Bab 2 - Re Destruction

"Komporku mana? Panciku? Aku yang miskin ini masih ada orang yang lebih miskin dariku? Ini gila!" teriak Karma karena kesal.

Karma pun segera mencari alat yang dapat membantunya untuk memasak mie instan, tapi apalah daya.

"Ini gila! Semua barangku yang terbuat dari besi dicuri? Betapa lebih miskinnya orang itu! Sudahlah! Dia lebih miskin dariku, aku tidak akan mengutuknya!"

Karma pun keluar rumahnya dengan sisa tenaga, meskipun belum makan selama tiga minggu, tetapi karena sedang kesal, energi Karma bertambah.

Karma mencari batu besi di sisi pantai, setelah menemukannya langsung dibuatlah sebuah pisau yang dibentuk dengan cara memahat satu batu besi dengan batu besi lainnya.

Puas dengan hasil pahatannya, Karma pun mencari kayu-kayu dan menyusunnya menjadi tumpukan kayu dengan diatasnya adalah ranting kecil dan daun kering.

Karma mulai menggesek-gesekkan dua buah ranting sehingga mengeluarkan percikan api.

Belum puas dengan hasilnya, Karma lebih cepat dan dengan kekuatan penuh menggeseknya hingga keluarlah api.

Menaruh mie instan didalam sebuah gelas dengan air, membakarnya dengan penuh kehati-hatian.

Bukannya gelas plastik terbakar, tapi karena bantuan air. Gelas plastik itu tidaklah meleleh.

Karma memasak dan menunggu, berbeda dengan kompor pada umumnya. Menggunakan kayu bakar terasa lebih lama, Karma harus bersabar menunggu makan untuk mengisi perutnya yang kelaparan.

Setelah sekian lamanya menunggu, akhirnya bentuk mie pun telah mengembang, menandakan bahwa mie telah matang.

Dengan segera Karma membuka bungkusan yang isinya adalah bumbu mie instan.

Mengaduknya lalu melahapnya dengan rakus.

"Huft! Akhirnya aku bisa makan!"

Satu bungkus mie instan tidak cukup untuk mengisi perutnya, Karma melihat sisa mie instan yang dia punya.

Hanya tersisa tiga bungkus lagi, bagaimana cara mendapatkan mie instan dikemudian hari?

"Sudahlah! Lebih baik aku makan dulu!"

Sisa mie instan langsung dimasaknya kembali dan memakannya hingga habis tanpa sisa.

Karma pun beranjak dari sana dan langsung membuka pakaiannya untuk memulai berenang.

Sangatlah segar, berenang.

Setelah tiga minggu ini akhirnya Karma merasakan rasanya sensasi air laut yang membuat tubuhnya segar kembali.

Hanya sebentar Karma berenang dan mandi, dia memakai kembali pakaiannya.

Berniat untuk mencari uang lagi, untuk mengisi perutnya yang masih lapar, Karma pun pergi ke kota.

Berjalan melewati hutan, terasa sunyi sekali dunia. Tidak seperti biasanya, bahkan suara kicauan burung pun tidak terdengar.

Berjalan lagi, hingga Karma mendapati seorang pria yang telah hancur tubuhnya.

Kepalanya berada jauh dari tubuhnya yang hancur.

"Kenapa? Ada apa ini?"

Karma terkejut melihat sosok mayat didepannya, dengan mayat yang hancur itu. Karma merasakan perasaan yang aneh.

"Kamu!"

"Apakah kamu mau menjadi seperti mereka?"

Kalimat itu terdengar begitu menyeramkan dari seorang yang tidak terlihat oleh pandangan Karma.

Karma berlari menjauh dari sana menuju kota, dia takut seorang psikopat gila itu akan membunuhnya juga.

Terus berlari dengan cepat, Karma terjatuh karena tersandung.

"Heh? Larimu ternyata cukup cepat juga?"

Suara itu muncul lagi, Karma tiba-tiba berubah menjadi dingin. Auranya sedingin es, membuat semua yang berada di sekitarnya akan merasakan kedinginan.

Hanya saja, suara seorang misterius itu tidak dapat dipengaruhi oleh Karma.

Karma berlari dengan cepat, naik ke atas pohon. Tubuhnya sangat atletis, memanjat pohon dengan cara berlari dan melompat.

Setelah sampai di atas pohon, Karma melihat keseluruhan bagian bawah, dia penasaran dengan sosok orang misterius yang mengikutinya.

