BAB #2

Siang harinya.

Mey telah sampai di kantor milik Raymond, dengan anggun dia berjalan menuju lift untuk ke ruangan sang kekasih.

"Selamat pagi, Nona Mey.." sapa seorang karyawati yang kala itu lewat di depan lift khusus petinggi.

"Hm." Mey menjawab dengan singkat.

Lift terbuka dan Mei langsung masuk ke dalam lift.

Ting

Pintu lift terbuka, Mei pun langsung berjalan ke ruangan Ray.

Ceklek!

"Sayang..." sapa Mey ketika dirinya sudah berada di dalam ruangan itu.

Ray yang kala itu memang sudah hampir selesai mengerjakan tugasnya langsung menoleh ke arah pintu.

Senyumnya terbit kala melihat siapa yang berjalan menuju meja nya.

"Sayang.." Meysa melingkarkan tangannya di leher Ray.

Cup!

Tak lupa Mey memberikan kecupan mesra di pipi sebelah kanan milik Raymond.

"Kau datang sendirian?" Ray menutup map merah yang sedang dia pegang.

Mey mengangguk dan duduk di ujung meja milik Raymond. "Aku sangat merindukanmu."

"Aku juga. Apa kita akan pergi sekarang?"

Mey mengangguk. "Jika pekerjaanmu sudah selesai lebih baik kita pergi sekarang, aku sudah tidak sabar untuk melihat lokasinya." Mey berkata dengan senyum manis di bibirnya, senyum yang sangat Raymond sukai.

"Baiklah, apapun akan ku lakukan untukmu." Ray bergegas membereskan barang-barang nya lalu dia beranjak dari kursi dan menggenggam tangan Mey keluar dari ruangan.

Mereka berdua saat ini ingin meninjau lokasi dimana akan diadakan acara ijab kabul serta resepsi pernikahan.

Raymond dan Mey sudah menjalin hubungan selama lima tahun ketika Mey pulang kuliah dari London. Raymond bertemu dengan Mey ketika ada acara keluarga dan disaat pertemuan pertama Ray langsung jatuh hati dengan Meysa begitupun sebaliknya.

Raymond dan Mey masuk ke dalam mobil dengan Mico yang menjadi sopir pribadi mereka berdua.

"Aku sangat bahagia karena sebentar lagi kita akan segera menikah." ucap Mey manja sembari menyandarkan kepala di dada bidang milik Raymond.

"Sama sepertimu, Honey. Aku pun sangat bahagia karena akhirnya aku bisa menemukan cinta sejati ku." Ray memeluk tubuh Mey dari samping.

Sementara Mico, dia melihat kemesraan Ray dan Mey lewat kaca spion. 'Untuk saat ini kalian berdua bisa berbahagia, tetapi lihat saja nanti. Aku tidak akan membiarkan Meysa jatuh ke pelukanmu, Raymond.' geram Mico terbakar api cemburu.

Beberapa saat kemudian mereka telah sampai di sebuah gedung yang sangat megah dan terlihat elegan.

"Apa ini lokasinya?" Ray bertanya sambil turun dari mobil.

"Ya, aku rasa ini sangat cocok untuk tempat resepsi pernikahan kita yang akan tampil elegan serta mewah bak kerajaan dongeng." ungkap Mey dengan antusias.

"Ayo kita lihat ke dalam." Ray menggenggam tangan Mey.

Mereka berdua berjalan masuk ke dalam gedung dengan Mico yang setia menunggu di samping mobil.

"Sayang, apa kau tau berapa bajet untuk menyewa gedung ini?" Mey melirik Ray.

Ray menggeleng. "Aku sudah menyerahkan semuanya padamu agar kau bisa memilih segalanya sesuai seleramu."

"Aku menyewa gedung ini dengan bajet 100juta per-malam. Apa kau tidak keberatan?"

"Tentu tidak." Ray menggeleng. "Segalanya akan ku berikan untukmu asal kau bahagia hidup bersamaku. Meskipun kau menyewa gedung ini selama satu tahun aku masih sanggup untuk membayarnya."

"Akh, kau benar-benar terbaik.." Meysa memeluk tubuh Ray dengan mesra.

Mereka kembali berkeliling melihat seisi gedung tersebut.

Di rumah sakit Cempaka Hospital.

Kia tengah menunggu dokter yang kala itu sedang memeriksa sang nenek.

Ceklek!

Pintu ruangan terbuka dan Kia langsung beranjak dari duduknya.

