"Tanganmu terluka, sebaiknya kita obati luka di tangan mu sebelum jadi infeksi," L begitu khawatir saat melihat tangan pemuda itu yang tergores hingga darah segar mengucur dari siku tangannya.
Wanita itu segera mengeluarkan tisu basah dan membersihkan darah di lengan pemuda itu.
"Hanya luka kecil tidak apa-apa, besok juga sembuh," ucap Gandrung sambil meringis menahan sakit
Tidak lama Krisna dan Hera menghampiri Sifa.
"Bagaimana keadaan mu nak, apa kau terluka?" tanya Krisna
Sifa langsung menepis lengan lelaki itu saat akan mengusap kepalanya dan memilih bersembunyi dibelakang Laila.
Melihat Laila sedang membersihkan luka Gandrung dan mengacuhkan kedatangannya membuat Krisna kesal.
"Kau ini bukannya mengkhawatirkan putrimu, malah mengkhawatirkan orang lain!" cibir Krisna saat menatap nyalang kearah L
"Apa salah jika aku mengkhawatirkan seseorang yang sudah menyelamatkan putriku?" jawab L balik bertanya
"Tentu saja salah, sebagai seorang wanita harusnya kau tidak kecentilan dengan mengkhawatirkan seorang lelaki hanya untuk mencari perhatian darinya," sahut Krisna
"Wah tidak ku sangka L yang terlihat soleha ternyata suka menggoda pria muda," ucap Hera mencoba mengintimidasinya
Melihat Krisna dan Hera memojokkan L membuat Gandrung tidak tinggal diam.
"Apa salah jika seorang wanita mengkhawatirkan kekasihnya, kalian jangan pernah menjudge seseorang jika tidak tahu duduk perkaranya. Sebaiknya jaga ucapan kalian, karena aku tidak suka jika seseorang menjelekkan kekasih ku," ucap Gandrung kemudian menggandeng L dan mengajaknya pergi meninggalkan tempat itu
Krisna dan Hera seketika terdiam mendengar ucapan pemuda itu.
"Wah tidak di sangka ternyata cepat sekali L mendapatkan pengganti dirimu. Ku kira kau adalah satu-satunya lelaki yang ia cintai hingga L begitu enggan saat hendak bercerai darimu, tapi ternyata...kau tidak ada artinya dimata wanita itu, hahahaha...." Hera terkekeh menertawakan Krisna
*********
"Maafkan aku karena sudah lancang menyebut mu sebagai kekasih ku, jujur aku tak ada maksud apapun. Aku hanya kesal saja saat mendengar mereka mencemooh dirimu," ucap Gandrung melepaskan tangannya
"Tidak apa-apa, aku tahu kok, terimakasih sudah peduli padaku," jawab Laila
"Kau sudah sering menolong ku tapi aku belum tahu namamu, Laila," ucap Laila memperkenalkan dirinya
"Gandrung, panggil saja Andru," jawab pemuda itu
"Ok Andru, sampai jumpa lagi lain waktu," ucap L kemudian bergegas pergi meninggalkan pemuda itu
**********
Setibanya di rumah, ayah Krisna sudah menunggunya di depan pintu.
Lelaki itu sudah menyandang tas punggung di pundaknya dan bersiap untuk pergi.
"Ayah mau kemana?" tanya L penasaran
"Ayah mau pamit, karena kau dan Krisna sudah bercerai maka ayah memutuskan untuk tidak tinggal di sini lagi. Aku tidak mau menambah beban hidupmu. Lagipula Edy sudah dapat pekerjaan, jadi aku akan tinggal berdua bersamanya," jawab ayah Krisna
"Gak papa kok, kalau ayah masih mau tetap tinggal di sini, lagian aku juga gak pernah merasa terbebani, apalagi ayah selama ini yang sudah jagain Bagas kan,"
"Tetap saja ayah yang tidak enak, kapan-kapan kalau ayah kangen sama Bagas pasti main ke sini. Terimakasih atas bantuan mu selama ini. Kalau ada apa-apa jangan sungkan-sungkan untuk menghubungi ayah, aku pasti dengan senang hati membantu kalian,"
"Baik ayah, terimaksih juga sudah menjaga dan merawat Bagas selama ini, maaf aku tidak bisa memberikan apa-apa. Aku hanya bisa mendoakan ayah semoga selalu sehat dan diberikan kebahagiaan,"
"Aamiin, kalau begitu ayah pamit ya, assalamualaikum," ucap lelaki itu melambaikan tangannya kepada kedua cucunya
Malam itu terasa begitu sepi, rumah yang biasanya ramai dengan celoteh Bagas bersama kakeknya mendadak sunyi sepi. Apalagi saat kedua buah hatinya sudah terlelap.
