Bab 3

Di rumah sakit.

Aluna tersadar, ia mendudukkan tubuhnya di sandaran brankar. Dan ayah Aluna menatap putrinya dengan tatapan sendu. Pasalnya, ia baru mengetahui penyakit putrinya dari dokter. Lalu, ayah menghampiri Aluna dan mengusap kepalanya.

"Aku mencintainya, Ayah. Aku hanya ingin bahagia disisa umurku," lirih Aluna.

Ayah mendekap putrinya, ia sakit saat tahu penyakitnya yang berujung kematian. Ayah mana yang tak ingin melihat putrinya bahagia disisa hidupnya. Ayah mencium pucuk kepala Aluna. Setelah itu, ia menghubungi anak buahnya.

"Cari pemuda itu, cari apa dia punya masalah? Kalau pun ada bantu dia menyelesaikan masalahnya, aku ingin dia menikahi putriku," titah ayah pada sambungan telepon itu.

Aluna yang mendengar pun tersenyum. "Terima kasih, Ayah." Aluna memeluk ayahnya yang masih berdiri di sampingnya.

Ibu Aluna dan adiknya pun tak kuasa menahan tangis karena sangat sedih dengan penyakit Aluna. Penyakit yang akan menghapus ingatannya, bahkan secara perlahan Aluna pun tidak akan mengenal siapa keluarganya.

***

Beberapa orang datang kepemukiman Iskhandar, mereka mencari info pada warga sekitar. Kebetulan, beberapa warga sedang berdiskusi mengenai tempat tinggal mereka.

"Bagaimana kalau berita itu benar? Kita akan tinggal di mana? Jangankan untuk mencari tempat tinggal baru, untuk makan saja kita susah," ucap lelaki paruh baya.

"Iya aku juga bingung, istri dan anak-anakku bagaimana?" timpal lelaki paruh baya yang lain.

Orang suruhan itu sudah mendapat keterangan, bahwa rumah susun yang di tempati Iskhandar memang bermasalah.

"Hanya ada satu cara agar tempat kita tidak kena gusur."

"Apa?"

"Kita harus bayar rumah susun ini untuk mengganti kerugaian mereka."

Perbincangan warga itu kembali terdengar, sehingga orang-orang suruhan ayah Aluna langsung menemui sang bos karena info yang didapatkan sudah akurat.

***

"Jadi itu masalahnya?" tanya ayah Aluna pada orang-orang suruhannya.

"Iya, Tuan. Mereka minta jaminan, kalau rumah susun itu dibayar oleh para warga maka mereka akan selamat dan masih tinggal di sana. Masalahnya, mereka tidak punya uang, Tuan," ucap orang itu.

"Siapkan mobil, kita ke sana sekarang," ajak ayah Aluna.

Ayah Aluna yang bernama Mohan itu tengah berpikir di dalam mobil, ia masih kepikiran akan anaknya yang tengah sakit. Sebagai permintaan Aluna, ia akan menyanggupi apa pun yang diinginkan putrinya itu, termasuk menikahkan anaknya dengan pemuda pilihannya.

Sampailah mereka di pemukiman kumuh. Mohan menatap sekitar, tempat itu kotor, ia tak akan rela jika putrinya tinggal di tempat seperti ini. Bahkan aroma tidak sedap pun tercium di penciumannya. Para warga yang melihat kedatangannya sangat penasaran, siapa mereka? Dan mau apa mereka datang kemari?

Para warga mengira, bahwa mereka-lah yang akan menggusur tempat tinggalnya. Seorang lelaki paruh baya berlari untuk menemui kepala Desa di sana. Melapor bahwa orang-orang jahat itu telah datang kepemukiman dan akan mengusir warga dari tempat tinggal mereka. Kepala Desa pun emosinya terpancing dengan kabar itu, ia segera menemui orang-orang jahat yang diceritakan warga kepadanya.

Kepala Desa itu tiba di rumah susun, napasnya tersengal karena berlari. Dan Mohan pun melihat kedatangannya, yang kini sudah berdiri tepat di hadapannya.

"Siapa Anda berani akan menggusur rumah kami?" tanya kepala Desa.

Mohan menurunkan kacamata hitamnya, melihat pria berkulit hitam itu dari ujung kaki hingga ujung kepala. "Saya mau bertemu dengan kepala Desa di sini, ada hal yang ingin saya bicarakan," jawab Mohan.

"Saya kepala Desa di sini," jawab pria hitam itu. "Anda tidak bisa mengusir kami dari sini, ini rumah kami!" tegasnya.

"Sepertinya Anda salah paham, kedatangan saya kemari justru ingin membantu kalian. Saya akan membayar tempat ini agar kalian tidak kena gusur, tapi ada syaratnya," kata Mohan.

Kepala Desa mengerutkan kening dengan ekspresi bingung. "Syarat?" ulangnya.

