Bab 16 - Re Destruction

Setelah selesai makan daging wyvern yang lezat itu, tubuh Karma seolah-olah terbakar.

Sensasi panas tubuhnya menggejolak, membuat Karma bingung untuk menahan rasa panas yang menyakitinya.

Namun, hanya beberapa saat setelahnya. Sensai panas itu hilang, tubuh Karma terasa menjadi lebih gesit dari sebelumnya.

Melanjutkan perjalanan ke bawah reruntuhan, walaupun tidak yakin dengan suara auman monster yang membuatnya tidak nyaman.

Tetapi, Karma harus mencari kekuatan. Tanpa kekuatan yang cukup dirinya tidak mungkin bisa untuk menyelamatkan Lylia.

Sampai di bawah, di lantai lima. Monster kelinci telah terlihat, monster kelinci itu melihat Karma dengan mata merahnya.

Tiba-tiba saja, monster kelinci itu dengan cepat ke depan Karma. Karena refleks, Karma langsung menancapkan pedangnya hingga mengenai perut kelinci yang bergerak dengan cepat itu.

Karma penasaran dari mana asal kekuataan refleks tubuhnya itu, setelah dicermati ternyata saat Karma memakan daging wyvern, kepekaan tubuh Karma menjadi semakin kuat.

Karma pun langsung membakar monster kelinci itu juga, karena kemungkinan besar Karma akan mendapatkan kecepatan yang sama seperti monster kelinci itu.

Ternyata benar, setelah memakan monster kelinci itu tubuh Karma semakin ringan. Dirinya bisa bergerak dengan sangat cepat.

Melihat ada monster kelinci lain yang berdatangan, senyum Karma pun terbentuk di wajahnya.

"Hehe... Aku akan membantai habis kalian dengan kecepatanku juga!"

Karma mulai terbiasa dengan dirinya melawan monster binatang buas, dengan kekuatannya saat ini dia mampu dengan mudah mengalahkan monster-monster kecil.

Terus menerus mengalahkan monster di dalam dungeon.

***

Karma telah berada di lantai empat puluh sembilan dungeon dalam waktu kurang lebih satu bulan.

Karma selalu memakan daging monster agar dirinya tidak kelaparan dan tentu untuk menambahkan kekuataan tubuhnya.

Hanya saja, Karma tidak memakan monster memiliki kemampuan membuat racun dan Orc, karena jijik melihatnya.

Di lantai empat puluh sembilan ini, tidak ada satupun monster. Hanya ada pohon-pohon dan tumbuhan lainnya.

Karma menemukan pohon apel emas seperti pohon yang ada di atas permukaan.

Memakan buah apel emas itu, Karma merasakan tubuhnya segar dan bugar kembali, apel emas merupakan buah yang paling lezat menurut Karma.

Melanjutkan ke lantai lima puluh, bangunan dungeon di lantai lima puluh sangat berbeda jauh dari sebelumnya.

Seperti sebuah kastil yang megah dengan ornamen putih dimana-mana.

Karma berjalan di atas karpet merah dan menuju sebuah altar.

Melihat sosok yang sedang duduk di sebuah singgahsana, tidak bergerak dan terasa sudah menjadi mayat.

Akhirnya Karma memberanikan diri untuk mendekatinya, setelah berada tepat di depan mayat itu.

Tiba-tiba, sebuah lingkaran sihir diaktifkan.

Tengkorak yang ada di atas singgahsana itu kembali hidup, tengkorak itu tetap duduk dengan hanya membenarkan posisi duduknya saja.

"Dunia ini memiliki banyak sekali rahasia, salah satunya adalah dungeon ini! Di dalam dungeon ini terdapat banyak sekali harta!"

"Kamu? Bukan berasal dari dunia ini?" tanya Tengkorak itu yang terkejut saat melihat Karma.

"Aku? Iya, sebenarnya aku bukan berasal dari dunia ini!" jawab Karma dengan gugup.

"Aku merasakan sifat pahlawan dari dalam dirimu, tapi aku juga merasakan bahwa kehancuran ada dalam dirimu!"

"Aku jadi bingung untuk memberikan kekuatanku ini pada dirimu."

Karma yang mendengar pernyataan dari Tengkorak itu juga bingung.

"Pahlawan? Kehancuran?" gumam Karma bertanya pada dirinya sendiri.

"Apa tujuanmu untuk mencari kekuatan disalah satu dungeonku?" tanya Tengkorak dengan tegas.

"Aku ingin menyelamatkan seseorang aku aku cintai! Aku perlu kekuatan yang cukup karena orang yang menculiknya sangatlah kuat!" jawab Karma dengan gugup dan asal bicara.

