Ketulusan Seorang Sahabat

"Beraninya kau menampar ku!" seru Krisna

"Kenapa, kau tidak terima??, atau kau ingin balas menampar ku?" tanya L menantangnya

"Tampar saja kalau kau berani, tampar saja aku, agar kau puas!" imbuh L sengaja memberikan pipinya

Tidak di sangka Krisna benar-benar menampar wanita itu.

*Plakkkk!!

L benar-benar tak menduga jika suaminya akan tega menamparnya.

Seketika air matanya menetes membasahi pipinya, wanita itu benar-benar merasakan sakit yang begitu dalam. Bukan sakit karena tamparan Krisna tapi rasa sakit itu begitu menyayat hatinya hingga ia tidak bisa menggambarkan bagaimana perihnya ditampar oleh seseorang yang pernah begitu menyayanginya.

"Ternyata kau memang sudah berubah, kau bahkan tega menampar seorang wanita sekarang. Asal kau tahu sampai kapanpun aku tidak akan pernah membiarkan kau mengambil anak-anak ku. Kau boleh mengambil semua harta yang kita miliki, tapi tidak dengan anakku. Kalau kau mau mengambil mobil itu silakan ambil saja, kau mau rumah ini silakan ambil saja, aku tidak akan menghalanginya. Lagipula harta benda bisa aku cari, jadi aku tidak takut kekurangan,"

Laila kemudian mengambil kunci mobil dan surat-menyurat dan melemparkannya ke wajah Krisna

"Sekarang pergi dari sini, aku tidak mau melihat mukamu lagi!" hardik Laila kemudian mengusir lelaki itu.

Malam itu L benar-benar meluapkan kesedihannya.

Ia menangis sejadi-jadinya, hingga matanya bengkak.

Pagi harinya L, mengemasi semua barang-barangnya. Ia sudah memilih barang-barangnya yang akan di bawa pergi.

Sambil menunggu kedua buah hatinya bangun ia mengambil buku tabungannya dan melihat jumlah saldonya.

"Aku rasa uangku cukup untuk mencari sebuah kontrakan kecil,"

Laila kemudian menghubungi Via dan Yuli. Ia meminta bantuan kedua temannya itu untuk membantunya mencari sebuah rumah kontrakan.

Satu jam kemudian kedua sahabatnya itu tiba di kediamannya.

"Kenapa wajahmu lebam seperti itu Miss?" tanya Via

"Aku jatuh dari kamar mandi,"

"Tidak mungkin, jangan bohong Miss, apa Krisna yang melakukannya?" telisik Yuli

Laila hanya diam sambil memasukkan barang-barangnya kedalam kardus.

"Wah dia benar-benar kelewatan, bagaimana bisa dia menyakitimu seperti ini, dia bahkan mengusir mu dari rumahmu sendiri. Kau tidak bisa tinggal diam L, kau harus membalasnya!" sahut Via

"Kalau aku jadi kamu, aku tidak akan pergi dari rumah ini dan memberikan mobil itu padanya, kenapa kau terlalu baik sih Miss, jadi geregetan aku jadinya," timpal Yuli

"Sudahlah jangan dibahas lagi, lagipula aku juga sudah enek melihat mereka berdua, aku ingin pindah sejauh mungkin agar tak melihat wajah kedua orang itu lagi," jawab L dengan wajah sendu

"Kalau kau masih belum mendapatkan tempat tinggal, kau boleh tinggal bersamaku Miss, lagian rumahku terlalu besar untuk aku tinggali seorang diri. Jadi kau bisa menggunakan uang yang seharusnya untuk sewa rumah untuk keperluan lainnya," jawab Via

"Thanks Vi, tapi aku akan coba cari kontrakan dulu, kalau sampai malam ini aku belum dapat tempat tinggal yang cocok, aku baru akan menginap di rumahmu,"

"Ok Miss, aku setuju saja deh, asal kau bahagia aku pun bahagia," jawab Via mencoba menghiburnya

"Btw kenapa lo gak ngajak emak juga buat nyari kontrakan?"

"Tadi ponselnya sibuk yul, aku sudah berkali-kali menghubunginya namun ia tak menjawabnya,"

"Ok, kalau gitu biar aku telpon ulang, kali aja dia udah gak sibuk lagi. Soalnya hanya dia yang paling cepat kalau urusan cari mencari rumah," timpal Yuli

"Silakan Yul,"

"Btw kalian pada mau makan apa nih?" tanya L

"Mau kwetiau pedes bikinan kamu L, kayaknya enak pagi-pagi makan yang pedas-pedas,"

"Aku juga Miss!" seru Yuli dengan wajah berseri-seri

"Ok, wait ya,"

Saat L tengah mempersiapkan makanan untuk kedua sahabatnya tiba-tiba ia mendengar suara berisik di ruang depan.

"Stop jangan masuk, ini adalah batas suci dimana pelakor dilarang masuk!" seru Via menahan Hera yang hendak memasuki kediaman Laila.

