Bab 19 - Re Destruction

Seorang wanita itu sendirian di tengah padang pasir yang sangat luas.

Jatuh di hadapan Karma karena kelelahan sehingga tak sadarkan diri.

Karma tidak tinggal diam, dia pun mencoba menyadarkan si wanita itu dengan segala cara.

Mulai dari berkata menginjak tubuh si wanita itu hingga dirinya sampai ingin memberikan nafas buatan, hanya saja Karma berpikir lagi bahwa, ciuman pertamanya hanya akan diberikan kepada cintanya.

Karma membawa wanita itu bersamanya, melanjutkan perjalanan.

Mungkin saja, suatu ketika wanita itu sadar kembali.

Setelah setengah hari perjalanan, wanita itu nampaknya belum sadarkan diri.

Karma yang lapar, mengeluarkan ikan-ikan yang ada dalam penyimpanan mutiara emasnya itu untuk di bakar dengan sihir apinya.

Mencium aroma yang lezat, wanita itu pun bangun dari tidurnya.

Melihat cukup ikan yang dibakar, dia langsung memakannya tanpa bertanya kepada Karma.

"Ini ternyata lezat juga! Kamu hebatnya juga dalam memasak!" puji wanita itu kepada Karma dengan tanpa malu.

Karma yang terkejut dengan apa yang dilihatnya bahkan menjadi lupa dengan makanannya, hingga sampai ikan bakar itu dihabiskan oleh si wanita itu Karma baru menyadari bahwa dirinya belum memakan satu pun ikan bakar.

Karma yang ingin kesal tiba-tiba menjadi diam karena perkataan yang dinyatakan oleh si wanita itu.

"Apakah kamu masih memiliki buah apel emas?" tanya wanita itu seketika saat memperhatikan Karma.

Karma terkejut, karena mutiara penyimpanannya itu bisa dilihat oleh wanita itu.

Di dalam pikirnya, wanita itu bukanlah seorang yang biasa.

"Berikan aku satu buah apel emas, maka kamu akan menjadi satu-satunya muridku! Bagaimana?" lanjut wanita itu memberikan pilihan kepada Karma.

"Memangnya kamu siapa? Dan untuk apa juga aku memberikan buah apel emasku untukmu, lagi pula kamu sudah menghabiskan makananku!" jawab Karma yang kesal dengan wanita itu.

"Kamu yakin tidak ingin menjadi muridku?" tanya wanita itu kembali kepada Karma.

Dengan kemunculan awan mendung, semuanya menjadi gelap.

Wanita itu berdiri dari duduknya, terbang melayang di hadapan Karma.

Dengan tangannya yang diangkat ke atas, merapal sebuah sihir.

"Halilintar! Kemarilah!"

Petir yang sangat kuat menyambar dengan perintahnya, menyambar Karma yang sedang terpaku melihat wanita itu.

Karma refleks memejamkan matanya, dia pikir dirinya akan mati karena terkena sambaran petir yang sangat kuat.

Daaarr

Saat setelah petir menyambar, wanita itu terkejut melihat Karma yang sama sekali tidak terluka itu.

Wanita itu pun langsung gembira karena bertemu salah satu dari pengguna sihir elemen halilintar.

Berbeda dengan petir, level kekuatan petir dan halilintar bagaikan langit dan bumi.

Petir hanya bisa memberikan kerusakan sedangkan halilintar bisa memberikan kehancuran.

Karma pun ikut terkejut karena dirinya tidak terluka sedikitpun.

Wanita itu turun dan pergi ke depan Karma, yang membuat Karma menjadi takut dengan kehadiran wanita yang memiliki kekuatan sangat menyeramkan.

Karena walaupun dirinya tidak terluka, tapi disekitar Karma, pasir-pasir itu sudah hancur membuat lubang besar disekitar Karma.

Wanita itu langsung tertawa dan memeluk Karma, menempelkan wajah Karma diantara kedua gunung miliknya.

Tentu saja, siapa pria yang tidak tertarik dengan gunung yang ada pada seorang wanita.

Karma sangat malu dan gugup, mendapatkan sebuah berkah yang belum pernah dia bayangkan bisa berada di antara dua gunung oleh seorang wanita.

Setelah selesai memeluk Karma, wanita itu pun berkata, "Baiklah, kamu tidak perlu memberikan buah apel emas itu tapi kamu harus menjadi muridku!"

Hahahaha ...

Tawa perempuan itu bangga, Aspro lalu memberikan saran kepada Karma.

Wanita itu memang pantas menjadi guru Karma, karena memiliki kekuatan elemen sihir di tingkat tertinggi.

Dengan saran dari Aspro, Karma langsung berinisiatif memberikan satu buah apel emas itu kepada wanita itu.

Wanita itu terkejut dengan apa yang telah ditetapkan oleh Karma, dia bahagia karena memiliki seorang murid yang cukup baik.

