Perdamaian terpaksa

*Dreet, dreet, dreet!

"Halo, ada apa Yah?"

"Ibumu sakit L, kamu bisa kan pulang, dia kritis sekarang. Ayah bingung harus bagaimana, tidak ada yang bisa diandalkan selain dirimu,"

"Iya ayah, nanti L ijin dulu sama Mas Krisna ya,"

"Bagaimana kalau ayah saja yang meminta ijin suamimu agar dia mengijinkan mu pulang, kali ini ayah berharap kamu bisa pulang L, ibumu benar-benar kritis dan belum sadarkan diri dari semalam," ucap lelaki itu terisak

"Baik Yah, aku pasti pulang. Jangan panik dan terus berdoa semoga ibu cepat membaik," ucap L mengakhiri obrolannya

L segera memesan ojek online agar bisa segera tiba di rumah.

Setibanya di rumah ia segera i,,, masuk ke kamarnya dan memasukkan pakaiannya kedalam koper.

Melihat istrinya berkemas membuat Krisna kalang kabut. Ia yang sedari tadi mengacuhkan wanita itu seketika langsung menghampirinya.

"Apa kau akan pergi meninggalkan aku?" tanya Krisna terkejut saat melihat Istrinya memasukkan semua baju-bajunya kedalam koper

"Aku harus pulang karena ibuku sakit keras, mungkin aku pulang agak lama jadi aku harap kau mengijinkan aku kali ini, sekalian aku juga bisa mengurus perceraian kita di kampung jadi gak tidak perlu repot-repot mengurusnya, dan satu lagi...jangan pernah membicarakan masalah keluarga kita kepada orang lain, aku tidak suka," jawab L

*Deg

Seketika wajah Krisna langsung merah padam mendengar ucapan istrinya, tidak di sangka wanita itu benar-benar tidak main-main dengan ucapannya.

"Kalau begitu aku akan mengantarmu, aku tidak mau membuat ibumu semakin kritis karena mengetahui putrinya akan bercerai," jawab Krisna kemudian memasukan baju-bajunya ke koper Laila.

Laila mendengus kesal kemudian meninggalkan pria itu.

Ia kemudian menuju kamar anak-anaknya dan mempersiapkan baju-baju mereka.

"Malam ini juga kita berangkat, aku tidak mau menyesal jika terjadi sesuatu dengan ibuku," ucap L menghampiri Krisna

"Baiklah," lelaki itu segera memasukkan koper-koper tersebut ke bagasi mobil

Laila terlihat menggendong putra bungsu mereka yang sudah terlelap dan membaringkannya di kursi belakang.

Setelah berpamitan dengan ayah mertuanya, mereka kemudian berangkat menuju ke kampung halaman Laila.

Setelah menempuh perjalanan selama empat jam akhirnya mereka tiba di tempat tujuan.

Setelah beristirahat sebentar, L segera menuju ke rumah sakit tempat ibunya di rawat.

"Ibu kenapa lagi, bukankah kemarin dia sudah sembuh kenapa mendadak drop lagi?" tanya L

"Kakakmu, dia mendadak ingin bercerai dari suaminya dan itu langsung membuat ibumu shock dan langsung drop," jawab Ayah L

"Memangnya dia mau bercerai kenapa, kenapa dia tidak cerita padaku?" tanya L lagi

"Kau tahu kan Deddy sekarang sudah di phk dari kantor tempat ia bekerja, setelah di PHK dia stress dan harus dirawat di rumah sakit jiwa, itulah alasan kakakmu ingin menggugat cerai suaminya,"

"Astaghfirullah, kenapa jadi ribet gini sih," ucap L

"Sekarang hanya kamu harapan kami, dari semua anak-anak kami hanya kamu yang memiliki kehidupan stabil dan rumah tangga yang adem ayem. Aku harap kau bisa menasihati kakak mu agar tidak terburu-buru mengambil keputusan, karena bagaimanapun perceraian sangat berdampak pada anak-anak, ayah tidak mau melihat cucu-cucuku menjadi pribadi broken home hanya karena kurang kasih sayang kedua orang tua mereka,"

Seketika Laila terkesiap mendengar ucapan ayahnya, bagaimanapun juga apa yang diucapkannya memang benar.

Kini wanita itu tampak bimbang, bagaimana tidak, di saat ia ingin mengakhiri pernikahannya di sisi lain ia juga tidak mau membuat Ibunya semakin kritis karena mendengar perceraiannya.

Ia buru-buru pergi mencari musholla. Di saat gamang seperti ini, ia hanya bisa menceritakan semuanya kepada sang pencipta, karena tidak ada tempat terbaik untuk berkeluh kesah selain kepada sang Pencipta.

Ya Allah bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan??

Laila hanya bisa terpaku menatap ujung sajadahnya.

Setelah selesai bermunajat ia kemudian membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an.

