BAB 19 . SARANG SRIGALA

Pasti nya semua orang pernah mendengar sebuah perumpamaan yang mengatakan bahwa bila ingin menangkap anak srigala maka kita harus masuk kedalam sarang nya sebab bila kita hanya di luar sarang srigala tersebut maka yang bisa kita tangkap hanya lah anak kucing liar, Begitu juga seperti kehidupan kita sehari-hari bila kita ingin mengetahui sesuatu dengan detail maka masuk lah kedalam permasalahan tersebut agar mengetahui pokok permasalahan nya tidak hanya sekedar menduga-duga yang hanya akan menimbulkan sebuah fitnah dan asumsi yang tidak terarah.

Lalu dalam hal ini apa yang di maksud dengan sarang srigala dan siapa sebenar nya yang akan di tangkap, Apakah semua akan berjalan sesuai ekspektasi atau kah yang akan terjadi di luar ekspektasi mereka dari ke empat sekawan yang saat ini posisi nya sedang terpisah, Apakah mereka masing-masing mampu menjalan kan misi nya dengan baik atau kah salah satu dari mereka akan menjadi korban saat menjalan kan misi nya, Mari kita ikuti bersama perjuangan mereka kali ini.

Waktu terus berjalan dan malam pun semakin larut rasa letih dan lelah mulai di rasakan oleh Teresa dan Jemes, Setelah mereka berdua menikmati makanan yang telah di pesan oleh Peter dan Angel maka rasa kantuk pun mulai merasuki mereka berdua namun saat itu Jemes lebih memilih untuk tetap terjaga untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa saja terjadi malam itu saat mereka berdua terlelap tidur.

Sedangkan Angel dan Peter sudah tiba di sebuah gedung perpustakaan kuno yang sudah cukup lama di kosongkan untuk di bangun ulang, Mereka berdua menghentikan motor treal nya tepat di sisi pagar pembatas gedung perpustakaan kuno yang sudah terbengkalai cukup lama kemudian sesekali mereka berdua melihat ke sekitar untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang sedang mengawasi mereka berdua saat itu.

Namun sungguh di sayang kan mereka berdua tidak memperhatikan cctv yang berada tepat di atas pagar pembatas yang sedang memantau kondisi di luar gedung perpustakaan kuno tersebut, Seorang penjaga memperhatikan gerak-gerik dari Angel dan Peter yang sesekali berjalan mengendap lalu berhenti dan menyandarkan tubuh nya ke tembok yang cukup tinggi.

" Pa ... Apakah kamu benar-benar lapar sehingga musik orkestra dari perut mu terdengar oleh ku?"

Tanya Angel dengan tatapan lurus kedepan tanpa menengok ke arah Peter sedikit pun.

" Benar Ma ... Memang nya kamu tidak lapar sedari tadi kita belum makan apa pun,"

Jawab Peter sambil menyandar kan tubuh nya ke tembok dengan tatapan lurus kedepan.

" Ini Pa kamu makan kita bagi dua, Cukup untuk menghentikan musik orkestra dari perut mu,"

Ucap Angel sambil menyodorkan ayam goreng kehadapan Peter.

" Kamu dapat dari mana ayam goreng ini Ma?"

Tanya Peter dengan tatapan bingung.

" Dari rumah Ferguso tadi Pa, Sudah jangan banyak tanya lekas makan setelah itu kita selamat kan Stevani."

Jawab Angel sambil mulai menikmati ayam goreng di tangan nya.

Saat itu penjaga gedung mengira mereka berdua hanyalah seorang gelandangan yang sedang mencari makanan sisa di sampah sebab posisi mereka makan ayam goreng tidak jauh dari tempat sampah jadi hal itu tidak begitu di perhatikan oleh penjaga gedung yang sedang memantau layar cctv yang telah terpasang di berbagai penjuru gedung perpustakaan kuno dan terbengkalai cukup lama.

Di sisi lain di dalam gedung perpustakaan sudah ada beberapa orang petinggi negara yang sudah menunggu dan siap menyambut kedatangan Profesor Simon dan Stevani namun sungguh di sayang kan orang suruhan mereka salah mengambil orang maka yang tiba adalah Profesor Brian dan Stevani di hadapan petinggi negara saat itu dan bisa di pasti kan semua itu di luar ekspektasi dari Stevani yang tidak mengenal siapa mereka satu persatu.

" Selamat datang ... Bagaimana perjalanan anda Profesor dan Nona Stevani apakah menyenangkan?"

Tanya seorang lelaki bertubuh gemuk, perut buncit dan kepala plontos menyambut kedatangan Profesor Brian dan Stevani.

" Maaf Pak ... Ada kesalahan sedikit dalam menjalan kan perintah,"

Jawab Komandan Ricard dengan sedikit berbisik kepada lelaki paruh baya tersebut.

" Maksud mu kesalahan apa Komandan?"

Tanya lelaki paruh baya dengan tatapan sinis kepada Komandan Ricard yang berdiri tidak jauh dari nya.

