Aktivitas Jaya Di malam itu

Malam Itu pukul 21:00 Akoy dan Toing yang di suruh Jaya untuk mengambil telor ayam kampung. Mereka berdua berjalan sempoyongan akibat terlalu banyak minuman keras.

Sesampai di gudang itu. Terlihat samar oleh dua lelaki teman Jaya sosok perempuan misterius sedang bergeleng geleng kepala ke kanan dan ke kiri dengan rambut yang panjang dan susu gombal gambel.

Akoy yang melihat nya tanpa ada rasa takut karna Akibat minuman keras dan obat obat terlarang yang ia minum langsung mendekati sosok yang sedang berada di tempat penyimpanan telor ayam kampung itu. Berbeda dengan Toing yang tak sepenuhnya mabuk. Ketika melihat sosok perempuan misterius itu langsung lari terbirit-birit sambil berteriak kencang.

"Jurig......... Jurig......... Akoy Wewe gombel." Teriak Toing sambil berlari kearah pos ronda itu. Akoy yang mendengar teriakkan temannya hanya berbalik badan dengan postur tubuh yang akan jatuh.

"Permisi........... Ampun Tuan dan Nyonya Wewe gombel Akoy mau ngambil telur yang ada di samping." Ucap Akoy dengan gaya berjalan sempoyongan.

Sosok Wewe gombel itu tak merespon Akoy, dia terus menerus hanya menggelengkan kepalanya wajah nya terlihat oleh rambut yang terurai panjang sampai kepada dua gunung kembar yang menggelayut ke bawah mirip buah pepaya yang siap di ambil dari pohonnya.

Karna tidak ada respon sedikit pun dari sosok misterius itu. Akoy pun langsung mengambil telor yang di bungkus kertas putih itu dengan sorot mata menatap kearah Wewe gombel.

Tangan Akoy merayap kesana kesini mengambil bungkusan telor ayam. Seketika Ia terkaget sesaat tangan Akoy memegang kuku panjang milik Wewe gombel itu.

"Sialan. Nyonya Wewe gombel kok kuku nya panjang dan tajam tajam lagi. Ampun Ampun jangan cakar gue yaaa... Nanti wajah tampan gue rusak." Ucap Akoy bergidik ngeri langsung dengan sekilas cepat tangan nya berpindah pada bungkusan telor ayam kampung dan mengambil nya.

Sementara di pos ronda tepat nya Jaya bersama bayan yang sedang menunggu kedatangan Akoy dan Toing mengambil telur ayam kampung, terkaget setelah Toing tiba tiba naik dan langsung membenamkan wajahnya ke sudut pos ronda, hingga posisinya terlihat sedang berlutut.

"Haii..... Toing loe kenapa hah. Kaya orang ketakutan.?" Tanya Jaya kaget dan penasaran.

"Jay........ Ada Wewe gombel gue takut..... Takut..... Takut......! Ucap Toing masih berlutut di pojok pos ronda.

"Ahk...........Dasar loe penakut......... Terus Akoy mana.?" Tanya Jaya.

Dia masih di situ dia tak takut sama sekali. Mungkin karna dia mabok parah." Jawab Toing dengan seluruh badan bergetar.

Tak lama setelah Jaya bertanya kepada Toing yang sedang ketakutan, Akoy pun terlihat berjalan menghampiri dengan sempoyongan dan tangan melambai kearah pos ronda dan terlihat bungkusan putih di bawahnya.

"Jay......... Itu si Akoy datang dan berjalan kearah kita." Kata Bayan.

"Mana........!! Sahut Jaya..........!

"Tuh........... Sambil membawa bungkusan telor ayam kampung.

"Ohk......... Iya...... Ayo kita langsung ke bandar nya langsung." Jawab Jaya beranjak. Ehk.... Toing loe mau ikut atau tetap tinggal di sini.?" Tanya jaya sudah turun dari pos ronda.

Seketika Toing langsung beringsut turun sambil berkata nada tinggi.

"Ikut...... Jay....... Gue takut.......!! Ucap nya.

Di dalam perjalanan menuju bandar togel malam itu. Jaya yang sudah menerima bungkusan dari Akoy segera membuka bungkusan telor itu dan berhenti sejenak untuk membakar kertas yang menjadi pembungkus telor ayam kampung itu.

Setelah kertas itu di bakar. Jaya pun lalu memungut abu kertas itu dan di gosok gosok telur dengan sangat berhati hati.

Setelah Gosokan telur seluruh nya. Jaya pun langsung membanjur telur itu dengan air yang di bawa oleh bayan. Pemuda itu tersenyum dan langsung berkata lest' Go'.

"Kalian bertiga ingat pasangan malam ini tidak boleh melebihi sepuluh ribu.

