Hera segera menarik Krisna pergi meninggalkan tempat itu saat melihat semua orang terfokus pada penampilan Laila.
Wanita itu mengajak Krisna keluar kearah parkiran.
"Aku kangen banget sama kamu," ucap Hera sembari memeluk erat Krisna
Krisna berusaha melepaskan Hera sembari menoleh ke kanan dan kiri memastikan tak ada seorangpun yang melihat mereka.
"Gak mau, pokoknya aku mau peluk kamu, mau cium kamu, mau semuanya," ucap Hera lagi sembari mempererat pelukannya
"Iya aku tahu, tapi aku takut ada yang melihat kita," jawab Krisna
"Gak mungkin, semua orang sedang asyik berjoget jadi mustahil ada yang mengikuti kita," ucap Hera kemudian mencium bibir Krisna
Keduanya semakin memperdalam ciumannya membuat Hera langsung membuka pintu mobilnya dan menarik Krisna masuk kedalamnya.
Laila merasa aneh setelah selesai menyanyi, ia merasa ada sesuatu yang hilang.
Setelah beberapa saat ia baru sadar jika Krisna tak ada bersamanya. Lelaki itu tiba-tiba saja menghilang di telan bumi saat istrinya asyik bernyanyi.
Menyadari jika suaminya tidak ada di ruangan itu. Laila segera mencari keberadaan Krisna yang hilang dari peredaran.
Wanita itu mencari ke setiap sudut ruangan namun tidak tetap tidak menemukannya.
Ia kemudian keluar untuk mencarinya di beranda, namun Krisna juga tidak ada di sana. Ia kemudian kembali masuk ke dalam, ia baru sadar jika Hera juga menghilang.
Melihat Laila keluar, Guntur kemudian mengikutinya dari kejauhan.
Guntur terkesiap saat melihat mobil SUV milik Hera bergerak-gerak. Ia segera mendekati mobil itu, "Astaghfirullah,"
Lelaki itu hanya mengusap dada saat mendengar suara ******* dari mobil tersebut. Ia tak berani melihat lebih dekat karena audah memastikan jika Krisna dan Hera ada di dalam.
Laila tersenyum kecut dan segera bergegas menuju ke parkiran. Ia berpikir untuk pulang, karena percuma saja ia disana jika tahu jika Krisna meninggalkannya dan memilih bersama Hera di suatu tempat.
Langkahnya terhenti saat ia melihat sebuah mobil SUV yang bergoyang.
Guntur hendak mendekati Laila saat wanita itu berjalan mendekati mobil Hera, namun ia mengurungkan niatnya karena tidak mau ikut campur urusan mereka.
Perlahan Laila mendekati mobil itu, ia menghentikan langkahnya dan termangu saat melihat dua orang sedang bercumbu di dalam mobil itu.
Laila merasakan tubuhnya bergetar melihat pemandangan di hadapannya, ia menarik nafas panjang untuk menenangkan dirinya dan segera beristighfar.
"Astaghfirullah hal adzim," ucapnya sembari mengusap dadanya
Ia kemudian membalikkan badannya dan berjalan gontai meninggalkan area parkiran.
Wanita itu kembali masuk kedalam rumah dan duduk sejenak berusaha bersikap seperti biasa.
Ia mengambil segelas air putih dan menghabiskannya.
Guntur yang terus memperhatikannya mencoba menghampiri wanita itu.
Ia langsung menangkap tubuh L saat wanita itu hampir jatuh ketika hendak meninggalkan mejanya.
"Terimakasih," ucap L menahan air matanya agar tak jatuh membasahi wajahnya
Ia segera pergi dan menuju ke toilet.
Ia menumpahkan semua kesedihannya di sana, sementara Guntur terus menunggunya di depan pintu.
Ia takut sesuatu terjadi dengannya hingga terus menunggu Laila di depan pintu kamar mandi.
Tidak lama L keluar dengan wajah sembab, Guntur terus mengawasinya dari kejauhan.
Saat melihat Hera dan Krisna kembali, Laila buru kembali ke belakang. Wanita itu sengaja memoles kembali riasan wajahnya yang mulai luntur.
"Apa aku terlihat cantik?" tanyanya dengan wajah sedikit minder
"Tersenyumlah, kau akan terlihat semakin cantik jika tersenyum," jawab Guntur
Laila langsung tersenyum meskipun terpaksa, "Begini??" jawabnya sembari memperlihatkan senyumannya
"Hmm," jawab Guntur mengangguk
"Apa kau mau berduet denganku?" tanya Laila membuat Guntur mengangkat alisnya
"Maksudnya??" tanya Guntur kebingungan
"Kita nyanyi bareng, duet...." jawab Laila tersenyum kearahnya
"Ok," jawab Guntur mengiyakan permintaan Laila
Keduanya kemudian segera mengambil mix dan mulai menyanyi.
