Goes Home Together. Again

**

Matahari bersinar cukup terik siang itu.

Grrycia dengan langkah berat menyusuri pinggir jalan menuju halte bus, itu hari rabu.

Seharusnya siang ini Grrycia menyerahkan tugas fisika nya pada Pak Andreas.

Tapi lagi-lagi Grrycia harus menelan kekecewaan karena Pak Andreas tidak masuk mengajar, Bu Rika (Guru Biologi) bilang, ia izin karena ada urusan penting yang mendesak, sehingga tidak bisa masuk untuk mengajar.

Grrycia jadi menggerutu, jangankan untuk sedikit pujian dari hasil kerja kerasnya menyelesaikan tugas, bahkan bertemu saja tidak.

Bagaimana mungkin ia akan semangat untuk sekolah jika begitu?

Mobil berwarna putih tiba-tiba saja menepi di samping Grrycia yang sedang berjalan santai dengan menunduk, sesekali kakinya menendang ringan sesuatu yang menghalangi langkahnya.

Grrycia menengadah, ia menyelipkan sedikit rambut ke belakang telinga

"Pak Andreas?" pikir Grrycia.

Mendadak wajahnya menjadi sumringah,

ia tau mobil ini milik Pak Andreas.

Tapi Grrycia meringis, mengapa harus bertemu sekarang? Grrycia senang bertemu dengan Pak Andreas, tapi waktunya yang tidak tepat.

Bagaimana mungkin Pak Andreas tidak akan berpikiran macam-macam padanya, sedangkan dia ada di jalan pulang sebelum jam bubar sekolah.

Grrycia memaksakan senyumnya kala melihat Pak Andreas sudah turun dari mobil dan mulai menghampiri Grrycia.

"Mau kemana?" tanya Pak Andreas, bagai menyelidik, sesuai dengan apa yang sudah di perkirakan Grrycia.

"Kamu bolos?" sambungnya saat mendapati Grrycia yang tak menyahut, biasanya anak ini banyak bicara tapi kali ini? Ada apa dengannya?

"Biar saya antar kamu pulang." sahutnya lagi saat tak juga mendapat respond apa-apa dari Grrycia.

"Euuu–"

"Saya buru-buru. Ayo!" sahut Pak Andreas bagai memaksa. Grrycia sedikit heran,

mengapa ia merasa hari ini Pak Andreas mendadak terlalu banyak bicara? Ia berbeda,

ia nampak lebih hangat dari sikap dingin yang biasa di tunjukannya.

Akhirnya Grrycia ikut pulang dengan Pak Andreas, sebenarnya ia tidak enak hati karena bertemu dengan Pak Andreas saat dirinya berada di posisi sedang bolos sekolah

Hal itu sangatlah memalukan, tapi Grrycia tidak bisa melakukan apa pun karena ia sudah tertangkap basah. Tampaknya Pak Andreas juga tidak mempermasalahkannya dengan memperpanjang masalah.

**

Mobil berhenti, tapi bukan di rumah Grrycia. Melainkan di salah satu gedung perusahaan terbesar di Jakarta.

"Ayo turun, saya harus ke kantor dulu untuk mengambil berkas penting." ajaknya, lalu turun.

Grrycia tak mengerti apa maksudnya.

Berkas penting? Di kantor?

Selidik punya selidik, ternyata Pak Andreas

adalah anak bungsu pemilik perusahaan ini. Sekarang, saham terbesar di pegang oleh kakaknya Jordan Zeinn, dan Pak Andreas hanya akan pergi ke perusahaan jika benar-benar diperlukaan saja.

Atau akan pergi ke kantor jika memang tidak ada jadwal mengajar. Tepatnya hari kamis dan jum'at, hari kamis ia akan pergi ke sekolah

pukul 13,30 itu pun untuk bimbingan ekskul saja. Sepertinya ia memang lebih senang menjadi seorang guru, daripada pengusaha. Meskipun sebenarnya ia memiliki bakat dibidang tersebut. Mungkin ini juga alasan ia tak mengajar tadi, dia amat diperlukan di sini hari ini.

