Bab 9 - Re Destruction

Yang Karma pikirkan, penghuni asrama ini tidak menyukai orang baru jadi Karma langsing menelusuri sihir yang kuat agar tidak ada yang berani menindas Karma di kemudian hari.

Ternyata hanya menguji kekuatan, penghuni asrama ini begitu senang melihat penghuni baru yang memiliki kekuatan yang hebat itu.

Karma merasa terkejut dengan dirinya yang dulu sering ditindas meskipun dirinya memiliki otak yang cerdas.

Di dunia sebelumnya, dunia yang telah hancur itu. Otak tidak dianggap lagi keberadaannya karena telah ada robot yang membantu kehidupan manusia.

Membuat Karma yang yatim piatu dan dengan tanpa harta itu membuat dirinya susah menjalani kehidupan.

Hanya ada sebagian orang yang sedikit peduli pada orang miskin, melemparkan makanan yang sudah bekas atau melempar uang recehan yang tidak penting.

"Tapi, aku baru masuk akademi ini," ucap Karma.

"Itu tidak masalah! Kau kuat, maka aku ingin berteman denganmu!" kata Levi yang langsung meregangkan tubuhnya dan melemparkan lengannya ke tangan Karma dan mulailah bersalaman.

Semua penghuni asrama yang lain tidak kalah ingin bersalaman dengan Karma, mereka pun satu persatu ikut bergabung dan bersalaman dengan akrabnya.

Setelah semuanya selesai, Karma pun diantar oleh Levi ke kamarnya.

Tanpa merasa malu, Levi ikut masuk ke kamar Karma.

Karma yang bingung melihat Levi ikut masuk itu, dia pun bertanya, "Levi, apa yang mau kau lakukan dengan memasuki kamarku?" dengan gerakannya yang curiga.

"Tenang saja, aku kesini karena harus memberitahumu tentang akademi ini," jawab Levi dengan jujur.

"Akademi Sihir Athena ini adalah akademi yang telah didirikan sejak lama oleh Dewi Athena, di akademi ini terbagi menjadi lima tingkatan. Tingkatan pertama, yaitu kamu yang baru saja bergabung dan masih ada tiga tingkatan lainnya!"

"Tingkatan itu, dinukur dengan cara apa?" tanya Karma yang belum mengerti.

"Tingkatan bisa meningkat ketika dia sudah memiliki cukup kekuatan untuk menyelesaikan ujian naik tingkat, aku sekarang berada di tingkat kedua!" seru Levi dengan membanggakan dirinya.

"Padahal aku melihatmu sepertinya lebih muda dariku!" ujar Karma yang melihat penampilan Levi.

"Itu benar, aku adalah murid termuda di akademi ini! Mereka memanggilku si jenius L! Hahaha ..."

Levi tertawa dengan begitu bahagia, dia muda itu begitu sombong tapi tetap meminta maaf kepada Karma dengan sopan karena kesombongannya.

Tidak disangka, Levi yang dikatakan si jenius L itu ingin menjadikan Karma sebagai kakak angkatnya.

Karma belum bisa menerimanya, dia masih perlu mengetahui dengan apa rencana Levi mendekati dirinya.

Keesokan harinya, di kelas yang telah Karma masuki.

Seluruh tatapan tertuju padanya, murid dengan dijemput oleh seorang penatua pasti memiliki latar belakang yang hebat, mereka pun penasaran.

Saran Levi sebelumnya, Karma tidak boleh mau dikendalikan oleh seseorang karena banyak orang yang jika mengetahui latar belakang Karma hanya kenalan dari keluarga Noir yang seorang Baron biasa itu, mereka pasti akan meremehkan Karma.

Karma berjalan tegak dengan sebuah wibawa memperlihatkan bahwa Karma berasal dari keluarga terhormat.

Duduk dengan tenang, tatapan matanya tenang dengan aura dingin yang tidak memperdulikan semua orang, membuat para gadis melihatnya dengan begitu takjub.

Dengan mulainya pelajaran, Karma harus memperkenalkan dirinya terlebih dahulu atas permohonan dari gurunya.

Karma berdiri di depan semua murid lainnya dengan begitu dingin. Bukannya dingin, sebenarnya Karma merasa sedikit takut ketika akan berbicara di depan umum.

Karma pun langsung memperkenalkan dirinya.

"Namaku Karma, salam kenal," ucap Karma dengan datarnya.

