Sebelum Agus datang kekediaman rumah kakak' nya Fani untuk menemui istri dan anaknya atas perintah dari Jaya.
Sementara Jaya dan Abah Atang akan datang malam nya, ketika serangan serangan dari bangsa siluman itu datang menjemput anak dan istrinya Agus.
Di salah satu Istana kerajaan siluman monyet, tampak terlihat beberapa monyet sedang menunduk dan mendengarkan pimpinan raja mereka sedang membacakan sebuah perintah untuk segera membawa anak dan istrinya dari seorang suami yang melakukan persugihan walaupun telah gagal tapi kontrak perjanjian Ghaib itu sudah terteken kontrak.
Raja Siluman monyet yang bernama Waladra geram mendengarkan para pengawal nya gagal membawa calon tumbal anak dari tersangka pesugihan itu.
"Coba katakan kepada ku, kenapa kalian bisa gagal membawa seorang bocah yang tak di jaga oleh orang orang yang awam terhadap agama.?" Tanya Seorang raja yang duduk di singgasana.
"Menjawab Anda Baginda Raja.!! Ampun beribu ampunan Baginda.!! Sebenarnya kita kita hampir berhasil membawa Sukma bocah kecil yang telah di persembahkan oleh bapaknya yang melakukan pesugihan." Kata kepala pemimpin monyet yang paling besar di antara para pengawal lainnya terdiam sebelum melanjutkan perkataan nya lagi.
"Nyiit......... "Nyiit.........!! Terdengar riuh suara monyet di dalam istana itu, sesaat ketika monyet yang paling besar menjelaskan kepada raja nya. Suara itu menandakan apa yang di ucapkan oleh kepala pimpinan nya itu kebenaran nya, bukan sebuah alasan atau pun berbohong karena gagal membawa bocah berusia dua tahun setengah tersebut.
"Harap tenang............. Tenang.......... Semua bawahan ku.!! Samson lanjutkan penjelasan mu. Saya masih mendengarkan mu hingga kau selesai bicara, kenapa tugas yang begitu mudah bisa gagal begitu saja." Titah Raja Waladra.!!
"Baik Baginda Raja.!! Ketika Arwah bocah itu mau di tarik dan di bawa ke istana ini, untuk menjadi pijakan para bangsa siluman. Tiba tiba seorang lelaki setengah tua memakai sorban berwarna hijau dan tangan memakai tasbih datang menghadang para anak buah kita dengan membabi-buta. Tapi itu bukan hal yang berat bagiku dan para bangsa kita melawan lelaki yang orang orang menyebutnya Abah dewa.
"Berhasil kau kalahkan lelaki itu.?" Tanya Raja Waladra menyela ucapan pimpinan monyet itu.
"Tumbang dan terpental akibat serangan saya." Jawab Simon, menepuk dada bidangnya sipat nya begitu sombong sesaat.!!
"Bagus......... Bagus........ Bagus........!! Tapi kenapa kamu dan para pengawal tidak bisa membawa bocah yang sudah menjadi tumbal oleh bapaknya.?" Tanya Raja itu masih penasaran.!!
"Ampun......... Baginda Raja.!! Ketika Abah Dewa kalah dengan serangan yang telah di lancarkan oleh ku. Tiba tiba entah dari mana arah datang nya, sekilas cahaya sinar menyilaukan pandangan mata ku dan para pengawal datang menghantam ku dan menyerang secara mendadak. Seluruh para pengawal pun tak luput dari serangan yang datang tak di sangka itu." Kata Samson menjelaskan semua nya kegagalan tugas yang di berikan oleh Raja Siluman monyet tersebut.
"Hmmmmmmmm.!! Apakah kau tahu siapa yang menyerang kalian secara tiba tiba.?" Tanya Raja Waladra.
"Kalau tidak salah dia itu adalah gurunya Abah Dewa. Lelaki paruh baya berjanggut putih panjang, dan suka memakai ikat kepala warna hitam di kepalanya, perkataan selalu nyeleneh. Orang orang memanggilnya Abah Atang. Dia termasuk salah seorang gurunya paranormal di alam manusia." Jawab Simon. Jelas Ia mengetahui nya karna sewaktu kalah, lalu kabur dan meminta bantuan dari kuncen Gunung Kong yaitu Mbah Otong. Lalu Mbah Otong pun menjelaskan bahwa gurunya Abah Dewa itu bukan lawan nya, harus Baginda Raja sendiri yang turun tangan.!!
