Oohh Pak Andreas

Hari - hari berikutnya, Grrycia dan Pak Andreas nampak semakin lengket saja, tak jarang juga gadis itu diantar pulang oleh guru kesayangannya tersebut.

Namun begitu keduanya tetap menjaga jarak bila di lingkungan sekolah. Terutama di kelas tentunya.

Jangan tanya sudah seberapa jauh kejelasan hubungan Grrycia dengan Pak Andreas, karena sungguh Grrycia pun tak tau dan tak berani jika menanyakannya pada Pak Andreas. Grrycia hanya berpikir, yasudah jalani saja begini adanya toh yang penting bersama - sama dengan Pak Andreas meskipun belum jelas status hubungannya.

"Neng nggak masuk kelas?" tanya Ibu Nia sambil mengelap meja yang lain, tepat di sebelah Grrycia. Kebetulan Grrycia memang sedang berada di kantin, padahal seharusnya ia berada di kelas dan belajar.

Tapi Grrycia memilih bolos. Hari ini memang jadwal pelajaran sejarah di jam terakhir dan Grrycia memang tidak suka pelajaran sejarah bukan?

Mungkin perlu sedikit diceritakan mengapa Grrycia amat malas masuk kelas di pelajaran sejarah. Yahh alasannya adalah gurunya,

Pak Amir. Ia terlalu kaku dalam mengajar, tidak menarik, membosankan, selalu menenggelamkan para murid dalam situasi ingin tidur, alias mengantuk.

Cara mengajarnya selalu seperti itu. Tidak pernah ada perubahan, tidak pernah menarik. Bagaimana mungkin murid akan semangat mengikuti pelajarannya?

Yang menjadi alasan sebenarnya adalah siapa guru yang mengajarnya, bukan mata pelajarannya. Karena apa pun mata pelajarannya, jika gurunya mampu membawakan suasana yang bagus, maka murid akan suka, senang belajar di kelas.

Ya setidaknya kurang lebih begitu menurut Grrycia

"Enggak deh Bu, habis ini mau langsung pulang aja." Grrycia menyahut kalem setelah tadi lama tak segera menyahut pertanyaan Ibu Nia.

Ia tersenyum, kemudian meneguk orange jusnya dengan santai. Menghirup aroma kebebasan seolah ia baru saja keluar dari tempat sempit yang kedap udara.

"Memang bisa pulang seenaknya?" tanya Pak Andreas yang sudah berdiri saja di samping Grrycia.

Grrycia terdiam, sedikit terkejut karena kehadirannya yang tiba - tiba.

Ibu Nia jadi mesem sendiri, ia menyembunyikan senyumnya sambil terus mengelap meja, Grrycia rasa Ibu kantin itu sudah terlalu lama mengelap mejanya. Entah dia memang suka atau apalah, Grrycia tidak mengerti.

"Bu, saya pesan coffee." sahut Pak Andreas kemudian yang membuat Ibu Nia mendongak.

"Iya Pak." Ibu Nia segera mengiyakan, kemudian permisi untuk pergi membuat coffee pesanan Pak Andress.

"Boleh saya duduk?" tanyanyanya, yang langsung diiyakan oleh Grrycia lewat bahasa tubuh, yaitu anggukan kepala.

Pak Andreas duduk berhadapan dengannya. Grrycia menunduk, Pak Andreas terus menatapnya dan Grrycia tak mau mengangkat wajahnya untuk menatap mata Pak Andreas.

"Kenapa tidak masuk kelas?" tanyanya kemudian.

Seketika membuat Grrycia jadi risih, takut Pak Andreas jadi berpikiran buruk padanya,

meskipun pada dasarnya Pak Andreas sudah mengetahui hal ini. Ya kadang - kadang Grrycia masih suka bolos di pelajaran pelajaran tertentu. Contohnya adalah pelajaran Olahraga dan Sejarah.

