Bab 7 - Re Destruction

Gelombang api itu mengarah ke Karma, Karma yang melihatnya langsung menghindari gelombang api itu dengan cepat.

Semua orang terkejut melihat gerakan Karma yang berbeda daripada penyihir lainnya.

Meskipun telah melatih fisik hanya saja kecepatan gerakan Karma begitu cepat seperti dia menguasai sihir angin dengan teknik tingkat dewa.

Benar, ada sebuah teknik sihir elemen angin yaitu membantu menggerakkan tubuh dengan bantuan angin. Teknik ini dikategorikan sebagai teknik tingkat dewa dikarenakan sangat sulit untuk memperlajari teknik ini.

"Api? Benar-benar ada sihir di dunia ini! Apakah aku bisa menciptakan api?" batin Karma yang mengangkat lengannya dan menutup matanya.

Pengawal yang menembakkan api itu agak kecewa, dia melihat Karma yang mengendalikan elemen api di depannya.

Dia pikir Karma memiliki elemen angin yang sangat kuat, ternyata Karma hanyalah pemilik elemen api.

"Tu...Tunggu dulu! Kamu barusan belum merapatkan sihir elemen api tadi?" tanya kepala pengawal.

"Merapal? Apa maksudnya Guru?" tanya Karma spontan memanggil kepala pelayan itu dikarenakan telah melatih dirinya selama tiga minggu.

"Tidak! Aku tidak pantas menjadi gurumu! Aku hanyalah seorang pengawal kecil! Tapi, jika aku menjadi pembimbingmu maka aku bisa menerimanya!"

Karma langsung ke intinya, dia berkata baru pertama kali mengeluarkan sihir, dengan kejujuran yang dikatakan oleh Karma, kepala pengawal itu membantu Karma membimbing Karma untuk mempelajari sihir api.

Selama satu bulan penuh, Karma melatih sihirnya dengan bimbingan dari kepala pengawal.

Setelah merasa dirinya cukup kuat, Karma ingin pamit untuk pergi dari kediaman Noir karena telah merepotkan keluarga Noir.

Tapi, dia tidak diizinkan untuk pergi sebelum lulus dari akademi.

"A..Akademi? Akademi Sihir? Aku tidak punya..." tanya Karma terbata-bata.

"Tenang! Aku sudah menganggap dirimu sebagai anakku sendiri! Setelah kamu bisa lulus dari Akademi Sihir, itu artinya kemampuanmu sudah cukup untuk bertahan di dunia luar!" seru Edward Noir, ayah dari Angelica Noir, kepala keluarga Noir.

Keesokan harinya, Karma diantar ke akademi oleh pengawal keluarga Noir, kepala pengawal itu juga ikut dan melakukan perpisahan kepada Karma.

Karena di akademi ini, seluruh siswa diwajibkan untuk tinggal di sebuah asrama.

Karma memasuki gerbang yang diatasnya tertulis nama akademi dengan begitu indah.

Akademi Sihir Athena

Setelah memasuki akademi, ada dua orang penjaga pintu yang ternyata adalah murid dari akademi, mereka menahan Karma karena alasan yang tidak jelas.

"Jika kalian menahanku lagi, percaya atau tidak aku akan melukaimu!" seru Karma mengancam dengan tatapan dinginnya.

"Memangnya kamu siapa? Dan lagi, aku adalah bawahan dari Tuan Muda Fang! Jika kamu berani menyentuhku maka hari-hari mu tidak akan aman di akademi ini!" seru seorang yang terus-menerus menganggu Karma.

Karma yang tidak sabaran, langsung menembakkan sejumlah gelombang api kepada dua orang yang terus menganggunya.

Uhuk !

Suara batuk dari pria tua telah mereka dengar, ternyata suara itu berasal dari tabib Lei, tabib yang sebelumnya mengecek kondisi tubuh Karma.

"Tetua Lei! Dia menyerang kami! Padahal dia adalah murid baru! Cepat hukum dia Tetua Lei!" seru seorang dari kedua pria yang menganggu Karma.

"Hah! Rasakan kau akan dihukum!"

Tetua Lei, langsung menyambut kedatangan Karma dan tidak lupa untuk memberikan hukuman kepada kedua orang id*ot yang telah menyinggung Karma.

Kedua orang itu langsung terkejut, bahkan Tuan Muda mereka itu tidak mungkin mendapatkan perlakuan seperti itu dari Tetua Lei yang namanya sudah terkenal di kota Yan.