Keduanya tampil begitu serasi hingga membuat Krisna terusik dengan kedekatan keduanya.
Namun Hera selalu menariknya saat ia hendak mendekati Laila dan Guntur.
"Gak usah jelous, lagipula L gak mungkin macem-macem, apalagi sama sahabat karib suaminya," bisik Hera
"Tapi aku tidak suka melihat kedekatan keduanya,"
"Yang benar saja, kau tahu kan selera Guntur itu tinggi. Mana mungkin dia menyukai istrimu yang kusut itu," cibir Hera
"Jangan begitu, kau tidak tahu saja kelebihan L, meskipun dia seperti ity tapi L memiliki daya tarik sendiri yang membuat lelaki mudah menyukainya," jawab Krisna
"Jadi itu alasan kamu menikahinya dan belum bisa menceraikannya??
"Begitulah,"
"Dasar munafik," jawab Hera kemudian meninggalkannya
Krisna segera menghampiri Laila saat wanita itu selesai bernyanyi.
"Wah, sepertinya kau sangat senang malam ini?" sindir Krisna melirik kearah Guntur
"Tentu saja, kapan lagi aku bisa karaoke gratis seperti ini," jawab L kemudian duduk di kursinya
"Sudah malam sebaiknya kita pulang kasian anak-anak," ucap Krisna
L kemudian mengambil tasnya dan berjalan menyusul Krisna.
Setibanya di rumah L, langsung merebahkan tubuhnya diatas Ranjang. Ia sengaja mendengkur saat Krisna mendekatinya.
Krisna langsung berdecih kesal saat mendapati istrinya sudah terlelap.
"Dasar *****, kebiasaan selalu tidur duluan!" cibirnya kemudian segera membuka ponselnya
"Apa kamu sudah sampai di rumah??" tanya Krisna mengirim pesan kepada Hera
"Sudah, kenapa kamu pasti kangen ya?" jawab Hera
"Syukurlah, kalau gitu cepat tidur, jangan bergadang," jawab Krisna
"Iya sayang, Good night," jawab Hera diakhiri dengan emot Kiss
*********
Pagi itu Laila sengaja jogging mengelilingi kompleks.
Wanita itu berhenti saat melihat suami Hera sedang menyirami tanaman.
"Selamat pagi pak," sapanya menghampiri pria itu
"Pagi," jawab lelaki itu ramah
"Kalau ada waktu saya ingin mengundang bapak dan istri ke rumah, kebetulan saya mengadakan acara syukuran untuk merayakan ulang tahun anak saya," ucap Laila kemudian memberikan undangan kepadanya
"Baik Mba, Insya Allah saya akan datang,"
"Alhamdulillah kalau gitu, yaudah saya pamit pak, assalamualaikum," Laila segera bergegas meninggalkan tempat itu
Malam harinya Haryo datang bersama Hera ke rumah Laila.
Krisna begitu terkejut saat melihat kedatangan keduanya. Ia benar-benar tidak menyangka jika L akan mengundang Hera di acara ulang tahun putra bungsunya.
"Silakan masuk pak," Laila menyambut kedatangan mereka begitu ramah.
Hera dan Krisna terlihat canggung. Sebaliknya Laila sengaja mengajak Haryo untuk berkonsultasi tentang pengajuan kredit UMKM.
"Kenapa juga kau pakai acara datang ke sini, aku takut suamimu akan curiga," ucap Krisna
"Tidak mungkin, dia sangat percaya denganku dan tidak pernah mendengar orang lain," bisik Hera
"Syukurlah,"
Melihat suaminya masih serius berbincang dengan Laila, Hera memilih untuk pamit pulang terlebih dulu.
"Pah, aku pulang duluan ya," ucap Hera berpamitan kepada suaminya
"Iya Mah, hati-hati." jawab Haryo
Setibanya di rumah, Hera segera menghubungi Krisna dan meminta lelaki itu untuk menyusulnya ke rumah.
Seakan paham tabiat suaminya ia segera terlihat acuh saat melihat Krisna keluar rumah.
Setelah beberapa saat ia sengaja mengakhiri obrolannya dengan Haryo agar pria itu segera pulang ke rumahnya.
