Pembalasan 2

Haryo tak bisa menahan amarahnya saat mendapati istrinya bernama pria lain ke luar dari kamarnya.

"Sebenarnya, dia yang berusaha menggodaku, aku tak berani menolak karena dia mengancam ku, untung kau datang sayang," ucap Hera kemudian menghampirinya

Darahnya mendidih dan rahangnya seketika mengeras saat wanita itu berusaha berbohong untuk menutupi kesalahannya.

*Plaakkk!!

Sebuah tamparan keras mendarat di wajah Hera hingga darah segar menetes dari ujung bibirnya. Lelaki itu segera melampiaskan kemarahannya setelah kepergian Krisna.

"Dasar jal*ng, beraninya kau berzina di rumahku, apa kau sudah gila hingga berani melakukannya di sini!" hardik Haryo

Hera hanya diam sambil memegangi wajahnya yang terasa sakit. Ia tak bisa membantah saat suaminya sedang melampiaskan amarahnya.

"Kali ini aku tidak bisa memaafkan perbuatan mu, selama ini aku selalu menutupi kebusukan mu, tapi tidak kali ini. Kau benar-benar sudah melukai hatiku dengan membawa bajing*n itu ke kamarku. Tunggu saja waktunya, aku pasti akan mengembalikan mu kepada orang tuamu setelah aku berhasil mendapatkan semua bukti-bukti perselingkuhan mu." ucap Haryo kemudian meninggalkan Hera

Wanita itu segera berlari dan bersimpuh sembari memegangi kaki suaminya.

"Maafkan aku pah, aku janji tidak akan mengulanginya lagi, tolong jangan ceraikan aku," ucap Hera terisak

Haryo tak menghiraukan ucapan istrinya, "Jangan pernah menyentuh ku dengan tangan kotor mu itu, lepaskan tanganmu atau aku akan berbuat kasar!" seru Haryo

Hera segera melepaskan tangannya, dan membiarkan suaminya masuk kedalam kamarnya.

"Besok aku tidak mau melihat mu lagi di sini, jangan pernah menghubungi aku lagi sebelum aku menghubungi mu," ucap Haryo kemudian membanting pintu kamarnya.

Malam itu juga Hera memutuskan untuk menginap di Vila keluarganya yang ada di kawasan Puncak Bogor. Ia tahu benar tabiat suaminya yang tidak mau mendengar apapun saat sudah memberikan keputusan. Ia tak mau memperpanjang masalah dengan suaminya hingga memilih pergi meninggalkannya.

*******

Siang itu sepulang mengajar Laila sengaja mendatangi sebuah bank BUMN untuk menemui Haryo.

Selain ingin membicarakan urusan bisnis, L juga ingin memberitahukan sesuatu kepada lelaki itu.

Setibanya di tempat Haryo bekerja, L segera memberitahukan maksud kedatangannya kepada seorang front liner.

Seorang wanita cantik kemudian mengantarkannya ke ruangan Haryo.

"Silakan masuk," ucap Haryo begitu ramah menyambut kedatangannya

"Kau pasti akan mengajukan kredit UMKM yang kemarin kau bicarakan bukan?" tanya Haryo

"Benar, tapi bukan itu saja yang ingin aku sampaikan kepada Anda. Ada hal lain yang juga ingin aku sampaikan kepada anda," jawab L

"Apa itu tentang Hera dan suami mu?" jawab Haryo seakan tahu apa yang akan disampaikan oleh L

"Benar," jawab L mengangguk pelan

"Jika kau hanya ingin membela suamimu, maka aku tidak mau dengar," ucap Haryo berusaha menghentikan wanita itu

"Tentu saj tidak, lagipula untuk apa aku membela orang yang sudah jelas-jelas salah. Lagipula tidak ada untungnya membela dia karena meskipun aku memperjuangkannya mati-matian ia tetap saja selalu menyakiti ku dan berkhianat di belakang ku. Aku hanya ingin meluruskan semuanya agar kau tidak salah paham," terang L

"Maksudnya??"

Laila kemudian menjelaskan semuanya tentang hubungan Hera dan Krisna kepada Haryo.