Grrycia berjalan mengikuti Pak Andreas,

para karyawan nampak berlalu lalang karena ini adalah jam makan siang.

Sesekali mereka menyapa Pak Andreas yang sedang berjalan dengan Grrycia.

Grrycia diam mematung menatap ruangan Pak Andreas yang cukup besar dan rapi, sedangkan Pak Andreas sendiri segera ke laci mejanya untuk mengambil berkas penting yang ia maksud tadi.

"Grrycia." panggilnya.

"Euh," Grrycia menyahut spontan sambil menoleh padanya karena sedikit terkejut.

"Kenapa Pak?" sambungnya bertanya.

"Saya bisa titip berkas ini ke kamu?"

katanya sambil membuka buka isi berkas itu.

"Kenapa saya?" tanya Grrycia, sambil berjalan mendekati Pak Andreas dengan tatapan heran.

"Kalau kamu tidak mau juga tidak apa apa!"

sahut Pak Andreas seraya berlalu, membuat Grrycia jengkel. Apa ia tidak bisa membujuk orang? Atau menjawab pertanyaan dari orang lain? "Menyebalkan!" Grrycia membatin.

"Bisa Pak!" sahut Grryc manis dengan seulas senyum di bibirnya, mendadak ia menjadi gadis yang begitu alim.

**

Setelah mengambil berkas itu keduanya bergegas kembali, memasuki lift, untuk ke lantai satu dan tiba-tiba saja sekitar lima orang memasuki lift dan membuat sesak.

Grrycia benar-benar kesal dan tidak nyaman, dia berharap di ruangan sempit ini hanya akan ada dirinya saja dengan sang pujaan, tapi ini?

Benar-benar sesak rasanya, terlebih saat seorang pria menyenggolinya. Membuat Grrycia meringis jiji.

Pak Andreas melihat hal itu sehingga ahirnya dia menyandarkan Grrycia kemudian melentangkan tangannya menghalangi Grrycia, dengan niat agar Grrycia tidak terganggu gesekan orang-orang di dalam lift yang membuatnya tidak nyaman.

Dan ini jauh lebih sesak dari sebelumnya, meskipun amat tidak bisa di pungkiri jika hal ini membuatnya senang. Ini seperti Serendypity (Kebetulan yang menyenangkan).

Grrycia sesak napas, jarak wajah antara keduanya sangat berdekatan sehingga Grrycia mampu mencium aroma mint dari mulut Pak Andreas. Grrycia diam-diam mengontrol diri, jangan sampai Pak Andreas mendengar detak jantungnya yang amat bergemuruh sekarang.

Entahlah Grrycia berharap waktu agar cepat berlalu saja atau agar berjalan lebih lambat.

Tapi tak lama setelahnya pintu lift terbuka. Pak Andreas menjauh, dan Grrycia mampu bernapas dengan leluasa setelahnya, Grrycia tak tau berapa lama tadi ia menahan napas.

Sepanjang perjalanan menuju rumah Grrycia, keduanya hanya saling terdiam, sama seperti minggu kemarin seusai pulang ekskul, ini adalah kedua kalinya Grrycia diantar pulang oleh Pak Andreas.

Suasana nampak masih hening, sampai ....

"Maaf untuk tadi." sahut pak Andreas tiba-tiba. Grrycia belum mengerti, lalu ia mengingat kejadian di lift tadi, mungkin itu yang dimaksudnya.

"Euu, tidak papa."

Grrycia menyahut singkat.

Kembali suasana menjadi hening.

"Euuhh, kenapa Bapak hari ini tidak masuk?"

tanya Grrycia, agak ragu. Pak Andreas tetap fokus mengemudi.

"Ada urusan di kantor." sahutnya beberapa saat kemudian.

Grrycia manggut-manggut.

"Oh yah, untuk tugas yang saya berikan kamu suruh anak-anak untuk dikumpulkan. Saya akan memeriksanya hari sabtu." sahutnya panjang lebar, matanya tetap fokus ke depan, pria itu berbicara seolah olah tidak ada siapa pun di sana.