"Iya, saya ingin pria yang bernama Iskhandar menikah dengan putriku."

***

Byurr ...

Seorang pemuda tengah minum, dan minuman itu langsung tersembur karena mendengar berita dari salah satu temannya yang mendatanginya.

"Apa? Menikah?" tanya Iskhandar. Kabar berita itu langsung terdengar olehnya.

"Iya, pria itu akan membantu masalah kita. Ayolah, Iskhandar ... Syaratnya hanya menikah," kata seorang lelaki yang bernama Ahsam. "Pikirkan penderitaan warga, apa kamu tidak kasihan padaku? Istriku tengah hamil, kalau kami diusir kami akan tinggal di mana?"

Iskhandar menatap Ahsam, pria itu adalah temannya. Bahkan tempat tinggal mereka berdampingan.

"Bagaimana ini? Pernikahan bukan sebuah lelucon," batin Iskhandar. Tapi, kalau ia tidak menerima syarat itu, maka akan ada banyak korban. Tapi kenapa harus menikah? Iskhandar merasa menjual diri karena pernikahannya dinilai dengan uang. Lagi pun ia tidak mengenal siapa yang akan menjadi istrinya.

"Ayolah ... Kalau kamu setuju, kita temui kepala Desa. Mereka masih membicarakan masalah ini," ajak Ahsam.

Mau tak mau, Iskhandar pun ikut bersama Ahsam dan menemui lelaki yang akan membantu warga agar tempat tinggalnya tidak digusur.

"Iskhandar?" panggil kepala desa.

Iskhandar pun menghampiri.

Mohan melihat penampilan Iskhandar yang sangat sederhana. Iskhandar masih mengenakan pakaian kerjanya.

"Jadi dia yang akan membeliku dan menikahkanku dengan putrinya?" batinnya. Ia jadi penasaran, gadis seperti apa yang akan dinikahkan dengannya? Jangan-jangan gadis itu cacat, atau bahkan buruk rupa, pikirnya.

Setelah berbincang, akhirnya Iskhandar setuju. Ia kasihan melihat warga yang nantinya pasti menderita setelah kehilangan tempat tinggalnya, termasuk dirinya. Karena memang sudah setuju, Iskhandar pun ikut bersama Mohan ke rumahnya.

Rumah itu sudah di dekor sebagus mungkin, karena Mohan yakin bahwa putrinya akan menikah hari ini.

Iskhandar pun tercengang melihat pemandangan, ia tahu betul dekoran rumah itu.

"Tuan?" panggilnya.

"Ya," jawab Mohan.

"Apa hari ini ..."

"Ya, hari ini hari pernikahanmu," pungkas Mohan.

Di dalam rumah.

Aluna sudah terlihat cantik, ia bahagia akhirnya dapat menikah dengan pria yang ia cintai. Rasanya tidak percaya bahwa pria itu bersedia menikahinya. Aluna tidak tahu bahwa pernikahan itu dilandasi keterpaksaan.

Muncul-lah sosok Iskhandar, ia pun sudah mengganti pakaiannya karena Mohan menyuruhnya. Betapa terkejutnya Iskhandar saat melihat siapa yang akan menjadi istrinya.

"Kau!" Iskhandar membulatkan mata tak percaya. Jadi wanita gila ini yang akan menjadi istrinya? Mau menolak pun sudah tidak bisa karena Mohan sudah membayar tempat tinggalnya. Akhirnya, mereka pun menikah. Aluna sangat bahagia sekali, tanpa ia tahu bahwa lelaki yang menikahinya tidak mencintainya sedikit pun.

Iskhandar tidak bisa menceraikan istrinya, terkecuali Aluna sendiri yang memintanya. Mohan sudah mewanti-wanti pada Iskhandar, jangan sampai menyakiti putrinya karena Aluna anak kesayangannya. Tapi Iskhandar tidak peduli akan hal itu, bahkan setelah menikah ia tidak akan tinggal di sana. Ia akan mengajak istrinya tinggal bersamanya. Suka atau tidak Aluna harus tinggal bersamanya, karena ia tidak mencintai Aluna, bermimpi pun ia tidak berharap.

Ia harap ini hanya sebuah mimpi, mimpi buruk yang tidak akan pernah terjadi.

Terpopuler

Comments

lovely

lovely

cowok miskin yg sombong🥺

2023-03-02

0

Yati Rosmiyati

Yati Rosmiyati

Aluna harusnya kamu menikah dengan orang yang mencintaimu 😥 setidaknya dia akan berusaha membahagiakan mu

2022-11-09

0

Puja Kesuma

Puja Kesuma

hrsnya nih bukan mimpi burukmu iskandar tp.nih mimpi terindahmu krn mendapatkan istri yg cantik.dan mertua kaya 😁😁😁

2022-09-16

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!