"Namamu siapa?" tanya wanita itu kepada Karma.

"Karma"

"Sebenarnya untuk apa kamu datang ke tempat yang jauh ini?" kembali bertanya wanita itu.

Karma tidak memberikan kabar tentang dungeon itu, dia hanya bercerita bertemu sosok monster yang bisa memindahkan Karma ke tempat yang jauh.

Karma juga berkata bahwa dirinya ingin pergi mencari sebuah peradaban manusia, setelah sampai Karma akan terus mencari kekuatan, berlatih dan bertambah kuat untuk bisa menyelamatkan gadis yang dia cintai.

Guru wanita itu senang mendengar kisah dari Karma.

Dia pun kembali memeluk Karma seperti sebelumnya, membawa Karma dan kedua kucing itu terbang meninggalkan padang pasir itu dengan sangat cepat.

Dalam waktu tiga hari, akhirnya Padang pasir telah di lewati. Kembali melewati hutan dan padang rumput.

Melihat sebuah kota yang besar dari jauh.

Belum sampai kota, wanita itu menurunkan Karma cukup jauh dari sebuah desa.

"Sampai disini dulu! Guru akan menyelesaikan urusan guru terlebih dahulu dan nanti guru akan mencarimu untuk berlatih!" seru gurunya dengan kembali melayang di udara.

Sebelum sempat pergi, Karma bertanya, "Guru! Siapa nama, Guru?"

"Erra!"

Pergilah gurunya dari sana meninggalkan Karma dengan sangat cepat.

Hari sudah menjelang malam, melihat sebuah desa Karma berniat untuk pergi ke desa itu untuk menginap.

Berjalan di kejauhan, ada seorang penduduk yang melihat kedatangan Karma.

Seorang penduduk itu pergi melarikan diri sehingga membuat Karma menjadi kurang percaya diri untuk memasuki desa itu.

Tapi, tetap dengan kemungkinan kecil itu. Karma menghilangkan rasa buruk sangkanya.

Melanjutkan berjalan, mendekati desa itu.

Setelah sampai di depan desa, penduduk yang tadi berlari itu ternyata membawa sejumlah penduduk desa lainnya mencegat Karma.

Karma terkejut, dia bahkan tidak melakukan kesalahan apapun.

Saat Karma ingin meminta maaf, salah seorang pria tua menyambut kedatangan Karma dengan sangat ramah.

"Halo, Nak! Selamat datang di desa kecil kami! Apakah kamu seorang petualang?" tanya pria tua itu penasaran.

"Aku tidak mengerti yang Tuan katakan," jawab Karma gugup.

Meskipun begitu, pria tua itu menyambut kedatangan Karma dengan hangat.

Membawa Karma memasuki desa yang menyiapkan sebuah Kamar untuk Karma.

***

Di padang rumput yang luas, berbaris sebuah pasukan Orc dengan jumlah monster Orc hingga mencapai ribuan Orc.

Dengan seorang yang memimpinnya, gadis bertopeng merah itu menyerahkan para Orc itu kepada bawahannya, Franz.

Franz membawa pasukan Orc itu berjalan hingga sampailah di sebuah desa, desa dimana Karma berada pada saat itu.

Pasukan Orc yang jumlahnya mencapai ribuan itu berada tepat di depan sebuah desa, meski masih jauh.

Tapi, telah terlihat pasukan monster Orc yang siap menyerang desa tersebut dalam waktu yang tidak lama lagi.

Dang

Dengan sebuah drum yang dipukul, menandakan sebuah peringatan di desa tersebut.

Karma yang sedang berada di dalam kamar tidak mengerti dengan sebuah sinyal peringatan itu.

Karma hanya menganggap bahwa suara drum itu hanya sebuah suara yang tidak penting.

Terpopuler

Comments

📴🦋⃟🍾⃝ ʜͩᴀᷞᴍͧɪᷠᴅͣ✿᭄ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠ᴸᴷ

📴🦋⃟🍾⃝ ʜͩᴀᷞᴍͧɪᷠᴅͣ✿᭄ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠ᴸᴷ

asal jangan jadi guru mesum😣
nanti otak karma jd ikutan mesum😌😌

2022-11-05

0

📴🦋⃟🍾⃝ ʜͩᴀᷞᴍͧɪᷠᴅͣ✿᭄ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠ᴸᴷ

📴🦋⃟🍾⃝ ʜͩᴀᷞᴍͧɪᷠᴅͣ✿᭄ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠ᴸᴷ

hah😮😮
geloo baru ketemu udah dinempel nempelin
aahhh syudah lah...
😣😣

2022-11-05

0

Fitria_194

Fitria_194

enak ih jdi karma. nyimpan ikan gampang, mau masak tinggal keluarin kekuatan elemen api. gk perlu kompor apalgi gas LPG... 😂😂😂

2022-10-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!