"Dokter, bagaimana keadaan nenek saya?"

"Maaf, Mbak. Saya harus menyampaikan sesuatu hal yang penting atas keadaan pasien."

"Katakan Dokter ada apa?" Kia menjadi khawatir.

"Keadaan nenek anda sangat lemah, kami harus memasang ring jantung untuk nenek anda. Jika tidak di pasang maka keadaan pasien akan darurat serta bisa mempercepat kematian."

Pasang Ring jantung adalah produser pemasangan alat berbentuk tabung kecil yang biasanya terbuat dari logam untuk membuka arteri yang tersumbat.

Pemasangan ring jantung berfungsi untuk melancarkan aliran darah dan oksigen dengan cara memperbesar rongga pembuluh darah yang mengalami penyempitan atau penyumbatan. Pemasangan ring jantung tidak dilakukan pada semua pasien dengan penyakit Jantung koroner.

Kiara menutup mulutnya menggunakan telapak tangan. "Apa tidak ada cara lain selain memasang ring Dok?"

Dokter menggeleng. "Hanya itu jalan satu-satunya agar nenek anda bisa diselamatkan. Mungkin jauh dari kata sembuh, tetapi dapat mempertahankan hidupnya."

"Dokter, lakukan apapun untuk kebaikan nenek saya." pinta Kiara dengan sendu.

"Kami akan melakukan semua yang terbaik untuk pasien. Mbak bisa membayar setengah terlebih dahulu untuk biaya operasinya, setelah itu barulah kami akan menindaklanjuti perawatan serta operasi nenek anda." ucap Dokter menjelaskan lalu pergi dari harapan Kia.

Kia terdiam sembari menatap pintu ruang rawat sang nenek, dadanya terasa sesak kala mengingat betapa hancurnya jika nenek harus pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya.

Tubuh Kiara lemas dan dia terduduk di kursi ruang tunggu tepat depan ruang rawat. Kiara menundukkan kepalanya sembari menutup wajah menggunakan telapak tangan.

"Hiks.. Hiks.. Apa yang harus aku lakukan? Aku yakin untuk biaya operasi nenek pasti membutuhkan dana yang begitu besar.. Ya Allah, tolong bantu aku ." Kiara terisak memikirkan bagaimana caranya mencari uang untuk biaya operasi sang nenek.

Seseorang menepuk pundak Kiara pelan, Kiara berhenti menangis dan membuka kedua telapak tangan yang digunakan untuk menutupi wajah lalu Kiara pun mendongak.

"Mas Jaka?" lirih Kiara dengan suara parau nya.

Jaka duduk di samping Kiara. "Apa yang sedang kau pikirkan? Ada apa dengan nenek, Kia?"

"Hiks.. Nenek harus di operasi, Mas. Dokter bilang nenek diharuskan memasang ring jantung, aku bingung mencari dana dari mana untuk operasi nenek." Kiara kembali menangis.

Jaka Pratama, pria berusia 28tahun yang terlahir dari keluarga lumayan berada, Ayahnya mempunyai kebun teh sendiri dan Ibunya adalah seorang pedagang Emas murni.

"Aku akan membantumu,"

Kiara menatap Jaka dengan tatapan tidak percaya. "Apa Mas? Kamu akan membantuku?" Kiara menggeleng. "Aku tidak ingin mencari masalah dengan Ibumu, Mas."

Ibu Jaka sangat tidak menyukai Kiara karena Kia berasal dari keluarga miskin serta tidak mempunyai pendidikan tinggi. Maka dari itu ketika Jaka mengatakan kepada kedua orang tuanya untuk melamar Kiara, sang Ibu menolak dan mengancam akan menghapus nama Jaka dari keluarga Pratama.

"Kau tenang saja, Kia. Aku mempunyai tabungan sendiri dan aku tidak akan memberitahu Ibu bahwa aku memberikan bantuan padamu."

"Lagipula jika Mas Jaka mau membantuku, aku tidak bisa mengembalikan uang Mas Jaka dalam jangka waktu yang dekat." ucap Kia jujur.

"Berapa yang kau butuhkan?"

"Aku belum tahu berapa biayanya, lebih baik sekarang kita ke meja administrasi untuk menanyakan berapa biaya operasi nenek."

Jaka mengangguk dan mereka berdua beranjak lalu berjalan bersama ke meja administrasi.

"Permisi, Mbak. Saya mau tanya biaya operasi nenek Marwiah yang kamarnya nomor 108." ucap Kia kepada suster penjaga meja administrasi.

