Mencoba Tegar

Hari itu Krisna benar-benar kacau, ia tidak bisa konsentrasi di tempat kerja karena memikirkan istrinya. Bagaimanapun juga Ia belum siap untuk kehilangan Laila walaupun ia memang sudah tidak mencintai istrinya lagi.

Baginya Laila tetaplah seorang pendamping hidup, dan pendukung kariernya, sedangkan Hera adalah penyemangat hidup dan inspirasinya. Jadi ia tidak mau melepaskan Laila dalam waktu dekat, apalagi ia tahu jika Hera juga memiliki suami dan tidak mungkin meninggalkannya.

"Tolong jangan hubungi aku dulu untuk sementara waktu," ucap Krisna

"Kenapa, apa istrimu tahu tentang hubungan kita?"

"Benar, dia sudah tahu semuanya," jawab Krisna lesu

"Lalu apa yang harus aku lakukan, aku takut ia akan menyebarkan semua tentang kita kepada semua orang," Hera begitu khawatir dan ketakutan

"Tidak mungkin L adalah orang baik, dia tidak akan melakukan hal seperti itu," jawab Krisna

"Semoga saja benar, aku tidak mau sampai suamiku tahu karena aku tidak mau berpisah dengannya sekarang," ucap Hera

"Cih kalau kau tidak mau berpisah dengan suami mu kenapa menggodaku, kenapa kau malah mendekati ku setelah dulu kau mencampakkan aku," jawab Krisna begitu kesal mendengar ucapan Laila

"Kau sudah tahu bukan alasan aku meninggalkan mu dulu dan kenapa aku menikah dengan suamiku, semuanya atas keinginan orang tuaku dan aku tidak bisa membantahnya. Meskipun aku menikah dengannya tapi hatiku tetap untukmu, hanya kamu satu-satunya lelaki yang aku cinta. Jika waktunya sudah tepat aku juga ingin mengakhiri semuanya dan menjadi milikmu sepenuhnya," terang Hera

"Sudahlah aku tidak mau membahasnya sekarang, yang jelas kita harus break untuk waktu yang tak bisa ditentukan sampai aku bisa meyakinkan L kembali,"

Krisna segera menutup ponselnya dan bergegas pergi menjemput Laila.

*Dreeet, dreett!!

Krisna langsung mengangkat ponselnya saat melihat notifikasi panggilan masuk.

"Halo, ada apa?"

"Hari ini gue mau merayakan kepindahan gue ke Jakarta, apa lo bisa gabung?" jawab Guntur

"Wah selamat akhirnya lo bisa juga pindah ke ibukota,"

"Thanks bro, btw jangan lupa datang ke kafe S, teman-teman yang lain dah pada ngumpul nih,"

"Aku gak janji, soalnya gue lagi ada masalah," jawab Krisna dengan nada gusar

"Masalah apa lagi, jangan bilang L sudah tahu perselingkuhan mu dengan Hera,"

"Benar, dia sudah tahu semuanya dan sekarang dia ngotot ingin bercerai,"

"Astaghfirullah, ini yang gue takutkan akhirnya terjadi juga. Sebaiknya lo akhiri saja hubungan lo sama Her jika ingin rumah tanggamu kembali utuh, lagipula sekarang teman-teman juga sudah mulai curiga dengan kalian, apa kau masih mau melanjutkan permainan terlarang itu?" jawab Guntur

"Aku belum bisa mengakhiri hubungan ku dengan Hera, kau tahu alasannya bukan. Aku tidak bisa membuat hidupnya kacau dengan tiba-tiba memutuskannya, aku perlu waktu agar kami bisa putus baik-baik,"

"Sampai kapan kau akan menyakiti hati istrimu, apa kau tidak pernah memikirkan dia. Ingat bro dia adalah wanita yang sangat hebat, dia sudah melakukan segalanya untuk dirimu. Aku masih ingat betapa kau sangat mencintai dan membanggakannya dulu, bahkan aku iri denganmu karena bisa mendapatkan istri seperti dia, jangan buat pilihan yang salah. Lagipula kau dan Hera tidak akan pernah bersatu, kalian bagaikan langit dan bumi jadi sebesar apapun usahamu untuk mendapatkannya tidak akan pernah berhasil," Guntur mencoba menasihati temannya

"Entahlah aku sekarang bingung, apa yang harus aku lakukan, doakan saja semoga hubungan ku dengan L akan kembali membaik," ujar Krisna mengakhiri panggilannya.