Laila merasa begitu kesepian, ia kemudian mengambil buku agendanya dan memilih menulis sesuatu di buku diarynya.
*Tok, tok, tok
Laila segera bangun dan berjalan keluar kamarnya untuk membuka pintu.
Ia terkejut saat melihat Krisna didepan rumahnya.
"Sepi sekali pada kemana semua orang?" tanya Krisna kemudian melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah
"Anak-anak sudah pada tidur, Ayah dan Ed gak tinggal di sini lagi," jawab L
"Mereka pindah kemana?"
"Entah, katanya Es sudah dapat kerjaan jadi ayah tinggal berdua bersamanya,"
"Syukurlah kalau mereka sudah tidak ada jadi aku tak perlu basa-basi lagi," jawab Krisna memutar bola matanya menatap ke sekeliling ruangan itu
"Aku datang kemari untuk membicarakan harta gono-gini, aku berencana menjual rumah ini dan juga mobil kita dan hasilnya kita bagi dua," imbuh Krisna kemudian duduk di sofa
"Yang benar saja, apa kau tidak malu akan menjual rumah dan mobil hasil jerih payahku!" sahut Laila dengan nada sinis
"Kau tahu sendiri gaji mu bahkan tidak cukup untuk biaya hidup kita, aku membeli rumah ini dengan uang pemberian ibuku dan aku menyicilnya dengan penghasilan ku, lalu mobil itu, apa mobil yang masih belum lunas bisa di jual??" imbuh L benar-benar tidak menyangka jika Krisna akan menuntut gono-gini
"Aku tidak mau tahu, yang jelas rumah ini dibeli saat kau jadi istriku jadi tentu saja kau harus membaginya denganku. Untuk mobil biar aku yang akan melanjutkan pembayarannya, aku tahu kau pasti kesusahan untuk menghidupi kedua anak kita, jadi aku akan meringankan beban hidupmu dengan mengambil mobil itu dan melanjutkan pembayaran kreditnya," jawab Krisna tanpa merasa bersalah
"Sebenarnya kau ingin meringankan beban ku atau merampokku, kau bahkan tidak memberi nafkah untuk kedua anak mu setelah bercerai tapi kau malah ingin mengambil sesuatu yang bukan milikmu, dasar tak tahu malu!" cibir L
"Aku tidak mau memberi nafkah untuk anak kita karena percuma saja, aku yakin uang itu pasti kau yang akan memakainya, jadi percuma saja bukan. Kalau kau keberatan dengan biaya hidup mereka maka biarkan aku saja yang merawat mereka, jadi kau tak perlu repot-repot bekerja membanting tulang untuk membiayai mereka, gampang bukan?" sahut Krisna tersenyum simpul menatapnya
*Plakkk!!!
Laila yang sudah tidak tahan mendengar ucapan Krisna langsung melepaskan tamparan keras ke pipi lelaki itu. Ia benar-benar tak menyangka jika Krisna telah berubah menjadi seorang yang tamak.
"Kau benar-benar keterlaluan, bahkan tamparan saja tidak cukup untuk membalas apa yang sudah kau lakukan padaku!" ucap L dengan penuh emosi
"Beraninya kau menampar ku!" hardik Krisna
"Kenapa, kau tidak terima??, atau kau ingin membalas menampar ku?" tanya L menantangnya
"Tampar saja kalau kau berani, tampar saja aku, agar kau puas!" imbuh L sengaja memberikan pipinya
Tidak di sangka Krisna benar-benar menampar wanita itu.
*Plakkkk!!
L benar-benar tak menduga jika suaminya akan tega menamparnya.
Seketika air matanya menetes membasahi pipinya, wanita itu benar-benar merasakan sakit yang begitu dalam. Bukan sakit karena tamparan Krisna tapi rasa sakit itu begitu menyayat hatinya hingga ia tidak bisa menggambarkan bagaimana perihnya ditampar oleh seseorang yang pernah begitu menyayanginya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Ita Widya ᵇᵃˢᵉ
laki laki gatau diri emang ya,, udah cerai masih aja mikirin harta Gono gini..
itu hasil jerih payah si L kenapa dia yang makan juga..
2022-11-20
1
Ryn Silva💐🍀🌹
uhhh.. ngapain pula Krisna sok cemburu..
2022-10-22
0
Ryn Silva💐🍀🌹
next Thor.. 🙏
2022-10-22
0