BAB 18 . UPAH KE BOHONGAN

Apa pun yang kita kerjakan di muka bumi ini pasti akan mendapat kan upah, Terlepas itu besar atau pun kecil nya upah yang kita terima dan terlepas dari apa yang kita kerja kan apa, Namun bila kita melakukan hal yang tidak baik maka upah yang kita terima juga tidak baik meski terlihat semua hasil nya sangat memuaskan namun sesungguh nya itu hanyalah sementara dan upah yang sejati dari ke bohongan adalah maut.

Lalu dalam masalah ini siapa yang akan menerima maut atau kematian hasil atau upah dari ke bohongan, Apakah Profesor Simon atau Naomi yang berbohong ataukah Profesor Brian dan Stevani yang akan menemui ajal nya sebab kondisi seperti saat ini kita tidak bisa menebak siapa kawan dan siapa lawan kita, Bisa saja yang kita anggap kawan namun sejati nya adalah lawan sejati kita yang akan bisa menikam kita kapan saja.

Untuk lebih pasti nya mari kita simak kisah ke empat sekawan yang berjuang demi sebuah kebenaran dalam mempertahan kan populasi manusia agar tidak tergantikan oleh sistem robotic yang semakin merajalela ke seluruh penjuru bumi dan bagaimana cara mereka berempat menonaktifkan robotic yang sedang di produksi secara masal dan besar-besaran.

Malam ini mereka berempat berada di bekas gudang buah dekat dermaga bersama sandra bukan lain Profesor Simon dan Naomi yang dalam posisi tertidur lelap dan terikat di sebuah tiang kayu penyangga atap, Sedangkan Angel masih sibuk mencari laaptop nya di dalam mobil, Teresa masih saja sibuk dengan pikiran nya sedangkan Peter dan Jemes sedang menerka-nerka siapa yang di memerintah Komandan Ricard.

" Jems ... Menurut mu siapa yang memerintah Komandan Ricard berbuat seperti itu, Sedangkan kita tahu bahwa Komandan Ricard juga tidak setuju dengan program robotic ini?"

Tanya Peter sambil menyodorkan botol mineral ke Jemes.

" Aku tidak bisa mengatakan siapa orang nya sebab aku juga belum yakin bahwa orang itu lah yang memerintah Komandan Ricard dalam kasus ini."

Jawab Jemes sambil menerima botol mineral dari Peter.

Tidak lama kemudian terdengar suara yang cukup keras dari arah mobil bukan lain Angel membanting pintu mobil dengan cukup keras karena merasa gusar tidak dapat menemukan laptop milik nya di dalam mobil sehingga semua pandangan tertuju kepada Angel yang sedang kesal dengan keadaan yang tidak cukup bersahabat kali ini.

" Ada apa dengan mu Angel, Apakah kamu kehilangan baju dalam mu sehingga semarah itu?"

Tanya Teresa sambil berjalan mendekati Angel yang sedang duduk di depan mobil.

" Bukan masalah pakaian dalam ku tapi ini lebih fatal lagi masalah nya Sa,"

Jawab Angel sambil kedua tangan nya memegang kepala nya.

" Apa yang bisa sefatal itu, Sebab yang aku tahu kalau kamu sedang marah pasti masalah hilang nya baju dalam mu kalau tidak kamu marah karena lapar dan tidak menemukan makanan,"

Ucap Teresa dengan santai nya sambil duduk di samping Angel yang sedang sebal.

" Tepat sekali Sa, Aku mencari laptop ku agar bisa memesan makanan dan minuman tapi entah kemana hilang nya laptop ku menghilang nya,"

Jawab Angel dengan tatapan dan nada sangat serius.

" Orang aneh, Lebih baik kamu sekarang pergi dengan suami mu ke sebuah restoran dan tidak perlu marah seperti itu,"

Ucap Teresa sambil menyodorkan beberapa lembar uang ke hadapan Angel.

