Hari itu Laila benar-benar terkejut saat bertemu dengan Hera di sebuah kompetisi marching band di salah satu tempat Wisata di kawasan Jakarta pusat.
"Halo," sapa Hera tersenyum sumringah menatapnya
"Halo juga," jawab Laila datar
"Ternyata Sifa sangat berbakat ya, sepertinya darah seninya menurun dari ayahnya?"
"Mungkin saja," jawab Laila
"Oh iya, kalau tidak keberatan boleh minta foto bersama," ucap Hera mengeluarkan ponselnya
"Hmm," Laila mengangguk pelan dan Hera pun langsung mendekat kearahnya.
Setelah selesai berswafoto Hera segera berpamitan dan meninggalkan Laila.
"Ternyata benar kata Krisna, L wanita yang baik, bahkan karena terlalu baik ia sampai lupa kalau aku adalah rivalnya," ucap Hera sinis
Sebuah notifikasi pesan singkat muncul di ponsel Krisna membuat lelaki itu langsung membukanya.
Matanya membelalak saat melihat Foto Hera bersama dengan Laila.
Ia buru-buru menghubungi nomor telepon yang mengirimkan pesan singkat tersebut.
"Kamu gila ya, bagaimana bisa kau menemui L!" hardik Krisna dengan nada suara tinggi
"Tentu saja aku seperti ini karena dirimu, andai saja kau tidak meninggalkan aku tanpa kabar mungkin aku takan senekat ini." jawab Hera
"Kau tahu kan aku belum bisa meninggalkan L karena anak kami masih terlalu kecil. Untuk sementara waktu aku tak bisa menghubungi mu karena aku masih menjaga perasaan L. Aku tidak mau dia sampai curiga lagi dan memutuskan untuk menggugat cerai, kau paham kan maksudku??"
"Entah kenapa aku iri sama L, meskipun kau tidak mencintainya tapi ialah yang berhasil memilikimu seutuhnya, tapi aku... meskipun kau mencintaiku dan mengatakan jika hatimu hanya untukku tapi menyentuhmu saja aku tak bisa, bahkan sekarang kita tak bisa saling berkirim kabar, apa ini adil buat ku??" jawab Hera begitu emosi
"Kau tahu kan kondisi kita berdua tidak memungkinkan kita untuk bersama karena kita sudah memiliki pasangan masing-masing, jadi kita akhiri saja hubungan kita sampai di sini,"
"Kalau kau berani memutuskan hubungan kita maka aku akan bunuh diri, kau tahu kan jika selama ini aku benar-benar tertekan, hanya kau yang bisa memahami ku, hanya kau yang mampu membahagiakan aku, jadi jika kau memutuskan hubungan kita untuk apa aku hidup percuma saja, lebih baik aku mati saja dari pada hidup dalam penjara," jawab Hera
Tentu saja Krisna langsung meralat omongannya. Ia tahu betul jika Hera adalah sosok wanita labil yang nekad melakukan apapun jika sedang terguncang.
"Baiklah, kalau begitu aku tidak akan memutuskan hubungan kita. Tapi untuk sementara waktu aku belum bisa menghubungi mu atau berkirim kabar, karena aku harus menjaga perasaan L, kau pasti paham kan apa yang aku maksudkan?"
"Kenapa kau tidak bercerai saja, bukankah lebih baik bercerai daripada kalian saling menyakiti,"
"Memangnya jika aku bercerai dengan L, kau juga akan bercerai dari suamimu, tentu saja tidak bukan??. Kau sendiri tidak mau melepaskan suamimu meskipun kau tersiksa hidup dengannya, lalu bagaimana dengan aku??. Kau tahu kan L adalah wanita yang berbakti kepada suaminya, dia bahkan rela melakukan apapun untukku jadi mana mungkin aku akan melepaskan dia begitu saja jika kau sendiri tidak mau bercerai dengan suamimu," jawab Krisna berapi-api
"Jadi kau akan menceraikan L jika aku berpisah dengan suamiku, begitu?" tanya Hera menantang pria itu
"Tentu saja, bukankah itu adil untuk kita berdua?" jawab Krisna
"Ok, aku pegang kata-kata mu," jawab Hera kemudian mengakhiri obrolannya
*********
Sore itu Laila benar-benar terkejut saat mendapati banyak makanan di rumahnya.
