Di ruangan dapur, tepatnya di meja makan Fani sudah menyiapkan sarapan berupa nasi goreng. Keluarga kecil itu terlihat bahagia seperti tak terjadi apa apa.
"Pak.... Setelah usai sarapan ke minimarket ya beliin pampers untuk Ruslan." Kata Fani di sela sela sarapan pagi itu.
"Iya. Mah." Jawab Agus singkat.!!
Di dapur di saat mereka sarapan, tak ada obrolan di antara Agus dan Fani sepanjang sarapan. Agus lebih banyak diam dan ingin cepat cepat menghabiskan nasi goreng itu.
Ada perasaan tak nyaman lama lama di hadapan Istri nya. Lebih tepatnya Agus ingin menghindar. Khawatir Istri nya menanyakan lagi kepergian nya saat itu. Agus belum siap berterus-terang saat ini.
"Yaa. Udah Mah. Bapak pergi membeli pampers dulu ya." Kata Agus sedikit tergesa gesa usai menghabiskan sarapan nya.
Istri nya hanya mengangguk kan kepalanya dan kembali menyuapi Ruslan. Agus beranjak pergi membeli pampers di warung minimarket langganan nya itu.
Selang tak beberapa lama, hanya sepuluh menit lamanya. Agus sudah kembali menenteng bungkusan plastik hitam di tangan kanan nya.
"Mah.... Ini pampers nya." Kata Agus datar wajah nya pucat seperti mayat hidup.
Fani mengerutkan keningnya. "Aneh kok cepet banget padahal jarak nya tiga kilo dari sini." Ucap Fani dalam hati.
Tapi Fani tetap menerima bungkusan plastik yang di bawa oleh suaminya. Walaupun penuh dengan tanda tanya dalam hati nya.
Fani langsung membuka dalam isi plastik hitam itu, dan memang pampers." Bener kan Mah.?" Tanya Agus.
"Otak Fani terus berpikir keras penuh keheranan dan tanda tanya besar." Beli dimana Pak. Kok cepet banget beli nya.?" Tanya Fani
"Di tempat biasa, warung langganan kita." Jawab Agus masih dengan ekspresi datar.
"Aneh..... Kok bisa cepat...!! Gumam Fani sambil geleng-geleng kepala nya beranjak ke kamar untuk menyimpan nya.
Fani tak begitu memperhatikan tingkah dan gerak gerik dari suaminya yang tak biasa sedikit kaku dan tak wajar, malah terlihat di wajah nya begitu pias. Agus sedari tadi pandangan nya tak lepas menatap kearah Ruslan.
Agus lalu mendekati anaknya. Tetapi Ruslan beringsut berusaha menjauh. Ekspresi polosnya menandakan ketakutan dan bukan bapaknya. Padahal baru tadi Ruslan bermanja manjaan kepada Agus.
"Mamah........ Mamah.......... Mah.......!! Tangis Ruslan histeris memanggil Fani.
Agus terus berusaha ingin menggendong Ruslan. Tapi Ruslan terus berontak hingga tangisan pun menjadi histeris.
"Mamah........ Mamahhhhhh.......!! Tangis Ruslan semakin menjadi jadi. Kali ini ia semakin ketakutan melihat bapak nya.
Fani menengok kan kepalanya melihat kenapa Ruslan bisa menangis kencang begitu. Tampak terlihat oleh kedua mata Fani sudah ada Kang Muhtar kakak iparnya, hendak menggendong Ruslan.
"Agus nya mana Kang.?" Tanya Fani.
"Agus.!! Kata Muhtar heran.!!
"Dari tadi gak ada Agus. Ruslan dari tadi sendirian." Kata Lagi Muhtar.!
"Ada barusan beli pampers kang." Kata Fani.!!
"Yaa. Nggak tau lah, dari tadi lihat Ruslan nangis sendirian." Kata Muhtar tak memperhatikan keheranan dari adik iparnya.
Ketika Fani dan Muhtar sedang berdebat. Tiba tiba Agus datang dari luar pintu.
"Ribut. Ribut apa sih.?" Tanya Agus.!!
"Dari mana sih. Ninggalin Ruslan sendirian." Kata Fani dengan wajah ketus.
"Lah..... Bapak kan di suruh beli ini." Jawab Agus sambil menunjukkan plastik putih dengan label supermarket.
"Ngaco. Bapak bercanda....! Lah ini apa.!! Fani menunjukkan plastik hitam.
"Tadi bapak kan sudah balik. Napa beli lagi." Kata Fani ngotot.!