Perkenalannya yang begitu pendek, membuat seluruh murid yang menyaksikannya merasa terkejut.

Memikirkan tentang Karma, apakah dia seorang dengan latar belakang hebat atau hanya kebetulan bisa berjalan bersama penatua, dari cara berkenalan saja sudah bisa dianggap bahwa dia tidak memiliki latar belakang yang kuat.

Lalu, ada seorang laki-laki yang mulai meremehkan Karma karena perhatian dan pemikiran tentang Karma darinya.

"Apa latar belakangmu?" tanya laki-laki itu yang membuat seluruh murid penasaran.

"Tidak penting untuk memberitahunya," jawab Karma dengan asal.

Sebelumnya Karma diberi saran oleh Levi, agar dirinya berkata bahwa dirinya berasal dari keluarga yang bahkan tidak bisa disinggung oleh kepala akademi.

Tapi, Karma melupakan itu dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh laki-laki tadi dengan asal.

"Cih! Bilang saja tidak mempunyai latar belakang," batin laki-laki itu merasa jijik dengan jawaban Karma.

Lalu dia pun berdiri lagi dan menuju ke depan Karma. Dia bertanya, "Lalu, apa sihir elemenmu?"

"Api," ucap Karma dengan tenang.

"Oh, ternyata hanya orang biasa yang beruntung bisa berjalan dengan penatua," lirihnya.

Karma tidak menganggap serius sikap dari murid laki-laki itu, dia kembali duduk dengan melewati laki-laki itu dengan dingin.

Laki-laki itu merasa kesal, bagaimana pun juga dia adalah orang yang benar-benar tidak bisa disinggung di kota Yan.

Kembali duduk dan memperhatikan pelajaran sihir yang akan diterangkan oleh guru kelasnya.

Setelah selesai pelajaran, Karma berjalan mencari makanan di kantin akademi, dia menemukan makanan-makanan yang mirip dengan makanan lnya dahulu.

Ketika melihat ada sebuah mie dengan ketebalan yang cukup besar. Karma melihatnya seperti sebuah ramen Jepang, dia pun mencoba memakan mie itu.

Sebelum di makan, Karma menunggu mie itu mengembang terlebih dahulu, seorang yang tanpa disadari adalah Levi, dia berada disebelah Karma dengan bingung.

"Kenapa kamu tidak memakan mienya?" tanya Levi penasaran.

Karma sedikit terkejut dengan kehadiran Levi dan dia pun menjawab, "Aku menunggu agar dia menjadi lebih besar terlebih dahulu."

Levi tersenyum dan menahan tawanya dengan menutup mulutnya dan berkata, "Kau itu ya, memangnya apa bedanya dengan mie yang mie yang langsung dimakan? Bukankah porsinya sama?"

"Kamu tidak mengerti!" ketus Karma, kesal.

Di dekat sana ada murid laki-laki yang ingin memojokkan Karma saat perkenalan berlangsung, dia sedang mengangkat sebuah nampang dan hendak mengambil makanan bersama temannya yang berada di belakang nya mengikuti dirinya.

Dengan tatapan kesal, dia melirik Karma dengan jijik.

Mengambil makanannya dengan begitu arogan, duduk di sebuah meja yang sedang ada seseorang yang duduk disana.

"Apa kau tidak bisa melihat?" tanya teman murid laki-laki itu.

"Maafkan aku Brandon! Aku tidak melihatmu, aku akan pergi sekarang," ucap seorang laki-laki yang sebelumnya duduk disana.

Seorang laki-laki itu lalu berdiri melihat meja disekitarnya, ternyata semua meja itu telah diisi oleh murid-murid lainnya.

Laki-laki itu lalu pergi ke dekat jendela untuk duduk dan menyantap makanannya.

Karma yang melihat keadaan itu lalu, berdiri dan berjalan mendekati laki-laki yang duduk didekat jendela itu.

"Hei, ikut duduk denganku saja? Tidak perlu takut melihat seekor anj*ng yang tidak punya sopan santun itu," ucap Karma yang membuat seluruh kantin berubah hawa suasana tempatnya.

Terpopuler

Comments

Ayano

Ayano

Kek gak niat padahal udah maksimal 😅😅
Sasuga MC

2023-08-24

0

Ayano

Ayano

Auto populer

2023-08-24

0

Ayano

Ayano

Pikiran masuk akal. Biasa orang baru pasti digituin

2023-08-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!