Ia segera turun dari mobil dan menghampiri Laila yang duduk di di shelter bus.

"Ayo pulang," ucapnya lirih sambil mengulurkan tangannya

Laila segera bangun dan berjalan menuju ke mobil tanpa meraih tangan suaminya.

Krisna melesatkan mobilnya menuju ke sebuah kafe.

"Kenapa kita ke sini, aku mau pulang saja, aku sedang gak mood untuk melakukan apapun," ucap L menolak turun saat Krisna mengajaknya

"Guntur mengundang kita untuk merayakan kepindahannya ke Jakarta, jadi kau mau kan mampir sebentar untuk mengucapkan selamat,"

"Kenapa tiba-tiba mengajakku, jangan harap aku akan luluh hanya karena kau mau mengajakku ke acara teman-teman mu," sahut L

Beberapa orang teman Krisna melambaikan tangannya kearah lelaki itu.

Laila akhirnya turun saat melihat teman-teman suaminya menghampirinya.

Suasana pesta begitu meriah, hampir semua yang datang adalah laki-laki kecuali Krisna yang mengajak istrinya.

"Hari ini aku sengaja mengajak kalian kumpul disini untuk merayakan kepindahan ku di Jakarta," ucap Guntur memberi sambutan

"Wah selamat Gun!" seru yang lainnya

"Kenapa gak minta pindah tugas ke kampung saja Gun, biar dekat sama simbok!" celetuk salah seorang dari mereka

"Kalau aku pindah ke kampung kapan aku dapat jodohnya, kalian tahu kan tujuan aku pindah ke ibukota adalah untuk mencari jodoh. Semoga saja aku bisa mendapatkan jodoh seorang wanita modern yang Soleha di kota ini," jawab Guntur

"Aamiin,"

Guntur terus memperhatikan Laila yang terlihat murung hari itu.

Laila yang merasa bosan dengan pesta tersebut memilih menyendiri di sudut sofa dan memainkan ponselnya.

"Wah sepertinya hari ini benar-benar spesial hingga Krisna yang biasanya datang sendiri kini membawa istrinya," ucap salah seorang teman Krisna

"Tentu dong, itu karena aku sangat mencintai istriku, sekarang aku akan mengajaknya kemanapun aku pergi agar hubungan kami semakin lengket kaya permen karet, " jawab Krisna kemudian meneguk minumannya

Semua teman-temannya langsung terkekeh mendengar jawaban Krisna.

"Cih, sekarang kau mencoba berbohong kepada semua orang," ucap Laila mendengus kesal

"Bukan lengket kaya anu Kris, hahahaha," celoteh salah seorang teman Guntur disambut gelak tawa teman lainnya.

"Dasar omes, tidak bisakah kau bicara selain sel*ngkang*n," cibir Krisna

Melihat Krisna terlihat asyik bercengkrama dengan teman-temannya membuat Guntur mendekati Laila, "Masih ingat denganku?" sapanya menatap Laila

"Hmm," jawan laila mengangguk

"Kenapa kau begitu pucat hari ini, apa kau sakit?" tanya Guntur

"Aku hanya kelelahan," jawab wanita itu singkat

"Kalau begitu sebaiknya kau istirahat saja,"

Krisna terhenyak saat melihat Guntur dan Lala bercengkrama. Lelaki itu terus memperhatikan keduanya.

"Apa kau masih belum menemukan pasangan hidupmu?" tanya Laila

"Sejauh ini belum, memangnya kenapa, apa ada yang ingin kau perkenalkan padaku?" jawab Guntur balik bertanya

" Hmm, tapi dia seorang janda. Apa kau keberatan jika aku memperkenalkan mu dengan seorang janda?" tanya Laila lagi

"Bagiku perawan atau janda tidak masalah, yang penting baik hatinya itu sudah cukup," jawab Guntur

"Syukurlah kalau begitu,"

"Apa kau ingin memperkenalkan aku dengan seorang Janda?"