"Karena kejujuranmu maka akan aku berikan kekuatan ini kepadamu! Aku harap kamu bisa menjadi seorang pahlawan! Dan satu hal lagi yang perlu diingat! Jangan membuka rantai pada naga yang ada di dalam kamar sana! Hancurkan saja, rantai yang menahan dua kucing kecil itu! Dia adalah peliharaanku! Mulai sekarang kamu akan menjadi Tuan dari kedua kucing kecilku!"

Dengan pernyataan Tengkorak terakhir kalinya, Tengkorak itu kembali tak sadarkan diri.

Karma mendapatkan sebuah hadiah yang sangat aneh, sebuah mutiara emas yang sangat berkilau adalah sebuah kekuatan yang diberikan oleh Tengkorak itu.

Tapi, mutiara emas yang bersinar itu tidak dapat digunakan, Karma tidak mendapatkan arahan cara menggunakan mutiara emas yang berkilau itu.

Karma pun membalikkan badannya, melihat ruangan besar yang ditunjukkan oleh Tengkorak itu, tempat dimana sebuah kandang.

Saat memasuki ruangan itu, di depan Karma ada seekor naga yang sangat besar. Berbeda dengan naga yang ditunggangi oleh dewa yang menculik Lylia.

Naga itu melihat ke arah Karma.

"Bebaskan diriku dan aku akan memberikanmu kekuatan yang sangat besar!" seru Naga itu yang berbicara menggunakan transmisi suara.

Karena sebelumnya Karma mendapatkan arahan, dia hanya mengabaikan setiap perkataan Naga yang ternyata sangat suka berbicara itu.

Mencari kandang dari dua ekor kucing kecil, dia kesulitan untuk menemukannya.

Setelah berada dekat dengan naga, Karma melihat dua kucing yang besarnya seperti sebuah rumah itu berada dalam kandang yang besar.

"Apa ini yang dimaksud dari kucing kecil?"

Karma tidak ambil pusing, dia langsung melepaskan gembok yang terpasang untuk merantai kandang dari kedua kucing itu.

Kedua kucing itu keluar dengan auman yang sangat besar, kedua kucing itu langsung menundukkan kepalanya di hadapan Karma.

"Hei! Keluarkan aku! Kenapa Maspro dan Aspro kamu bebaskan? Sedangkan aku tidak? Cepat keluarkan aku! Hiks ..." celoteh dari Naga itu dengan kesal sampai menangis.

Karma bingung menjawabnya apa, dia hanya diam melihat kedua kucing itu di depannya.

"Tuan! Silahkan teteskan darahmu ke kepala kami berdua!" pinta dari kucing hitam.

"Untuk apa?" tanya Karma yang bingung.

"Dengan satu tetes darah yang mengenai kepala kami, maka kontrak hubungan Tuan dan Hewan Peliharaan akan terjalin, kami tidak akan bisa menyakiti Tuan dan akan selalu menerima permintaan Tuan!"

"Baiklah!"

Karma pun meneteskan satu tetes darah kepada Maspro si kucing hitam dan Aspro si kucing putih.

Dengan kedua kontrak itu, Karma merasakan sesuatu yang sangat kuat memasuki pikirannya. Hal itu menyakiti kepala Karma, menahan rasa sakit dari pusing ini cukup lama hingga rasa sakit itu hilang.

Ternyata ikatan kontrak akan mengubah diri Karma.

Karma melihat naga yang besar itu. Lalu, Aspro mengatakan sebuah pernyataan.

"Naga itu bernama Draco! Dia memanglah baik, tetapi jika Tuan mencoba menjalin kontrak seperti kami dengannya maka itu sangatlah mustahil dengan kekuatan Tuan yang saat ini! Bagaimana pun juga Draco adalah monster terkuat di sini!"

Kata-kata Aspro membuat Draco menjadi menyombongkan dirinya dan senang.

Tapi, setelah dia ingat bahwa hanya Karma satu-satunya orang yang datang kemari setelah lima ribu tahun, membuat Draco menjadi sedih.

Terpopuler

Comments

SenjaKala

SenjaKala

Naga juga bisa nangis oq.. itu api nya aman gak😳

2022-10-27

0

❦ ⃟ ⃟🌠༊⃝𖥯ilha࿔⏤͟͟͞R✰͜͡w⃠ঔৣ꧂

❦ ⃟ ⃟🌠༊⃝𖥯ilha࿔⏤͟͟͞R✰͜͡w⃠ঔৣ꧂

kelinci kan imut tuh, law jd misteri ttp imut gak🤣 btw enak bgt pux badan cepat dan ringan

2022-10-27

0

Fitria_194

Fitria_194

monster naga yg garang bisa nangis jga.. 😂..

2022-10-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!