Bab #4

Di dalam mobil Ray dan Need.

Senda gurau kakak-beradik itu terhenti ketika ponsel milik Ray bergetar.

"Siapa kak?" tanya Need kepo.

"Amel." sahut Ray sembari menjawab panggilan dari sang adik.

"Halo, Mel. Ada apa?"

📲"Kak, kakak di kantor'kan? Mel udah dijalan mau ke kantor kakak."

"Kakak lagi gak di kantor."

📲"Lah terus dimana?"

"Kakak mau meninjau lokasi pembuatan Villa di desa Sumber Jaya. Sekarang lagi dijalan,"

📲"Yah, padahal ada yang mau aku omongin." Amel menjadi bad mood.

"Katakan ada apa? Kau bisa mengatakannya lewat udara sekarang."

📲"Mel mau mobil keluaran ter—" ucapan Amel terpotong karena Ray dengan cepat menyelanya.

"Mobil lagi dan lagi? Untuk apa sih Mel?? Bukannya mobil kamu yang sekarang itu masih bagus," ucap Ray.

📲"Kak, tapi mobil yang Amel mau itu limited edition.. Amel gak mau ketinggalan jaman," rengek Amel terus membujuk sang kakak.

"Gak! Kakak gak akan beliin kamu, kamu tau' kan sebentar lagi kakak akan menikah? Kakak gak bisa boros-boros dalam mengeluarkan uang."

📲"Astaga.. Sejak kapan kakak jadi pelit sekali seperti ini? Kak, bahkan uang kakak sampai tujuh turunan pun gak akan habis.."

"Intinya kakak gak bisa beliin kamu, kamu mau ini, itu semuanya harus di kabulkan. Seharusnya kamu itu berpikir bahwa gak selamanya harta ini—"

Amel memotong ucapan Ray.

📲"Ck! Kenapa kakak malah menceramahi Amel? Amel kesel hari ini, bete! Mama pelit gak kasih Amel uang buat beli mobil itu, Papa gak bisa dihubungi, kakak juga sekarang pelit banget sama Amel. Semuanya jahat, gak sayang Amel lagi!" Amel langsung memutuskan panggilan telepon.

Dahi Ray mengerut.

"Kenapa kak?" Need bertanya dengan raut penasaran.

"Biasalah, adik bungsu mu itu meminta mobil lagi."

"Mobil? Bukannya mobil Amel udah banyak? Apa dia akan membuka shorum?" tanya Need antusias dengan fokus menyetir.

Pletak!

Ray menyentil kepala Need.

Need mengelus kepalanya yang terasa sakit.

"Kau jangan asal bicara Need, kau seperti tidak tahu Amel saja. Dia itu pantang jika melihat hal-hal yang berbau promo atau limited edition."

"Tapi kakak 'kan gak harus menyentil kepalaku." ucap Need dengan nada merajuk.

"Kau ini, sudah tua tapi bersikap seolah masih ABG." Ray berkata setelah melihat wajah cemberut Need.

Saat mereka asyik mengobrol, tiba-tiba di tikungan tajam.

"Need AWAS!!!" teriak Ray terkejut karena ada mobil yang melaju kencang dari depan mereka.

"Kak, rem nya blong!" pekik Need khawatir.

"Blong? Kenapa—"

Need membanting stir dan terdengar suara benturan yang keras.

BRAK!!!

Amel berhenti disebuah taman.

Setelah pergi dari rumah mewah bak Istana kediaman keluarga William dengan merajuk, akhirnya Amel saat ini memilih berhenti di taman untuk menenangkan pikiran.

"Mama tidak memberikan apa yang aku inginkan, Papa gak bisa dihubungi, kakak juga sekarang pelit." Amel menatap angsa yang ada di depannya, dua angsa putih tengah berenang di danau kecil namun terlihat indah karena terawat.

"Kesel kesel kesel..." Amel memukul bangku yang dia duduki.

"Hiks.. Lihat saja jika nanti aku sudah membuka butik dan menghasilkan uang sendiri, aku pasti tidak akan meminta uang lagi pada Mama, Papa, ataupun Kakak. Aku akan membeli barang atau segalanya yang aku inginkan menggunakan uangku sendiri." Amel menghapus air matanya.