"Aku disini?"

Suara itu tiba-tiba muncul dari sebelah Karma, Karma melemparkan tinjunya langsung ke sebelahnya dan tidak dapat mengenai apapun.

"Aku disini!, didalam pikiranmu!" seru suara seorang misterius.

Semuanya tiba-tiba menjadi gelap gulita, Karma ditarik ke sebuah tempat yang gelap, dilempar melewati ratusan ribu tahun perjalanan bumi.

Karma menyaksikan sebuah kebenaran.

"Aku tidak mau bersujud kepadanya! Aku hanya akan bersujud hanya kepada anda!"

Seorang yang berteriak itu, memiliki tubuh yang begitu kekar. Tubuhnya mengeluarkan sebuah aura yang sangat suci.

Dia bersujud kepada sosok yang tidak diketahui wujudnya.

Dengan tegas, sosok yang tidak diketahui wujudnya itu memberikan perintah untuk menyingkirkan pria dengan tubuh suci ini.

Semua orang menatap jijik kepada pria tubuh suci ini.

"Lihatlah! Dia diusir! Bukankah dia adalah orang yang setia?"

"Entahlah, mungkin saja ternyata dirinya adalah seorang pengkhianat?"

"Memangnya apa yang dia mampu untuk mengkhianati Sang Pencipta?"

Mendengar kata-kata hinaan dari malaikat lainnya, pria tubuh suci ini tidak merasa kesal.

"Aku adalah seorang yang paling setia! Rajin beribadah! Tapi, hanya karena makhluk yang baru itu! S*ialan!" marah seorang pria dengan tubuh suci ini.

Pria tubuh suci ini dibawa oleh dua pria lainnya yang berbadan besar dengan perlengkapan perang dari emas itu.

Ada sebuah dunia yang terlihat dari atas ketinggian ini, hanya saja jaraknya tidak diketahui.

Kedua pria bertubuh besar itu mendorong pria bertubuh suci ke bawah.

Pria bertubuh suci ini pun jatuh dengan sangat cepat, tidak diketahui berapa lama dia terjatuh.

Dan akhirnya, dia pun sampailah di dunia besar atau juga disebut bumi.

Dunia ini ternyata, hanyalah salah satu dunia yang telah ada. Membuat pria bertubuh suci ini hanya merasa kecewa.

Dari surga, dia diturunkan ke dunia yang seperti butiran debu ini.

Lalu, ada sosok hitam yang berada di belakang pria bertubuh suci ini.

Sosok.hitam itu ternyata sedang menatap Karma, dengan mata yang penuh dendam.

Sosok hitam itu dengan cepat menuju ke arah Karma dengan mengeluarkan gigi taringnya.

"Haa ..." teriak sosok misterius yang hampir sampai di depan Karma.

"Argh!"

Semuanya hilang, Karma ternyata sedang berada di atas sebuah pohon besar.

"Apa yang barusan itu telah terjadi? Rasanya sangat nyata!"

"Dan suara yang menggangguku itu sudah tidak terdengar lagi?" batin Karma bertanya dan langsung loncat untuk menuruni pohon besar ini.

Krak !

Bunyi suara ranting patah membuat Karma berubah menjadi waspada seperti sebelumnya, ternyata hanya sebuah ranting kecil yang patah telah diinjak olehnya.

Karma akhirnya melanjutkan perjalanannya untuk menuju ke kota, agar dia bisa mendapatkan makanan.

Rasanya memang berbeda dari sebelumnya, sepi.

Biasanya, dari luar kota sudah terdengar suara konser yang begitu kencang.

Tapi, kali ini tidak ada satupun suara yang mengganggu telinga Karma.

Saat keluar dari hutan, Karma melihat keadaan yang membuat dirinya takut kembali.

"Apa yang telah terjadi sebenarnya?" tanya Karma yang kebingungan.

Didepannya hanya ada sebuah kota yang telah hancur, tidak ada kehidupan.

Satu pun suara tidak ada, ternyata dikarekanakan kota yang sudah hancur.

Ini adalah sebuah kehancuran, Karma pun duduk terjatuh melihat kehancuran kota yang ada didepannya.

Terpopuler

Comments

Realisticy

Realisticy

wanjay berlari :v Diluar nurul

2023-09-17

0

Realisticy

Realisticy

loh loh loh 🗿 Kok iso

2023-09-17

1

Dark

Dark

apa semuanya benar benar seperti sebuah kiamat 🙄

2023-08-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!