Ketika Tekad sudah bulat

"Tidak bisa Sifa, karena kamu memilih tinggal dengan Ibumu berarti kamu bukan tanggung jawab ayah lagi, tapi tanggung jawab ibumu, kalau kamu mau pasang AC ya minta beliin sama Ibumu," jawab Krisna dengan nada tinggi

Sifa yang tak pernah melihat ayahnya marah seketika langsung diam, dan kristal bening mulai menumpuk di sudut matanya.

Entah kenapa Laila begitu marah kepada Krisna yang tega membentak putrinya. L langsung mengepalkan tangannya saat melihat wajah gusar putrinya .

"Tapi kan aku masih anak ayah, kok ayah sekarang jadi galak dan pelit," jawab Sifa mulai terisak

Melihat putri sulungnya menangis membuat L langsung merebut ponselnya dan seketika mematikannya.

"Sudahlah Sifa, sekarang lebih baik kamu tidur, kalau kamu masih panas juga Ibu akan mengipasi kamu sampai tidur, doakan saja ibu bisa beli AC besok pagi. Dan jangan pernah minta apa-apa lagi sama ayahmu, mengerti." jawab Laila

"Tapi Mah...."

"Sudah jangan tapi-tapian, sekarang lebih baik kamu tidur!" seru L dengan nada tinggi

"Iya Bu," jawab Sifa kemudian berbaring di samping Bagas

Dalam hati L tak tega membentak putrinya, namun bagaimana lagi ia hanya ingin melatihnya agar tidak manja, dan juga ia tak bisa melihat putrinya bersedih karena Krisna itulah kenapa ia menyuruhnya untuk tidur.

Kenapa kau tega sekali berkata seperti itu pada putrimu sendiri, Kau boleh saja menyakiti ku berkali-kali, tapi aku tak terima saat kau melukai hati anakku. Tunggu saja, aku pasti akan membalas semua yang kalian lakukan padaku, dan anak-anakku

Pagi itu kepala sekolah memanggil L ke ruangannya. Lelaki itu memberitahukan Laila untuk mengikuti sebuah perlombaan.

"Maaf kalau saya terpaksa mengikut sertakan Miss L sebagai peserta kompetisi mengajar mewakili sekolah kita,"

"Kenapa harus saya pak, kan masih banyak guru lain yang lebih kompeten dan memiliki waktu luang yang lumayan banyak. Bapak tahu sendiri kan jika saya sekarang saya harus mengajak anakku kemana-mana karena tidak ada yang menjaganya, jadi bagaimana aku bisa ikut lomba kalau begitu," jawab L

"Aku percaya kamu pasti bisa Miss, toh selama ini kamu masih tetap bisa mengajar meskipun bawa anak bukan. Lagipula selama ini kamu sering memenangkan lomba-lomba seperti ini jadi itulah alasanku memilih kamu mewakili sekolah kita," jawab kepala sekolah

"Kalau alasannya hanya agar bisa menjadi juara aku tidak bisa menggaransi pak, apalagi sekarang banyak pengajar muda dari sekolah-sekolah bilingual yang memiliki media pembelajaran yang lebih menarik daripada saya. Bukankah lebih baik memberikan kesempatan kepada para guru baru agar mereka bisa berkembang. Aku yakin mereka pasti memiliki metode pembelajaran yang jauh lebih bagus dan menarik daripada saya, dan itu juga agar ada regenerasi di sekolah kita,"

"Sebagai seorang single parents aku yakin kau butuh banyak uang untuk biaya hidup. Jadi tidak ada salahnya kau ikut lomba itu, sayang loh kalau kamu gak ikut, hadiahnya cukup besar," ucap kepala sekolah kemudian memberikan sebuah poster kepada L

"Sebaiknya kau baca baik-baik poster itu dan pikirkan masak-masak apa kau mau ikut lomba itu atau tidak," imbuhnya

L segera mengambil poster itu dan kemudian membacanya.

"Baiklah, aku akan memikirkannya," ucap L kemudian bergegas meninggalkan ruangan itu.

Karena iseng L kemudian membuka handphonenya dan mencari tahu lebih banyak tentang lomba itu.

Seketika matanya melotot saat melihat jumlah hadiah lomba tersebut.

"Sepuluh juta rupiah, wah lumayan juga hadiahnya, bisa buat beli AC ini," pekik Laila

Karena penasaran ia pun mencoba melihat nama-nama peserta yang sudah mendaftar.

"Pantas saja banyak yang mendaftar, orang hadiahnya lumayan,"

*Deg!!

Tiba-tiba ia terkejut saat melihat seorang peserta lomba.

"Evi Herawati, benarkah si pelakor itu mengikuti lomba ini??" L tersenyum sinis saat melihat nama wanita yang sudah merebut suaminya mendaftar sebagai peserta lomba.

Ia kemudian membuka profil wanita itu,

"Jadi dia seorang guru rupanya, aku baru tahu sekarang, ternyata selera mu masih sama saja Krisna," setelah melihat profil lengkap Hera, L kemudian segera menemui kepala sekolah.

