Seorang koki dapur yang sedang mengemas alat-alat memasaknya, mendengar suara keributan tentang seporsi puding.
Sedangkan Karma sedang akan memulai dan memakan puding kopi legendaris. Ketika Karma memakan puding kopi legendaris, semua pandangan tertuju padanya.
Semua orang merasa lapar dan ingin memakan puding kopi legendaris.
Saat Karma memakan satu sendok puding kopi legendaris itu, hanya ada rasa manis, kadar kopinya kurang terasa. Membuat Karma bingung dengan mulut orang-orang di dunia ini.
"Daritadi kamu memperhatikanku makan, kamu mau?" tanya Karma karena risih terus dilihat ketika sedang makan.
Karena baru satu sendok yang Karma makan, dia memberikan sisa puding kopi legendaris itu kepada laki-laki yang baru bergabung di mejanya itu.
"Nih, untukmu, Farma!" ucap Karma dengan santai memberikan seporsi puding kopi legendaris yang baru saja dimakan satu sendok.
Semua pandangan merasa marah, sedangkan koki yang membuat puding kopi legendaris mendengar tentang Karma yang memberikan seporsi puding kopi legendaris itu menjadi marah.
Koki itu dengan cepat melompat, menghancurkan langit-langit kantin dan mendarat di depan Karma, dengan hancurnya langit-langit kantin.
"Aku memberikan dia bonus satu porsi karena kau murid baru! Itu adalah sebuah peraturannya! Setiap murid baru akan merasakan satu porsi puding kopi legendaris ku!" teriak marah koki.
"Memangnya kenapa? Aku sudah merasakannya dan aku sudah tidak menginginkannya, salahku apa memberikan puding itu kepada temanku?" tanya Karma kepada koki itu dengan berkata apa adanya.
Koki itu berjalan dan mendekati Karma langsung bertanya, "Apa kau pikir puding kopiku rasanya tidak enak?"
"Aku tidak berkata begitu, tapi puding kopiku rasanya biasa-biasa saja!" jawab Karma dengan melepaskan kedua tangannya ke dua sisi.
Paaaakkkk
"Sial! Memangnya kau tau apa?" tanya koki itu dengan marah memukul meja makan hingga hancur.
"Mari kita pergi, jangan urus orang yang bahkan memasak biji kopi dengan airnya langsung," kata Karma dengan berdiri meninggalkan mejanya.
Semua orang terkejut dengan perkataan Karma dan dengan mudahnya pergi begitu saja.
"Hei! Mau kemana kamu?" tanya Brandon yang kesal kepada Karma.
"Biar kukatakan! Dia adalah seorang veteran prajurit! Dia adalah seorang mantan komandan di kerajaan ini!" seru Brandon mengancam Karma.
Karma acuh tak acuh berjalan meninggalkan tempat itu, sesaat sebelum sampai di luar pintu kantin, koki itu melesat ke depan Karma.
"Dia ternyata bisa mengetahui bahwa aku memasak kopi itu dengan bijinya! Dia pasti hebat! Aku harus berguru padanya!" batin koki itu percaya akan Karma.
Dari kejauhan masih saja ada suara Brandon yang sangat menyebalkan, Karma ingin melewati koki itu namun ditahannya.
"Heh! Kali ini kau akan mati karena telah menyinggung koki Van!" seru Brandon meremehkan Karma dari kejauhan.
Tanpa diduga, koki Van itu bersujud di hadapan Karma, membuat semua orang terkejut dengan apa yang terjadi pada saat ini.
"Guru! Mohon angkat aku jadi muridmu! Vandi berjanji setia mengabdi kepada guru apapun yang terjadi! Asalkan guru mau menjadi guru memasakku!" seru koki Vandi berteriak.
Karma terkejut dengan pernyataan koki yang mantan komandan ksatria itu, Karma yang tidak memiliki kemampuan dalam memasaknitu bingung dengan jawaban apa yang akan dia berikan.
Sambil berpikir, masih ada orang yang berisik mengganggunya, Karma sedikit kurang konsentrasi dalam hal berpikir.
"Hn... Tadi berisik sekali," ucap Karma yang langsung membuat koki Van langsung lompat kearah Brandon, mangangkat Brandon dan temannya, lalu menarik dan membuang mereka dengan cara dilempar keluar dari kantin.
Kembali lagi kehadapan Karma, lalu Karma telah mendapatkan sebuah pencerahan.
Karma pun berkata, "Maaf, aku tidak bisa menerimamu sebagai muridku, karena aku hanya akan menerima seorang murid dengan usia yang lebih rendah dariku!"