"Toing, dan Bayan serta Akoy. Kalian bertiga pasangan nomor ini dengan nominal 8 ribu tiga angka. Sementara gue sembilan ribu juga cukup jadi total nya tiga puluh tiga ribu." Ucap Jaya.

"Ok. Siap master lest'. Go" keburu tutup bandar nya." Kata Akoy dengan gaya orang mabuk.

Sesampainya di bandar darat yang ada di pangkalan ojeg. Mereka berempat langsung menghampiri seorang lelaki berbadan besar yang sedang menulis nomor nomor yang banyak di beli oleh beberapa orang.

"Jay. Sapa Kosim Tukang Ojeg yang biasa nongkrong di pangkalan tersebut.

"Woy...... Kosim. Loe sudah masang." Jawab Jaya.

"Sudah dong......... Loe sendiri mau masang." Tanya Kosim.

"Hehehehe Iya Sim....... Buat beli minuman kalau tembus." Sahut Jaya.

"Cepat buruan keburu tutup bandar nya." Kata Kosim menyuruh.

"Udah tuh sama si Toing gue titipkan." Sahut Jaya.

"Jaya........ Loe gak salah pasangan mu. Ini angka baru dua hari yang lalu keluar. Gak mungkin lah keluar lagi." Kata bandar darat setelah menerima nomor dari Toing dan memasang dengan jumlah angka yang cukup besar yaitu tiga puluh tiga ribu.

"Hehehehe......... Biarin saja. Bos." Timpal Kosim.

"Kalau sudah rejeki tidak akan kemana." Jawab Jaya singkat.

"Bener juga sih kata loe Jay." Sahut bandar togel tersebut.

"Bagaimana Kalau kita main gaple dulu sambil menunggu pukul 23:00 keluar nya togel Hongkong." Kata Bayan.

"Ok. Siapa takut. Tapi yang jadi RT lehernya di gantung dua botol Aqua setengah liter." Jawab Kasim.

"Deal......... Ucap Toing.......!

"Ok. Deal......... Timpal Toing.........!

"Siap. Siapa takut.........! Akoy yang bersuara.

Sementara Jaya sendiri hanya tersenyum.

Hampir dua jam kurang lima menit mereka berempat bermain gaple dan di tonton oleh beberapa Tukang Ojeg lainnya. Tertawa saling lempar perkataan dan suport dari para penonton di malam itu menunggu keluar nya pasangan di togel Hongkong.

"Bos jam berapa sekarang.?" Tanya penonton gaple itu, sudah tak sabar dengan keluar nya nomor yang ia pasang.

"Santai masih ada waktu empat menit lagi." Jawab Bandar darat itu.

Jaya yang mendengar jawaban dari bandar darat itu bahwa nomor Hongkong akan keluar dalam kurun waktu lima menit lagi, dia langsung melesat mata batinnya kearah perputaran togel Hongkong.

"Wuzzzzzzzzzzz........... Seketika kelebat angin menerpa orang orang yang berada di pangkalan Ojeg itu yang datang secara tiba tiba angin besar tapi hanya sesaat. Tapi buat mereka tidak di permasalahkan, mereka sibuk bermain gaple dan yang tidak bermain hanya menonton saja.

Tepat pukul 23:00 Permainan gaple pun selesai mereka langsung menuju seorang bandar darat yang sedang memegang ponsel jadul untuk menerima notifikasi dari bandar pusat tentang nomor yang keluar di malam itu.

Harap harap cemas suasana dalam hati mereka, dan dengan keyakinan mereka bahwa nomor nya akan tembus. Beda dengan Jaya dan ketiga temannya. Ia sangat santai dan tenang karna bagi mereka bertiga nomor nya akan tembus. Mereka bertiga sudah sangat yakin dengan kemampuan supranatural dan mati batin Jaya.

"Jedarrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.

Angka yang keluar malam ini 1033." Ucap bandar itu seketika orang orang yang hadir di sana langsung menepuk jidatnya masing masing.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Rusliadi Rusli