" Anak buah saya salah mengambil orang Pak, Yang anda perintah kan untuk mengambil Profesor Simon dan Stevani tapi yang di ambil Profesor Brian dan Stevani, Maaf Pak semua terjadi karena keterbatasan waktu,"

Jawab Komandan Ricard sambil menunduk karena merasa bersalah.

" BODOH KAMU KOMANDAN ... Anda pasti tahu watak saya bahwa saya tidak suka dengan orang orang bodoh jadi pilih antara dua, Anda hilangkan anak buah anda yang bodoh itu atau anda cari keberadaan Profesor Simon sekarang juga?"

Tanya lelaki paruh baya itu dengan tatapan bengis ke arah Komandan Ricard.

" Baik Pak ... Saya akan pergi sekarang untuk mencari keberadaan Profesor Simon dan segera membawa nya kemari."

Jawab Komandan Ricard dengan nada gugup segera bergegas pergi meninggal kan ruangan.

Di sisi lain ada Angel dan Peter yang masih memutar otak bagaimana cara nya bisa masuk ke dalam perpustakaan kuno dan terbengkalai itu tanpa harus di ketahui oleh penjaga yang berada di pos, Sementara itu Jemes sedang membuka laptop milik Teresa yang berada di balik tempat bedak nya sambil mencoba mencari kebenaran mengenai alamat yang berada di kartu nama tersebut satu persatu.

Gila ini mereka semua bukan orang sembarangan bahkan ada yang berasal dari badan antariksa, Bila benar ternyata robotic itu bisa di kendalikan melalui satelit ini akan berakibat lebih fatal lagi sebab pasti nya manusia berfikir itu bukan robotic melain kan alien namun sesungguh nya semua itu hanya lah robotic ciptaan Profesor Simon yang di program oleh Stevani putri nya.

Bergumam lah Jemes sambil tatapan nya fokus ke arah laptop di hadapan nya sedang kan Teresa sedang terlelap di bangku jok belakang mobil karena kelelahan seharian harus beraktifitas untuk menemukan kata sandi agar robotic pemusnah mampu di nonaktifkan, Sedang kan Peter yang sedang bersandar di tembok ia melihat mobil milik Komandan Ricard baru saja lewat di depan nya dan Peter berfikir Stevani di bawa oleh mobil tersebut.

" Ma ... Itu mobil Komandan Ricard yang baru saja keluar, Jangan-jangan Stevani di bawa oleh mereka berpindah lokasi?"

Tanya Peter sambil tangan nya memegang paha ayam goreng.

" Aku kurang yakin Pa ... Sebab di mobil itu terlihat hanya ada dua orang bukan lebih dari dua orang, Lebih baik kita pasti kan masuk kedalam Pa,"

Jawab Angel sambil membuang tulang ayam goreng ke tong sampah di sisi nya.

" Cara nya bagaimana Ma, Penjagaan ketat apakah kita harus lewat atap?"

Tanya Peter dengan suara rendah dan tatapan serius ke istri nya.

" Kenapa tidak kalau memang harus lewat atap."

Jawab Angel sambil bangkit berdiri berjalan meninggal kan Peter yang masih duduk.

Kemudian Peter pun segera bangkit dari duduk nya dan mengikuti langkah Angel mendekati sebuah pohon yang cukup besar di sisi tembok dan sesekali Angel melihat ke arah cabang dahan yang cukup besar mengarah ke sebuah atap gedung perpustakaan kuno dan terbengkalai itu, Maka tanpa menunggu waktu lama segera lah Angel memanjat pohon tersebut tanpa menghiraukan Peter yang sesungguh nya tidak bisa memanjat pohon atau pun tembok selama ini.

" Pa ... Kamu sedang menunggu apa di situ, Lekas naik dan bantu aku melompat ke atap itu,"

Ucap Angel dengan nada yang sedikit tertahan karena takut ada yang mendengar.

" Iya sabar tunggu dulu aku akan melepas sepatu ku dahulu agar tidak licin,"

Jawab Peter sambil masih berfikir bisa tidak ia memanjat dan sampai di atas.

" Untuk apa juga sepatu nya di lepas nanti yang ada ketahuan orang, Tapi ya sudah lah mungkin itu cara mu memanjat pohon."

Ucap Angel sambil menghela nafas panjang melihat ulah suami nya.

Sedang kan saat itu Teresa di kejut kan oleh suara ledakan yang cukup keras sehingga ia pun terbangun dari tidur nya dan Jemes pun sempat terkejut dengan suara tersebut dan sontak Jemes pun keluar dari mobil dan sesekali melihat sekitar apa yang terjadi dan dari mana asal suara tersebut berasal.

" Jems ... Suara apa itu tadi mengapa keras sekali?"

Tanya Teresa sambil keluar dari dalam mobil.

" Tidak tahu sayang, aku sedang mencari sumber nya tapi seperti nya tidak terjadi apa-apa di sini,"

Jawab Jemes dengan pandangan menyebar ke seluruh ruangan untuk memastikan.

" Jems itu asap dari mana?"

Tanya Teresa sambil menunjuk di salah satu tumpukan peti kayu yang mulai terbakar.

" KEBAKARAN ... AYO LEKAS MASUK MOBIL DAN TINGGAL KAN TEMPAT INI!"

