Haryo tak bisa menahan amarahnya saat mendapati istrinya bernama pria lain ke luar dari kamarnya.
"Sebenarnya, dia yang berusaha menggodaku, aku tak berani menolak karena dia mengancam ku, untung kau datang sayang," ucap Hera kemudian menghampirinya
Darahnya mendidih dan rahangnya seketika mengeras saat wanita itu berusaha berbohong untuk menutupi kesalahannya.
*Plaakkk!!
Sebuah tamparan keras mendarat di wajah Hera hingga darah segar menetes dari ujung bibirnya. Lelaki itu segera melampiaskan kemarahannya setelah kepergian Krisna.
"Dasar jal*ng, beraninya kau berzina di rumahku, apa kau sudah gila hingga berani melakukannya di sini!" hardik Haryo
Hera hanya diam sambil memegangi wajahnya yang terasa sakit. Ia tak bisa membantah saat suaminya sedang melampiaskan amarahnya.
"Kali ini aku tidak bisa memaafkan perbuatan mu, selama ini aku selalu menutupi kebusukan mu, tapi tidak kali ini. Kau benar-benar sudah melukai hatiku dengan membawa bajing*n itu ke kamarku. Tunggu saja waktunya, aku pasti akan mengembalikan mu kepada orang tuamu setelah aku berhasil mendapatkan semua bukti-bukti perselingkuhan mu." ucap Haryo kemudian meninggalkan Hera
Wanita itu segera berlari dan bersimpuh sembari memegangi kaki suaminya.
"Maafkan aku pah, aku janji tidak akan mengulanginya lagi, tolong jangan ceraikan aku," ucap Hera terisak
Haryo tak menghiraukan ucapan istrinya, "Jangan pernah menyentuh ku dengan tangan kotor mu itu, lepaskan tanganmu atau aku akan berbuat kasar!" seru Haryo
Hera segera melepaskan tangannya, dan membiarkan suaminya masuk kedalam kamarnya.
"Besok aku tidak mau melihat mu lagi di sini, jangan pernah menghubungi aku lagi sebelum aku menghubungi mu," ucap Haryo kemudian membanting pintu kamarnya.
Malam itu juga Hera memutuskan untuk menginap di Vila keluarganya yang ada di kawasan Puncak Bogor. Ia tahu benar tabiat suaminya yang tidak mau mendengar apapun saat sudah memberikan keputusan. Ia tak mau memperpanjang masalah dengan suaminya hingga memilih pergi meninggalkannya.
*******
Siang itu sepulang mengajar Laila sengaja mendatangi sebuah bank BUMN untuk menemui Haryo.
Selain ingin membicarakan urusan bisnis, L juga ingin memberitahukan sesuatu kepada lelaki itu.
Setibanya di tempat Haryo bekerja, L segera memberitahukan maksud kedatangannya kepada seorang front liner.
Seorang wanita cantik kemudian mengantarkannya ke ruangan Haryo.
"Silakan masuk," ucap Haryo begitu ramah menyambut kedatangannya
"Kau pasti akan mengajukan kredit UMKM yang kemarin kau bicarakan bukan?" tanya Haryo
"Benar, tapi bukan itu saja yang ingin aku sampaikan kepada Anda. Ada hal lain yang juga ingin aku sampaikan kepada anda," jawab L
"Apa itu tentang Hera dan suami mu?" jawab Haryo seakan tahu apa yang akan disampaikan oleh L
"Benar," jawab L mengangguk pelan
"Jika kau hanya ingin membela suamimu, maka aku tidak mau dengar," ucap Haryo berusaha menghentikan wanita itu
"Tentu saj tidak, lagipula untuk apa aku membela orang yang sudah jelas-jelas salah. Lagipula tidak ada untungnya membela dia karena meskipun aku memperjuangkannya mati-matian ia tetap saja selalu menyakiti ku dan berkhianat di belakang ku. Aku hanya ingin meluruskan semuanya agar kau tidak salah paham," terang L
"Maksudnya??"