"Memangnya siapa yang mengirimkan makanan sebanyak ini?" tanya L penasaran
"Oh itu ada tetangga baru pindah di depan, seperti ia sedang mengadakan acara tasyakuran hingga membagi-bagikan makanan kepada semua tetangganya," jawab Edy adik ipar L
"Kalau begitu aku juga harus berkunjung ke rumahnya, sekalian kenalan,"
"Jangan lupa bawa tentengan Neng," ucap ayah mertua L
"Iya Pak,"
Setelah mandi dan ganti pakaian, L bergegas mengunjungi rumah tetangga barunya yang berada tak jauh dari rumahnya.
Sudah jadi kebiasaannya untuk menyapa setiap tetangga baru, agar bisa saling mengenal.
"Assalamualaikum!" seru wanita itu sambil mengetuk pintu rumah berwarna biru itu
"Waalaikum salam," jawab seorang wanita cantik membukakan pintu untuknya
Laila benar-benar tercengang saat melihat wanita itu, ia tak menyangka jika Hera adalah tetangga barunya.
"Wah, ternyata dunia begitu sempit ya, tidak ku sangka sekarang kita tentanggaan," ucap Hera
"Ah, iya," jawab L terlihat kikuk
"Tuh kan sampai lupa mempersilakan masuk, ayo silakan masuk," ucap Hera mempersilakan Laila masuk
"Btw terimakasih makanannya, maaf aku gak bisa lama-lama karena anakku lagi rewel," ucap Laila kemudian memberikan sebuah parsel buah kepada Hera sebelu pergi
"Sama-sama, thanks juga buahnya," jawab Hera kemudian mengantar Laila hingga pintu gerbang
Wanita itu tersenyum simpul menatap kepergian Laila.
Laila buru-buru meneguk segelas air dingin setibanya di rumah, ia tak menyangka jika Hera tinggal di dekatnya.
"Sebenarnya apa yang ia rencanakan, apa ia akan mendekati Mas Krisna lagi atau ....ah... kenapa aku jadi suudzon gini,"
Entah kenapa semenjak Hera menjadi tetangganya , Laila sering merasa was-was, bagaimanapun juga ia tetap waspada jika wanita itu kembali berhubungan dengan suaminya. Hampir setiap malam Laila selalu mengecek ponsel suaminya saat dia terlelap.
Meskipun ia tidak menemukan apapun tetap saja ia mulai waspada semenjak kedatangan Hera didekat rumahnya.
