasrah.

"Ya, aku memang sudah memutuskan untuk pergi liburan bersama dengan Mey.." Ray mengulas senyum.

"Aku ikut!" Need langsung membalas ucapan Ray dengan cepat.

"Kau akan menjadi pengganggu di hari liburan kami nanti, sebaiknya kau di rumah saja dan jika kau ingin berlibur maka pergilah bersama dengan Amel." Ray tersenyum geli sementara Need memasang wajah kesal.

"Aku sudah tidak ingin lagi pergi liburan bersama dengan Amel. Adikmu itu sangat menyebalkan kak, dia mengaku sebagai istriku ketika aku mencoba mendekati seorang gadis. Huft! Menyebalkan." decak Need kesal ketika membayangkan dirinya dan Amelia yang waktu itu pergi berlibur bersama ke pantai.

Ray terkekeh geli. "Kau baru tau jika dia itu menyebalkan? Sudah lama dirinya mempunyai sifat itu tetapi kau baru menyadarinya."

"Kau juga mengakui bahwa adikmu menyebalkan kak?" tanya Need antusias.

Ray mengangguk. "Bahkan sangat menyebalkan.."

Mereka tertawa bersamaan mengingat sang adik bungsu. Usia Need dan Amel terpaut (5tahun), sementara usia Ray dan Need terpaut (3tahun).

Need saat ini berusia 27 tahun sementara Amel berusia 23 tahun. Amel sebentar lagi akan lulus dari kuliah tata busana, dia tidak ingin menjalankan bisnis kantor seperti kakak dan sang Ayah. Jika bertemu, Need dan Amel akan terus bertengkar seperti tom & jerry.

Di sebuah rumah yang begitu megah nan besar.

"Mama!!!!" seorang gadis cantik berteriak kencang sembari masuk ke dalam ruang tamu.

"Sayang.. Kau ini apa-apaan? Anak gadis tidak boleh berteriak seperti itu," ucap sang Mama yang baru saja turun menuruni anak tangga.

"Ma.." gadis itu berlari kecil menaiki anak tangga.

"Ada apa hayo? Mama sudah tau pasti kau ada maunya jika sudah berperilaku seperti ini." sang Mama sudah bisa menebak.

Gadis itu nyengir kuda. "Mam, tadi Mel lihat ada promo mobil keluaran terbaru."

"Lalu?"

Mereka berdua duduk di sofa besar yang ada di ruang tamu.

"Mam, Mel mau mobil itu.. Mama tau gak, mobil itu limited edition jadi pasti akan langka nantinya." ucap Amelia kepada sang Mama.

"Berapa memang harga mobil itu?" tanya sang Mama sembari membuka majalah fashion.

"500juta." sahut Amel santai.

"Apa!" Mama terkejut mendengar harga mobil yang sang putri inginkan. "Apa Mama tidak salah dengar? 500juta! Kau jangan mengada-ngada Amel." lanjutnya.

"Mam, Mel serius.. Beliin ya? Please.." Amel memasang puppy eyes.

"Enggak!"

Seketika wajah Amel berubah menjadi murung.

"Mama pelit ih. Mam itu berhubung promo, kalau enggak pasti harganya udah milyaran." Amel terus membujuk sang Mama.

"Terus?" Mama melirik Amel sekilas.

"Ya beliin Mel mobil itu, ya ya Ma?" Amel memeluk lengan sang Mama.

"Sekali enggak tetap enggak Amelia William.. Apa kau tidak mendengarkan ucapan Mama?"

"Ck! Mama bener pelit ih, pelit pelit pelit.." Amel beranjak dari duduknya.

"Kau mau kemana, nak?" Mama mendongak menatap Amelia.

"Mel mau pergi, mau minta beliin sama kakak." sahut Amel cuek dan langsung keluar dari rumah.

Mama menggeleng melihat kelakuan sang Putri, jika dirinya tidak memberikan apa yang Amel mau, maka Raymond atau sang Papa lah yang memberikan Amel segalanya. Kedua pria beda usia itu selalu saja mengabulkan apa yang Amel minta, karena Amel anak bungsu perempuan satu-satunya keluarga William.

