Obrolan Di malam hari

Sementara Fina yang tidur di kamar sebelah langsung terbangun dari tidurnya karena kaget mendengar teriakan suaminya dan bergegas melihatnya. Istri Muhtar histeris dan panik luar biasa melihat suaminya berdarah darah serta melihat kondisi Fani dan Ruslan.

Abah dewa datang bersama dengan ustadz Kosim, langsung menghantam kan sorban dua pria setengah tua itu ke tubuh Fani yang tampak liar melompat lompat di atas kasur spring bed.

Melihat reaksi adiknya. Fina dengan sigap mengambil Ruslan sebelum terinjak injak oleh ibu nya yang sedang kerasukan setan. Bersama dengan Muhtar Fina membawa Ruslan keluar dari kamarnya dan membawa ke kamar Fina.

Sementara di dalam kamar itu. Abah Dewa dan Ustadz Kosim dengan ketenangan yang luar biasa mereka berdua mampu melumpuhkan Fani dengan satu hantaman jarak jauh hingga Fani terpental membentur tembok dan menggelosoh lemas di atas kasur.

"Alhamdulillah Hirobbill Allamiin." Ucap Abah Dewa dan Ustadz Kosim bersamaan seraya meraupkan kedua telapak tangan ke muka masing masing.

Agus. Fani dan Ruslan, mereka bertiga tergeletak lemas tak berdaya. Kini mereka di baringkan di atas tikar ruangan tamu.

Abah Dewa dan Ustadz Kosim lalu menyiprat - nyipratkan air yang di bawa oleh Fina istrinya Muhtar ke seluruh tubuh mereka bertiga. Kemudian mengusapkan nya ke wajah mereka satu persatu, mulai dari Agus dan Fani serta Ruslan.

Tak berapa lama kemudian. Agus pun membuka matanya di susul dengan istrinya lalu selang beberapa menit Ruslan pun bangun yang langsung histeris menangis memanggil manggil ibunya.

*******

Malam semakin larut, udara dingin terasa menusuk dalam kulit mereka masing masing yang masih setia di rumah Pak Muhtar. Fani dan Ruslan sudah tidur di kamarnya dengan di temani oleh kakak' nya Fani.

Sementara di ruangan tamu, Ustadz Kosim dan Ustadz Abas bersama dengan Muhtar dan Mang Jaka menunggu Abah Dewa yang sedang berada di ruangan khusus bersama dengan Agus. Entah apa yang di lakukan oleh mereka berdua.

Lima belas menit kemudian mereka menunggu akhirnya Abah Dewa dan Agus pun keluar, lalu ikut duduk bergabung dengan Ustadz Kosim dan tiga lainnya yang asik dengan rokok dan kopi serta kueh kueh yang ada di hadapannya.

"Agus. Sebelum kamu di suruh datang untuk menemui istri dan anak mu, apakah Eyang Guru Abah Atang berpesan.?" Tanya Abah Dewa memulai percakapan nya.

Lelaki itu terdiam sejenak, Lalu mulai menjawab pertanyaan dari Abah Dewa....." Abah Atang akan datang bersama dengan seorang pemuda yang bernama Jaya.!!

Abah Dewa tersentak kaget, mendengar kata ucapan dari Agus. "Seorang pemuda.!! Tandas Abah Dewa.

"Iya...... Abah......!!

"Apakah kau tahu pemuda itu siapa.?" Tanya Abah Dewa.... Rasa keingintahuan Abah Dewa kepada pemuda yang di katakan oleh Agus, dan atas ucapan dari Abah Atang. Nanti yang akan menyelamatkan Agus dari bangsa siluman monyet adalah seorang pemuda dari keturunan para raja raja dahulu.

"Kalau asal usulnya saya tidak tahu Abah pemuda itu. Tetapi Abah Dewa harus tahu, bahwa Eyang guru Abah Atang juga segan kepada dirinya." Kata Agus....!!

"Hmmmmmmmm.!! Tidak salah lagi pemuda yang di bicarakan oleh Agus itu, adalah pemuda pilihan yang lahir ke alam Dunya ini untuk membantu dan meluruskan jalan jalan yang salah, garis keturunan nya terhubung kesalah satu raja sakti di Bumi Pertiwi kita." Kata Abah Dewa dengan senyuman sumringah.

Mereka yang mendengar ucapan dari Abah Dewa tercengang kaget dan tampak tak percaya begitu saja.!! Tapi buat Agus sangat percaya karna telah melihat dan mengobrol dengan pemuda itu, kemarahan nya saja mampu membuat gempa bumi.!!

"Agus......... Kapan Eyang Guru sama pemuda itu akan datang kesini.?" Tanya Abah Dewa.!!