"Kamu kenapa sih Miss, kenapa akhir-akhir ini sering pulang cepat mulu, memangnya Ay ngelarang kamu kumpul-kumpul sama kita lagi ya?" tanya Via
"Bukan gitu Vi, hanya saja ada sesuatu yang harus aku pantau setiap hari di rumah jadi aku tak boleh pulang terlalu sore," jawab L mencoba mencari Alibi
"Memangnya kau punya bisnis bary lagi?" tanya Via lagi
"Iya, bisnis hati," jawab L berkelakar
"Cie yang mulai main hati," goda Via
"Btw mana cowok yang katanya mau kamu kenalin ke aku Miss?" tanya Yuli dengan wajah penuh harap
"Oh itu, seperti dia gak cocok buat kamu, nanti aku carikan yang lain saja yang lebih sholeh," jawab L menepuk bahu Yuli
"Memangnya dia kenapa, dia ill feel ya pas lihat fotoku?" tanya Yuli dengan raut wajah kecewa
"Tidak seperti itu, hanya saja, menurut aku kalian tidak cocok saja,"
"Memangnya kami tidak cocok dalam hal apa, kalau masalah bibit, bebet, bobot aku gak masalah, kau tahu kan kalau aku tidak memiliki kriteria khusus dalam mencari pasangan. Tidak harus tampan, atau mapan, asalkan dia memiliki pekerjaan yang halal itu sudah cukup, yang penting setia Miss," terang Yuli
"Itu dia masalahnya Yul," jawab L membuat Yuli kecewa
"Padahal aku sangat berharap Miss, tapi sudahlah mungkin belum jodoh,"
"Kenapa Lo gak tanya gue aja Yul, lo tahu kan gue punya banyak kenalan cowok," sahut Nana
"Jangan mu Yul, jangan-jangan lo nanti dikenalin sama Gig*lo lagi, wkwkwk!" seru Via membuat semuanya tertawa
"Sembarangan, biarpun gue emang suka gaul sama mereka tapi gak mungkin dong gue nyuruh temen gue nikah sama Gug*lo,"
"Iya Ne, gue percaya sama Lo, Canda aja kita, kaya gak tahu via aja,"
"Iya Vi,"
"Aku pamit pulang dulu ya guys, sampai ketemu besok pagi," ucap Laila berpamitan
"Iya Miss, btw kalau ada kang ojek di depan kasih tahu ya suruh nunggu gue bentar,"
"Iya Bu Nana,"
Laila segera bergegas pergi. Saat melihat seorang tukang ojek ia menghampirinya untuk mengatakan pesan Bu Nana.
"Maaf Bang, apa abang tukang ojek langganan Bu Nana?" tanyanya begitu hati-hati
Wajahnya seketika memucat saat melihat pria itu membuka helmnya.
"Ternyata kau masih sama masih mengira aku tukang ojek, wah benar-benar jahara," ucap pemuda menatap sinis kearah Laila
"Maaf," ucap Laila segera bergegas pergi
Akan tetapi lelaki itu dengan cepat menarik lengannya hingga membuat Laila berusaha melepaskannya.
"Tolong lepasin, jangan sampai orang salah paham melihat kita," ucap Laila
"Justru itu yang aku inginkan," jawab lelaki itu tertawa kecil
"Oi Gandrung, janganlah kau ganggu temanku itu, kalau kau ingin mencari mangsa cari yang lain saja jangan dia. Miss L wanita baik-baik jadi jangan sekali-kali menggodanya, dia tidak akan tergoda oleh mu, bagaimana kalau aku saja yang kau goda," ucap Nana tiba-tiba menghampiri keduanya
"Tapi aku lebih tertantang menggoda wanita Soleha, daripada wanita biasa seperti dirimu," jawab pemuda itu terkekeh
"Brengsek kau!" ucap Nana kemudian melepaskan tangan Laila dan membiarkan wanita itu pergi
"Btw dimana Axel kenapa dia tidak datang??" tanya Nana
"Dia sedang sakit jadi tidak bisa menjemput mu,"
"Bagaimana kalau kau saja yang mengantar aku pulang?"
"Sorry gue banyak kerjaan," jawab Gandrung kemudian melesatkan motor sportnya
Sementara itu setibanya di rumah Laila dibuat kembali terkejut karena anak bungsunya hilang.
"Kenapa bisa hilang!" seru wanita itu benar-benar kesal
"Tadi main di samping bapak, tapi tahu-tahu ilang," jawab Sifa menunjuk kearah Krisna yang masih asyik memainkan ponselnya.
"Ya ampun Mas, kok kamu bisa gak tahu sih anaknya hilang, makanya jangan main hp terus, sekali-kali plototin anaknya biar gak ilang, sekarang ayo cari!" seru Laila mengajaknya
Semua orang segera bergegas keliling komplek mencari Bagas, namun tak seorangpun menemukan mereka.