" Terimakasih sahabat ku yang baik, sangat pengertian dan memahami ku selama ini, Semua kebaikan mu akan di balas oleh Tuhan berlipat ganda emuach ...."

Jawab Angel sambil memeluk dan mencium kening Teresa diiringi senyum lebar.

" Kebanyakan derama, Dasar marsupilami tidak bisa hidup tanpa makanan."

Ucap Teresa sambil mengusap kening nya setelah di cium oleh Angel.

Kemudian tanpa waktu lama Angel dan Peter pun pergi dari gudang buah menggunakan motor treal menuju restoran terdekat untuk membeli makanan, Sedangkan Teresa dan Jemes masih berada di gudang buah sambil berfikir apa yang harus di lakukan dengan Profesor Simon dan Naomi agar mau buka mulut mengenai sandi penonaktifan robotic pemusnah yang cukup mengerikan dan fatal akibat nya bagi populasi manusia.

" Sayang apakah kamu punya ide agar mereka berdua buka mulut mengenai sandi robotic itu?"

Tanya Jemes sambil berdiri di hadapan Teresa yang sedang duduk di cap depan mobil.

" Sedari tadi aku juga sedang memikirkan hal itu, Sebab aku sangat yakin kedua mahkluk alien itu tidak akan semudah itu mengatakan,"

Jawab Teresa sambil memegang kening nya merasa penat memikirkan begitu banyak masalah.

" Lebih baik kamu mencuci wajah mu agar lebih segar dan siapa tahu bisa menemukan ide di kamar mandi."

Ucap Jemes sambil menyentuh wajah Teresa diiringi dengan senyum simpul.

Saat itu Teresa hanya mampu mengangguk kan kepala lalu turun dari cap depan mobil dan berjalan menuju ke arah belakang gudang buah, Sedang kan Jemes berjalan mendekati Profesor Simon dan Naomi mencoba mencari sesuatu yang bisa di jadi kan petunjuk bahwa siapa yang berdiri di balik Komandan Ricard dan di bawa kemana Profesor Brian dan Stevani sebenar nya saat ini.

Tuhan tolong beri aku petunjuk untuk mengungkap semua masalah ini agar tidak menimbulkan banyak korban jiwa lagi, Sebab hal ini sangat lah mengerikan akibat nya bila tidak segera di hentikan dan bantu aku untuk menemukan siapa dalang dari semua proyek pemusnah populasi manusia ini Tuhan ....

Bergumam lah dalam hati Teresa sambil berdiri di depan sebuah kaca yang cukup besar di hadapan nya, Kemudian ia pun menyalakan kran di hadapan nya sambil membasuh wajah nya dan membasahi kepala nya agar lebih rileks, Sedangkan Jemes mulai menggeledah semua kantong di baju Profesor Simon dan Naomi ternyata benar saja di situ Jemes menemukan beberapa kartu nama milik pembesar negara dan Jemes pun sempat terbelalak.

" Jems ... Apa yang sedang kamu lakukan dengan mereka berdua?"

Tanya Teresa sambil membawa dua ember berisi air.

" Sayang ... Lekas kemari lihat yang aku temukan dari kantong baju Profesor Simon,"

Jawab Jemes sambil bangkit dari jongkok nya dan berjalan mendekati Teresa.

" Siapa mereka dan untuk apa kartu nama sebanyak itu?"

Tanya Teresa sambil meletak kan dua ember berisi air dengan tatapan tertuju ke kartu nama yang di pegang Jemes.

" Itu nama-nama pembesar negara dan aku berfikir bahwa Profesor Brian dan Stevani ada bersama mereka,"

Jawab Jemes dengan tatapan serius kepada Teresa.

" Lalu mereka semua ini berada di mana saat ini, Apakah kamu tahu posisi mereka Jems?"

Tanya Teresa sambil masih mengamati satu persatu kartu nama.

" Aku tidak tahu di mana saat ini berada tapi minimal aku bisa melacak dari alamat yang tertera di kartu nama itu, Lalu itu air dua ember untuk apa sayang?"