*Tok, tok, tok!!

"Silakan masuk!"

L segera membuka pintu ruangan itu dan berjalan menghampiri atasnya.

"Ada apa, apa kau berubah pikiran?" tanya Suryono

L mengangguk pelan, "Benar,"

"Lalu apa keputusan mu?" Tanya Suryono lagi

"Aku bersedia ikut kompetisi itu,"

"Good, itulah yang aku ingin dengar darimu, terimakasih Miss, aku harap kau bisa mengharumkan nama sekolah kita seperti biasanya,"

"Aamiin, Insya Allah aku akan berusaha semaksimal mungkin pak," jawab L penuh semangat

"Baik, aku juga akan memberikan reward khusus jika kau bisa memenangkan lomba ini, jadi persiapkan semuanya sebaik mungkin,"

"Tentu, kalau begitu aku pamit pak,"

"Silakan,"

***********

Hari itu L bekerja mati-matian mempersiapkan sebuah Rencana pembelajaran untuk lomba tersebut

Ia bertekad untuk mengalahkan Hera dan menjadi pemenang lomba itu.

"Sepertinya kau sangat sibuk hari ini Miss sampai lupa makan siang?" tanya Yuli

"Hooh, aku sedang mempersiapkan RPP untuk lomba, bisa bantu koreksiin gak?" tanya L

"Oghey," jawab Yuli langsung mengambil sebuah dokumen di depannya

"Gila lo, dapat ide darimana bisa bikin RPP sebagus ini??"

"Dari hati yang tersakiti,"

"Eaaa, balas dendam sis, tapi sekolah kita gak bisa nih kalau pakai RPP model ini," sahut Yuli

"Bisa lah, semua sekolah bisa, tergantung gurunya," jawab L

"Wah kau memang benar-benar genius Miss, salut gue!" seru Yuli

"Btw niat banget lo buat menang sampai lembur mulu bikin RPP, emangnya hadiahnya berapa?" imbuh Yuli

"Baca aja tuh posternya di meja. Lagipula bukan hadiahnya yang gue incer yul," sahut L

"Dih sombong amat, terus apa dong yang membuat seorang Miss L terobsesi buat menang?" tanya Yuli

"Gue mau mempermalukan si pelakor itu,"

"Hera maksud lo??" tanya Yuli gak percaya

"Hmm,"

"Memangnya dia guru??" tanya Yuli lagi

"Lihat saja profilnya di FBnya," L kemudian menunjukkan FB Hera kepada Yuli

"Wah tidak ku sangka dia ternyata seorang guru juga, wait ... dia guru di sekolah Internasional, terus juga seorang manajer bimbingan belajar??, sepertinya dia saingan yang berat Miss, apalagi kalau dilihat dari catatan prestasinya,"

Yuli seketika mengkerut saat melihat L langsung melotot padanya.

"Iya lo juga keren, tapi tetap saja Miss dia tidak bisa diremehkan," jawab Yuli

"Itulah kenapa aku rela lembur untuk memperbaiki RPP ku agar bisa bersaing dengannya. Dia boleh saja merebut Krisna dariku, tapi kali ini aku bertekad untuk mengalahkannya dan membuatnya bertekuk lutut di kakiku," jawab L mengepalkan tangannya.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

GURU YG TK PUNYA ETHIKA & AHKLAK TK PANTAS MNJADI GURU..