Tidak lama seorang wanita menghampirinya, "Ibu sudah sadar Dek, sekarang beliau ingin bertemu denganmu,"

Laila segera mengakhiri tadarusnya dan mengikuti sang kakak menemui Ibunya.

Ia langsung memeluk erat sang Ibu saat melihat wanita itu tersenyum padanya.

"Alhamdulillah, akhirnya ibu siuman juga," baiknya kemudian mencium kening wanita itu

"Alhamdulillah nak, berkat doa-doa kalian akhirnya ibu bisa kembali siuman," jawab wanita itu lirih

"Syukurlah, sekarang ibu jangan khawatir lagi, aku pastikan Kak Ida tidak akan bercerai dengan Mas Deddy, aku yang akan menjadi penengah mereka," ucap Laila mencoba menyemangati Ibunya

"Alhamdulillah, sekarang aku lega setelah mendengar ucapan L. Ibu harap rumah tangga kakak mu bisa adem ayem seperti dirimu. Meskipun kalian tidak bergelimang harta namun Laila bisa menjaga keharmonisan rumah tangganya sehingga tidak pernah ada konflik ataupun pertengkaran antara mereka,"

*Deg

Laila hanya tersenyum kecut menanggapi ucapan Ibunya. Meskipun ia ingin menyangkalnya namun ia tak kuasa karena tidak mau melihat wanita itu mengalami serangan jantung untuk kedua kalinya.

"Benar, andai saja aku punya suami yang perhatian seperti Krisna, mungkin aku juga tidak akan seperti ini," ucap Ida menimpali ucapan Ibunya

"Allah sudah memberikan yang pasangan yang terbaik kepada kita, jadi jangan pernah menyesali ataupun membandingkannya dengan orang lain. Karena semuanya tidak seperti yang kau bayangkan kak. Jadi berhentilah mengeluh dan syukuri saja apa yang Allah berikan padamu," jawab Laila

"Iya, tapi tetap saja, bagaimanapun apa kau mau bertahan hidup dengan lelaki yang divonis gila dan harus di rawat di rumah sakit jiwa," ucap Ida berkaca-kaca

"Mas Deddy jadi seperti ini karena ia juga pasti tertekan pasca PHK, sebagai istri yang baik tidak seharusnya kau menggugat cerai saat ini. Bagaimanapun juga ia sangat butuh perhatian dan dukungan darimu agar bisa bangkit dan survive lagi seperti dulu. Selama ini Mas Deddy sudah bekerja keras membanting tulang untuk mencukupi kebutuhan keluarga kalian, jadi sudah seharusnya kau harus berada di sampingnya saat ia sedang terpuruk seperti sekarang ini, bukan malah meninggalkannya. Aku yakin dengan kasih sayang dan perhatian mu ia akan segera pulih dan tidak perlu dirawat di rumah sakit jiwa," ucap Laila menasihatinya

Tiba-tiba terdengar isak tangis Ida mendengar nasihat Laila.

"Harusnya aku yang menasihati mu tapi kenapa malah sebaliknya, terimakasih dek sudah mengingatkan kaka, terimakasih sudah mengingatkan aku untuk tidak buru-buru mengambil keputusan," ucap Ida terisak

"Sama-sama, aku harap kaka juga akan melakukan sama jika aku salah jalan, semoga kita bisa saling mengingatkan kedepannya," ucap Laila kemudian memeluk kakaknya

"Alhamdulillah, ibu lega mendengar semuanya, tidak salah jika Ibu memberikan mu nama Nur Laila, seperti namamu kau selalu bersinar dalam setiap kegelapan. Kau selalu bisa menerangi malam yang gelap hingga menjadi benderang karena kehadiran mu. Ibu doakan semoga kalian selalu diberikan kebahagiaan,"

"Aamiin,"

Tak terasa tiba-tiba air mata Laila jatuh membasahi pipinya. Buru-buru ia mengusapnya agar ibunya tidak curiga.

Seperti tahu yang sedang dirasakan putrinya, Ibu Laila kembali memberikan nasihatnya kepada putri bungsunya itu.

"Banyak-banyaklah berdoa, minta petunjuk dari Gusti Allah, jangan tergesa-gesa mengambil keputusan, pikirkan kedua anakmu agar kau tidak menyesal kemudian," ucap Wanita itu lirih

"Iya Bu, terimakasih nasihatnya," jawab L

******

Malam itu L masih tak bisa memejamkan matanya, ucapan Ibunya terus terngiang di telinganya.

Ia menatap lekat kedua buah hatinya yang sudah terlelap di ranjangnya.

"Aku tidak mau kalian menjadi anak yang nakal hanya karena kekurangan kasih sayang dari kedua orang tua kalian."

Laila menangis ketika mengingat bagaimana perangai anak-anak broken home yang ada di sekolahnya.