Agus garuk garuk kepalanya, membuatnya Ia pusing dan kebingungan.!! Aku gak ngerti Mah, maksudnya gimana sih Fan." Kata Agus.
"Begini Pak.. Tadi kamu sebentar perginya. Ada kali sepuluh menitan terus bawa pampers di kresek ini." Kata Fani sembari mengangkat kresek yang ada di tangan nya.
"Aduh..... Bapak baru aja kembali dari supermarket Mah." Jawab Agus.
"Hmmmmm.!! Ada yang tak beres ini.! Fani coba kamu buka kresek hitam yang sedang kau pegang itu." Titah Muhtar ada ketidakberesan dan rasa penasaran dalam dirinya.
Fani pun menuruti apa yang di minta oleh kakak iparnya.!!
"Astaghfirullah alladzim..!! Fani kaget hingga teriak setelah melihat isi dalam kresek hitam nya itu.
"Daun semua kang.!! Fani menunjukkan isi plastik hitam dengan rasa takut dan cemas.!!
"Jadi siapa yang telah memberikan ini tadi ya Kang.?" Tanya Fani.!
"Jelas jelas saya terima kresek ini dari bapaknya Ruslan." Kata lagi Fani.
"Sumpah demi Allah. Bapak baru kembali Mah. Ngawur aja kamu." Kata Agus sedikit kesal.
"Jadi siapa ya Pak. Yang ngasih kresek ini, tadi pas di lihat isinya pampers, tetapi sekarang kok berubah jadi daun.?" Kata Fani keheranan.
"Serius Mah.?" Tanya Agus.!
"Iya. Pak beneran serius. Mamah gak bohong." Jawab Fani.
"Sudah......... Sudah.......... Kalian berdua tak usah berdebat lagi. Akang mau coba telepon Abah Dewa... Ini Fani Ruslan nya." Kata Muhtar seraya memberikan anak Fani yang sedang di gendong nya, lalu masuk ke kamarnya untuk mengambil ponsel.
*********************
Sementara di kediaman rumah Abah Atang.....!! Seorang pemuda sedang menikmati secangkir kopi hitam serta di temani dengan sebungkus rokok gudang garam merah. Tak lupa pula, di hadapannya tersaji ubi rebus dan beberapa gorengan panas.!!
Selang beberapa menit kemudian, pria paruh baya pun datang menghampiri pemuda itu dan lalu duduk bersama nya, menikmati udara di pagi hari yang begitu sejuk dan sedap di pandang mata.
"Aden Jaya.!! Bagaimana hasil pemantauan dan penglihatan semalam, tentang masalah yang di hadapi oleh saudara Agus.?" Tanya Lelaki paruh baya memulai percakapan nya.
"Hmmmmmmm.!! Lumayan berat Abah.!! Akan segera turun tangan raja siluman monyet nya." Kata Pemuda yang di sebut Aden Jaya itu.!!
"Apakah Aden sanggup melawannya.?" Tanya lelaki paruh baya itu penasaran.!!
Sekilas pemuda itu menatap kearah lelaki paruh baya tersebut. Ia tersenyum manis.!! Tampak terlihat berjejer gigi putih milik pemuda tersebut...!!
"Hanya siluman lemah.... Aku sanggup melawannya Abah. Santai aja, bila Raja nya sudah turun tangan. Baru kita kita juga harus turun tangan." Kata Pemuda itu.!
"Ok." Lah kalau begitu.! Ujar Abah Atang.!! Suka suka pemuda itu lah mau bilang siluman lemah atau apalah." Ucap nya dalam hati.
"Hmmmmmmmm. Murid kau datang sebentar lagi." Gumam pemuda itu.!!
"Siapa. Ya...!! Abah Atang tersenyum, pura pura tidak tahu.!!
"Dasar somplak aki aki peot.." Keluh Jaya.! Hal itu membuat lelaki paruh baya itu tertawa lepas.!!
"Ngeeng............ Ngeeng.............!!
"Breet......... Breet........... Breet.............!! Suara knalpot racing yang sudah di bobok oleh pemilik nya pun terdengar dan semakin keras terdengar nya oleh Jaya dan Abah Atang.
Tak lama motor Honda legenda yang sudah tua pun sudah sampai di halaman rumah bilik berukuran besar milik gurunya.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Sri Fani
Itu hantu monyet
2022-11-06
8
kiara_payung
Nekt kak
2022-11-06
7
Rafi Saputra
kemungkinan istri nya si Agus akan di culik oleh siluman monyet
2022-11-05
9