Mobil berhenti di depan gerbang rumah Grrycia.

Grrycia turun, kali ini Pak Andreas juga.

"Terimakasih Pak." ucapnya, manis.

Rasanya Grrycia ingin menahan Pak Andreas agar sedikit lebih lama di sini, tapi sepertinya tidak mungkin.

"Sama-sama" sahut Pak Andreas, kalem.

"Non Grryc, sudah pulang?" tanya Pak Engkus sambil membuka gerbang seperti biasa.

"Iya Pak."

"Ini?" tanya Pak Engkus lagi, bagai heran sambil mengamati Pak Andreas.

"Pacar Non Grryc?" Pak Engkus tersenyum senang pada Pak Andreas.

Pak Andreas mengernyit, heran.

"Ahh iyah, minggu kemarin kan Non Grryc diantar pulang sama mobil ini, saya melihat sedikit, habis itu si Non kan seneng banget. Bukan begitu non?" cerocos Pak Engkus, dengan senyum yang tak kunjung usai di bibirnya.

Grrycia nampak mencitt dan mati kutu,

kemudian memalingkan wajahnya dari Pak Andreas. Pak Andreas hanya menoleh pada Grrycia seolah meminta kepastian atas apa yang dikatakan oleh satpam rumah Grrycia tadi, kemudian tersenyum saat tak mendapat respond apa-apa dari Grrycia yang nampak salah tingkah karena ketahuan.

Meskipun Pak Andreas mungkin sudah tau sendiri bagaimana perasaan Grrycia padanya.