Teriak Jemes dengan panik segera menuju ke dalam mobil.

Sedang kan Teresa segera bergegas menarik Naomi yang dalam posisi terikat tangan nya masuk ke dalam mobil, Maka tanpa berpikir panjang mereka bertiga memacu mobil nya dengan cukup kencang untuk keluar dari gudang buah yang sudah mulai terbakar sekeliling nya, Di sisi lain akhir nya Angel dan Peter pun bisa masuk kedalam gedung perpustakaan kuno tersebut melalui jendela di lantai dua.

" Ma ... Gedung ini cukup menyeramkan juga ya ternyata dan aku baru kali ini masuk kedalam nya,"

Ucap Peter sambil berjalan menyusuri lantai dua yang cukup gelap dan mereka hanya mengandal kan cahaya dari penerangan jalan yang masuk melalui kaca jendela.

" Sama Pa ... Aku juga baru kali ini masuk ke gedung perpustakaan lewat jendela lantai dua, Tunggu Pa ... Aku dengar ada yang berbicara di ujung lorong itu."

Jawab Angel sambil menarik lengan Peter yang berjalan di sisi nya.

Dan benar saja ternyata di ujung lorong ada dua petinggi negara yang sedang membahas mengenai proyek besar sistem robotic pemusnah yang di gerak kan menggunakan satelit luar angkasa dan itu akan berimbas cukup fatal untuk kelangsungan kehidupan mahkluk di muka bumi ini.

" Tuan Remon ... Saya sungguh takjub dengan ide anda yang luar biasa ini dan hal ini yang pertama dan pasti akan merubah peradapan bumi selama ini,"

Ucap Tuan George diiringi dengan senyum simpul.

" Harus Tuan George kita harus membuat perubahan yang cukup besar bila kita ingin nama kita tercatat dalam sejarah, Bila kita hanya melakukan hal yang kecil maka hasil kita juga kecil, Bukan kah begitu Tuan George?"

Jawab Tuan Remon dengan bangga nya menunjuk kan bahwa ide nya cukup tepat demi kemajuan jaman.

" Lalu apakah Tuan Remon sudah membicarakan hal ini dengan pihak NASA?"

Tanya Tuan George dengan tatapan serius.

" Tenang saja Tuan George semua sudah saya atur serapi mungkin dan tugas anda hanya memastikan bagaimana produksi robotic sudah berjalan lancar atau tidak."

Jawab Tuan Remon sambil mengajak Tuan George menuruni anak tangga.

Saat itu lah Angel dan Peter saling melempar pandangan dengan mata terbelalak karena terkejut dengan apa yang baru saja di dengar bahwa sistem robotic pemusnah tersebut di gerak kan melalui sebuah satelit yang berada di antariksa dan semua saling berkaitan atara Profesor Simon, Stevani dan beberapa petinggi negara, Bisa di pasti kan hal itu di luar dugaan mereka berdua.

Di saat mereka berdua terdiam tiba-tiba terdengar suara derap langkah kaki menaiki anak tangga maka mereka berdua pun segera bersembunyi di balik sebuah pot bunga yang cukup besar sambil memperhatikan siapa yang datang dan ternyata yang datang beberapa pengawal para petinggi membawa Stevani dan Profesor Brian memasuki sebuah ruangan.

Ruangan apa itu dan untuk apa mereka berdua di bawa masuk ke situ, Lalu bila benar hal itu terjadi maka seluruh mahkluk bumi akan dengan mudah di musnahkan oleh robotic penghancur, Tidak bisa di biar kan aku harus bisa menghentikan semua ini agar mahkluk bumi tidak terancam punah.

Bergumam lah dalam hati Angel dengan tatapan fokus ke arah Stevani dan Profesor Brian, Sedang kan Peter menemukan sebilah besi dan ia pun segera keluar dari persembunyian nya dan menghajar pengawal petinggi negara tanpa ampun menggunakan sebilah besi, Setelah di rasa aman dan pengawal semua pingsan maka segera Peter menarik lengan Angel untuk masuk ke ruangan di mana Stevani dan Profesor Brian berada.

Lalu kali ini mampu kah Angel dan Peter membawa keluar Stevani dan Profesor Brian keluar dari gedung perpustakaan kuno dan terbengkalai tersebut atau kah mereka akan bertarung mempertaruh kan nyawa mereka demi bisa membawa keluar Stevani dan Profesor Brian dari gedung tersebut, Akan kah mereka selamat kali ini?

Jangan pernah beranjak dari kisah mereka semua dan temukan jawaban nya hanya di THE EXTICNTION OF HUMANS dan jangan pernah bosan untuk selalu dukung author agar semangat nulis nya.

Terpopuler

Comments

Calista

Calista

serem pasti ny itu gedung seperti nama ny perpustakaan kuno

2024-06-13

5

Calista

Calista

emng seharusny ada salah satu yg terjaga biar bisa aman dn bisa cpt bergerak klu ada yg mencurigakan

2024-06-13

5

Calista

Calista

semoga aja mereka berempat mampu menjalankan misi ny walaupun mereka terpisah

2024-06-13

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!