Dengan patuh Karma memasuki akademi, disisinya adalah Tetua Lei yang membantu Karma untuk mengurus persiapannya.

Dengan unsur bangunan kuno, Karma seperti masuk kembali ke dalam akademi, terlihat sebuah bangunan yang megah dengan tingginya sebuah akademi berwarna putih dengan corak emas berada di depan matanya.

Bangunan sekolah yang begitu elegan dan mewah mengubah pandangan Karma tentang dunia yang ia kenal sebelumnya.

Banyak orang yang memperlihatkan seorang murid baru yang ternyata dikawal oleh tetua Lei, membuat Karma menjadi pusat perhatian.

Tetua Lei yang begitu sopan membuat dirinya menjadi pusat perhatian, menyarankan agar tetua Lei tidak terlalu membuat dirinya terlalu mencolok.

Dengan waktu istirahat, Angelica Noir yang sedang melihat Tetua Lei bersama seorang pemuda yang tidak asing langsung terpikirkan bahwa dia tidak berpamitan kepada Karma saat pergi kembali ke akademi.

Angelica langsung berlari dan menghadapi Karma, melihat Karma yang tetap tampan dan juga ada rasa yang berbeda dari diri Karma membuat Angelica semakin penasaran.

"Hei! Hei! Apakah kamu akan menjadi murid di akademi ini?" tanya Angelica dengan begitu terbuka.

Angelica Noir, merupakan seorang gadis yang cukup dingin di akademi. Tidak memiliki banyak teman karena sifatnya itu, terlebih lagi saat berhadapan dengan seorang pria.

Angelica Noir begitu tidak pernah memberikan sebuah kesempatan kepada satu pun pria yang ingin mendekati dirinya.

Berbeda dengan Karma, Angelica Noir berinisiatif untuk mendekati Karma yang membuat para pria menjadi geram.

Karena Angelica Noir adalah bunga nomor satu di akademi ini, murid gadis tercantik di Akademi Sihir Athena.

Setelah sebentar saling bertemu, Karma harus menyelesaikan prosedur pendaftaran murid baru di Akademi Sihir Athena.

Memasuki gedung utama yang sangat besar, melihat banyak murid yang sedang berlatih.

Ada yang sedang berlatih pedang maupun sihir.

Tidak menyangka, Karma bisa melihat seseorang yang sedang meneliti, seseorang itu adalah murid di akademi yang tertarik dengan sains.

Karma bertanya kepada tetua Lei dengan siapa nama anak barusan, tetua Lei tentu saja langsung menjawab pertanyaan Karma.

"Dia adalah seorang Tuan Muda keluarga Farma! Dia tidak bisa menggunakan energi sihir yang cukup untuk melakukan sebuah pengobatan jadi dia berencana untuk menjadi seorang peracik obat, hanya saja dia melakukannya dengan cara yang aneh!"

Menurut orang lain, Tuan Muda Farma itu merupakan orang aneh yang tergila-gila dengan eksperimennya yang tidak jelas.

Berbeda dengan Karma yang pernah berada di dunia modern, tentu saja obat yang diciptakan dari hasil penelitian mampu menyelamatkan seseorang dari sebuah penderitaan.

Setelah sampai di depan sebuah pintu yang sangat besar, Karma terkejut merasakan aura membunuh yang begitu kuat.

Dia mampu menahan aura itu karena sebelumnya, kepala pengawal itu juga mampu mengeluarkan aura pembunuh meski kekuatannya berbeda.

Karma tetap mampu menahan aura pembunuh ini, hanya sedikit sesak saat menarik nafas.

Karma dan tetua Lei memasuki ruangan kepala Akademi Sihir Athena.

"Jadi, kamu adalah siswa yang dikatakan jenius oleh Tetua Lei? dan kepala keluarga Noir?" tanya Kepala Akademi yang menambahkan kekuataan di aura pembunuhnya.

Dengan tetap berdiri, Karma menjawab dengan perlahan karena situasi yang menyebalkan.

"Itu adalah penilaian mereka, menurut pendapat ku. Aku masih jauh dari kata jenius!"

Terpopuler

Comments

Ayano

Ayano

Aku akan menganggap dia tsundere 😅

2023-06-17

0

Ayano

Ayano

Kroco sok kerad 🤣🤣
Nanti dikasih paham cry 🤣🤣

2023-06-17

0

Ayano

Ayano

Nah kan. Nyadar dia

2023-06-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!