TBC

Terpopuler

Comments

Nurmazen

Nurmazen

haaah serasa ingin kembali pda jman putih abu, naksir sama guru hihi

2022-01-10

1

Novi Rohmah

Novi Rohmah

pa Engkus bikin malu aja

2022-01-07

1

Alivaaaa

Alivaaaa

aku ikut malu jadinya 🤭😅😅

2021-09-05

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Grrycia Kiana
3 Think it Over
4 Menjadi Pusat Perhatian
5 Zeinn Andreas
6 Penguntit
7 Terlalu Angkuh
8 Ibu Kantin
9 Kantor Guru
10 Ekskul Musik
11 Mama
12 Goes Home Together. Again
13 Speck of Light
14 Pak Andreas?
15 Akankah?
16 Nasya Adelia
17 Sidang
18 Remains The Same
19 Bright Road
20 Oohh Pak Andreas
21 Dinner
22 Hari Berikutnya
23 Mbak Wulan
24 Kamu Yang Ku Mau
25 First Kiss
26 Nampak Samar
27 Masa Lalu
28 Passcode Apartemen
29 Yang Terakhir
30 Terluka
31 Kalut
32 Grrycia Kiana yang Baru
33 Undangan Mbak Wulan
34 Menghindar
35 Ikut Dengan Mama Dan Papa
36 Sudahlah! Lupakan!
37 I Don't Care
38 Rencana Pernikahan
39 Tragedi Club Malam
40 Pernyataan
41 Jangan Sampai Terulang
42 Cemburu
43 Ujian Akhir Smester
44 Calon Menantu
45 Class Meeting
46 "Selamat Berlibur"
47 Rindu
48 Tentang Pak Andreas
49 Telepon
50 Berakhir Sudah
51 Berakhir Sudah (2)
52 Freak
53 Good Bye Bandung
54 Pengorbanan
55 Back To School
56 Hampa
57 Pak Andreas Sakit
58 Mama Mertua
59 Childish
60 Orang Paling Berharga
61 Pengganggu
62 Khilaf
63 Waktu Yang Tepat
64 Ungkapan
65 Tamu
66 Are You Sure?
67 Perasaan Ini
68 Jangan Bercanda!
69 Status Baru
70 Pencari Masalah
71 Calon Suami
72 Sang Penakluk Wanita
73 Ancaman
74 Kekasih Idaman
75 Hacker
76 Mas Andre
77 Sedikit Hukuman
78 Rumah Kita?
79 Nyonya Pemilik Rumah
80 Kebenaran
81 Kebenaran 2
82 Sayang?
83 Senjata Makan Tuan
84 Takkan Terganti
85 Bintang Sekolahan
86 Pengalaman Pertama
87 Barter Kebaikan
88 Keputusan
89 Berpisah
90 Long Distance Relationship
91 Ibu Rika
92 All About Yearning
93 Yang Tersembunyi
94 Calon Mertua VS Calon Menantu
95 Mantan Tunangan
96 Menjemput Sang Pujaan
97 Ritual Kerinduan
98 Loved Ones
99 A Kiss Gift
100 Kembalinya Sang Idola
101 Api Cemburu
102 Calon Istri Pengertian
103 Pesona Luar Biasa
104 Alasan Menyukai
105 Kejujuran
106 Terlambat
107 Pernyataan Angga
108 Pertengkaran
109 Penyesalan
110 Permintaan Maaf
111 Menantu Kesayangan Wijaya
112 Sebuah Chat
113 Berniat Untuk Damai?
114 Janji
115 Acara Keluarga
116 Segenggam Pasir
117 UCAPAN TERIMAKASIH AUTHOR
118 CAST PEMAIN
119 Untuk Hari Ini
120 Hamil?
121 Berita Menghebohkan
122 Rahasia Besar
123 Harus Terbongkar
124 Syarat
125 Kedai Pepo, Gosip dan THG
126 Persiapan Ujian
127 Catatan Akhir Sekolah
128 Moment
129 Moment 2
130 Hari Kelulusan
131 Suprise
132 Long Distance Relationship. Lagi?
133 Pilihan Yang Tepat
134 Keputusan Terbaik
135 Mama Dea
136 Dua Keluarga
137 Tamu Tak di Undang
138 Usaha Anna
139 Peringatan Terakhir
140 Kehilangan
141 Sebuah Proses
142 Sebuah Proses
143 Moment 3
144 Wedding Day
145 Nyonya Andreas
146 Tetangga Sebelah
147 Anak?
148 Tama Aditya
149 Apartement
150 Kehidupan Setelah Menikah
151 Cemburu (2)
152 Permen
153 Skretaris
154 Oh Ternyata
155 Pesta Kolega
156 Berlebihan
157 Kunjungan Ke Kantor Suami
158 Undangan Pernikahan?
159 Gagal Calon Mantu
160 Kado Terindah
161 Kabar Bahagia
162 Gejala
163 Ikan Bakar
164 Keluhan
165 Istri Tercinta
166 Beda Pasangan, Beda Cerita
167 Welcome to the World
168 Nex Generation
169 Perfect Family
170 A Life
171 Reuni dan Nostalgia (END)
172 Notification
173 BUKAN CINTA BIASA (SUDAH TERBIT)
174 HOLLA/INPOOH/PROMOSI
175 SORRY TUAN PRESDIR (INPOOO)
Episodes