Grrycia akhirnya mengangkat wajahnya dan matanya langsung bertemu dengan mata elang Pak Andreas. Grrycia menatapnya dengan tatapan kalem, tenang. Seolah menantang Pak Andreas begitu ia mampu menguasai diri.

"Kenapa tidak masuk kelas?" Pak Andreas mengulangi pertanyaanya.

"Males." Grrycia menyahut cepat.

"Kok males, kalau begitu kenapa sekolah?"

"Biar bisa ketemu kamu." Grrycia menyahut spontan tanpa sadar dengan yang diucapkannya barusan. Ia juga menunjukan itu pada Pak Andreas dengan menggunakan kata "kamu". Benar - benar tergambarkan bahwa kedekatan antara keduanya begitu nyata. Nyaris tidak ada batasan.

Pak Andreas tersenyum, seperti meledek.

Dan Ibu Nia yang sedang membuat coffee juga tersenyum melihat dua sejoli yang nampak akrab itu.

Kembali Grrycia menunduk, seperti mati kutu. Tapi sebisa mungkin ia segera menenangkan dirinya agar jangan terlihat terlalu kaku di hadapan Pak Andreas.

"Kalau begitu, masuk kelas! Saya yang akan mengajar. Pak Amir sedang tidak ada." sahutnya dengan begitu kalem.

Seketika Grrycia mengangkat wajahnya, kemudian tersenyum.

"Kalau saya tidak mau?" tanya Grrycia yang membuat Pak Andreas memalingkan wajahnya dengan senyum tertahan.

"Saya tidak yakin. Kamu murid yang baik, kamu pasti masuk kelas." sahut Pak Andreas seperti merayu agar Grrycia menurut.

Grrycia jadi merasa seperti anak kecil yang sedang dibujuk.

Pak Andreas tersenyum menatap Grrycia. Grrycia mengangguk kemudian mengambil almamaternya yang diletakan di sandaran kursi lalu pergi menuju kelas setelah menganggukan kepalanya pada Pak Andreas.

Pak Andreas menatapnya sampai Grrycia menghilang di lorong kelas menuju kelas 12 fisika 2.

"Cantik yah Pak." sahut Ibu Nia.

Pak Andreas hanya tersenyum menanggapi ucapan Ibu Nia tadi.

"Ohh, ini coffeenya Pak." sambungnya kemudian.

**

Mona memicingkan matanya saat melihat Grrycia masuk kelas dan berjalan menuju mejanya.

"Tumben. Ada angin apaan? Katanya nggak masuk kelas!" sambar Mona saat Grrycia sudah duduk di sebelahnya.

Grrycia diam dengan sikap acuhnya. Membuat Mona berdecak, tapi kemudian gadis itu kembali berbicara.

"Pak Amir nggak masuk. Yang gantiinya Pak Andreas." Grrycia manggut - manggut biasa saja. Karena aslinya dia sudah tau hal ini bahkan dari orangnya langsung.

Mona meneoleh pada Grrycia. Heran, karena tak ada reaksi apa pun dari Grrycia. Dia nyangkanya Grrycia akan loncat - loncat karena kegirangan, tapi ternyata respondnya cukup mengherankan.

"Kamu nggak seneng?" tanya Mona akhirnya.

"Grryc." sahutnya lagi saat tak mendapatkan respond apa pun dari Grrycia.

Kemudian Mona mengecek dahi Grrycia.

"Apaan sih." tepis Grrycia, Mona meringis.

Grrycia malah menyangga dagu dengan tangannya, menunggu kedatangan guru pujaannya itu.

Kemudian Pak Andreas muncul dengan senyum manis dan segelas coffee di tangan kanannya.

"Dia merhatiin kamu terus tuh. Tadi udah masuk, tapi keluar lagi pas liat bangku kamu kosong." bisik Mona.

"Diem! Gue sesak napas nih." sela Grrycia sambil menyikut pelan pinggang Mona.

Pelajaran dimulai. Anehnya Grrycia mendadak menyukai semua mata pelajaran termasuk sejarah jikalau gurunya adalah Pak Andreas.