"Tadi sore hari katanya malam ini akan datang, di saat para siluman monyet datang kesini untuk mengambil Ruslan. Tapi sampai saat ini pukul 02 dini hari tak kunjung tiba." Jawab Agus dengan tatapan sayu.!!

"Ada apa ya.!! Kenapa Eyang Guru dan pemuda itu belum datang." Abah Dewa bertanya tanya dalam hati nya.!

"Kita tunggu saja sampai waktu subuh tiba.!! Muhtar dan Agus sebaiknya kau beristirahat. Biarkan Abah dan ustadz Kosim bersama Ustadz Abas dan Mang Jaka yang menjaga kalian, bila ada serangan dari bangsa dedemit itu." Titah Abah Dewa di angguki oleh mereka bertiga.

"Baiklah Abah. Kalau begitu mah.!! Kata Muhtar dan Agus bersamaan. Mereka berdua bangkit dan langsung berjalan ke kamar sebelah.!!

*************************

Pagi pun tiba. Agus duduk di lantai bersandar kan tembok rumah Muhtar, kondisinya sudah lebih baik dari keaadaan semalam. Di hadapannya ada secangkir kopi dan rokok serta goreng pisang.

Sementara Muhtar masih tertidur pulas di kamarnya, karena semalam ketika mereka berdua di suruh untuk beristirahat, Muhtar tidak langsung memejamkan matanya, karna masih penasaran dengan cerita dari Agus dan Abah Dewa tentang pemuda itu yang akan datang ke rumahnya untuk membantu menyelesaikan masalah Adik Ipar nya yaitu Agus. Sedangkan Fina kakak' nya Fani sudah tidak ada dia berangkat kerja di salah satu pabrik yang tak jauh dari tempat tinggalnya.

Agus sesekali menghisap rokok di tangan nya dalam dalam pikirannya melayang seolah olah ingin melepaskan semua beban yang ada di hati nya. Pikiran nya melayang jauh apa yang sudah di perbuat nya itu salah besar.

Malam itu dia mengalami kejadian aneh lagi, hampir sama seperti Ia sebelum tinggal di rumah Abah Atang, seolah olah dirinya telah keluar dari lingkaran garis keselamatan hidupnya, ketika keluar dari rumah Abah Atang. Akan tetapi atas perintah dari pemuda itu dan di setujui oleh Abah Atang Agus harus keluar dan menemui istri dan anaknya.

Agus di hadapkan pada pilihan yang sulit dan takut, apakah berterus terang kepada istrinya atau di simpan dalam hatinya, ketika Ia meminta ijin waktu itu untuk mengunjungi orang tua nya yang ada di kota Sukabumi.

Jika di ceritakan kepada istrinya. Jelas Fani akan marah dan kemungkinan terbesar rumah tangga nya juga akan hancur tapi bila tidak di ceritakan hanya akan membelenggu pikirannya. Pertarungan batinnya berkecamuk. Agus merasa tertekan sangat hebat.

"Bapakkkkk.................!!

Lamunan Agus seketika buyar. Tiba tiba Anaknya muncul dari balik pintu kamar dan menghampiri nya.

"Ruslan sudah bangun..." Agus memeluknya penuh kasih sayang.

Muhammad Ruslan, yang lucu, putih ganteng hidung mancung bergelayut manja pada bapaknya. Bocah itu terlihat rindu dengan bapaknya yang sudah dia Minggu Agus tak pulang ke rumah nya.

"Pak. Ayo sarapan dulu." Teriak Fani dari dapur.!

"Ayo. Rus. Sarapan dulu. Mamah sudah manggil manggil. Yuk." Ajak Agus.!!

Ruslan hanya mengangguk sambil tetap merekat pada gendongan Agus seolah tak mau melepaskan nya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Rafi Saputra

