"Malam Itu penjelasan dari pemuda yang sehari hari nya di habiskan dengan aktivitas minum minuman keras, kepada orang orang dan ketiga temannya yang berada di pangkalan ojeg tempat mereka biasa menunggu pasangan nomor nya keluar.
"Jadi......... Sebutan Dukun Cabul itu berawal dari mulut janda anak satu itu, yang sudah kau pasang susuk. Atas perintah kuncen Gunung Rahong itu.?" Tanya Udin bandar darat itu.
"Iya bos Udin. Yang saya heran kok sampai menyebar ke beberapa warga dan kampung kampung lainnya. Padahal perdebatan waktu itu. Hanya ada aku dan Teh Elis serta Mbah Tarmizi." Jawab Jaya.
"Jay...... Apakah kau sudah tanyakan kepada Elis atau lelaki berjenggot putih yang bernama Mbah Tarmizi.?" Tanya Kasim penasaran.
"Sudah.......... Kalau sama janda anak satu itu. Kalau sama Mbah Tarmizi. Sampai saat ini belum." Jawab Jaya sambil menggelengkan kepalanya.
"Jawaban apa yang kau dapat dari si Elis itu.?" Tanya Kasim penasaran. Begitu juga dengan ketiga temannya dan beberapa orang yang ada di pangkalan ojeg tersebut.
"Hmmmmmm. Rasa nya malas aku untuk di sampaikan kepada kalian semua." Tolak Jaya.
"Katakan Jay....... Aku penasaran dengan jawaban dari janda anak satu itu." Timpal Akoy. Iya..... Jay katakan." Sahut yang lainnya.
"Baiklah.............! Ucap Jaya. Pemuda itu terdiam sejenak. Ingatannya langsung melesat kepada satu bulan yang lalu dimana ia mendatangi rumah Elis setelah tersiar kabar bahwa. Jaya si Dukun Cabul.
"Wah....... Patah ini anak malah diam." Kata Udin bandar darat itu, melihat pemuda itu hanya diam, sementara mereka menunggu jawaban darinya.
"Hehehehe. Jaya hanya terkekeh.!! Dasar Gila loe.... Malah tertawa. Orang orang pada nunggu jawaban dari mu." Kata Kasim kesal.
"Jaya....... Kau pantas di sebut Dukun Cabul. Karna kau telah menyentuh dan melihat Goa sigotaka milik ku. Jawaban yang di berikan Oleh janda anak satu itu." Kata Jaya memberitahu kan kepada ketiga temannya dan orang orang yang berada di pangkalan ojeg itu.
Mendengar jawaban dari pemuda itu, mereka tersentak kaget dan di antara nya tidak percaya dengan jawaban dari Elis wanita yang meminta bantuan memasang susuk hitam dari Mbah Tarmizi dukun penunggu Gunung Rahong.
"Ahk....... Gue tak percaya." Sahut Kasim. Iya...... Sim gue juga tak percaya. Itu hanya alasan loe aja Jay. Kata yang lainnya.
"Atau jangan jangan bener ucapan dari Janda anak satu itu. Tapi sama loe sudah di belekok terlebih dahulu. Di ehem ehem di tempat tidur." Tebak Udin bandar darat.
"Sumpah....... Bos Udin....... Gue gak ehem ehem janda itu. Yaa kalau hanya memegang dan memasukkan jari telunjuk gue kepada Goa sigotaka Teh Elis, Emang akui. Tapi kan itu syarat untuk memasang kan susuk hitam.
"Hahahhahahahaha. Semua yang ada di pangkalan ojeg itu tertawa lepas dengan jawaban polos dari pemuda berusia 23 tahun itu.
"Berarti Cocok sebutan buat diri loe Jay. Dukun Cabul." Ledek kasim.
"Sialan kau Kasim....... Kesal Jaya.
"Kalian semua gue pamit dulu.! Ucap Jaya.
"Ok. Jay. Jawab mereka serentak.
##########
Jaya kini sudah berada di rumah nya, dan masuk kedalam kamarnya untuk membereskan dan memasukkan beberapa baju kedalam tas nya. Ia sudah bertekad untuk pergi dari rumahnya, mencari jati dirinya. Siapa dirinya, dari mana asal nya, tujuannya di lahirkan untuk apa.!
"Kreak..........