"Tutup mulut kalian, rumah ini sudah menjadi milikku, jadi tidak ada yang bisa melarang ku menginjakkan kakiku di sini," jawab Hera kemudian mendorong Via dan merangsek masuk menemui L

"Sebaiknya kau cepat pergi dari sini, karena sebentar lagi orang yang akan menyewa rumah ini akan segera datang," ucap Hera

"Wah benar-benar gak tahu malu nih pelakor, seenaknya saja menyewakan rumah yang bukan miliknya tanpa ijin pemiliknya!" hardik Yuli

"Sebaiknya kau diam atau akan berlaku kasar padamu. Dan kau L, aku beri waktu sampai jam 10, kalau kau masih belum angkat kaki dari sini, maka jangan salahkan aku jika aku akan melemparkan semua barang-barang milikmu !" seru Hera

"Tidak perlu bahkan sekarang juga aku akan segera keluar dari sini," jawab L kemudian mengeluarkan semua barang-barangnya

Tidak lama Nana datang bersama dengan seorang pemuda tampan.

"Wah ada apa ini!" seru wanita itu segera menghampiri Laila

"Aku akan pindah mak,"

"Kemana?" tanya Nana

"Belum tahu, rencananya aku baru mau cari hari ini sama Via dan Yuli," sahut L

"Terus barang-barang ini mau di taruh dimana?" tanya Nana

L hanya mengangkat bahu kemudian masuk kembali ke dalam rumah untuk memandikan putra bungsunya yang baru bangun.

"Kalau gitu simpan saja di kosan aku," jawab seorang pemuda turun dari mobil

"Wah bener banget, kebetulan kosan Axel itu luas banget, kuy kita angkat ke mobil!" seru Nana

Nana dibantu, Axel, Yuli dan Via memasukkan barang-barang L kedalam mobil. Setelah semuanya selesai mereka pun segera bergegas menuju ke kosan Axel.

"Wah cape banget," ucap Nana langsung merebahkan tubuhnya diatas sofa setibanya di kosan Axel

"Ini ada apa rame-rame pada ke sini!" seru Gandrung keluar dari kamarnya

"Eh ini kosan Andru atau Axel?" tanya Nana mengernyitkan keningnya

"Sejak kapan Axel punya kosan, tentu saja ini kosan aku lah!" sahut Gandrung menatap lekat kearah Via dan Yuli yang bolak-balik mengangkat barang-barang dan meletakkannya kedalam rumahnya.

"Siapa yang mau pindahan ke sini?" tanya pemuda itu kebingungan

"Sorry Ndru, gue tadi nawarin temennya Nana untuk menitipkan barang-barangnya untuk sementara waktu disini. Kasian kan dia diusir dari rumahnya sendiri makanya gue gak tega sama dia, terus aku bilang saja dia bisa nitipin barang-barangnya disini untuk sementara waktu, kamu gak keberatan kan bro?" tanya Axel

"Sebenarnya sih keberatan, tapi karena sudah sampai sini ya mau gimana lagi, masa sih gue tega ngusir mereka lagi," sahut Gandrung

"Terimakasih Andru, lagi-lagi aku berhutang Budi padamu," ucap L

"Jadi yang akan pergi pindah ke sini L??"

"Bukan pindah kesini, aku hanya menitipkan barang-barang ku disini untuk sementara waktu sampai aku mendapatkan tempat tinggal," jawab L

"Kenapa kau tidak tinggal disini saja untuk sementara waktu sambil mencari tempat tinggal yang pas di hati. Aku dan Axel bisa cari kosan lain, lagian bagi kami nyari kosan itu bukan hal yang sulit," ucap Gandrung

Terpopuler

Comments

Yuli Eka Puji R

Yuli Eka Puji R

tolol laila harusnya di jual aja tanpa sepengetahuan mantannya bodoh cinta boleh tolol mah jangan