"Sepertinya begitu," jawab Laila tersenyum tipis menatap Guntur

Sementara itu Krisna yang mendengar pembicaraan keduanya langsung mengepalkan tangannya.

"Wah kau benar-benar kejam Kris, bagaimana bisa kau mengajak istrimu ke pesta setelah pulang kerja. Dia pasti sangat lelah hari ini, sebaiknya kau antar dia pulang dulu baru kesini lagi. Kasian L, dia terlihat sangat lelah hingga wajahnya begitu pucat," ucap Guntur menepuk bahu Kris

Krisna menatap lekat sahabatnya itu.

"Laila adalah istriku jadi berhentilah mengkhawatirkannya," jawab Krisna Kemudian menghampiri laila

Ia kemudian mengajak Laila pulang,

Saat di dalam mobil lelaki itu tak tahan lagi untuk menyampaikan semua unek-uneknya.

"Apa maksudmu berkata seperti itu pada Guntur?" tanya Krisna menginterogasi istrinya

"Berkata apa?" sahut Laila balik bertanya padanya

"Apa maksudmu, akan memperkenalkan seorang janda padanya?" jawab Krisna

"Oh itu rupanya, aku akan memperkenalkan seorang janda padanya untuk menjadi pendamping hidupnya, apa aku salah??" tanya Laila membuat Krisna semakin kesal.

"Kau benar-benar sudah gila hah, bagaimana bisa kau berpikir untuk menjadikan dirimu sebagai calon pasangan untuk Guntur!" kembali Krisna berteriak membuat Laila tertawa terbahak-bahak mendengarnya

"Memangnya kenapa jika aku yang menjadi pendamping hidup Guntur, toh aku akan mendekatinya jika sudah menjadi Janda, berbeda denganmu yang mendekati istri orang lain padahal dia belum menjadi Janda, apa kau tidak suka atau cemburu??" tanya Laila

"Aku tidak cemburu hanya saja kau tidak pantas menyebut mu sebagai janda sedangkan suamimu masih hidup?"

"Apa bedanya aku dengan janda, tou aku hanya istri diatas ranjang. Aku hanya diakui oleh mu hanya untuk memuaskan hasrat birahi mu, tapi selain itu kau tidak pernah menganggap ku, bagimu aku tidak lebih dari pelayan dan alat pemuas **** mu saja, bukan begitu?" jawab Laila

"Kau!" seru Krisna begitu murka

Tangannya mengepal dan hampir menampar wajah Laila.

Keduanya kembali berada mulut didalam mobil.

Karena begitu geram dengan Laila, Krisna menyuruh wanita itu turun dari mobilnya dan meninggalkannya di parkiran.

Laila berjalan menyusuri koridor parkiran dengan langkah gontai. Tangannya mengepal dan berjanji akan membalas semua yang Krisna padanya.

"Kau benar-benar keterlaluan, aku berjanji tidak akan pernah memaafkan mu dan aku akan membalas semua yang kau lakukan padaku, tunggu saja Krisna! " serunya

Melihat pertengkaran Laila dengan Krisna membuat Guntur langsung menghampiri Laila begitu melihat Krisna meninggalkannya.

*Tak, tak, tak!!

Terdengar suara derap langkah kaki Guntur mencoba mengejar Laila.

Ia segera menarik lengan gadis itu,

*Grep!!

Laila begitu terkejut saat melihat Guntur begitu emosional dan menatapnya sendu.

"Kenapa harus menunggu sampai menjadi Janda untuk mendekati ku?, aku bisa membantumu jika kau mau??" ucap Guntur mengusap air mata wanita itu

Laila langsung menepis tangan lelaki itu.

"Terimakasih atas perhatiannya, maaf aku tidak bisa menerima bantuan mu," jawab Laila kemudian bergegas pergi

"Kenapa, bukankah kau ingin membalas dendam kepada suamimu, tenang saja aku hanya ingin membantumu saja tidak lebih,"

Laila menghentikan langkahnya saat mendengar ucapan Guntur dan kembali menoleh kearahnya.