Jawab Jemes sambil menerima kartu nama dari Teresa dan berbalik bertanya mengenai air yang di bawa oleh Teresa.

" Untuk membangun kan mereka berdua, Sebab tidak mungkin kan kita bertanya kepada orang yang sedang tidur."

Jawab Teresa sambil mengangkat dua ember berisi air mendekati Profesor Simon dan Naomi.

Saat itu Jemes hanya mampu tersenyum simpul melihat ulah istri nya yang terkadang suka bar-bar di saat emosi nya sudah memuncak dan sudah bisa di pastikan tanpa menunggu waktu lama Teresa menyiramkan air yang berada di ember ke wajah dan tubuh Profesor Simon dan Naomi secara bergantian sampai mereka berdua terbangun dari tidur lelap nya.

Sedangkan di tempat lain ada Angel dan Peter yang sedang memesan makanan di restoran terdekat melihat sesuatu yang bagi Angel cukup janggal dan Angel bisa memastikan bahwa yang baru saja keluar dari toilet restauran itu adalah Stevani sebab bagaimana pun juga Angel adalah teman satu kampus Stevani semasa kuliah, Saat itu juga Angel memberi tahu kepada Peter suami nya bahwa yang baru saja melintas di belakang mereka adalah Stevani yang di kawal dengan seorang lelaki berbadan gempal.

" Pa ... Apakah kamu melihat wanita dan lelaki yang baru saja lewat di belakang kita?"

Tanya Angel kepada Peter dengan sedikit berbisik agar tidak di curigai.

" Tidak Ma ... Aku sedang melihat chef yang sedang memasak pesanan kita, Memang siapa yang lewat apakah artis terkenal?"

Jawab Peter yang berbalik bertanya diiringi senyum simpul.

" Bukan artis Pa ... Tapi yang baru saja lewat itu Stevani yang menghilang begitu saja tadi dan aku sangat yakin dia sedang dalam bahaya Pa, Kita harus menolong dia Pa,"

Ucap Angel dengan nada dan sorot mata yang serius kepada Peter.

" Lalu pesanan makanan kita bagaimana Ma ... Kalau kita menolong siapa itu tadi nama nya?"

Tanya Peter dengan tatapan bingung melihat istri nya pergi meninggal kan diri nya.

Kemudian Peter hanya memberi alamat gudang buah dekat dermaga kepada pekerja restoran dengan tujuan agar makanan di antar ke bekas gudang buah dekat dermaga kemudian Peter mengejar istri nya bukan lain Angel yang terlebih dahulu memacu motor treal nya untuk mengejar mobil yang di yakini membawa Stevani dan Profesor Brian.

Maka malam itu juga terjadi kejar-kejaran antara dua motor treal yang di kendarai oleh Peter dan Angel dengan mobil rolroies berwarna putih pasti nya Angel dan Peter tidak akan melepaskan mobil incaran nya begitu saja, Sedangkan di gudang buah Teresa sedang mengintrogasi Profesor Simon mengenai kata sandi penonaktifan robotic pemusnah.

" Tolong lepas kan aku, aku tidak tahu dengan apa yang kalian tanya kan,"

Ucap Profesor Simon dengan nada memohon dalam posisi tangan terikat di belakang dan tubuh basah kuyub.

" Ferguso jangan bermain drama di hadapan ku, Lekas kamu jawab apa yang di tanyakan Jems!"

Bentak Teresa sambil mendorong kepala Profesor Simon menggunakan sebilah kayu.

" Kalian berdua percuma memaksa kami berdua untuk mengatakan apa yang tidak kami ketahui, Jadi lebih baik lepaskan kami sebelum kalian menyesal!"

Ucap Naomi dengan nada tinggi mencoba menggretak Teresa dan Jemes.

" PLAK ... JANGAN MENGANCAM KU NENEK SIHIR!"