Rafi Saputra

next lagi

2022-11-05

7

Rafi Saputra

Rafi Saputra

mantap

2022-11-05

7

anugrah

anugrah

lanjut lagi bos thor

2022-11-04

7

lihat semua
Episodes
1 Lagi dan Lagi Gara Gara Jaya
2 Aktivitas Jaya Di malam itu
3 Nomor Pasangan Tembus
4 Susuk Ilmu Hitam
5 Perdebatan Jaya
6 Perjalanan Jaya mencari jati diri
7 Bertemu dengan sosok raja Jin
8 Siasat Jaya
9 Menemui Lelaki Berjanggut Putih
10 Jaya Tiba Di rumah Abah Atang
11 Tekad Bulat Agus
12 Siluman Monyet Menjemput Anak Agus
13 Pertarungan dengan Bangsa siluman monyet
14 Amarah Jaya Tingkat Dewa
15 Kepulangan Agus
16 Jaya Akan Membantu Agus
17 Agus Menemui Istri dan anaknya
18 Serangan Tiba Tiba
19 Obrolan Di malam hari
20 Keanehan Di Pagi Hari
21 Obrolan Abah Dewa dan Jaya
22 Pengakuan Agus Kepada Muhtar
23 Fani Terkesima dan terhipnotis
24 Fani Hilang. Ucapan Jaya Benar
25 Fani Di bawa ke alam ghaib.
26 Pertarungan di alam ghaib.
27 Fani Kembali ke alam manusia
28 Indra Purnama Menghadap Sang Raja
29 Penyelamat itu Wa Kulik
30 Indra Purnama Terpenjara Dalam botol
31 Kejiwaan Agus Belum pulih
32 Nasib Agus
33 Mengobati Agus
34 Agus Sudah terlepas dari pengaruh ghaib.
35 Rencana Raja Waladra dan Raja Arga di ketahui Jaya
36 Ngimpo Nomor
37 Pengalaman pertama Ubey dan Wa Kulik
38 Kesurupan
39 Jaya datang tepat waktu
40 Penyesalan Seorang Agus
41 Pertarungan Sengit Di alam Ghaib
42 Gagal Atuh Wa
43 Malam Yang melelahkan
44 Meminta Bantuan
45 Kedatangan Sahabat Abah Dewa
46 Ucapan Selamat Datang Kepada Abah Dewa dari sosok mahluk hitam
47 Jaya Dan Abah Atang Bergerak
48 Jaya Dan Abah Atang tiba di Gunung Raja
49 Pertemuan Jaya Dan Kuncen Gunung Raja
50 Pertarungan segera di mulai
51 Perkelahian Antar Dua alam pecah
52 Kedua sahabat Abah Dewa pamitan
53 Murka Nya Sang Raja Siluman Monyet
54 Laporan Dari Patih Wisanggeni
55 Bu Nuri
56 Bahaya yang tanpa di sadari
57 Petunjuk Jaya Untuk Ubey
58 Irama Muntahan
59 Ide yang membagongkan
60 Siapa Yang menunggu ku.
61 Pemuda Itu Bernama Riyan
62 Tiga Jin bersarang di Tubuh Riyan
63 Membagi Tugas
64 Jurus Kaki seribu.
65 Mereka Berempat Tiba Di Istana siluman monyet
66 Keyakinan Diri Abah Dewa
67 Jaya dan Abah Atang serta Nyai Bundo datang
68 Ki Ageng dan Abah Dewa kembali ke raga nya
69 Kedatangan Eyang Anta Kusumah
70 Ustadz Ilyas Karim Selamat
71 Datang nya Kiayi Sapu Jagad
72 Mereka Berempat Selamat
73 Jaya dan Abah Atang berkunjung ke rumah Muhtar
74 Obrolan Di Pagi Hari
75 Jaya Terpental Ke Gunung Indung
76 Sang Pembawa Harapan
77 Muhtar membantu Jaya
78 Agus dalam intaian siluman monyet
79 Aku bukan bintang Tapi Jaya nama ku
80 Sarpa Tujuh dari Petaka pembawa kematian
81 Cerita Nyi Kunti
82 Jaya dan Nyi Kunti tiba di hutan Lali Jiwo
83 Jaya Bertemu dengan Guru Asta
84 Telaga Naga
85 Latihan Pertama Jaya
86 Aura Alva milik Jaya
87 Teman Latihan Jaya
88 Tibo Dan Kibo Di kalahkan Jaya
89 Tuan Besar
90 Ayam Cemani
91 Awal mula Kunti dan Asta Bertemu
92 Bunga Kehidupan
93 Harimau Itu Ki Darma
94 Pertemuan Antara Kakek Bumi Dan Ki Darma
95 Mata Kebenaran
96 Ritual Pemindahan Pusaka Raga
97 Perpisahan yang menyakitkan
98 Ajian Perubah Bentuk
99 Kota Fana Mereka telah tiba
100 Pesan Dari Sang Waktu
101 Panggilan Alam
102 Babak Penyisihan
103 Rapat Iblis Baghala
104 Siasat Licik Anak buah iblis Baghala