Lihat sendiri bagaimana Pak Andreas selalu mampu membuat Grrycia senang. Ya, meski pun Pak Andreas melakukan hal ini bukan untuknya, bukan demi dia, tapi tetap saja Grrycia merasa seolah - olah dirinya yang dijadikan alasan oleh Pak Andreas.

Tapi jika dipikir - pikir lagi, kemana guru piket? Kenapa setiap ada guru yang tidak masuk selalu Pak Andreas yang menggantikan?

**

Grrycia sudah mau pulang tapi Pak Andreas tadi mencegahnya dan mengatakan jika Grrycia harus ikut dengan Pak Andreas ke kantornya, untuk mengambil berkas penting papahnya.

Dan Grrycia tentu harus patuh bukan?

Dulu Grrycia selalu berangan - angan tentang kebersamaannya dengan Pak Andreas. Dan sekarang setelah semuanya terjadi Grrycia malah risih sendiri, ia malah kadang suka canggung jika berhadapan dengan Pak Andreas. Padahal dulu ia selalu melakukan segala cara untuk mencari - cari perhatian Pak Andreas. Tapi sekarang Grrycia.merasa tidak perlu melakukannya lagi. Malah tanpa ia bertingkah pun Pak Andreas sudah seakan terpincut oleh pesonanya.

"Maaf menunggu lama." sahut Pak Andreas begitu menghampiri gadis itu.

"Tidak apa - apa!" Grrycia menyahut cepat.

Kemudian keduanya masuk ke dalam mobil dan tak lama, mobil melaju meninggalkan gerbang Ghalapagos.