*

Sementara di perjalanan.

"Apa kau sudah memberikan amplop itu kepada Ray?" Mey bertanya kepada Mico.

Mereka saat ini sedang dalam perjalanan menuju restauran untuk menemui klien.

"Sudah, Nona. Tuan tadi ingin pergi meninjau lokasi pembuatan Villa," ucap Mico.

Mey hanya mengangguk.

"Nona, itu sepertinya mobil Nona Amel." Mico menunjuk ke sebuah mobil didepannya.

Mey mengikuti arah jari telunjuk Mico. "Iya, itu memang mobil Amel. Coba menepi, Co. Aku ingin menghampiri Amel,"

Mico menepikan mobil.

Mey turun dari mobil diikuti oleh Mico.

"Dimana Amel?" setelah meneliti mobil yang berada di depannya Mey langsung mengedarkan pandangan mencari keberadaan Amel.

"Sepertinya itu, Nona." Mico menunjuk ke sebuah bangku.

"A, iya. Kau tunggu disini, aku akan menghampiri Amel sebentar."

Mico mengangguk paham dan Meysa langsung pergi menghampiri Amel.

"Amel," seru Mey lembut setelah berada di bangku Amel.

Amel yang kala itu menatap ke depan langsung menoleh dan segera menghapus air matanya.

"Kakak, kau ada disini?" tanya Amel dengan heran.

"Ya, kebetulan tadi aku lewat dan melihat mobilmu. Kenapa kau berada disini?" Mey duduk disebelah Amel ketika Amel sudah menggeser duduknya.

"Aku sedang menenangkan pikiran." sahut Amel kembali menatap lurus ke depan.

"Pikiran? Apa ada masalah dengan kuliahmu?" Mey bertanya penasaran, dia juga heran karena tidak biasanya Amel berada di taman sendirian seperti sekarang.

"Bukan kuliah, kak. Sebentar lagi aku akan wisuda, jadi aku tidak terlalu memikirkan masalah kuliah."

"Lalu, apa ada masalah lain? Cerita lah pada kakak, siapa tau kakak bisa membantu." Mey menatap lembut wajah Amel.

"Aku menginginkan mobil, tetapi Mama tidak ingin membelikannya untukku." sahut Amel kesal.

"Kenapa? Dan, setau kakak mobilmu juga sudah banyak. Untuk apa kau membeli mobil lagi?"

"Kak, mobil itu limited edition pasti akan langka jika nanti habis terjual. Aku tidak ingin ketinggalan jaman,"

"Kau suka mengoleksi mobil ya?" Mey bertanya dengan senyum tipis.

Amel mengangguk.

"Kita sama, kakak juga sangat suka mengoleksi mobil-mobil keluaran terbaru."

"Benarkah?" Amel berbinar ketika mengetahui bahwa calon kakak iparnya mempunyai hobi yang sama seperti dirinya.

Meysa mengangguk. "Apa kau masih ingin membeli mobil itu?"

"Tentu, tapi aku tidak punya uang kak." Amel bersungut kesal.

"Kakak akan membelikannya untukmu. Boleh kakak tau berapa harga mobil itu??"

"Lima ratus juta," ucap Amel dengan senyum dibibir.

"Masih murah. Setelah kakak pulang dari pertemuan dengan klien, kita akan pergi membeli mobil itu." Mey berkata dengan serius.

"Yang benar kak??" Amel berbinar.

Meysa mengangguk.

"Kakak memang terbaik," Amel memeluk tubuh Meysa.

Meysa mengelus lengan Amel dengan lembut. 'Lima ratus juta tidak seberapa untukku, setelah aku menikah dengan Raymond maka uang itu pasti akan kembali berpuluh-puluh kali lipat ke tangan ku.' batin Mey dengan tersenyum.

"Baiklah, kakak pergi dulu. Klien pasti sudah menunggu," Mey beranjak dari duduknya.

"Hati-hati kak," Amel melambaikan tangannya.

Mey pergi dari taman dan menuju mobilnya.