Jawab Teresa setelah menampar wajah Naomi dengan keras.

" Aku tanya sekali lagi kepada anda Profesor, Siapa yang memesan secara masal robotic pemusnah itu apakah ada nama nya di kartu nama ini?"

Tanya Jemes sambil menunjuk kan beberapa kartu nama di tangan nya ke hadapan Profesor Simon.

" Aku benar-benar tidak tahu siapa mereka yang memiliki proyek ini Stev dan aku hanya membantu putra ku saja, Jadi tolong lepaskan aku,"

Jawab Profesor Simon berulangkali memohon untuk du lepaskan dan selalu membuat alibi agar ia terbebas.

" DASAR SUDAH HILANG KEWARASAN MU FERGUSO, ANAK MU PEREMPUAN BUKAN LELAKI MENGAPA KAMU SEBUT PUTRA BRAKKK ...."

Teriak Teresa yang semakin tersulut emosi nya dan memukul kepala Profesor Simon dengan cukup keras menggunakan sebilah kayu.

Bisa di pasti kan Profesor Simon yang sudah berumur cukup tua akan sangat mudah meninggal dengan pukulan yang cukup keras dari Teresa menggunakan sebilah kayu, Seperti nya kesabaran Teresa sudah habis untuk menghadapi Profesor Simon yang selalu berkelit dan begitu banyak alibi demi keselamatan nyawa nya sendiri, Saat itu juga Naomi berteriak histeris menyaksikan Profesor Simon di habisi oleh Teresa dengan mudah nya.

" Nenek sihir apakah kamu mau bernasib sama dengan Ferguso, Bila tidak ingin bernasib sama maka jawab pertanyaan ku dan pertanyaan Jems dengan benar tanpa bertele-tele, PAHAM KAMU NENEK SIHIR!"

Bentak Teresa sambil memegang dagu Naomi yang sedang menangis.

" Iya baik tapi jangan bunuh aku ...."

Jawab Naomi sambil ketakutan dan masih menangis.

" Tunggu sayang siapa itu yang datang ada yang mengetuk pintu,"

Ucap Jemes sambil memegang lengan Teresa yang sedang emosi.

" Kamu lihat siapa yang datang tapi ingat tetap waspada Jems."

Jawab Teresa yang mencoba tenang dan menutup mulut Naomi agar tidak berteriak.

Kemudian Jemes pun melangkah kan kaki nya menuju pintu kayu yang cukup kokoh di hadapan nya dan saat di buka muncul lah seorang pengantar makanan dari sebuah restoran dan di nota tersebut tertera nama Peter sebagai pemesan, Setelah menerima makanan tersebut Jemes berfikir keras kemana pergi nya Peter dan Angel mengapa pesanan makanan ini di kirim ke bekas gudang buah bukan nya seharus nya mereka berdua yang membawa pesanan yang sudah mereka pesan.

Lalu apakah Angel dan Peter bisa menyelamat kan Stevani saat ini atau kah mereka berdua juga tertangkap oleh orang yang sudah membawa Stevani dan Profesor Brian, Lalu apakah Naomi akan menjawab dengan jujur semua yang di tanyakan oleh Teresa dan Jemes kepada nya atau kah Naomi pun akan membuat saksi dusta kepada Teresa dan Jemes?

Jangan pernah beranjak dari kisah mereka semua dan temukan jawaban nya hanya di THE EXTINCTION OF HUMANS dan jangan pernah bosan untuk selalu dukung author agar semangat nulis nya.

Terpopuler

Comments

Calista

Calista

angel ngamuk krn tdk menemukan laptop milik ny dlm mobil.

2024-06-13

5

Calista

Calista

para sandra masih pada tertidur lelap nih, mereka pasti kaget saat bngun nanti klu mereka skrng berasa dlm gudang buah dlm posisi terikat

2024-06-13

5

Calista

Calista

semangat buat mereka berempat semoga mereka berempat bisa menonaktifkan robotic itu

2024-06-13

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!