Laila kemudian menjelaskan semuanya tentang hubungan Hera dan Krisna kepada Haryo.
"Bukan aku ingin membela suamiku, tapi aku ingin kau tahu semuanya. Dalam masalah ini keduanya bersalah, tidak asap tanpa ada api. Aku tidak tahu pasti siapa yang memulai lebih dulu, tapi tak adil rasanya jika kau hanya menyalahkan satu orang saja. Sebagai suami aku yakin kau tahu betul bagaimana istrimu, dan aku yakin kau juga memiliki firasat saat istrimu melakukan kesalahan. Mulut boleh saja berbohong tapi hati tidak bisa berbohong pak," terang Laila
"Jadi kau menyalahkan istri saya, dan menuduhnya menggoda suami mu??. Jangan main-main, aku bisa menuntut mu dengan tuduhan pencemaran nama baik," jawab Haryo dengan rahang yang seketika menegang.
"Bukankah sebelumnya sudah ku katakan jika keduanya bersalah dalam hal ini, tidak bisa kita hanya menyalahkan salah satu dari mereka karena itu tidak adil. Meskipun istri anda berusaha menggoda suami saya kalau ia tidak menanggapinya pasti perselingkuhan ini takan terjadi, begitupun sebaliknya, meskipun suamiku terus merayu istri anda, tapi dia tidak menanggapinya maka mustahil akan ada hubungan terlarang antara keduanya. Semuanya terjadi karena mereka menyukai satu sama lain. Jadi aku mohon jangan hanya menyalahkan suami saya, karena istri anda juga bersalah," terang L
"Kau pasti sangat membenci Hera hingga tak rela jika aku tidak menyalahkannya apalagi menghukumnya,"
"Tentu saja tidak, terlepas kau memilih mempercayainya dan tidak menghukumnya itu adalah hak pribadi anda sebagai suaminya dan aku tidak bisa menyalahkan anda atau ikut campur dalam urusan keluarga anda. Hanya saja aku ingin kau tahu semuanya, dan tidak hanya melihat masalah ini dari istri anda. Aku tidak akan banyak bicara karena itu percuma saja, aku hanya ingin memperlihatkan bukti-bukti bagaimana kisah cinta mereka sebenarnya," ucap L kemudian mengeluarkan ponselnya
"Maaf, bukan aku menolak permintaan mu, tapi bisakah kau mengirimkan semua bukti-bukti itu selesai jam kerja. Aku tidak mau konsentrasi ku terganggu karena melihat sesuatu yang membuat pikiran ku kacau," jawab Haryo
"Tentu saja, aku yakin kau akan bijaksana dalam mengambil keputusan setelah melihat semuanya," ucap L
Wanita itu segera meninggalkan ruang kantor Haryo setelah menyelesaikan semuanya.
"Kamu dimana Miss?" ucap Yuli menghubunginya melalui ponselnya
"Di bank, emangnya kenapa," jawab L
"Kuy merapat ke kafe S, Si emak lagi ngadain party nih," ucap Yuli begitu antusias
"Tapi udah sore Yul, aku harus pulang, kasian anak-anak ku pasti udah nunggu aku," jawab L
"Etdah, cuma sebentar saja Miss, masa sih kamu gak mau ngerayain ulang tahun emak, kuy datang sebentar aja, ucapin selamat abis itu cus pulang,"
"Ok deh kalau gitu, tapi beneran ya aku gak bisa lama-lama," sahut L
"Iya zeyenk, lagian kapan sih kamu itu tahan lama kalau lagi ngumpul, dasar wanita soleha selalu saja Keluarga yang diutamakan, aku jadi iri karena sudah tak punya keluarga lagi," jawab Yuli
"Sabar Yul, bentar lagi juga lo pasti ketemu sama jodoh sejati lo,"
"Aaamiin,"
Laila segera memesan ojek online dan meluncur ke kafe S.