TBC

Terpopuler

Comments

Maya Cy Echa

Maya Cy Echa

setuju

2022-12-03

1

dina firara

dina firara

cinta ABG bgt🤣 ..pernah ngerasain juga dong

2022-04-06

0

Nurmazen

Nurmazen

ghalapagos,,, tapi aku baca dari pertama sampai sekarang gapapabos 😂😂

2022-01-10

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Grrycia Kiana
3 Think it Over
4 Menjadi Pusat Perhatian
5 Zeinn Andreas
6 Penguntit
7 Terlalu Angkuh
8 Ibu Kantin
9 Kantor Guru
10 Ekskul Musik
11 Mama
12 Goes Home Together. Again
13 Speck of Light
14 Pak Andreas?
15 Akankah?
16 Nasya Adelia
17 Sidang
18 Remains The Same
19 Bright Road
20 Oohh Pak Andreas
21 Dinner
22 Hari Berikutnya
23 Mbak Wulan
24 Kamu Yang Ku Mau
25 First Kiss
26 Nampak Samar
27 Masa Lalu
28 Passcode Apartemen
29 Yang Terakhir
30 Terluka
31 Kalut
32 Grrycia Kiana yang Baru
33 Undangan Mbak Wulan
34 Menghindar
35 Ikut Dengan Mama Dan Papa
36 Sudahlah! Lupakan!
37 I Don't Care
38 Rencana Pernikahan
39 Tragedi Club Malam
40 Pernyataan
41 Jangan Sampai Terulang
42 Cemburu
43 Ujian Akhir Smester
44 Calon Menantu
45 Class Meeting
46 "Selamat Berlibur"
47 Rindu
48 Tentang Pak Andreas
49 Telepon
50 Berakhir Sudah
51 Berakhir Sudah (2)
52 Freak
53 Good Bye Bandung
54 Pengorbanan
55 Back To School
56 Hampa
57 Pak Andreas Sakit
58 Mama Mertua
59 Childish
60 Orang Paling Berharga
61 Pengganggu
62 Khilaf
63 Waktu Yang Tepat
64 Ungkapan
65 Tamu
66 Are You Sure?
67 Perasaan Ini
68 Jangan Bercanda!
69 Status Baru
70 Pencari Masalah
71 Calon Suami
72 Sang Penakluk Wanita
73 Ancaman
74 Kekasih Idaman
75 Hacker
76 Mas Andre
77 Sedikit Hukuman
78 Rumah Kita?
79 Nyonya Pemilik Rumah
80 Kebenaran
81 Kebenaran 2
82 Sayang?
83 Senjata Makan Tuan
84 Takkan Terganti
85 Bintang Sekolahan
86 Pengalaman Pertama
87 Barter Kebaikan
88 Keputusan
89 Berpisah
90 Long Distance Relationship
91 Ibu Rika
92 All About Yearning
93 Yang Tersembunyi
94 Calon Mertua VS Calon Menantu
95 Mantan Tunangan
96 Menjemput Sang Pujaan
97 Ritual Kerinduan
98 Loved Ones
99 A Kiss Gift
100 Kembalinya Sang Idola
101 Api Cemburu
102 Calon Istri Pengertian
103 Pesona Luar Biasa
104 Alasan Menyukai
105 Kejujuran
106 Terlambat
107 Pernyataan Angga
108 Pertengkaran
109 Penyesalan
110 Permintaan Maaf
111 Menantu Kesayangan Wijaya
112 Sebuah Chat
113 Berniat Untuk Damai?
114 Janji
115 Acara Keluarga
116 Segenggam Pasir
117 UCAPAN TERIMAKASIH AUTHOR
118 CAST PEMAIN
119 Untuk Hari Ini
120 Hamil?
121 Berita Menghebohkan
122 Rahasia Besar
123 Harus Terbongkar
124 Syarat
125 Kedai Pepo, Gosip dan THG
126 Persiapan Ujian
127 Catatan Akhir Sekolah
128 Moment
129 Moment 2
130 Hari Kelulusan
131 Suprise
132 Long Distance Relationship. Lagi?
133 Pilihan Yang Tepat
134 Keputusan Terbaik
135 Mama Dea
136 Dua Keluarga
137 Tamu Tak di Undang
138 Usaha Anna
139 Peringatan Terakhir
140 Kehilangan
141 Sebuah Proses
142 Sebuah Proses
143 Moment 3
144 Wedding Day
145 Nyonya Andreas
146 Tetangga Sebelah
147 Anak?
148 Tama Aditya
149 Apartement
150 Kehidupan Setelah Menikah
151 Cemburu (2)
152 Permen
153 Skretaris
154 Oh Ternyata
155 Pesta Kolega
156 Berlebihan
157 Kunjungan Ke Kantor Suami
158 Undangan Pernikahan?
159 Gagal Calon Mantu
160 Kado Terindah
161 Kabar Bahagia
162 Gejala
163 Ikan Bakar
164 Keluhan
165 Istri Tercinta
166 Beda Pasangan, Beda Cerita
167 Welcome to the World
168 Nex Generation
169 Perfect Family
170 A Life
171 Reuni dan Nostalgia (END)
172 Notification
173 BUKAN CINTA BIASA (SUDAH TERBIT)
174 HOLLA/INPOOH/PROMOSI
175 SORRY TUAN PRESDIR (INPOOO)
Episodes