Rusliadi Rusli

lanjut

2022-11-12

9

Panta Jhoni Panta Wsl

Panta Jhoni Panta Wsl

next

2022-11-07

7

Rafi Saputra

Rafi Saputra

hahahahaha ada ada saja

2022-09-22

12

lihat semua
Episodes
1 Lagi dan Lagi Gara Gara Jaya
2 Aktivitas Jaya Di malam itu
3 Nomor Pasangan Tembus
4 Susuk Ilmu Hitam
5 Perdebatan Jaya
6 Perjalanan Jaya mencari jati diri
7 Bertemu dengan sosok raja Jin
8 Siasat Jaya
9 Menemui Lelaki Berjanggut Putih
10 Jaya Tiba Di rumah Abah Atang
11 Tekad Bulat Agus
12 Siluman Monyet Menjemput Anak Agus
13 Pertarungan dengan Bangsa siluman monyet
14 Amarah Jaya Tingkat Dewa
15 Kepulangan Agus
16 Jaya Akan Membantu Agus
17 Agus Menemui Istri dan anaknya
18 Serangan Tiba Tiba
19 Obrolan Di malam hari
20 Keanehan Di Pagi Hari
21 Obrolan Abah Dewa dan Jaya
22 Pengakuan Agus Kepada Muhtar
23 Fani Terkesima dan terhipnotis
24 Fani Hilang. Ucapan Jaya Benar
25 Fani Di bawa ke alam ghaib.
26 Pertarungan di alam ghaib.
27 Fani Kembali ke alam manusia
28 Indra Purnama Menghadap Sang Raja
29 Penyelamat itu Wa Kulik
30 Indra Purnama Terpenjara Dalam botol
31 Kejiwaan Agus Belum pulih
32 Nasib Agus
33 Mengobati Agus
34 Agus Sudah terlepas dari pengaruh ghaib.
35 Rencana Raja Waladra dan Raja Arga di ketahui Jaya
36 Ngimpo Nomor
37 Pengalaman pertama Ubey dan Wa Kulik
38 Kesurupan
39 Jaya datang tepat waktu
40 Penyesalan Seorang Agus
41 Pertarungan Sengit Di alam Ghaib
42 Gagal Atuh Wa
43 Malam Yang melelahkan
44 Meminta Bantuan
45 Kedatangan Sahabat Abah Dewa
46 Ucapan Selamat Datang Kepada Abah Dewa dari sosok mahluk hitam
47 Jaya Dan Abah Atang Bergerak
48 Jaya Dan Abah Atang tiba di Gunung Raja
49 Pertemuan Jaya Dan Kuncen Gunung Raja
50 Pertarungan segera di mulai
51 Perkelahian Antar Dua alam pecah
52 Kedua sahabat Abah Dewa pamitan
53 Murka Nya Sang Raja Siluman Monyet
54 Laporan Dari Patih Wisanggeni
55 Bu Nuri
56 Bahaya yang tanpa di sadari
57 Petunjuk Jaya Untuk Ubey
58 Irama Muntahan
59 Ide yang membagongkan
60 Siapa Yang menunggu ku.
61 Pemuda Itu Bernama Riyan
62 Tiga Jin bersarang di Tubuh Riyan
63 Membagi Tugas
64 Jurus Kaki seribu.
65 Mereka Berempat Tiba Di Istana siluman monyet
66 Keyakinan Diri Abah Dewa
67 Jaya dan Abah Atang serta Nyai Bundo datang
68 Ki Ageng dan Abah Dewa kembali ke raga nya
69 Kedatangan Eyang Anta Kusumah
70 Ustadz Ilyas Karim Selamat
71 Datang nya Kiayi Sapu Jagad
72 Mereka Berempat Selamat
73 Jaya dan Abah Atang berkunjung ke rumah Muhtar
74 Obrolan Di Pagi Hari
75 Jaya Terpental Ke Gunung Indung
76 Sang Pembawa Harapan
77 Muhtar membantu Jaya
78 Agus dalam intaian siluman monyet
79 Aku bukan bintang Tapi Jaya nama ku
80 Sarpa Tujuh dari Petaka pembawa kematian
81 Cerita Nyi Kunti
82 Jaya dan Nyi Kunti tiba di hutan Lali Jiwo
83 Jaya Bertemu dengan Guru Asta
84 Telaga Naga
85 Latihan Pertama Jaya
86 Aura Alva milik Jaya
87 Teman Latihan Jaya
88 Tibo Dan Kibo Di kalahkan Jaya
89 Tuan Besar
90 Ayam Cemani
91 Awal mula Kunti dan Asta Bertemu
92 Bunga Kehidupan
93 Harimau Itu Ki Darma
94 Pertemuan Antara Kakek Bumi Dan Ki Darma
95 Mata Kebenaran
96 Ritual Pemindahan Pusaka Raga
97 Perpisahan yang menyakitkan
98 Ajian Perubah Bentuk
99 Kota Fana Mereka telah tiba
100 Pesan Dari Sang Waktu
101 Panggilan Alam
102 Babak Penyisihan
103 Rapat Iblis Baghala
104 Siasat Licik Anak buah iblis Baghala