"Semoga kali ini kau akan mendapatkan ganjaran atas apa yang kalian lakukan," ucap Laila berharap cemas
Hera dan Krisna yang sedang dimabuk asmara, langsung melampiaskan hasratnya saat ada kesempatan. Hera menarik Krisna ke kamarnya dan lelaki itu langsung melucuti semua pakaian Hera dan mendorongnya keatas ranjang.
Saat keduanya tengah asyik memadu kasih terdengar suara derap langkah Haryo memasuki ruang tamu
Seketika Hera langsung mendorong Krisna saat mendengar suaminya pulang.
Buru-buru ia memakai pakaiannya, begitupun dengan Krisna yang terlihat begitu panik.
Haryo yang baru saja tiba di rumahnya mengernyitkan keningnya saat melihat Krisna keluar dari kamarnya dengan wajah berantakan.
"Apa yang sedang kalian lakukan?" tanyanya dengan tatapan penuh curiga
"A...aku hanya membantunya membetulkan lampu yang konslet," jawab Krisna terbata-bata
"Jangan bohong, aku bukan anak kecil yang dengan mudah kalian bohongi,"
"Katakan yang sebenarnya atau aku akan melaporkan kalian berdua kepada pihak RT karena telah berzina di rumahku!" seru lelaki itu mengancam keduanya
"Sebenarnya, dia yang berusaha menggodaku, aku tak berani menolak karena dia mengancam ku, untung kau datang sayang," ucap Hera kemudian menghampiri suaminya
"Apa yang kau bicarakan Hera, bukankah kau sendiri yang mengundang ku kesini, tapi kenapa sekarang kau malah menuduh ku seperti itu," ucap Krisna begitu geram mendengar penuturan Hera yang berusaha memfitnahnya
"Kau tahu kan sayang kalau aku tidak pernah bohong, kau tahu betul jika banyak teman-teman ku yang menyukai ku dan berusaha menggodaku, tapi aku selalu berusaha menjaga keutuhan keluarga kita dengan tetap setia padamu. Aku tidak mungkin mengkhianati suamiku hanya demi seorang lelaki miskin seperti dia, kau percaya padaku kan pah?" ucap Hera meyakinkan suaminya
"Tentu saja aku selalu percaya padamu, dan kau...aku tidak akan memaafkan dirimu dan akan melaporkan mu kepada polisi jika aku berhasil menemukan bukti-bukti kalau kau sudah berusaha menggoda istriku," ucap Haryo kemudian mengusir Krisna
Lelaki itu berusaha meyakinkan Haryo namun sayangnya ia tidak mau mendengar penjelasan Krisna apalagi melihat bukti-bukti yang diperlihatkan oleh Krisna.
Tidak lama Krisna pulang ke rumah dengan wajah kacau.
Laila yang sudah menebak apa yang terjadi pura-pura cuek dan bersikap biasa terhadap Krisna.
"Dimana anak-anak?" tanya Krisna
"Sudah tidur, memangnya kenapa?" tanya Laila
"Sebenarnya...." ucap Krisna terlihat bingung saat akan melanjutkan ucapannya
"Sebenarnya ada apa?" telisik Laila
"Sudahlah, gak papa," jawab lelaki itu kemudian segera merebahkan tubuhnya ke atas ranjang.
Malam itu Krisna benar-benar tak bisa tidur karena terus memikirkan kejadian di rumah Hera.
Pagi harinya lelaki itu berkali-kali menghubungi Haryo untuk menjelaskan semuanya, namun pria itu terus menolaknya.
Haryo bahkan memblokir nomor Krisna karena terus menghubunginya.
"Arrrrgghhh, aku bisa gila jika terus seperti ini,"
Hera bahkan tak bisa dihubungi sejak kejadian itu. Wanita itu memilih meninggalkan kediamannya dan tinggal di vilanya kawasan puncak Bogor.
Melihat suaminya terlihat begitu tertekan membuat Laila tersenyum senang.
"Sekarang kau sudah merasakan bagaimana rasanya dikhianati, sekarang saatnya Hera juga harus merasakan apa yang aku rasakan. Kau sudah membuat hatiku hancur, maka kau juga harus merasakan hal yang sama,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
istrinya_kimseokjin
wah baguss miss l jangan mau kalah, tunjukkan taringmu...
2023-02-09
1
Ita Widya ᵇᵃˢᵉ
baguuus,, pembalasannya step by step ya..
2022-10-27
0
Ryn Silva💐🍀🌹
kapok deh si Hera
2022-10-22
0