Suster membuka buku." Totalnya 150juta, Mbak. Anda bisa membayar uang muka terlebih dahulu sebesar 70juta agar nenek anda bisa segera di operasi."

"Baik, Sus. Terimakasih, saya akan kembali lagi nanti jika sudah ada uangnya."

Suster mengangguk sembari tersenyum ramah.

Kiara dan Jaka menjauh dari meja administrasi.

"Kamu dengar berapa biayanya'kan Mas?" Kia lesu ketika mendengar betapa banyak uang yang harus dia cari untuk biaya sang nenek.

"Tabungan ku bahkan lebih dari 150juta. Jika kau ingin memakai semuanya silahkan, aku tidak keberatan untuk memberikannya padamu."

"Tidak, Mas! 150juta itu adalah jumlah yang sangat banyak, aku takut tidak bisa mengembalikan uang mu." sahut Kiara jujur.

"Kia, kau tidak perlu mengembalikan. Kau hanya perlu menjadi istriku dan kita segera menikah,"

Kiara terbengong mendengar ucapan ringan yang Jaka katakan.

**TBC

HAPPY READING

SEE YOU NEXT PART

JANGAN LUPA UNTUK DUKUNG KARYA TERBARU DARI MOM OTHOR 😘😘**

Terpopuler

Comments

Lina Wati

Lina Wati

lanjuut

2023-01-02

1

lupa🎃

lupa🎃

bahaya ini klu udah ada musuh dalem selimut 🤨

2022-10-24

0

💋MILA💋

💋MILA💋

wahh ternya ada udang d balik bakwan 🧐
dasar mico supir lucknuttt 🤬🤬🤬

2022-10-23

1

lihat semua
Episodes
1 BAB #1
2 BAB #2
3 Bab #3
4 Bab #4
5 Bab #5
6 Bab #6
7 Bab #7
8 Bab #8
9 Bab #9
10 Bab #10
11 Bab #11
12 Bab #12
13 Bab #13
14 Bab #14
15 Bab #15
16 Bab #16
17 Bab #17
18 Bab #18
19 Bab #19
20 Bab #20
21 Bab #21
22 Bab #22
23 Bab #23
24 Bab #24
25 Bab #25
26 Bab #26
27 Bab #27
28 Bab #28
29 Bab #29
30 Bab #30
31 Bab #31
32 Bab #32
33 Bab #33
34 Bab #34
35 Bab #35
36 Bab #36
37 Bab #37
38 Bab #38
39 Bab #39
40 Bab #40
41 Bab #41
42 Bab #42
43 Bab #43
44 Bab #44
45 Bab #45
46 Bab #46
47 Bab #47
48 Bab #48
49 Bab #49
50 Bab #50
51 Bab #51
52 Bab #52
53 Bab #53
54 Bab #54
55 Bab #55
56 Bab #56
57 Bab #57
58 Bab #58
59 Bab #59
60 Bab #60
61 Bab #61
62 Bab #62
63 Bab #63
64 Bab #64
65 Bab #65
66 Bab #67
67 Bab #68
68 Bab #68
69 Bab #69
70 Bab #70
71 Bab #71
72 Bab #72
73 Bab #73
74 Bab #74
75 Bab #75
76 Bab #76
77 PENGUMUMAN SYARAT GIVE AWAY! (GADIS DESA MILIK TUAN AMNESIA)
78 PROMOSI NOVEL BARU
79 PENGUMUMAN PEMENANG GIVE AWAY
80 Bab. #80
81 Bab. #81
82 Bab. #82
83 Bab. #83
84 Bab. #84
85 Bab. #85
86 Bab. #86
87 Bab. #87
88 Bab. #88
89 Bab. #89
90 Bab. #90
91 Bab. #91
92 Bab. #92
93 Bab. #93
94 Bab. #94
95 Bab. #95
96 Bab. #96
97 Bab. #97
98 Bab. #98
99 Bab. #99
100 Bab. #100
101 Bab. #101
102 Bab. #102
103 Bab. #103
104 Bab. #104
105 Bab. #105
106 Bab. #106
107 Bab. #107
108 Bab. #108
109 Bab. #109
110 Bab. #110
111 Bab. #111 (S2)
112 Bab. #112 (S2)
113 Bab. #113
114 Bab. #114
115 Bab. #115
116 Bab. #116
117 Bab. #117
118 Bab. #118
119 Bab. #119
120 Bab. #120
121 Bab. #121
122 bab. #122
123 Bab. #123
124 Bab. #124
125 Bab. #125
126 Bab. #126
127 Bab. #127
128 Bab. #128
129 Bab. #129
130 Bab. #130
131 Bab. #131
132 Bab. #132
133 Bab. #133
134 Bab. #134
135 Bab. #135
136 Bab. #136
137 Bab. #137
138 Bab. #138
139 Bab. #139
140 Bab. #140
141 bab. #141
142 Bab. #142
143 Bab. #143
144 Bab. #144
145 Bab. #145
146 Bab. #146
147 Bab. #147
148 Bab. #148
149 Bab. #149
150 Bab. #150
151 Bab. #151
152 Bab. #152
153 Bab. #153
154 Bab. #154
155 Bab. #155
156 Bab. #156
157 Bab. #157
158 Bab. #158
Episodes

