Bab 15

Beberapa saat kemudian.

Iskhandar tersadar, ia mendengar isak tangis. Lalu ia menoleh ke sumber suara. Di sudut ruangan, Aluna tengah menangis sambil menutup tubuhnya dengan pakaiannya yang robek. Robek akibat ulah suaminya yang hilang kendali.

Iskhandar memijat keningnya, ia mengingat kejadian barusan. Wajahnya berubah merah karena amarah, tak terlintas dibenaknya untuk menyentuh istrinya itu. "Apa yang aku lakukan? Aaarrrggghhh ..." Iskhandar mencampakkan rambutnya sendiri, kesal karena telah melakukan kesalahan yang di mana ia teringat akan kejadian beberapa tahun silam.

Dengan kesal, ia kembali memakai pakaiannya. Ia tak menghiraukan istrinya yang masih menangis. Dengan sisa tenaganya, Aluna memakai kembali pakaian robek itu. Ia tak mungkin membiarkan tubuhnya tanpa mengenakan apa-apa. Isak tangisnya masih terjadi.

"Dasar wanita murahan!! Pantas kah seorang istri melakukan hal seperti ini, hah? Menjijikan sekali dirimu ini!!" maki Iskhandar. "Haus akan sentuhan laki-laki kamu sampai nekat seperti ini," sentaknya lagi

Tangis Aluna semakin pecah, sudah cukup rasanya ia dihina dan dicaci maki. Ia tak tahu apa-apa soal ini. Bukan luka fisik yang dialami, ia juga menerima tekanan batin. Selama ini selalu bersabar karena menanti kebahagiaan di dalam hidupnya. Air matanya terus menganak sungai, tak bisa berhenti begitu saja. Luka yang dialami sangatlah dalam.

"Kamu sengaja melakukan ini agar kamu bisa memilikiku sepenuhnya 'kan?!" tuduh suaminya.

Aluna menggelengkan kepala, menepis semua tuduhan suaminya. "Pergi, pergi dari sini!!" usir Iskhandar.

Aluna menghampiri suaminya dengan menyeret tubuhnya yang terasa remuk redam.

"Ku mohon jangan mengusirku, aku hanya ingin mencari kebahagiaan diakhir hayatku." Terlepas kata yang tak pernah ingin ia katakan, tak ingin hidupnya dikasihani oleh siapa pun termasuk suaminya.

Iskhandar tak mencerna apa kata istrinya barusan, jiwanya penuh dengan amarah. Ia lepas kendali sehingga ia kembali mengusir istrinya. "Pergi kataku!!" sentaknya kemudian.

Aluna tersedu-sedu, dengan gontai dirinya pergi ke ruangan sempit yang menjadi tempat istirahatnya. Menatap ruangan itu dengan nanar saat tiba di sana, melihat foto pernikahannya yang penuh dengan kertas yang tertempel di dinding. Sebuah pengakuan akan rasa cintanya kepada suaminya. Bukan tanpa alasan ia melakukan itu seperti anak ABG yang tengah jatuh cinta. Ia hanya ingin mengingat suaminya dan kini ia telah menikah.

Jika memang suaminya bahagia tanpa dirinya, Aluna putuskan untuk pergi tanpa membawa apa pun. Ia berharap suatu saat akan kembali bersama suaminya itu pun jika masih ada kesempatan. Perlahan, ia keluar dari ruangan itu. Berharap bertemu dengan suaminya di sana, tapi nyatanya batang hidungnya pun tak terlihat. Karena Iskhandar marah dengan kejadian ini membuatnya pergi ke kamar tanpa mempedulikan istri yang telah diusir olehnya.

"Maafkan aku, suamiku," lirih Aluna saat melihat pintu kamar suaminya.

***

Tengah malam, Aluna berjalan sendirian tanpa tujuan. Berjalan dengan terseok akibat tubuhnya yang terasa sakit. Tiba-tiba saja terdengar suara petir yang menggelegar, dan hujan pun turun dengan derasnya. Ia mendekap tubuh yang sudah basah kuyup. Tengah malam begini ia akan kemana? Ia tak mungkin pulang ke rumah dalam keadaan kacau seperti ini.