"Mereka masih terlalu kecil untuk kehilangan kasih sayang orang tuanya, apa kau masih tetap akan menggugat cerai?, tidak bisakah kau memaafkan kesalahan ku kali ini," ucap Krisna tiba-tiba menghampiri istrinya

"Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan, dan sekarang aku benar-benar menyesalinya. Tidak bisakah kau memberiku kesempatan sekali lagi?. Aku janji akan mencoba melupakan Hera dan memperbaiki hubungan kita. Kau tahu kan semua butuh proses, aku janji akan memutuskan Hera dan melupakannya," imbuh Krisna menggenggam jemari Laila

Wanita itu masih terdiam, membuat Krisna semakin tertekan.

"Ingat Ibumu, apa kau ingin ia kembali koma karena terkena serangan jantung saat mendengar putri kesayangannya akan bercerai!" ucap Krisna penuh penekanan

Lelaki itu kemudian bersimpuh dihadapan Laila, "Aku tahu kali ini aku memang keterlaluan, dan aky benar-benar minta maaf padamu, aku benar-benar menyesal L. Jujur aku masih belum siap kehilangan kamu," ucap lelaki itu terisak

Ini adalah kali L melihat Krisna menangis, melihat kesungguhan Krisna membuat wanita itu semakin gamang untuk memutuskan tetap bercerai atau memaafkan suaminya.

"Baiklah, kali ini aku memaafkan mu. Aku harap kau benar-benar menepati janjimu," jawab L melepaskan lengannya

"Terimakasih Neng, aku janji akan menepati ucapan ku," jawab Krisna kemudian memeluk erat istrinya

*********

Seminggu kemudian....

Hera begitu geram saat mengetahui Krisna tak membalas semua pesan singkatnya, kemarahannya semakin memuncak saat Krisna memblokir nomornya.

"Aaaarrgh!!" teriak wanita itu melemparkan semua barang-barang diatas meja riasnya

"Kau akan menyesal karena sudah mengacuhkan aku Krisna!" pekik Hera

********

Penasaran dong dengan apa yang akan dilakukan oleh Hera??

Ikuti kelanjutan di next chapter.

Jangan lupa kasih like dan komen kalian ya, jangan hanya like aja tanpa komentar karena itu tidak akan di hitung. Jadi semangati author dengan komen kalian, meskipun hanya kata semangat, lanjuut bagiku itu sudah menyenangkan, terimakasih atas dukungan kalian semoga bisa up lagi ya..

Salam sayang dari zahra 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KRISNA TKKN BRUBAH, LO HNY DIJDIKN PMUAS NAFSUNYA SJA

2024-02-24

0

Yuli Eka Puji R

Yuli Eka Puji R

ga akan menjadi anak yg nakal klo anak ga jd sasaran emosi orang tua dan berantem di depan anak, anak akan tumbuh anak yg normal dan nurut klo orang tua bs mengasuhnya dengan benar perhatian penuh biarpun di sibukkan dengan kerjaan krn anak itu paling paham sm keadaan orang tuanya perasaan orang tuanya, justru yg bahasa itu anak tumbuh kbang di tengah" orang tua yg ga pernah bahagia

2022-12-02

1

Ita Widya ᵇᵃˢᵉ

Ita Widya ᵇᵃˢᵉ

sokooooriiin Hera,,lagian gatel amat si udah punya keluarga masing-masing masih aja gangguin si Krisna..