**Raymond William

TBC

HAPPY READING

SEE YOU NEXT PART

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SERTA DUKUNGANNYA, TERIMAKASIH 😘**

Terpopuler

Comments

lupa🎃

lupa🎃

orang kaya mah bebas, beli mobil kayak mau beli kacang rebus😁

2022-10-24

0

☘️BILAA☘️

☘️BILAA☘️

kayaknya ada yang gak beres dengan mobilnya mico

2022-10-12

1

𝐙⃝🦜ᴮᵁᴺᴰᴬ𝚛𝚒𝚢𝚞𝚛𝚊🌾

𝐙⃝🦜ᴮᵁᴺᴰᴬ𝚛𝚒𝚢𝚞𝚛𝚊🌾

penasaran dgn mico

2022-10-10

0

lihat semua
Episodes
1 BAB #1
2 BAB #2
3 Bab #3
4 Bab #4
5 Bab #5
6 Bab #6
7 Bab #7
8 Bab #8
9 Bab #9
10 Bab #10
11 Bab #11
12 Bab #12
13 Bab #13
14 Bab #14
15 Bab #15
16 Bab #16
17 Bab #17
18 Bab #18
19 Bab #19
20 Bab #20
21 Bab #21
22 Bab #22
23 Bab #23
24 Bab #24
25 Bab #25
26 Bab #26
27 Bab #27
28 Bab #28
29 Bab #29
30 Bab #30
31 Bab #31
32 Bab #32
33 Bab #33
34 Bab #34
35 Bab #35
36 Bab #36
37 Bab #37
38 Bab #38
39 Bab #39
40 Bab #40
41 Bab #41
42 Bab #42
43 Bab #43
44 Bab #44
45 Bab #45
46 Bab #46
47 Bab #47
48 Bab #48
49 Bab #49
50 Bab #50
51 Bab #51
52 Bab #52
53 Bab #53
54 Bab #54
55 Bab #55
56 Bab #56
57 Bab #57
58 Bab #58
59 Bab #59
60 Bab #60
61 Bab #61
62 Bab #62
63 Bab #63
64 Bab #64
65 Bab #65
66 Bab #67
67 Bab #68
68 Bab #68
69 Bab #69
70 Bab #70
71 Bab #71
72 Bab #72
73 Bab #73
74 Bab #74
75 Bab #75
76 Bab #76
77 PENGUMUMAN SYARAT GIVE AWAY! (GADIS DESA MILIK TUAN AMNESIA)
78 PROMOSI NOVEL BARU
79 PENGUMUMAN PEMENANG GIVE AWAY
80 Bab. #80
81 Bab. #81
82 Bab. #82
83 Bab. #83
84 Bab. #84
85 Bab. #85
86 Bab. #86
87 Bab. #87
88 Bab. #88
89 Bab. #89
90 Bab. #90
91 Bab. #91
92 Bab. #92
93 Bab. #93
94 Bab. #94
95 Bab. #95
96 Bab. #96
97 Bab. #97
98 Bab. #98
99 Bab. #99
100 Bab. #100
101 Bab. #101
102 Bab. #102
103 Bab. #103
104 Bab. #104
105 Bab. #105
106 Bab. #106
107 Bab. #107
108 Bab. #108
109 Bab. #109
110 Bab. #110
111 Bab. #111 (S2)
112 Bab. #112 (S2)
113 Bab. #113
114 Bab. #114
115 Bab. #115
116 Bab. #116
117 Bab. #117
118 Bab. #118
119 Bab. #119
120 Bab. #120
121 Bab. #121
122 bab. #122
123 Bab. #123
124 Bab. #124
125 Bab. #125
126 Bab. #126
127 Bab. #127
128 Bab. #128
129 Bab. #129
130 Bab. #130
131 Bab. #131
132 Bab. #132
133 Bab. #133
134 Bab. #134
135 Bab. #135
136 Bab. #136
137 Bab. #137
138 Bab. #138
139 Bab. #139
140 Bab. #140
141 bab. #141
142 Bab. #142
143 Bab. #143
144 Bab. #144
145 Bab. #145
146 Bab. #146
147 Bab. #147
148 Bab. #148
149 Bab. #149
150 Bab. #150
151 Bab. #151
152 Bab. #152
153 Bab. #153
154 Bab. #154
155 Bab. #155
156 Bab. #156
157 Bab. #157
158 Bab. #158
Episodes