"Balas dendam atau tidak itu bukan urusanmu, aku bisa menyelesaikan masalah rumah tangga ku sendiri tanpa campur tangan orang lain, maaf jika aku menyinggung mu," sahut Laila kemudian pergi meninggalkan Guntur

Guntur benar-benar tidak habis pikir dengan Laila. Kenapa wanita itu menolak bantuannya??.

"Kau benar-benar luar biasa L, pantas saja Krisna tak mau melepas mu, meskipun ia sudah tidak mencintai mu," Guntur menatap lekat kepergian L hingga wanita itu tak terlihat lagi

Setibanya di rumah, L segera membereskan baju-bajunya dan memasukannya kedalam koper.

"Apa kau akan pergi meninggalkan aku?" tanya Krisna terkejut saat melihat Istrinya memasukkan semua baju-bajunya kedalam koper

"Aku harus pulang karena ibuku sakit keras, mungkin aku pulang agak lama jadi aku harap kau mengijinkan aku, sekalian aku juga bisa mengurus perceraian kita di kampung jadi gak tidak perlu repot-repot mengurusnya, dan satu lagi...jangan pernah membicarakan masalah keluarga kita kepada orang lain, aku tidak suka," jawab L

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KRN LO ADA MAUNYA DN MODUS..
LAILA BKN WANITA MURAHAN,, JODOH KDUA LAILA BKN LO, TPI SI BRONDONG..

2024-02-24

1

🍾⃝🦚ʜαͩmᷞιͧδαᷠʜͣᵇᵃˢᵉ༄

🍾⃝🦚ʜαͩmᷞιͧδαᷠʜͣᵇᵃˢᵉ༄

haha kena mental ngk tuh si Krisna klo aku jdi Krisna udah malu di bungkam dgn kata2 Kya gitu 🤣

2022-10-30

2

Ita Widya ᵇᵃˢᵉ

Ita Widya ᵇᵃˢᵉ

baguslah mending kabur aja ke rumah orang tua daripada harus satu atap sama orang egois kaya Krisna..