"Bukan aku ingin membela suamiku, tapi aku ingin kau tahu semuanya. Dalam masalah ini keduanya bersalah, tidak asap tanpa ada api. Aku tidak tahu pasti siapa yang memulai lebih dulu, tapi tak adil rasanya jika kau hanya menyalahkan satu orang saja. Sebagai suami aku yakin kau tahu betul bagaimana istrimu, dan aku yakin kau juga memiliki firasat saat istrimu melakukan kesalahan. Mulut boleh saja berbohong tapi hati tidak bisa berbohong pak," terang Laila

"Jadi kau menyalahkan istri saya, dan menuduhnya menggoda suami mu??. Jangan main-main, aku bisa menuntut mu dengan tuduhan pencemaran nama baik," jawab Haryo dengan rahang yang seketika menegang.

"Bukankah sebelumnya sudah ku katakan jika keduanya bersalah dalam hal ini, tidak bisa kita hanya menyalahkan salah satu dari mereka karena itu tidak adil. Meskipun istri anda berusaha menggoda suami saya kalau ia tidak menanggapinya pasti perselingkuhan ini takan terjadi, begitupun sebaliknya, meskipun suamiku terus merayu istri anda, tapi dia tidak menanggapinya maka mustahil akan ada hubungan terlarang antara keduanya. Semuanya terjadi karena mereka menyukai satu sama lain. Jadi aku mohon jangan hanya menyalahkan suami saya, karena istri anda juga bersalah," terang L

"Kau pasti sangat membenci Hera hingga tak rela jika aku tidak menyalahkannya apalagi menghukumnya,"

"Tentu saja tidak, terlepas kau memilih mempercayainya dan tidak menghukumnya itu adalah hak pribadi anda sebagai suaminya dan aku tidak bisa menyalahkan anda atau ikut campur dalam urusan keluarga anda. Hanya saja aku ingin kau tahu semuanya, dan tidak hanya melihat masalah ini dari istri anda. Aku tidak akan banyak bicara karena itu percuma saja, aku hanya ingin memperlihatkan bukti-bukti bagaimana kisah cinta mereka sebenarnya," ucap L kemudian mengeluarkan ponselnya

"Maaf, bukan aku menolak permintaan mu, tapi bisakah kau mengirimkan semua bukti-bukti itu selesai jam kerja. Aku tidak mau konsentrasi ku terganggu karena melihat sesuatu yang membuat pikiran ku kacau," jawab Haryo

"Tentu saja, aku yakin kau akan bijaksana dalam mengambil keputusan setelah melihat semuanya," ucap L

Wanita itu segera meninggalkan ruang kantor Haryo setelah menyelesaikan semuanya.

"Kamu dimana Miss?" ucap Yuli menghubunginya melalui ponselnya

"Di bank, emangnya kenapa," jawab L

"Kuy merapat ke kafe S, Si emak lagi ngadain party nih," ucap Yuli begitu antusias

"Tapi udah sore Yul, aku harus pulang, kasian anak-anak ku pasti udah nunggu aku," jawab L

"Etdah, cuma sebentar saja Miss, masa sih kamu gak mau ngerayain ulang tahun emak, kuy datang sebentar aja, ucapin selamat abis itu cus pulang,"

"Ok deh kalau gitu, tapi beneran ya aku gak bisa lama-lama," sahut L

"Iya zeyenk, lagian kapan sih kamu itu tahan lama kalau lagi ngumpul, dasar wanita soleha selalu saja Keluarga yang diutamakan, aku jadi iri karena sudah tak punya keluarga lagi," jawab Yuli

"Sabar Yul, bentar lagi juga lo pasti ketemu sama jodoh sejati lo,"

"Aaamiin,"

Laila segera memesan ojek online dan meluncur ke kafe S.

Setibanya di sana ia langsung menghampiri ketiga temannya yang langsung melambaikan tangan kearahnya.

"Selamat ulang Tahun Bu Nana, semoga panjang umur, sehat selalu, dilancarkan rezekinya dan makin tebel anunya," ucap Laila

"Anu apanya nih Miss, jangan jorok deh!" cibir Nana

"Maksudnya tebel iman dan taqwanya kepada Allah SWT, pasti udah mikir yang macam-macam nih, dasar omes!" cibir Laila membuat semuanya tertawa

"Lagian kamu juga sukanya mancing-mancing Miss," sahut Nana

"Iya dong, aku tuh paling seneng mancing, apalagi memancing keributan eaaa," sahut L kembali membuat keempat wanita itu tertawa

"Hadeh dasar somplak, emang L ini meskipun pendiam tapi kalau udah ngelawak ambyar semua," sahut Via

"Kuy kita mulai tiup lilinnya, soalnya aku buru-buru nih," ucap L

"Kebiasaan amat Lo Miss buru-buru mulu, kapan sih lo duduk tenang dan nyaman terus ngobrol lama sama kita-kita!" celetuk Via

"Maklum Vi, kan aku ditungguin sama anakku, aku gak bisa dong ngandelin ayah mertuaku buat jaga mereka terus aku senang-senang disini, tar bisa dikutuak jadi wanita cantik kan bahaya," jawab L

"Sa ae lo Miss,"

"Tunggu bentar ya Miss, aku nunggu my honey bunny dulu, bentar lagi dia sampai kok," jawab Nana

"Jangan lama-lama, pokoknya setengah jam gak datang gue cabut ya,"

"Iya Miss," jawab ketiganya bersamaan

"Ok deal,"

Tidak lama dua orang pemuda datang menghampiri mereka.