"Baiklah aku mengerti. Untuk urusan lelaki Paruh baya itu, biar aku yang akan melawan nya. Samson kau bersama para pengawal segera jemput anak itu, sekalian bawa ibu nya juga." Kata Raja Waladra memberi perintah.
"Nyiiit............ Nyiiit............. Nyiit...............!! Suara Gemuruh monyet monyet itu sambil melompat kesana kesini tanda bahagia karna akan menjemput temanya dari bangsa manusia.!!
"Baik. Baginda Raja perintah dari anda akan saya laksanakan segera." Kata Samson, membungkuk hormat lalu berjalan mundur dan keluar dari Istana kerajaan siluman monyet bersama puluhan para pengawal berbentuk monyet monyet itu.
************************
Lalu Abah Dewa menghentakkan telapak tangan ke dada Agus.!!! "Nyiiit..... Nyiiit...... Suara keluar dari mulut Agus menyerupai suara monyet kesakitan.!!
"Pergi kamu siluman...!! Allah hu Akbar." Teriak Abah Dewa.
Bersamamu dengan hentakan tangan Abah Dewa. Tubuh Agus menggelosoh lemas tak berdaya di pangkuan Ustadz Abas yang sedari tadi memegangi dari arah belakang.
"Bahaya Ini mah Tar....!! Pasti bahaya... Tak lama lagi pasti akan ada serangan lebih besar lagi, para siluman itu tetap memaksa dan akan terus berusaha mengambil anak Agus, menurut penglihatan ku kali ini bukan Ruslan saja yang akan di ambil oleh para siluman itu, tetapi Fani juga akan ikut di bawa oleh Raja Siluman Monyet, karna dalam perjanjian teken kontrak Agus bersama para siluman itu, bila Ruslan tidak bisa di bawa maka Istri nya yang akan menggantikan nya..." Kata Abah Dewa Cemas.
"Hah........... " Kata Mang Jaka. Ustadz Kosim dan Ustadz Abas bersamaan dengan wajah penuh dengan rasa kaget tak percaya apa yang terucap dari Abah Dewa.
Sesaat mereka akhirnya memahami situasi dan kondisi di rumah Muhtar. Sebab sebelumnya ketika Muhtar meminta nya mereka main ke rumah tidak menjelaskan maksud dan tujuannya.
"Abah...... Abah..... Dewa.....!! Terus bagaimana rencana selanjutnya. Apa yang harus kita lakukan sekarang.?" Tanya Muhtar panik dan cemas.!!
"Hmmmmm.!! Muhtar coba Lihat Fani dan Ruslan di kamarnya sekarang juga." Titah Abah Dewa.
Muhtar segera beranjak menuju kamar yang di tempati oleh Fani dan Ruslan. Kemudian Muhtar tersentak kaget refleks mengucap. "Astaghfirullah alladzim.!! Dia melihat Fani dan Ruslan dalam keadaan tubuh kaku dengan telapak tangan mengepal dan mata yang melotot.
Muhtar lalu melangkah kan kakinya menghampiri Fani dan Ruslan, setelah sampai lantas membacakan sesuatu kemudian mengusapkan kepada kepala Fani dan Ruslan. Kedua tangan ibu dan anak itu berangsur angsur melemah tak lagi mengepal kan tangan nya kuat kuat.!!
Bocah berusia dua tahun setengah itu menangis histeris. Akan tetapi tangisan nya tak setetes pun keluar Air mata nya begitu pula dengan ibu nya. Tiba tiba Fani bangkit lalu menyerang Muhtar dengan satu kibasan tangan kanannya.
"Hiaaatttttttttt..............!!!
"Bugh......................!!
"Ahkh.......................!! Muhtar yang tak menyangka bakal mendapat serangan tiba tiba, terhantam telak di bagian mukanya hingga terpental kebelakang membentur tembok kamar.
Darah segar langsung mengucur dari hidung dan mulut Muhtar. Merasa kewalahan menghadapi situasi dan kondisi ini. Muhtar lalu berteriak memanggil Abah Dewa dengan keras.
"Abahhhhhhhhh........ Bahhhhhhh... Bahhh..." Teriak Muhtar, seraya menahan rasa sakit.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Panta Jhoni Panta Wsl
mantap....lanjut
2022-11-08
4
Sri Fani
hadir
2022-11-06
6
Rafi Saputra
next
2022-11-05
7