105 Pertarungan Tanpa Hukum.
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Lagi dan Lagi Gara Gara Jaya
2
Aktivitas Jaya Di malam itu
3
Nomor Pasangan Tembus
4
Susuk Ilmu Hitam
5
Perdebatan Jaya
6
Perjalanan Jaya mencari jati diri
7
Bertemu dengan sosok raja Jin
8
Siasat Jaya
9
Menemui Lelaki Berjanggut Putih
10
Jaya Tiba Di rumah Abah Atang
11
Tekad Bulat Agus
12
Siluman Monyet Menjemput Anak Agus
13
Pertarungan dengan Bangsa siluman monyet
14
Amarah Jaya Tingkat Dewa
15
Kepulangan Agus
16
Jaya Akan Membantu Agus
17
Agus Menemui Istri dan anaknya
18
Serangan Tiba Tiba
19
Obrolan Di malam hari
20
Keanehan Di Pagi Hari
21
Obrolan Abah Dewa dan Jaya
22
Pengakuan Agus Kepada Muhtar
23
Fani Terkesima dan terhipnotis
24
Fani Hilang. Ucapan Jaya Benar
25
Fani Di bawa ke alam ghaib.
26
Pertarungan di alam ghaib.
27
Fani Kembali ke alam manusia
28
Indra Purnama Menghadap Sang Raja
29
Penyelamat itu Wa Kulik
30
Indra Purnama Terpenjara Dalam botol
31
Kejiwaan Agus Belum pulih
32
Nasib Agus
33
Mengobati Agus
34
Agus Sudah terlepas dari pengaruh ghaib.
35
Rencana Raja Waladra dan Raja Arga di ketahui Jaya
36
Ngimpo Nomor
37
Pengalaman pertama Ubey dan Wa Kulik
38
Kesurupan
39
Jaya datang tepat waktu
40
Penyesalan Seorang Agus
41
Pertarungan Sengit Di alam Ghaib
42
Gagal Atuh Wa
43
Malam Yang melelahkan
44
Meminta Bantuan
45
Kedatangan Sahabat Abah Dewa
46
Ucapan Selamat Datang Kepada Abah Dewa dari sosok mahluk hitam
47
Jaya Dan Abah Atang Bergerak
48
Jaya Dan Abah Atang tiba di Gunung Raja
49
Pertemuan Jaya Dan Kuncen Gunung Raja
50
Pertarungan segera di mulai
51
Perkelahian Antar Dua alam pecah
52
Kedua sahabat Abah Dewa pamitan
53
Murka Nya Sang Raja Siluman Monyet
54
Laporan Dari Patih Wisanggeni
55
Bu Nuri
56
Bahaya yang tanpa di sadari
57
Petunjuk Jaya Untuk Ubey
58
Irama Muntahan
59
Ide yang membagongkan
60
Siapa Yang menunggu ku.
61
Pemuda Itu Bernama Riyan
62
Tiga Jin bersarang di Tubuh Riyan
63
Membagi Tugas
64
Jurus Kaki seribu.
65
Mereka Berempat Tiba Di Istana siluman monyet
66
Keyakinan Diri Abah Dewa
67
Jaya dan Abah Atang serta Nyai Bundo datang
68
Ki Ageng dan Abah Dewa kembali ke raga nya
69
Kedatangan Eyang Anta Kusumah
70
Ustadz Ilyas Karim Selamat
71
Datang nya Kiayi Sapu Jagad
72
Mereka Berempat Selamat
73
Jaya dan Abah Atang berkunjung ke rumah Muhtar
74
Obrolan Di Pagi Hari
75
Jaya Terpental Ke Gunung Indung
76
Sang Pembawa Harapan
77
Muhtar membantu Jaya
78
Agus dalam intaian siluman monyet
79
Aku bukan bintang Tapi Jaya nama ku
80
Sarpa Tujuh dari Petaka pembawa kematian
81
Cerita Nyi Kunti
82
Jaya dan Nyi Kunti tiba di hutan Lali Jiwo
83
Jaya Bertemu dengan Guru Asta
84
Telaga Naga
85
Latihan Pertama Jaya
86
Aura Alva milik Jaya
87
Teman Latihan Jaya
88
Tibo Dan Kibo Di kalahkan Jaya
89
Tuan Besar
90
Ayam Cemani
91
Awal mula Kunti dan Asta Bertemu
92
Bunga Kehidupan
93
Harimau Itu Ki Darma
94
Pertemuan Antara Kakek Bumi Dan Ki Darma
95
Mata Kebenaran
96
Ritual Pemindahan Pusaka Raga
97
Perpisahan yang menyakitkan
98
Ajian Perubah Bentuk
99
Kota Fana Mereka telah tiba
100
Pesan Dari Sang Waktu
101
Panggilan Alam
102
Babak Penyisihan
103
Rapat Iblis Baghala
104
Siasat Licik Anak buah iblis Baghala
105
Pertarungan Tanpa Hukum.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!