Updated 158 Episodes

1
BAB #1
2
BAB #2
3
Bab #3
4
Bab #4
5
Bab #5
6
Bab #6
7
Bab #7
8
Bab #8
9
Bab #9
10
Bab #10
11
Bab #11
12
Bab #12
13
Bab #13
14
Bab #14
15
Bab #15
16
Bab #16
17
Bab #17
18
Bab #18
19
Bab #19
20
Bab #20
21
Bab #21
22
Bab #22
23
Bab #23
24
Bab #24
25
Bab #25
26
Bab #26
27
Bab #27
28
Bab #28
29
Bab #29
30
Bab #30
31
Bab #31
32
Bab #32
33
Bab #33
34
Bab #34
35
Bab #35
36
Bab #36
37
Bab #37
38
Bab #38
39
Bab #39
40
Bab #40
41
Bab #41
42
Bab #42
43
Bab #43
44
Bab #44
45
Bab #45
46
Bab #46
47
Bab #47
48
Bab #48
49
Bab #49
50
Bab #50
51
Bab #51
52
Bab #52
53
Bab #53
54
Bab #54
55
Bab #55
56
Bab #56
57
Bab #57
58
Bab #58
59
Bab #59
60
Bab #60
61
Bab #61
62
Bab #62
63
Bab #63
64
Bab #64
65
Bab #65
66
Bab #67
67
Bab #68
68
Bab #68
69
Bab #69
70
Bab #70
71
Bab #71
72
Bab #72
73
Bab #73
74
Bab #74
75
Bab #75
76
Bab #76
77
PENGUMUMAN SYARAT GIVE AWAY! (GADIS DESA MILIK TUAN AMNESIA)
78
PROMOSI NOVEL BARU
79
PENGUMUMAN PEMENANG GIVE AWAY
80
Bab. #80
81
Bab. #81
82
Bab. #82
83
Bab. #83
84
Bab. #84
85
Bab. #85
86
Bab. #86
87
Bab. #87
88
Bab. #88
89
Bab. #89
90
Bab. #90
91
Bab. #91
92
Bab. #92
93
Bab. #93
94
Bab. #94
95
Bab. #95
96
Bab. #96
97
Bab. #97
98
Bab. #98
99
Bab. #99
100
Bab. #100
101
Bab. #101
102
Bab. #102
103
Bab. #103
104
Bab. #104
105
Bab. #105
106
Bab. #106
107
Bab. #107
108
Bab. #108
109
Bab. #109
110
Bab. #110
111
Bab. #111 (S2)
112
Bab. #112 (S2)
113
Bab. #113
114
Bab. #114
115
Bab. #115
116
Bab. #116
117
Bab. #117
118
Bab. #118
119
Bab. #119
120
Bab. #120
121
Bab. #121
122
bab. #122
123
Bab. #123
124
Bab. #124
125
Bab. #125
126
Bab. #126
127
Bab. #127
128
Bab. #128
129
Bab. #129
130
Bab. #130
131
Bab. #131
132
Bab. #132
133
Bab. #133
134
Bab. #134
135
Bab. #135
136
Bab. #136
137
Bab. #137
138
Bab. #138
139
Bab. #139
140
Bab. #140
141
bab. #141
142
Bab. #142
143
Bab. #143
144
Bab. #144
145
Bab. #145
146
Bab. #146
147
Bab. #147
148
Bab. #148
149
Bab. #149
150
Bab. #150
151
Bab. #151
152
Bab. #152
153
Bab. #153
154
Bab. #154
155
Bab. #155
156
Bab. #156
157
Bab. #157
158
Bab. #158

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!