Setibanya di sana ia langsung menghampiri ketiga temannya yang langsung melambaikan tangan kearahnya.
"Selamat ulang Tahun Bu Nana, semoga panjang umur, sehat selalu, dilancarkan rezekinya dan makin tebel anunya," ucap Laila
"Anu apanya nih Miss, jangan jorok deh!" cibir Nana
"Maksudnya tebel iman dan taqwanya kepada Allah SWT, pasti udah mikir yang macam-macam nih, dasar omes!" cibir Laila membuat semuanya tertawa
"Lagian kamu juga sukanya mancing-mancing Miss," sahut Nana
"Iya dong, aku tuh paling seneng mancing, apalagi memancing keributan eaaa," sahut L kembali membuat keempat wanita itu tertawa
"Hadeh dasar somplak, emang L ini meskipun pendiam tapi kalau udah ngelawak ambyar semua," sahut Via
"Kuy kita mulai tiup lilinnya, soalnya aku buru-buru nih," ucap L
"Kebiasaan amat Lo Miss buru-buru mulu, kapan sih lo duduk tenang dan nyaman terus ngobrol lama sama kita-kita!" celetuk Via
"Maklum Vi, kan aku ditungguin sama anakku, aku gak bisa dong ngandelin ayah mertuaku buat jaga mereka terus aku senang-senang disini, tar bisa dikutuak jadi wanita cantik kan bahaya," jawab L
"Sa ae lo Miss,"
"Tunggu bentar ya Miss, aku nunggu my honey bunny dulu, bentar lagi dia sampai kok," jawab Nana
"Jangan lama-lama, pokoknya setengah jam gak datang gue cabut ya,"
"Iya Miss," jawab ketiganya bersamaan
"Ok deal,"
Tidak lama dua orang pemuda datang menghampiri mereka.
Laila segera menutupi wajahnya saat melihat Gandrung mengucapkan selamat kepada Nana.
"Astoge, aku kirain suaminya yang datang ternyata cem cemannya, dasar emak gila!" cibir Yuli
"Biasa aja kali Yul, jangan norak deh!" sahut Via
"Iya nih, emang satu ini kebangetan polosnya," sahut Nana
Sementara itu Gandrung terus menatap L yang terus menutupi wajahnya.
"Sepertinya aku familiar dengan wajahmu, apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Gandrung
L langsung menggelengkan kepalanya dan berpamitan kepada teman-temannya saat melihat notifikasi panggilan masuk ke ponselnya.
"Sorry guys, bojoku udah nelpon suruh pulang, maaf gak bisa lama-lama temenin kalian, papay!" seru Laila kemudian berlari meninggalkan ketiga sahabatnya
"Halo," ucap L dengan nafas memburu
"Bisa kan kau kirimkan bukti-bukti itu sekarang?" jawab Haryo yang ternyata menghubungi Laila
"Ok pak, saya kirim sekarang ya," jawab L kemudian mengakhiri obrolannya
"Alhamdulillah, akhirnya lega juga. Semoga setelah ini Hera juga akan mendapatkan balasan setimpal seperti Krisna," ucap L kemudian segera memesan ojek online
Setibanya di rumah wanita itu terkejut saat melihat banyak polisi di dekat rumahnya.
Ia kemudian bertanya kepada tetangga apa yang terjadi.
"Ada yang bunuh diri?" bisik seorang tetangga menunjuk ke sosok mayat yang tergeletak dan di beri garis polisi.
Karena penasaran Laila mendekati police line untuk melihat dari dekat siapa yang bunuh diri
Matanya seketika membulat saat melihat sosok Haryo yang tergeletak di depannya dengan kepala pecah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
BUNUH DIRI ATAU DIBUNUH.
2024-02-24
1
Sulaiman Efendy
11-12 DGN KRISNA TU HERA, SAMA2 MANUSIA GK BSA BRSYUKUR DN BTRIMA KASIH.
2024-02-24
1
adesri
kasian ya laila selalu di khianati
2023-06-07
1