Dan dari arah berlawanan, lampu kendaraan menyorot kearahnya. Silau akan lampu itu menghalangi pandangan Aluna. Matanya menyipit akan kesilauan cahaya lampu. Namun pada saat itu juga tubuhnya ambruk karena tak bisa lagi menahan beban tubuh yang sudah kedinginan.

Mobil itu berhenti tepat di dekat Aluna, seseorang turun dan langsung membawanya ke dalam mobil miliknya. Tanpa menunggu lama lagi mobil itu melesat meninggalkan tempat kejadian di mana Aluna tak sadarkan diri.

Keesokan harinya.

Bella sudah bersiap-siap, hari ini ia akan mengunjungi sang kakak. Melihat kondisi kakaknya yang kian menurun membuatnya khawatir, ditambah lagi dengan sikap kakak iparnya yang tak peduli pada Aluna.

Tak ada yang tahu tentang kabar Aluna selain dirinya, bahkan sang ayah pun sudah memberikan kepercayaan pada menantunya itu. Bella hendak pamit kepada orang tuanya.

"Mau kemana? Bukankah hari ini kamu libur?" tanya sang ibu.

"Aku ada janji sama kak Luna, aku akan menemuinya," jawab Bella.

"Ya, temui kakakmu. Bilang padanya salam dari Ayah, nanti kapan-kapan Ayah akan menemuinya," tutur Mohan.

"Hmmm." Bella mencium pipi kedua orang tuanya, lalu segera pergi untuk menemui Aluna.

***

Bella sampai di rumah susun.

Ia masih berada di dalam mobil, menatap ke rumah susun itu. Di sana terlihat sepi apa lagi tempat tinggal kakaknya. Karena letak tempat tinggal Iskhandar berada di depan sehingga Bella dapat memantau di sekitar.

Tak lama, ia pun turun dari mobil. Menaiki anak tangga untuk sampai di lantai dua. Saat menaiki anak tangga ia bertemu dengan kakak iparnya. Bella masih di bawah dan Iskhandar di atas, sesaat mereka saling menatap. Lalu dengan cepat Bella menaiki anak tangga menghampiri Iskhandar.

Jantung pria itu sebetulnya dag dig dug, pasalnya ia tahu kedatangan adik iparnya karena pasti akan menemui istrinya.

"Kak Luna ada 'kan?" tanya Bella tanpa basa-basi.

"Tidak ada," jawab Iskhandar cepat.

"Kemana?" tanya Bella lagi.

"Ke-ke pa-pasar." Terpaksa Iskhandar berbohong, sejatinya ia tak tahu keberadaan istrinya karena ia telah mengusirnya tadi malam. "Biasanya pulangnya siang, sebaiknya kamu kembali lain hari," usir Iskhandar dengan halus.

Bella menatapnya curiga, mana ada ke pasar pulang sampai siang hari? pikirnya.

"Aku akan menunggu," ucap Bella.

"Di rumah tidak ada siapa-siapa, aku akan pergi bekerja. Sebaiknya kamu pulang saja," usir Iskhandar lagi.

"Baik, aku akan pergi. Tapi aku akan kembali." Bella pun akhirnya pergi. Tapi perasaannya tidak enak, merasa ada yang mengganjal. Apa lagi melihat gelagat kakak iparnya itu. Sesekali ia menoleh ke belakang, ia yakin ada yang disembunyikan pria itu. Bella masuk ke dalam mobil dan terdiam sejenak. Ia akan kembali dan mencari tahu tentang kecurigaannya

Terpopuler

Comments

Puja Kesuma

Puja Kesuma

kau tabok aja kaka iparmu itu bella...

2022-09-24

0

Puja Kesuma

Puja Kesuma

kau tabok aja kaka iparmu itu bella...

2022-09-24

0

Tyara Inasti

Tyara Inasti

makin seru makin ga sabar nunggu kelanjutannya up yg byk dong hehe

2022-09-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!