Laila menangis sejadi-jadinya, saat tak berhasil menemukan putranya.
Ia semakin marah saat melihat suaminya tetap tak bergeming dan masih asyik memainkan ponselnya sambil tertawa-tawa.
Ia kemudian mengambil gelas dan membantingnya di depan Krisna hingga ia langsung mematikan ponselnya.
"Gimana udah ketemu?" tanyanya tanpa rasa bersalah
"Kamu mah kelewatan, bukannya nyari Bagas malah asyik cekikikan main Hp, aku doain semoga hp kamu rusak terus mati!" sahut Laila kemudian kembali keluar untuk mencari putra bungsunya
Tidak lama seorang petugas keamanan kompleks mengantarkan Bagas pulang.
"Terimakasih ya pak Satpam sudah mengantarkan anak saya," ucap Laila begitu senang
Saat, mereka sedang makan malam tiba-tiba Krisna berteriak dari kamar mandi membuat L segera menghampirinya.
"Ada apa sih, teriak-teriak di kamar mandi!" seru L
"Hp ku jatuh ke closet!" sahut Krisna
"Sukurin, siapa suruh main handphone saat sedang buang air," jawab L kemudian meninggalkannya
Krisna merajuk kepada Laila minta dibelikan handphone baru. Namun ia tak mengabulkannya karena tidak ada anggaran untuk membeli handphone.
"Aku sedang tidak punya uang Mas, mungkin bulan depan saat gajian baru bisa beli, kalau sekarang kita coba aja bawa ke tukang servis kali aja masih bisa di benerin,"
"Terus aku kerja pakai apa, kau tahu kan aku harus melaporkan semua pekerjaan ku menggunakan ponsel, terus kalau gak ada hape aku gak bisa kerja dong," jawab Krisna
"Yaudah kamu pakai hp aku dulu, semoga besok handphonenya sudah bisa nyala lagi," jawab Laila menyerahkan handphonenya
Sore itu sepulang ngajar, L mengambil ponsel Krisna di tempat servis. Ia sangat senang karena ponselnya masih bisa nyala lagi sehingga ia tidak perlu membeli ponsel baru untuk suaminya.
Saat menyalakan ponsel itu matanya langsung terkesiap melihat notifikasi pesan masuk di ponselnya.
Matanya berkaca-kaca saat membaca sebuah pesan singkat yang dikirim oleh seorang wanita.
Meskipun ia memakai nama pimpinan Krisna di tempat kerjanya, tapi Laila yakin itu bukan dia.
"Ternyata kau belum berubah Mas, pantas saja kau lebih asyik menatap ponselmu daripada mencari anakmu yang hilang, ternyata kalian sedang asyik berkirim pesan,"
teman-teman jangan lupa tinggalkan like dan komen kalian ya, please jangan hanya like saja karena tidak di hitung.
Kalau kalian malas komen pakai aja emot atau sticker agar jejak kalian dihitung oleh admin Mt/Nt. Yang penting judulnya komen ya apapun itu gak masalah.
Masa kemarin viewers hampir 1500 lebih yang dihitung cuma 26 orang kan mengsad, yuk bantu author dengan kasih like komen kalian biar aku semangat nulis lagi.
Terimakasih banyak dukungannya ya. Srangheo, lope-lope, muach....😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Nur Karyani
/Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
2024-09-09
0
Sulaiman Efendy
LO YG BODOH MSH MAU BRDAMAI DGN KRISNA, PRIA YG SUDH PRNH SLINGKUH,, TERUS KETAUAN DN MMINTA MAAF, KMUDIAN BERJANJI TK KN MNGULANGI LGI, JGN PERNH DIPERCAYA. PASTI AKN DIULANGI LGI
2024-02-24
0
Ita Widya ᵇᵃˢᵉ
parah ya si Krisna kenapa ga di tinggalkan aja..biar kapok..
2022-10-27
1