2022-10-27

0

lihat semua
Episodes
1 Hidup itu sawang sinawang
2 Awal Pertemuan
3 Tidak ada pertemanan antara pria dan wanita dewasa
4 Kenyataan memilukan
5 Ketika Hampa melanda
6 Cinta yang mulai memudar
7 Melepas Belenggu
8 Mencoba Tegar
9 Perdamaian terpaksa
10 Masih Berlanjut
11 Mencoba Bertahan, meski menyakitkan
12 Pembalasan
13 Pembalasan 2
14 Jejak
15 Akhir dari semuanya
16 Uluran tangan hangat mu
17 Luka tak berdarah
18 Ketulusan Seorang Sahabat
19 Tempat tinggal baru
20 Ketika Tekad sudah bulat
21 Perjuangan berujung manis
22 Terimakasih sudah menjaga Bagas
23 Kenapa aku tidak bisa seperti mu
24 Go Public
25 Pembawa Sial
26 Ketulusan hatimu
27 Keputusan besar setelah tujuh Purnama
28 Bagaimana rasanya kehilangan??
29 Undangan pernikahan
30 Datanglah bersamaku
31 Tolong Aku
32 Aku suka dirimu yang konyol
33 Pesta berunjung sumpah serapah
34 Maafkan aku Romo
35 Aku harap kau bahagia dengannya
36 Penolakan Yang sudah Kuduga
37 Perasaan Andru
38 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
39 Kembali
40 Akhir Sebuah Kasus
41 Harga diri
42 Aku Rindu
43 Permintaan maaf
44 Penyesalan
45 Nobar
46 Perpisahan yang memilukan
47 Pembuktian
48 Restu
49 Everything Gona be Ok
50 Ketika aku kecewa untuk kedua kalinya
51 Aku lebih suka mamah dengan Papah Andru
52 Semoga dugaanku salah
53 Memastikan Kebenaran
54 Memulai dari awal
55 Pernyataan Cinta
56 Papah untuk Sifa
57 Jangan cintai aku apa adanya
58 Hadiah
59 Bagaimana kalau hubungan kita tidak Direstui
60 Meminta Restu
61 Percayalah hatiku hanya untukmu
62 Lamaran
63 Undangan Makan siang
64 Sebuah pengakuan
65 Kejutan
66 Gagal lagi
67 Kita lanjut nanti
68 Tetangga Baru
69 Selamat jalan Dev
70 Kecelakaan Beruntun
71 Mencari pengganti
72 Akhirnya kamu siuman
73 Petunjuk dari Lexi
74 Maafkan aku L
75 Aku percaya kamu anak normal seperti yang lainnya
76 Gambar Game
77 Hasil Karyaku
78 Harapan hampa
79 Pembuktian
80 Penyelamatan Yang sia-sia
81 Syukurlah kamu baik-baik saja
82 Hari Yang Bahagia
83 Hari Yang Bahagia 2
84 Kemenangan pertamaku
85 Buku Les
86 Tantangan
87 Usaha (Revisi)
88 Kemenangan ku
89 Pembalasan
90 Permintaan Maaf
91 Bonus Chapter
92 PROMO NOVEL
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Hidup itu sawang sinawang
2
Awal Pertemuan
3
Tidak ada pertemanan antara pria dan wanita dewasa
4
Kenyataan memilukan
5
Ketika Hampa melanda
6
Cinta yang mulai memudar
7
Melepas Belenggu
8
Mencoba Tegar
9
Perdamaian terpaksa
10
Masih Berlanjut
11
Mencoba Bertahan, meski menyakitkan
12
Pembalasan
13
Pembalasan 2
14
Jejak
15
Akhir dari semuanya
16
Uluran tangan hangat mu
17
Luka tak berdarah
18
Ketulusan Seorang Sahabat
19
Tempat tinggal baru
20
Ketika Tekad sudah bulat
21
Perjuangan berujung manis
22
Terimakasih sudah menjaga Bagas
23
Kenapa aku tidak bisa seperti mu
24
Go Public
25
Pembawa Sial
26
Ketulusan hatimu
27
Keputusan besar setelah tujuh Purnama
28
Bagaimana rasanya kehilangan??
29
Undangan pernikahan
30
Datanglah bersamaku
31
Tolong Aku
32
Aku suka dirimu yang konyol
33
Pesta berunjung sumpah serapah
34
Maafkan aku Romo
35
Aku harap kau bahagia dengannya
36
Penolakan Yang sudah Kuduga
37
Perasaan Andru
38
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
39
Kembali
40
Akhir Sebuah Kasus
41
Harga diri
42
Aku Rindu
43
Permintaan maaf
44
Penyesalan
45
Nobar
46
Perpisahan yang memilukan
47
Pembuktian
48
Restu
49
Everything Gona be Ok
50
Ketika aku kecewa untuk kedua kalinya
51
Aku lebih suka mamah dengan Papah Andru
52
Semoga dugaanku salah
53
Memastikan Kebenaran
54
Memulai dari awal
55
Pernyataan Cinta
56
Papah untuk Sifa
57
Jangan cintai aku apa adanya
58
Hadiah
59
Bagaimana kalau hubungan kita tidak Direstui
60
Meminta Restu
61
Percayalah hatiku hanya untukmu
62
Lamaran
63
Undangan Makan siang
64
Sebuah pengakuan
65
Kejutan
66
Gagal lagi
67
Kita lanjut nanti
68
Tetangga Baru
69
Selamat jalan Dev
70
Kecelakaan Beruntun
71
Mencari pengganti
72
Akhirnya kamu siuman
73
Petunjuk dari Lexi
74
Maafkan aku L
75
Aku percaya kamu anak normal seperti yang lainnya
76
Gambar Game
77
Hasil Karyaku
78
Harapan hampa
79
Pembuktian
80
Penyelamatan Yang sia-sia
81
Syukurlah kamu baik-baik saja
82
Hari Yang Bahagia
83
Hari Yang Bahagia 2
84
Kemenangan pertamaku
85
Buku Les
86
Tantangan
87
Usaha (Revisi)
88
Kemenangan ku
89
Pembalasan
90
Permintaan Maaf
91
Bonus Chapter
92
PROMO NOVEL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!