Karma pun berjalan keluar kantin, melihat dua orang yang babak belur hanya karena sebuah lemparan.
Melewati mereka begitu saja tanpa ada rasa bersalah, Levi dan Farma yang telah selesai memakan puding kopi legendaris itu langsung berlari menyusul Karma.
Karma bertanya kepada Levi dan Karma apa yang terjadi setelah dirinya menolak Koki Van menjadi muridnya dan ternyata Levi dan Farma hanya melihat koki Van menjadi lebih bersemangat, koki Van langsung berlari masuk ke dapur.
Di malam hari, di dalam kamar asrama. Karma sedang melihat ke luar jendela, menatap langit yang penuh dengan bintang begitu indah.
Memikirkan tentang Lylia, entah apa yang sedang dilakukan oleh Lylia.
—————
Di sebuah neraka, di tengah lautan api. Seekor monster raksasa yang begitu besar mulai bergerak dan terbangun dari tidurnya.
Ada banyak sekali rantai raksasa yang menyegelnya, monster itu berusaha melepaskan diri dari segel itu.
"Aku merasakan kehadiran master!" batin monster itu bergembira.
Dengan terus mencoba melepaskan diri, rantai itu perlahan retak dengan waktu beberapa hari rantai itu akhirnya hancur.
Monster itu berdiri tegak, melihat langit-langit yang sangat tebal lalu mencoba menabraknya.
Terjadi sebuah gempa di sebuah desa kecil, tidak ada yang mengetahui asal dari gempa itu.
Monster itu terus-menerus menabrakkan dirinya ke langit-langit hingga membuat dunia atas mengalami guncangan gempa yang cukup dahsyat.
Dunia atas itu pun mengalami sedikit kehancuran akibat ulah dari si monster.
Monster itu bingung karena kekuatannya belum cukup untuk menghancurkan dinding langit-langit yang sangat tebal itu.
Meskipun dengan kekuatan penuhnya, masih belum bisa dia terobos hingga saat ada sosok misterius yang muncul disana.
Sosok iblis yang sedang terbang melihat seekor monster dengan tanpa rasa takut.
"Dullahan!" seru sosok iblis yang wajahnya ditutupi oleh sebuah topeng putih dengan memakai jubah putih.
"Kamu siapa! Kenapa bisa mengetahui namaku! Dan dimana ini?" tanya monster itu yang ternyata bernama Dullahan.
"Aku yakin kau merindukan mastermu itu? Dia sekarang telah terbunuh oleh seorang anak manusia, jika kau ingin membalaskan dendam dengan cara membunuhnya, maka kamu telah membalaskan dendam dari mastermu itu!" kata sosok misterius itu dengan langsung menghadirkan langit-langit dengan satu lingkaran sihir yang sangat kuat mengeluarkan sihir pedang kegelapan.
Monster yang melihat sosok bertopeng putih dengan jubah putihnya itu merasa terkejut dengan kekuatannya, dia hanya mengucapkan terima kasih kepada sosok putih itu.
Ada sebuah desa yang berada disana, melihat sebuah sihir keluar dari tanah dengan sangat kuat. Orang-orang desa melihat dan mencari tahu apa yang sebenarnya telah terjadi.
Tiba-tiba seekor monster yang sangat besar itu keluar dari dalam tanah, besarnya bahkan lebih besar dari seekor naga.
Semuanya pasrah dan panik melihat monster dengan tubuhnya yang seperti kumpulan dari gunung berapi mengelilingi tubuhnya.
Karena takut, orang-orang desa itu berteriak dan memanggil orang-orang desa untuk melawan monster itu.
Dengan kekuatan sihir orang-orang desa yang lemah itu, Dullahan pun marah dan dengan satu lingkaran sihir yang terbentuk di depan mulutnya, mengeluarkan sebuah sihir api yang sangat kuat.
Sihir api itu langsung dengan segera mengahancurkan desa itu tanpa ada satupun yang tersisa.
Dullahan pun beristirahat sebentar dan akan langsung menjalankan tujuannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Ayano
Kayaknya ada kata yang kurang di sini senpai.
Kata merupakan kayaknya Bagus disisipin setelah kata yang
Apa perasaanku aja ya
2023-10-06
0
Ayano
Langsung mau berguru 🤣🤣🤣
Sasuga Lord. Beda kelas emang
2023-10-06
0
Ayano
Ju-jujurnya ampe di depan kokinya loh😱😱
Btw ni koki perangainya mirip sanji dikit yak. Soal menghargai makanannya tapi. Bukan soal fisiknya 😅😅😅
2023-10-06
0