Pintu kamar terbuka. Muncul sosok wanita setengah tua dan melangkah masuk menuju dan duduk di samping anaknya.
"Jaya. Kamu mau kemana.?" Kenapa membawa beberapa pakaian.?" Tanya Kulsum ibu nya Jaya.
Bu. Aku mau pergi, mau mencari siapa diriku. Untuk apa aku di lahirkan ke dunia ini. Aku ingin mencari dengan langkah kaki ku sendiri. Jaya memasukan dua pakaian bersih masuk kedalam tas nya.
Wanita setengah tua itu tak menjawab. Percuma bila di jawab juga tak akan menang dengan anaknya itu. Wataknya yang begitu keras kepala.
"Baiklah..... Ibu hanya bisa berdoa di mana pun anak nya berada. Semoga kau baik baik saja dan dalam lindungan Allah SWT.
Pemuda itu diam tidak menjawab atau sekedar mengamiin kan doa dari sang Ibu. Apakah gengsi atau pun salah dalam berkata wanita paruh baya itu. Hanya jaya yang tahu.
Setelah selesai dengan beberapa keperluan di perjalanan panjang itu. Jaya bangkit dan mencium tangan ibunya seraya berkata.!
"Ibu tidak usah mengkhawatirkan Kum dan mencari keberadaan ku. Aku akan kembali bila perjalanan dan pencarian serta jawaban sudah aku temukan.
"Iya Nak........" Ucap Kulsum sambil mengelus rambut anaknya.!!
Tepat pukul 00:00 Tengah malam seorang pemuda keluar dari rumah orang tua nya dengan menggendong tas yang berisi beberapa pakaian bersih, berjalan tanpa arah tujuan di malam itu.
Selangkah demi selangkah kaki nya terus ia langkahkan di malam itu menuju arah gunung kencana yang ada di kawasan perbatasan Sukabumi Cianjur.
"Hmmmmmm. Gunung kencana tujuan pertama ku saat ini, sebelum menuju hutan Sancang." Gumam Jaya.
####################################
Di waktu yang sama dan malam yang sama hanya tempat yang berbeda saja. Di salah satu Rumah yang super mewah dan begitu megah bagaikan istana kerajaan. Tampak di salah satu ruangan khusus di rumah mewah itu telah berkumpul orang orang sakti dari segi ilmu kebatinan.
Ketua dari perkumpulan paranormal itu, melalui panca Indra keenam untuk segera berkumpul dan membahas sesuatu yang sangat penting.
Ki Romo. Ketua paranormal itu telah memanggil beberapa anggota paranormal di antaranya.
Sekjen paranormal. Ki Ageng.
"Bendahara paranormal. Mbah Jenggot.
"Dewan penasehat. Ki Pamungkas.
"Dewan pembina. Eyang Aprak.
"Sekretaris Umum. Kiayi Sadikin.
Keenam paranormal sakti itu, menjadi tameng dan penjaga seorang keluarga yang sangat kaya raya dan berkuasa di negara nya. Tapi sayang beribu sayang menurut penglihatan dari Ki Romo sebagai ketua paranormal, masih kekurangan satu orang yang harus berada dalam lingkungan rumah mewah tersebut.
Dalam perkumpulan mereka berenam di ruangan khusus itu. Ki Romo sebagai ketua paranormal menjelaskan dan menurut penglihatan mata batinnya, ada seorang pemuda yang ilmu nya lebih tinggi darinya. Tapi pemuda itu belum menyadari tentang dirinya yang mempunyai ilmu batin yang sangat tinggi.
"Ki Romo. Kalau saya boleh tahu siapakah pemuda yang di maksud oleh Ketua.?" Tanya Ku Ageng jabatan nya sebagai Sekjen.
"Jaya. Jaeludin nama nya." Kata Ki Romo.
"Dimana kah sekarang keberadaan. Akan saya jemput malam ini juga.?" Tanya Ki Pamungkas.
"Untuk saat ini biarkan saja. Karna perjalanan hidup nya akan di mulai malam ini. Menurut pandangan dan penglihatan saya. Pemuda itu baru saja keluar dari rumah dan mulai berkelana mencari jati dirinya." Kata Ki Romo untuk tidak terburu buru.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Panta Jhoni Panta Wsl
next
2022-11-08
6
Muhammad aka
sip mantul
2022-10-09
11
TripelA
semangat up thor..
2022-09-29
11