Laila segera menutupi wajahnya saat melihat Gandrung mengucapkan selamat kepada Nana.

"Astoge, aku kirain suaminya yang datang ternyata cem cemannya, dasar emak gila!" cibir Yuli

"Biasa aja kali Yul, jangan norak deh!" sahut Via

"Iya nih, emang satu ini kebangetan polosnya," sahut Nana

Sementara itu Gandrung terus menatap L yang terus menutupi wajahnya.

"Sepertinya aku familiar dengan wajahmu, apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Gandrung

L langsung menggelengkan kepalanya dan berpamitan kepada teman-temannya saat melihat notifikasi panggilan masuk ke ponselnya.

"Sorry guys, bojoku udah nelpon suruh pulang, maaf gak bisa lama-lama temenin kalian, papay!" seru Laila kemudian berlari meninggalkan ketiga sahabatnya

"Halo," ucap L dengan nafas memburu

"Bisa kan kau kirimkan bukti-bukti itu sekarang?" jawab Haryo yang ternyata menghubungi Laila

"Ok pak, saya kirim sekarang ya," jawab L kemudian mengakhiri obrolannya

"Alhamdulillah, akhirnya lega juga. Semoga setelah ini Hera juga akan mendapatkan balasan setimpal seperti Krisna," ucap L kemudian segera memesan ojek online

Setibanya di rumah wanita itu terkejut saat melihat banyak polisi di dekat rumahnya.

Ia kemudian bertanya kepada tetangga apa yang terjadi.

"Ada yang bunuh diri?" bisik seorang tetangga menunjuk ke sosok mayat yang tergeletak dan di beri garis polisi.

Karena penasaran Laila mendekati police line untuk melihat dari dekat siapa yang bunuh diri

Matanya seketika membulat saat melihat sosok Haryo yang tergeletak di depannya dengan kepala pecah.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BUNUH DIRI ATAU DIBUNUH.

2024-02-24

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

11-12 DGN KRISNA TU HERA, SAMA2 MANUSIA GK BSA BRSYUKUR DN BTRIMA KASIH.