2024-02-24

1

Yuli Eka Puji R

Yuli Eka Puji R

jangan pke dendam miss biae menang lombanya

2022-12-02

1

Yuli Eka Puji R

Yuli Eka Puji R

ac 2jt udh dpt la 😂🤣

2022-12-02

0

lihat semua
Episodes
1 Hidup itu sawang sinawang
2 Awal Pertemuan
3 Tidak ada pertemanan antara pria dan wanita dewasa
4 Kenyataan memilukan
5 Ketika Hampa melanda
6 Cinta yang mulai memudar
7 Melepas Belenggu
8 Mencoba Tegar
9 Perdamaian terpaksa
10 Masih Berlanjut
11 Mencoba Bertahan, meski menyakitkan
12 Pembalasan
13 Pembalasan 2
14 Jejak
15 Akhir dari semuanya
16 Uluran tangan hangat mu
17 Luka tak berdarah
18 Ketulusan Seorang Sahabat
19 Tempat tinggal baru
20 Ketika Tekad sudah bulat
21 Perjuangan berujung manis
22 Terimakasih sudah menjaga Bagas
23 Kenapa aku tidak bisa seperti mu
24 Go Public
25 Pembawa Sial
26 Ketulusan hatimu
27 Keputusan besar setelah tujuh Purnama
28 Bagaimana rasanya kehilangan??
29 Undangan pernikahan
30 Datanglah bersamaku
31 Tolong Aku
32 Aku suka dirimu yang konyol
33 Pesta berunjung sumpah serapah
34 Maafkan aku Romo
35 Aku harap kau bahagia dengannya
36 Penolakan Yang sudah Kuduga
37 Perasaan Andru
38 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
39 Kembali
40 Akhir Sebuah Kasus
41 Harga diri
42 Aku Rindu
43 Permintaan maaf
44 Penyesalan
45 Nobar
46 Perpisahan yang memilukan
47 Pembuktian
48 Restu
49 Everything Gona be Ok
50 Ketika aku kecewa untuk kedua kalinya
51 Aku lebih suka mamah dengan Papah Andru
52 Semoga dugaanku salah
53 Memastikan Kebenaran
54 Memulai dari awal
55 Pernyataan Cinta
56 Papah untuk Sifa
57 Jangan cintai aku apa adanya
58 Hadiah
59 Bagaimana kalau hubungan kita tidak Direstui
60 Meminta Restu
61 Percayalah hatiku hanya untukmu
62 Lamaran
63 Undangan Makan siang
64 Sebuah pengakuan
65 Kejutan
66 Gagal lagi
67 Kita lanjut nanti
68 Tetangga Baru
69 Selamat jalan Dev
70 Kecelakaan Beruntun
71 Mencari pengganti
72 Akhirnya kamu siuman
73 Petunjuk dari Lexi
74 Maafkan aku L
75 Aku percaya kamu anak normal seperti yang lainnya
76 Gambar Game
77 Hasil Karyaku
78 Harapan hampa
79 Pembuktian
80 Penyelamatan Yang sia-sia
81 Syukurlah kamu baik-baik saja
82 Hari Yang Bahagia
83 Hari Yang Bahagia 2
84 Kemenangan pertamaku
85 Buku Les
86 Tantangan
87 Usaha (Revisi)
88 Kemenangan ku
89 Pembalasan
90 Permintaan Maaf
91 Bonus Chapter
92 PROMO NOVEL
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Hidup itu sawang sinawang
2
Awal Pertemuan
3
Tidak ada pertemanan antara pria dan wanita dewasa
4
Kenyataan memilukan
5
Ketika Hampa melanda
6
Cinta yang mulai memudar
7
Melepas Belenggu
8
Mencoba Tegar
9
Perdamaian terpaksa
10
Masih Berlanjut
11
Mencoba Bertahan, meski menyakitkan
12
Pembalasan
13
Pembalasan 2
14
Jejak
15
Akhir dari semuanya
16
Uluran tangan hangat mu
17
Luka tak berdarah
18
Ketulusan Seorang Sahabat
19
Tempat tinggal baru
20
Ketika Tekad sudah bulat
21
Perjuangan berujung manis
22
Terimakasih sudah menjaga Bagas
23
Kenapa aku tidak bisa seperti mu
24
Go Public
25
Pembawa Sial
26
Ketulusan hatimu
27
Keputusan besar setelah tujuh Purnama
28
Bagaimana rasanya kehilangan??
29
Undangan pernikahan
30
Datanglah bersamaku
31
Tolong Aku
32
Aku suka dirimu yang konyol
33
Pesta berunjung sumpah serapah
34
Maafkan aku Romo
35
Aku harap kau bahagia dengannya
36
Penolakan Yang sudah Kuduga
37
Perasaan Andru
38
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
39
Kembali
40
Akhir Sebuah Kasus
41
Harga diri
42
Aku Rindu
43
Permintaan maaf
44
Penyesalan
45
Nobar
46
Perpisahan yang memilukan
47
Pembuktian
48
Restu
49
Everything Gona be Ok
50
Ketika aku kecewa untuk kedua kalinya
51
Aku lebih suka mamah dengan Papah Andru
52
Semoga dugaanku salah
53
Memastikan Kebenaran
54
Memulai dari awal
55
Pernyataan Cinta
56
Papah untuk Sifa
57
Jangan cintai aku apa adanya
58
Hadiah
59
Bagaimana kalau hubungan kita tidak Direstui
60
Meminta Restu
61
Percayalah hatiku hanya untukmu
62
Lamaran
63
Undangan Makan siang
64
Sebuah pengakuan
65
Kejutan
66
Gagal lagi
67
Kita lanjut nanti
68
Tetangga Baru
69
Selamat jalan Dev
70
Kecelakaan Beruntun
71
Mencari pengganti
72
Akhirnya kamu siuman
73
Petunjuk dari Lexi
74
Maafkan aku L
75
Aku percaya kamu anak normal seperti yang lainnya
76
Gambar Game
77
Hasil Karyaku
78
Harapan hampa
79
Pembuktian
80
Penyelamatan Yang sia-sia
81
Syukurlah kamu baik-baik saja
82
Hari Yang Bahagia
83
Hari Yang Bahagia 2
84
Kemenangan pertamaku
85
Buku Les
86
Tantangan
87
Usaha (Revisi)
88
Kemenangan ku
89
Pembalasan
90
Permintaan Maaf
91
Bonus Chapter
92
PROMO NOVEL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!