Updated 175 Episodes

1
Prolog
2
Grrycia Kiana
3
Think it Over
4
Menjadi Pusat Perhatian
5
Zeinn Andreas
6
Penguntit
7
Terlalu Angkuh
8
Ibu Kantin
9
Kantor Guru
10
Ekskul Musik
11
Mama
12
Goes Home Together. Again
13
Speck of Light
14
Pak Andreas?
15
Akankah?
16
Nasya Adelia
17
Sidang
18
Remains The Same
19
Bright Road
20
Oohh Pak Andreas
21
Dinner
22
Hari Berikutnya
23
Mbak Wulan
24
Kamu Yang Ku Mau
25
First Kiss
26
Nampak Samar
27
Masa Lalu
28
Passcode Apartemen
29
Yang Terakhir
30
Terluka
31
Kalut
32
Grrycia Kiana yang Baru
33
Undangan Mbak Wulan
34
Menghindar
35
Ikut Dengan Mama Dan Papa
36
Sudahlah! Lupakan!
37
I Don't Care
38
Rencana Pernikahan
39
Tragedi Club Malam
40
Pernyataan
41
Jangan Sampai Terulang
42
Cemburu
43
Ujian Akhir Smester
44
Calon Menantu
45
Class Meeting
46
"Selamat Berlibur"
47
Rindu
48
Tentang Pak Andreas
49
Telepon
50
Berakhir Sudah
51
Berakhir Sudah (2)
52
Freak
53
Good Bye Bandung
54
Pengorbanan
55
Back To School
56
Hampa
57
Pak Andreas Sakit
58
Mama Mertua
59
Childish
60
Orang Paling Berharga
61
Pengganggu
62
Khilaf
63
Waktu Yang Tepat
64
Ungkapan
65
Tamu
66
Are You Sure?
67
Perasaan Ini
68
Jangan Bercanda!
69
Status Baru
70
Pencari Masalah
71
Calon Suami
72
Sang Penakluk Wanita
73
Ancaman
74
Kekasih Idaman
75
Hacker
76
Mas Andre
77
Sedikit Hukuman
78
Rumah Kita?
79
Nyonya Pemilik Rumah
80
Kebenaran
81
Kebenaran 2
82
Sayang?
83
Senjata Makan Tuan
84
Takkan Terganti
85
Bintang Sekolahan
86
Pengalaman Pertama
87
Barter Kebaikan
88
Keputusan
89
Berpisah
90
Long Distance Relationship
91
Ibu Rika
92
All About Yearning
93
Yang Tersembunyi
94
Calon Mertua VS Calon Menantu
95
Mantan Tunangan
96
Menjemput Sang Pujaan
97
Ritual Kerinduan
98
Loved Ones
99
A Kiss Gift
100
Kembalinya Sang Idola
101
Api Cemburu
102
Calon Istri Pengertian
103
Pesona Luar Biasa
104
Alasan Menyukai
105
Kejujuran
106
Terlambat
107
Pernyataan Angga
108
Pertengkaran
109
Penyesalan
110
Permintaan Maaf
111
Menantu Kesayangan Wijaya
112
Sebuah Chat
113
Berniat Untuk Damai?
114
Janji
115
Acara Keluarga
116
Segenggam Pasir
117
UCAPAN TERIMAKASIH AUTHOR
118
CAST PEMAIN
119
Untuk Hari Ini
120
Hamil?
121
Berita Menghebohkan
122
Rahasia Besar
123
Harus Terbongkar
124
Syarat
125
Kedai Pepo, Gosip dan THG
126
Persiapan Ujian
127
Catatan Akhir Sekolah
128
Moment
129
Moment 2
130
Hari Kelulusan
131
Suprise
132
Long Distance Relationship. Lagi?
133
Pilihan Yang Tepat
134
Keputusan Terbaik
135
Mama Dea
136
Dua Keluarga
137
Tamu Tak di Undang
138
Usaha Anna
139
Peringatan Terakhir
140
Kehilangan
141
Sebuah Proses
142
Sebuah Proses
143
Moment 3
144
Wedding Day
145
Nyonya Andreas
146
Tetangga Sebelah
147
Anak?
148
Tama Aditya
149
Apartement
150
Kehidupan Setelah Menikah
151
Cemburu (2)
152
Permen
153
Skretaris
154
Oh Ternyata
155
Pesta Kolega
156
Berlebihan
157
Kunjungan Ke Kantor Suami
158
Undangan Pernikahan?
159
Gagal Calon Mantu
160
Kado Terindah
161
Kabar Bahagia
162
Gejala
163
Ikan Bakar
164
Keluhan
165
Istri Tercinta
166
Beda Pasangan, Beda Cerita
167
Welcome to the World
168
Nex Generation
169
Perfect Family
170
A Life
171
Reuni dan Nostalgia (END)
172
Notification
173
BUKAN CINTA BIASA (SUDAH TERBIT)
174
HOLLA/INPOOH/PROMOSI
175
SORRY TUAN PRESDIR (INPOOO)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!