Meysa Robbert 🌹🌹

***TBC

HAPPY READING***

assalamualaikum

Jangan lupa like dan dukungannya 🙏🏻

🍎🍎🍎🍎🍎

DI NOVEL KALI INI MOM OTHOR MAU BAGI-BAGI GIVE AWAY KECIL UNTUK PARA READER SEKALIAN.

SYARAT DAN KETENTUAN BERLAKU!

Terpopuler

Comments

lupa🎃

lupa🎃

ternyata boh ternyata simey matre🤨

2022-10-29

0

📴🦋⃟🍾⃝ ʜͩᴀᷞᴍͧɪᷠᴅͣ✿᭄ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠ᴸᴷ

📴🦋⃟🍾⃝ ʜͩᴀᷞᴍͧɪᷠᴅͣ✿᭄ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠ᴸᴷ

ternyata mey ada maksud terselubung🤧🤧

2022-10-23

0

☘️BILAA☘️

☘️BILAA☘️

dasar matre tuh calon kakak ipar

2022-10-23

2

lihat semua
Episodes
1 BAB #1
2 BAB #2
3 Bab #3
4 Bab #4
5 Bab #5
6 Bab #6
7 Bab #7
8 Bab #8
9 Bab #9
10 Bab #10
11 Bab #11
12 Bab #12
13 Bab #13
14 Bab #14
15 Bab #15
16 Bab #16
17 Bab #17
18 Bab #18
19 Bab #19
20 Bab #20
21 Bab #21
22 Bab #22
23 Bab #23
24 Bab #24
25 Bab #25
26 Bab #26
27 Bab #27
28 Bab #28
29 Bab #29
30 Bab #30
31 Bab #31
32 Bab #32
33 Bab #33
34 Bab #34
35 Bab #35
36 Bab #36
37 Bab #37
38 Bab #38
39 Bab #39
40 Bab #40
41 Bab #41
42 Bab #42
43 Bab #43
44 Bab #44
45 Bab #45
46 Bab #46
47 Bab #47
48 Bab #48
49 Bab #49
50 Bab #50
51 Bab #51
52 Bab #52
53 Bab #53
54 Bab #54
55 Bab #55
56 Bab #56
57 Bab #57
58 Bab #58
59 Bab #59
60 Bab #60
61 Bab #61
62 Bab #62
63 Bab #63
64 Bab #64
65 Bab #65
66 Bab #67
67 Bab #68
68 Bab #68
69 Bab #69
70 Bab #70
71 Bab #71
72 Bab #72
73 Bab #73
74 Bab #74
75 Bab #75
76 Bab #76
77 PENGUMUMAN SYARAT GIVE AWAY! (GADIS DESA MILIK TUAN AMNESIA)
78 PROMOSI NOVEL BARU
79 PENGUMUMAN PEMENANG GIVE AWAY
80 Bab. #80
81 Bab. #81
82 Bab. #82
83 Bab. #83
84 Bab. #84
85 Bab. #85
86 Bab. #86
87 Bab. #87
88 Bab. #88
89 Bab. #89
90 Bab. #90
91 Bab. #91
92 Bab. #92
93 Bab. #93
94 Bab. #94
95 Bab. #95
96 Bab. #96
97 Bab. #97
98 Bab. #98
99 Bab. #99
100 Bab. #100
101 Bab. #101
102 Bab. #102
103 Bab. #103
104 Bab. #104
105 Bab. #105
106 Bab. #106
107 Bab. #107
108 Bab. #108
109 Bab. #109
110 Bab. #110
111 Bab. #111 (S2)
112 Bab. #112 (S2)
113 Bab. #113
114 Bab. #114
115 Bab. #115
116 Bab. #116
117 Bab. #117
118 Bab. #118
119 Bab. #119
120 Bab. #120
121 Bab. #121
122 bab. #122
123 Bab. #123
124 Bab. #124
125 Bab. #125
126 Bab. #126
127 Bab. #127
128 Bab. #128
129 Bab. #129
130 Bab. #130
131 Bab. #131
132 Bab. #132
133 Bab. #133
134 Bab. #134
135 Bab. #135
136 Bab. #136
137 Bab. #137
138 Bab. #138
139 Bab. #139
140 Bab. #140
141 bab. #141
142 Bab. #142
143 Bab. #143
144 Bab. #144
145 Bab. #145
146 Bab. #146
147 Bab. #147
148 Bab. #148
149 Bab. #149
150 Bab. #150
151 Bab. #151
152 Bab. #152
153 Bab. #153
154 Bab. #154
155 Bab. #155
156 Bab. #156
157 Bab. #157
158 Bab. #158
Episodes