105 Pertarungan Tanpa Hukum.
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Lagi dan Lagi Gara Gara Jaya
2
Aktivitas Jaya Di malam itu
3
Nomor Pasangan Tembus
4
Susuk Ilmu Hitam
5
Perdebatan Jaya
6
Perjalanan Jaya mencari jati diri
7
Bertemu dengan sosok raja Jin
8
Siasat Jaya
9
Menemui Lelaki Berjanggut Putih
10
Jaya Tiba Di rumah Abah Atang
11
Tekad Bulat Agus
12
Siluman Monyet Menjemput Anak Agus
13
Pertarungan dengan Bangsa siluman monyet
14
Amarah Jaya Tingkat Dewa
15
Kepulangan Agus
16
Jaya Akan Membantu Agus
17
Agus Menemui Istri dan anaknya
18
Serangan Tiba Tiba
19
Obrolan Di malam hari
20
Keanehan Di Pagi Hari
21
Obrolan Abah Dewa dan Jaya
22
Pengakuan Agus Kepada Muhtar
23
Fani Terkesima dan terhipnotis
24
Fani Hilang. Ucapan Jaya Benar
25
Fani Di bawa ke alam ghaib.
26
Pertarungan di alam ghaib.
27
Fani Kembali ke alam manusia
28
Indra Purnama Menghadap Sang Raja
29
Penyelamat itu Wa Kulik
30
Indra Purnama Terpenjara Dalam botol
31
Kejiwaan Agus Belum pulih
32
Nasib Agus
33
Mengobati Agus
34
Agus Sudah terlepas dari pengaruh ghaib.
35
Rencana Raja Waladra dan Raja Arga di ketahui Jaya
36
Ngimpo Nomor
37
Pengalaman pertama Ubey dan Wa Kulik
38
Kesurupan
39
Jaya datang tepat waktu
40
Penyesalan Seorang Agus
41
Pertarungan Sengit Di alam Ghaib
42
Gagal Atuh Wa
43
Malam Yang melelahkan
44
Meminta Bantuan
45
Kedatangan Sahabat Abah Dewa
46
Ucapan Selamat Datang Kepada Abah Dewa dari sosok mahluk hitam
47
Jaya Dan Abah Atang Bergerak
48
Jaya Dan Abah Atang tiba di Gunung Raja
49
Pertemuan Jaya Dan Kuncen Gunung Raja
50
Pertarungan segera di mulai
51
Perkelahian Antar Dua alam pecah
52
Kedua sahabat Abah Dewa pamitan
53
Murka Nya Sang Raja Siluman Monyet
54
Laporan Dari Patih Wisanggeni
55
Bu Nuri
56
Bahaya yang tanpa di sadari
57
Petunjuk Jaya Untuk Ubey
58
Irama Muntahan
59
Ide yang membagongkan
60
Siapa Yang menunggu ku.
61
Pemuda Itu Bernama Riyan
62
Tiga Jin bersarang di Tubuh Riyan
63
Membagi Tugas
64
Jurus Kaki seribu.
65
Mereka Berempat Tiba Di Istana siluman monyet
66
Keyakinan Diri Abah Dewa
67
Jaya dan Abah Atang serta Nyai Bundo datang
68
Ki Ageng dan Abah Dewa kembali ke raga nya
69
Kedatangan Eyang Anta Kusumah
70
Ustadz Ilyas Karim Selamat
71
Datang nya Kiayi Sapu Jagad
72
Mereka Berempat Selamat
73
Jaya dan Abah Atang berkunjung ke rumah Muhtar
74
Obrolan Di Pagi Hari
75
Jaya Terpental Ke Gunung Indung
76
Sang Pembawa Harapan
77
Muhtar membantu Jaya
78
Agus dalam intaian siluman monyet
79
Aku bukan bintang Tapi Jaya nama ku
80
Sarpa Tujuh dari Petaka pembawa kematian
81
Cerita Nyi Kunti
82
Jaya dan Nyi Kunti tiba di hutan Lali Jiwo
83
Jaya Bertemu dengan Guru Asta
84
Telaga Naga
85
Latihan Pertama Jaya
86
Aura Alva milik Jaya
87
Teman Latihan Jaya
88
Tibo Dan Kibo Di kalahkan Jaya
89
Tuan Besar
90
Ayam Cemani
91
Awal mula Kunti dan Asta Bertemu
92
Bunga Kehidupan
93
Harimau Itu Ki Darma
94
Pertemuan Antara Kakek Bumi Dan Ki Darma
95
Mata Kebenaran
96
Ritual Pemindahan Pusaka Raga
97
Perpisahan yang menyakitkan
98
Ajian Perubah Bentuk
99
Kota Fana Mereka telah tiba
100
Pesan Dari Sang Waktu
101
Panggilan Alam
102
Babak Penyisihan
103
Rapat Iblis Baghala
104
Siasat Licik Anak buah iblis Baghala
105
Pertarungan Tanpa Hukum.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!