2024-02-24

1

adesri

adesri

kasian ya laila selalu di khianati

2023-06-07

1

lihat semua
Episodes
1 Hidup itu sawang sinawang
2 Awal Pertemuan
3 Tidak ada pertemanan antara pria dan wanita dewasa
4 Kenyataan memilukan
5 Ketika Hampa melanda
6 Cinta yang mulai memudar
7 Melepas Belenggu
8 Mencoba Tegar
9 Perdamaian terpaksa
10 Masih Berlanjut
11 Mencoba Bertahan, meski menyakitkan
12 Pembalasan
13 Pembalasan 2
14 Jejak
15 Akhir dari semuanya
16 Uluran tangan hangat mu
17 Luka tak berdarah
18 Ketulusan Seorang Sahabat
19 Tempat tinggal baru
20 Ketika Tekad sudah bulat
21 Perjuangan berujung manis
22 Terimakasih sudah menjaga Bagas
23 Kenapa aku tidak bisa seperti mu
24 Go Public
25 Pembawa Sial
26 Ketulusan hatimu
27 Keputusan besar setelah tujuh Purnama
28 Bagaimana rasanya kehilangan??
29 Undangan pernikahan
30 Datanglah bersamaku
31 Tolong Aku
32 Aku suka dirimu yang konyol
33 Pesta berunjung sumpah serapah
34 Maafkan aku Romo
35 Aku harap kau bahagia dengannya
36 Penolakan Yang sudah Kuduga
37 Perasaan Andru
38 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
39 Kembali
40 Akhir Sebuah Kasus
41 Harga diri
42 Aku Rindu
43 Permintaan maaf
44 Penyesalan
45 Nobar
46 Perpisahan yang memilukan
47 Pembuktian
48 Restu
49 Everything Gona be Ok
50 Ketika aku kecewa untuk kedua kalinya
51 Aku lebih suka mamah dengan Papah Andru
52 Semoga dugaanku salah
53 Memastikan Kebenaran
54 Memulai dari awal
55 Pernyataan Cinta
56 Papah untuk Sifa
57 Jangan cintai aku apa adanya
58 Hadiah
59 Bagaimana kalau hubungan kita tidak Direstui
60 Meminta Restu
61 Percayalah hatiku hanya untukmu
62 Lamaran
63 Undangan Makan siang
64 Sebuah pengakuan
65 Kejutan
66 Gagal lagi
67 Kita lanjut nanti
68 Tetangga Baru
69 Selamat jalan Dev
70 Kecelakaan Beruntun
71 Mencari pengganti
72 Akhirnya kamu siuman
73 Petunjuk dari Lexi
74 Maafkan aku L
75 Aku percaya kamu anak normal seperti yang lainnya
76 Gambar Game
77 Hasil Karyaku
78 Harapan hampa
79 Pembuktian
80 Penyelamatan Yang sia-sia
81 Syukurlah kamu baik-baik saja
82 Hari Yang Bahagia
83 Hari Yang Bahagia 2
84 Kemenangan pertamaku
85 Buku Les
86 Tantangan
87 Usaha (Revisi)
88 Kemenangan ku
89 Pembalasan
90 Permintaan Maaf
91 Bonus Chapter
92 PROMO NOVEL
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Hidup itu sawang sinawang
2
Awal Pertemuan
3
Tidak ada pertemanan antara pria dan wanita dewasa
4
Kenyataan memilukan
5
Ketika Hampa melanda
6
Cinta yang mulai memudar
7
Melepas Belenggu
8
Mencoba Tegar
9
Perdamaian terpaksa
10
Masih Berlanjut
11
Mencoba Bertahan, meski menyakitkan
12
Pembalasan
13
Pembalasan 2
14
Jejak
15
Akhir dari semuanya
16
Uluran tangan hangat mu
17
Luka tak berdarah
18
Ketulusan Seorang Sahabat
19
Tempat tinggal baru
20
Ketika Tekad sudah bulat
21
Perjuangan berujung manis
22
Terimakasih sudah menjaga Bagas
23
Kenapa aku tidak bisa seperti mu
24
Go Public
25
Pembawa Sial
26
Ketulusan hatimu
27
Keputusan besar setelah tujuh Purnama
28
Bagaimana rasanya kehilangan??
29
Undangan pernikahan
30
Datanglah bersamaku
31
Tolong Aku
32
Aku suka dirimu yang konyol
33
Pesta berunjung sumpah serapah
34
Maafkan aku Romo
35
Aku harap kau bahagia dengannya
36
Penolakan Yang sudah Kuduga
37
Perasaan Andru
38
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
39
Kembali
40
Akhir Sebuah Kasus
41
Harga diri
42
Aku Rindu
43
Permintaan maaf
44
Penyesalan
45
Nobar
46
Perpisahan yang memilukan
47
Pembuktian
48
Restu
49
Everything Gona be Ok
50
Ketika aku kecewa untuk kedua kalinya
51
Aku lebih suka mamah dengan Papah Andru
52
Semoga dugaanku salah
53
Memastikan Kebenaran
54
Memulai dari awal
55
Pernyataan Cinta
56
Papah untuk Sifa
57
Jangan cintai aku apa adanya
58
Hadiah
59
Bagaimana kalau hubungan kita tidak Direstui
60
Meminta Restu
61
Percayalah hatiku hanya untukmu
62
Lamaran
63
Undangan Makan siang
64
Sebuah pengakuan
65
Kejutan
66
Gagal lagi
67
Kita lanjut nanti
68
Tetangga Baru
69
Selamat jalan Dev
70
Kecelakaan Beruntun
71
Mencari pengganti
72
Akhirnya kamu siuman
73
Petunjuk dari Lexi
74
Maafkan aku L
75
Aku percaya kamu anak normal seperti yang lainnya
76
Gambar Game
77
Hasil Karyaku
78
Harapan hampa
79
Pembuktian
80
Penyelamatan Yang sia-sia
81
Syukurlah kamu baik-baik saja
82
Hari Yang Bahagia
83
Hari Yang Bahagia 2
84
Kemenangan pertamaku
85
Buku Les
86
Tantangan
87
Usaha (Revisi)
88
Kemenangan ku
89
Pembalasan
90
Permintaan Maaf
91
Bonus Chapter
92
PROMO NOVEL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!