Updated 158 Episodes

1
BAB #1
2
BAB #2
3
Bab #3
4
Bab #4
5
Bab #5
6
Bab #6
7
Bab #7
8
Bab #8
9
Bab #9
10
Bab #10
11
Bab #11
12
Bab #12
13
Bab #13
14
Bab #14
15
Bab #15
16
Bab #16
17
Bab #17
18
Bab #18
19
Bab #19
20
Bab #20
21
Bab #21
22
Bab #22
23
Bab #23
24
Bab #24
25
Bab #25
26
Bab #26
27
Bab #27
28
Bab #28
29
Bab #29
30
Bab #30
31
Bab #31
32
Bab #32
33
Bab #33
34
Bab #34
35
Bab #35
36
Bab #36
37
Bab #37
38
Bab #38
39
Bab #39
40
Bab #40
41
Bab #41
42
Bab #42
43
Bab #43
44
Bab #44
45
Bab #45
46
Bab #46
47
Bab #47
48
Bab #48
49
Bab #49
50
Bab #50
51
Bab #51
52
Bab #52
53
Bab #53
54
Bab #54
55
Bab #55
56
Bab #56
57
Bab #57
58
Bab #58
59
Bab #59
60
Bab #60
61
Bab #61
62
Bab #62
63
Bab #63
64
Bab #64
65
Bab #65
66
Bab #67
67
Bab #68
68
Bab #68
69
Bab #69
70
Bab #70
71
Bab #71
72
Bab #72
73
Bab #73
74
Bab #74
75
Bab #75
76
Bab #76
77
PENGUMUMAN SYARAT GIVE AWAY! (GADIS DESA MILIK TUAN AMNESIA)
78
PROMOSI NOVEL BARU
79
PENGUMUMAN PEMENANG GIVE AWAY
80
Bab. #80
81
Bab. #81
82
Bab. #82
83
Bab. #83
84
Bab. #84
85
Bab. #85
86
Bab. #86
87
Bab. #87
88
Bab. #88
89
Bab. #89
90
Bab. #90
91
Bab. #91
92
Bab. #92
93
Bab. #93
94
Bab. #94
95
Bab. #95
96
Bab. #96
97
Bab. #97
98
Bab. #98
99
Bab. #99
100
Bab. #100
101
Bab. #101
102
Bab. #102
103
Bab. #103
104
Bab. #104
105
Bab. #105
106
Bab. #106
107
Bab. #107
108
Bab. #108
109
Bab. #109
110
Bab. #110
111
Bab. #111 (S2)
112
Bab. #112 (S2)
113
Bab. #113
114
Bab. #114
115
Bab. #115
116
Bab. #116
117
Bab. #117
118
Bab. #118
119
Bab. #119
120
Bab. #120
121
Bab. #121
122
bab. #122
123
Bab. #123
124
Bab. #124
125
Bab. #125
126
Bab. #126
127
Bab. #127
128
Bab. #128
129
Bab. #129
130
Bab. #130
131
Bab. #131
132
Bab. #132
133
Bab. #133
134
Bab. #134
135
Bab. #135
136
Bab. #136
137
Bab. #137
138
Bab. #138
139
Bab. #139
140
Bab. #140
141
bab. #141
142
Bab. #142
143
Bab. #143
144
Bab. #144
145
Bab. #145
146
Bab. #146
147
Bab. #147
148
Bab. #148
149
Bab. #149
150
Bab. #150
151
Bab. #151
152
Bab. #152
153
Bab. #153
154
Bab. #154
155
Bab. #155
156
Bab. #156
157
Bab. #157
158
Bab. #158

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!