2022-12-02

1

Ita Widya ᵇᵃˢᵉ

Ita Widya ᵇᵃˢᵉ

wah jodohnya L kali ya sama andru ... 🥰🥰

2022-11-20

0

Ryn Silva💐🍀🌹

Ryn Silva💐🍀🌹

duh Krisna minta dibenyek2 nih sama om polisi

2022-10-22

1

lihat semua
Episodes
1 Hidup itu sawang sinawang
2 Awal Pertemuan
3 Tidak ada pertemanan antara pria dan wanita dewasa
4 Kenyataan memilukan
5 Ketika Hampa melanda
6 Cinta yang mulai memudar
7 Melepas Belenggu
8 Mencoba Tegar
9 Perdamaian terpaksa
10 Masih Berlanjut
11 Mencoba Bertahan, meski menyakitkan
12 Pembalasan
13 Pembalasan 2
14 Jejak
15 Akhir dari semuanya
16 Uluran tangan hangat mu
17 Luka tak berdarah
18 Ketulusan Seorang Sahabat
19 Tempat tinggal baru
20 Ketika Tekad sudah bulat
21 Perjuangan berujung manis
22 Terimakasih sudah menjaga Bagas
23 Kenapa aku tidak bisa seperti mu
24 Go Public
25 Pembawa Sial
26 Ketulusan hatimu
27 Keputusan besar setelah tujuh Purnama
28 Bagaimana rasanya kehilangan??
29 Undangan pernikahan
30 Datanglah bersamaku
31 Tolong Aku
32 Aku suka dirimu yang konyol
33 Pesta berunjung sumpah serapah
34 Maafkan aku Romo
35 Aku harap kau bahagia dengannya
36 Penolakan Yang sudah Kuduga
37 Perasaan Andru
38 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
39 Kembali
40 Akhir Sebuah Kasus
41 Harga diri
42 Aku Rindu
43 Permintaan maaf
44 Penyesalan
45 Nobar
46 Perpisahan yang memilukan
47 Pembuktian
48 Restu
49 Everything Gona be Ok
50 Ketika aku kecewa untuk kedua kalinya
51 Aku lebih suka mamah dengan Papah Andru
52 Semoga dugaanku salah
53 Memastikan Kebenaran
54 Memulai dari awal
55 Pernyataan Cinta
56 Papah untuk Sifa
57 Jangan cintai aku apa adanya
58 Hadiah
59 Bagaimana kalau hubungan kita tidak Direstui
60 Meminta Restu
61 Percayalah hatiku hanya untukmu
62 Lamaran
63 Undangan Makan siang
64 Sebuah pengakuan
65 Kejutan
66 Gagal lagi
67 Kita lanjut nanti
68 Tetangga Baru
69 Selamat jalan Dev
70 Kecelakaan Beruntun
71 Mencari pengganti
72 Akhirnya kamu siuman
73 Petunjuk dari Lexi
74 Maafkan aku L
75 Aku percaya kamu anak normal seperti yang lainnya
76 Gambar Game
77 Hasil Karyaku
78 Harapan hampa
79 Pembuktian
80 Penyelamatan Yang sia-sia
81 Syukurlah kamu baik-baik saja
82 Hari Yang Bahagia
83 Hari Yang Bahagia 2
84 Kemenangan pertamaku
85 Buku Les
86 Tantangan
87 Usaha (Revisi)
88 Kemenangan ku
89 Pembalasan
90 Permintaan Maaf
91 Bonus Chapter
92 PROMO NOVEL
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Hidup itu sawang sinawang
2
Awal Pertemuan
3
Tidak ada pertemanan antara pria dan wanita dewasa
4
Kenyataan memilukan
5
Ketika Hampa melanda
6
Cinta yang mulai memudar
7
Melepas Belenggu
8
Mencoba Tegar
9
Perdamaian terpaksa
10
Masih Berlanjut
11
Mencoba Bertahan, meski menyakitkan
12
Pembalasan
13
Pembalasan 2
14
Jejak
15
Akhir dari semuanya
16
Uluran tangan hangat mu
17
Luka tak berdarah
18
Ketulusan Seorang Sahabat
19
Tempat tinggal baru
20
Ketika Tekad sudah bulat
21
Perjuangan berujung manis
22
Terimakasih sudah menjaga Bagas
23
Kenapa aku tidak bisa seperti mu
24
Go Public
25
Pembawa Sial
26
Ketulusan hatimu
27
Keputusan besar setelah tujuh Purnama
28
Bagaimana rasanya kehilangan??
29
Undangan pernikahan
30
Datanglah bersamaku
31
Tolong Aku
32
Aku suka dirimu yang konyol
33
Pesta berunjung sumpah serapah
34
Maafkan aku Romo
35
Aku harap kau bahagia dengannya
36
Penolakan Yang sudah Kuduga
37
Perasaan Andru
38
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
39
Kembali
40
Akhir Sebuah Kasus
41
Harga diri
42
Aku Rindu
43
Permintaan maaf
44
Penyesalan
45
Nobar
46
Perpisahan yang memilukan
47
Pembuktian
48
Restu
49
Everything Gona be Ok
50
Ketika aku kecewa untuk kedua kalinya
51
Aku lebih suka mamah dengan Papah Andru
52
Semoga dugaanku salah
53
Memastikan Kebenaran
54
Memulai dari awal
55
Pernyataan Cinta
56
Papah untuk Sifa
57
Jangan cintai aku apa adanya
58
Hadiah
59
Bagaimana kalau hubungan kita tidak Direstui
60
Meminta Restu
61
Percayalah hatiku hanya untukmu
62
Lamaran
63
Undangan Makan siang
64
Sebuah pengakuan
65
Kejutan
66
Gagal lagi
67
Kita lanjut nanti
68
Tetangga Baru
69
Selamat jalan Dev
70
Kecelakaan Beruntun
71
Mencari pengganti
72
Akhirnya kamu siuman
73
Petunjuk dari Lexi
74
Maafkan aku L
75
Aku percaya kamu anak normal seperti yang lainnya
76
Gambar Game
77
Hasil Karyaku
78
Harapan hampa
79
Pembuktian
80
Penyelamatan Yang sia-sia
81
Syukurlah kamu baik-baik saja
82
Hari Yang Bahagia
83
Hari Yang Bahagia 2
84
Kemenangan pertamaku
85
Buku Les
86
Tantangan
87
Usaha (Revisi)
88
Kemenangan ku
89
Pembalasan
90
Permintaan Maaf
91
Bonus Chapter
92
PROMO NOVEL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!