Updated 175 Episodes

1
Prolog
2
Grrycia Kiana
3
Think it Over
4
Menjadi Pusat Perhatian
5
Zeinn Andreas
6
Penguntit
7
Terlalu Angkuh
8
Ibu Kantin
9
Kantor Guru
10
Ekskul Musik
11
Mama
12
Goes Home Together. Again
13
Speck of Light
14
Pak Andreas?
15
Akankah?
16
Nasya Adelia
17
Sidang
18
Remains The Same
19
Bright Road
20
Oohh Pak Andreas
21
Dinner
22
Hari Berikutnya
23
Mbak Wulan
24
Kamu Yang Ku Mau
25
First Kiss
26
Nampak Samar
27
Masa Lalu
28
Passcode Apartemen
29
Yang Terakhir
30
Terluka
31
Kalut
32
Grrycia Kiana yang Baru
33
Undangan Mbak Wulan
34
Menghindar
35
Ikut Dengan Mama Dan Papa
36
Sudahlah! Lupakan!
37
I Don't Care
38
Rencana Pernikahan
39
Tragedi Club Malam
40
Pernyataan
41
Jangan Sampai Terulang
42
Cemburu
43
Ujian Akhir Smester
44
Calon Menantu
45
Class Meeting
46
"Selamat Berlibur"
47
Rindu
48
Tentang Pak Andreas
49
Telepon
50
Berakhir Sudah
51
Berakhir Sudah (2)
52
Freak
53
Good Bye Bandung
54
Pengorbanan
55
Back To School
56
Hampa
57
Pak Andreas Sakit
58
Mama Mertua
59
Childish
60
Orang Paling Berharga
61
Pengganggu
62
Khilaf
63
Waktu Yang Tepat
64
Ungkapan
65
Tamu
66
Are You Sure?
67
Perasaan Ini
68
Jangan Bercanda!
69
Status Baru
70
Pencari Masalah
71
Calon Suami
72
Sang Penakluk Wanita
73
Ancaman
74
Kekasih Idaman
75
Hacker
76
Mas Andre
77
Sedikit Hukuman
78
Rumah Kita?
79
Nyonya Pemilik Rumah
80
Kebenaran
81
Kebenaran 2
82
Sayang?
83
Senjata Makan Tuan
84
Takkan Terganti
85
Bintang Sekolahan
86
Pengalaman Pertama
87
Barter Kebaikan
88
Keputusan
89
Berpisah
90
Long Distance Relationship
91
Ibu Rika
92
All About Yearning
93
Yang Tersembunyi
94
Calon Mertua VS Calon Menantu
95
Mantan Tunangan
96
Menjemput Sang Pujaan
97
Ritual Kerinduan
98
Loved Ones
99
A Kiss Gift
100
Kembalinya Sang Idola
101
Api Cemburu
102
Calon Istri Pengertian
103
Pesona Luar Biasa
104
Alasan Menyukai
105
Kejujuran
106
Terlambat
107
Pernyataan Angga
108
Pertengkaran
109
Penyesalan
110
Permintaan Maaf
111
Menantu Kesayangan Wijaya
112
Sebuah Chat
113
Berniat Untuk Damai?
114
Janji
115
Acara Keluarga
116
Segenggam Pasir
117
UCAPAN TERIMAKASIH AUTHOR
118
CAST PEMAIN
119
Untuk Hari Ini
120
Hamil?
121
Berita Menghebohkan
122
Rahasia Besar
123
Harus Terbongkar
124
Syarat
125
Kedai Pepo, Gosip dan THG
126
Persiapan Ujian
127
Catatan Akhir Sekolah
128
Moment
129
Moment 2
130
Hari Kelulusan
131
Suprise
132
Long Distance Relationship. Lagi?
133
Pilihan Yang Tepat
134
Keputusan Terbaik
135
Mama Dea
136
Dua Keluarga
137
Tamu Tak di Undang
138
Usaha Anna
139
Peringatan Terakhir
140
Kehilangan
141
Sebuah Proses
142
Sebuah Proses
143
Moment 3
144
Wedding Day
145
Nyonya Andreas
146
Tetangga Sebelah
147
Anak?
148
Tama Aditya
149
Apartement
150
Kehidupan Setelah Menikah
151
Cemburu (2)
152
Permen
153
Skretaris
154
Oh Ternyata
155
Pesta Kolega
156
Berlebihan
157
Kunjungan Ke Kantor Suami
158
Undangan Pernikahan?
159
Gagal Calon Mantu
160
Kado Terindah
161
Kabar Bahagia
162
Gejala
163
Ikan Bakar
164
Keluhan
165
Istri Tercinta
166
Beda Pasangan, Beda Cerita
167
Welcome to the World
168
Nex Generation
169
Perfect Family
170
A Life
171
Reuni dan Nostalgia (END)
172
Notification
173
BUKAN CINTA BIASA (SUDAH TERBIT)
174
HOLLA/INPOOH/PROMOSI
175
SORRY TUAN PRESDIR (INPOOO)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!