Updated 158 Episodes

1
BAB #1
2
BAB #2
3
Bab #3
4
Bab #4
5
Bab #5
6
Bab #6
7
Bab #7
8
Bab #8
9
Bab #9
10
Bab #10
11
Bab #11
12
Bab #12
13
Bab #13
14
Bab #14
15
Bab #15
16
Bab #16
17
Bab #17
18
Bab #18
19
Bab #19
20
Bab #20
21
Bab #21
22
Bab #22
23
Bab #23
24
Bab #24
25
Bab #25
26
Bab #26
27
Bab #27
28
Bab #28
29
Bab #29
30
Bab #30
31
Bab #31
32
Bab #32
33
Bab #33
34
Bab #34
35
Bab #35
36
Bab #36
37
Bab #37
38
Bab #38
39
Bab #39
40
Bab #40
41
Bab #41
42
Bab #42
43
Bab #43
44
Bab #44
45
Bab #45
46
Bab #46
47
Bab #47
48
Bab #48
49
Bab #49
50
Bab #50
51
Bab #51
52
Bab #52
53
Bab #53
54
Bab #54
55
Bab #55
56
Bab #56
57
Bab #57
58
Bab #58
59
Bab #59
60
Bab #60
61
Bab #61
62
Bab #62
63
Bab #63
64
Bab #64
65
Bab #65
66
Bab #67
67
Bab #68
68
Bab #68
69
Bab #69
70
Bab #70
71
Bab #71
72
Bab #72
73
Bab #73
74
Bab #74
75
Bab #75
76
Bab #76
77
PENGUMUMAN SYARAT GIVE AWAY! (GADIS DESA MILIK TUAN AMNESIA)
78
PROMOSI NOVEL BARU
79
PENGUMUMAN PEMENANG GIVE AWAY
80
Bab. #80
81
Bab. #81
82
Bab. #82
83
Bab. #83
84
Bab. #84
85
Bab. #85
86
Bab. #86
87
Bab. #87
88
Bab. #88
89
Bab. #89
90
Bab. #90
91
Bab. #91
92
Bab. #92
93
Bab. #93
94
Bab. #94
95
Bab. #95
96
Bab. #96
97
Bab. #97
98
Bab. #98
99
Bab. #99
100
Bab. #100
101
Bab. #101
102
Bab. #102
103
Bab. #103
104
Bab. #104
105
Bab. #105
106
Bab. #106
107
Bab. #107
108
Bab. #108
109
Bab. #109
110
Bab. #110
111
Bab. #111 (S2)
112
Bab. #112 (S2)
113
Bab. #113
114
Bab. #114
115
Bab. #115
116
Bab. #116
117
Bab. #117
118
Bab. #118
119
Bab. #119
120
Bab. #120
121
Bab. #121
122
bab. #122
123
Bab. #123
124
Bab. #124
125
Bab. #125
126
Bab. #126
127
Bab. #127
128
Bab. #128
129
Bab. #129
130
Bab. #130
131
Bab. #131
132
Bab. #132
133
Bab. #133
134
Bab. #134
135
Bab. #135
136
Bab. #136
137
Bab. #137
138
Bab. #138
139
Bab. #139
140
Bab. #140
141
bab. #141
142
Bab. #142
143
Bab. #143
144
Bab. #144
145
Bab. #145
146
Bab. #146
147
Bab. #147
148
Bab. #148
149
Bab. #149
150
Bab. #150
151
Bab. #151
152
Bab. #152
153
Bab. #153
154
Bab. #154
155
Bab. #155
156
Bab. #156
157
Bab. #157
158
Bab. #158

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!