2022-10-27

0

lihat semua
Episodes
1 Hidup itu sawang sinawang
2 Awal Pertemuan
3 Tidak ada pertemanan antara pria dan wanita dewasa
4 Kenyataan memilukan
5 Ketika Hampa melanda
6 Cinta yang mulai memudar
7 Melepas Belenggu
8 Mencoba Tegar
9 Perdamaian terpaksa
10 Masih Berlanjut
11 Mencoba Bertahan, meski menyakitkan
12 Pembalasan
13 Pembalasan 2
14 Jejak
15 Akhir dari semuanya
16 Uluran tangan hangat mu
17 Luka tak berdarah
18 Ketulusan Seorang Sahabat
19 Tempat tinggal baru
20 Ketika Tekad sudah bulat
21 Perjuangan berujung manis
22 Terimakasih sudah menjaga Bagas
23 Kenapa aku tidak bisa seperti mu
24 Go Public
25 Pembawa Sial
26 Ketulusan hatimu
27 Keputusan besar setelah tujuh Purnama
28 Bagaimana rasanya kehilangan??
29 Undangan pernikahan
30 Datanglah bersamaku
31 Tolong Aku
32 Aku suka dirimu yang konyol
33 Pesta berunjung sumpah serapah
34 Maafkan aku Romo
35 Aku harap kau bahagia dengannya
36 Penolakan Yang sudah Kuduga
37 Perasaan Andru
38 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
39 Kembali
40 Akhir Sebuah Kasus
41 Harga diri
42 Aku Rindu
43 Permintaan maaf
44 Penyesalan
45 Nobar
46 Perpisahan yang memilukan
47 Pembuktian
48 Restu
49 Everything Gona be Ok
50 Ketika aku kecewa untuk kedua kalinya
51 Aku lebih suka mamah dengan Papah Andru
52 Semoga dugaanku salah
53 Memastikan Kebenaran
54 Memulai dari awal
55 Pernyataan Cinta
56 Papah untuk Sifa
57 Jangan cintai aku apa adanya
58 Hadiah
59 Bagaimana kalau hubungan kita tidak Direstui
60 Meminta Restu
61 Percayalah hatiku hanya untukmu
62 Lamaran
63 Undangan Makan siang
64 Sebuah pengakuan
65 Kejutan
66 Gagal lagi
67 Kita lanjut nanti
68 Tetangga Baru
69 Selamat jalan Dev
70 Kecelakaan Beruntun
71 Mencari pengganti
72 Akhirnya kamu siuman
73 Petunjuk dari Lexi
74 Maafkan aku L
75 Aku percaya kamu anak normal seperti yang lainnya
76 Gambar Game
77 Hasil Karyaku
78 Harapan hampa
79 Pembuktian
80 Penyelamatan Yang sia-sia
81 Syukurlah kamu baik-baik saja
82 Hari Yang Bahagia
83 Hari Yang Bahagia 2
84 Kemenangan pertamaku
85 Buku Les
86 Tantangan
87 Usaha (Revisi)
88 Kemenangan ku
89 Pembalasan
90 Permintaan Maaf
91 Bonus Chapter
92 PROMO NOVEL
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Hidup itu sawang sinawang
2
Awal Pertemuan
3
Tidak ada pertemanan antara pria dan wanita dewasa
4
Kenyataan memilukan
5
Ketika Hampa melanda
6
Cinta yang mulai memudar
7
Melepas Belenggu
8
Mencoba Tegar
9
Perdamaian terpaksa
10
Masih Berlanjut
11
Mencoba Bertahan, meski menyakitkan
12
Pembalasan
13
Pembalasan 2
14
Jejak
15
Akhir dari semuanya
16
Uluran tangan hangat mu
17
Luka tak berdarah
18
Ketulusan Seorang Sahabat
19
Tempat tinggal baru
20
Ketika Tekad sudah bulat
21
Perjuangan berujung manis
22
Terimakasih sudah menjaga Bagas
23
Kenapa aku tidak bisa seperti mu
24
Go Public
25
Pembawa Sial
26
Ketulusan hatimu
27
Keputusan besar setelah tujuh Purnama
28
Bagaimana rasanya kehilangan??
29
Undangan pernikahan
30
Datanglah bersamaku
31
Tolong Aku
32
Aku suka dirimu yang konyol
33
Pesta berunjung sumpah serapah
34
Maafkan aku Romo
35
Aku harap kau bahagia dengannya
36
Penolakan Yang sudah Kuduga
37
Perasaan Andru
38
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
39
Kembali
40
Akhir Sebuah Kasus
41
Harga diri
42
Aku Rindu
43
Permintaan maaf
44
Penyesalan
45
Nobar
46
Perpisahan yang memilukan
47
Pembuktian
48
Restu
49
Everything Gona be Ok
50
Ketika aku kecewa untuk kedua kalinya
51
Aku lebih suka mamah dengan Papah Andru
52
Semoga dugaanku salah
53
Memastikan Kebenaran
54
Memulai dari awal
55
Pernyataan Cinta
56
Papah untuk Sifa
57
Jangan cintai aku apa adanya
58
Hadiah
59
Bagaimana kalau hubungan kita tidak Direstui
60
Meminta Restu
61
Percayalah hatiku hanya untukmu
62
Lamaran
63
Undangan Makan siang
64
Sebuah pengakuan
65
Kejutan
66
Gagal lagi
67
Kita lanjut nanti
68
Tetangga Baru
69
Selamat jalan Dev
70
Kecelakaan Beruntun
71
Mencari pengganti
72
Akhirnya kamu siuman
73
Petunjuk dari Lexi
74
Maafkan aku L
75
Aku percaya kamu anak normal seperti yang lainnya
76
Gambar Game
77
Hasil Karyaku
78
Harapan hampa
79
Pembuktian
80
Penyelamatan Yang sia-sia
81
Syukurlah kamu baik-baik saja
82
Hari Yang Bahagia
83
Hari Yang Bahagia 2
84
Kemenangan pertamaku
85
Buku Les
86
Tantangan
87
Usaha (Revisi)
88
Kemenangan ku
89
Pembalasan
90
Permintaan Maaf
91
Bonus Chapter
92
PROMO NOVEL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!