Re Destruction
𝐉𝐮𝐚𝐫𝐚 𝐑𝐢𝐬𝐢𝐧𝐠 𝐒𝐭𝐚𝐫 𝐏𝐞𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐧 𝐒𝐢𝐡𝐢𝐫 𝐒2
Mohon maaf jika bab1-40 kurang baik penulisannya karena ini adalah novel fantasi pertama dan author bersyukur mendapatkan juara rising pedang dan sihir.
Setelah author belajar banyak cara menulis, mulai bab 40 author akan melanjutkan kisah dari novel ini.
Terimakasih dan selamat membaca untuk berpetualang di dunia yang author ciptakan.
Dunia dengan kecanggihan tanpa batas, semua manusia terlarut dalam kesenangannya.
Tanpa aturan, dunia telah melewati jalur kebajikan.
Hubungan tidak senonoh terjadi dimana-mana, dengan harta kekayaan adalah sebuah perintah.
Uang adalah segalanya, tidak peduli siapapun itu.
Menghasilkan dengan cara membunuh pun sudah lumrah adanya.
Semua manusia bersenang-senang dengan tanpa melihat adanya rakyat yang miskin.
"Hei, aku benci melihat pria itu! Tolong enyahkan dia satu minggu saja!"
"Tuan! Saya punya sebuah obat, ini akan membuat seseorang yang meminumnya merasakan koma selama tiga minggu."
"Hei, idemu itu cukup menarik juga!"
"Benar Tuan! Dengan tiga minggu dia koma, maka kesempatan dia hidup pun sangat tidak ada kemungkinan!"
"Bagus! Maka lakukanlah yang terbaik!"
Semua orang bergembira berbeda dengan pemuda yang satunya.
Dia hanya menikmati segelas air putih dan memikirkan hari kedepannya bagaimana dia lalui.
Andai di dunia itu kecerdasan dihargai, dunia yang telah mencapai puncak teknologi sudah tidak menganggap ilmu lebih penting.
Karena segalanya telah ada, hanya perlu menikmati hidup.
Pemuda itu kesal dan marah, tapi dia tidak berani bereaksi karena jika dia marah maka dia akan berhadapan dengan dewa kematian.
Seseorang mengundang dia dengan niat mempekerjakan dirinya.
Pemuda ini senang, akhirnya ada seorang bos besar yang mau menemuinya.
Setelah masuk ke sebuah kamar, pemuda itu menyapu pandangannya dan melihat seorang pria gendut yang sedang duduk diatas wanita yang mengenakan pakaian yang sangat minim.
Tubuhnya terekspos dengan tanpa rasa malu, hal ini memang sudah lumrah di kehidupan modern yang dinyatakan surga dunia ini.
Mereka pun berbincang, pemuda ini diberikan sebuah minuman yang sangatlah mahal, rasanya sangat nikmat kata kebanyakan orang.
Hanya saja pemuda ini belum mengetahuinya, dia pun meminumnya dan merasakan sensasi hangat dan segar yang langsung masuk ke tenggorokan dengan lancar.
Tidak ada perasaan yang tertinggal dari mulut sampai ke tenggorokan, hanya ada rasa manis yang menambah rasa keingintahuan yang menyebabkan ketagihan.
Satu botol penuh minuman itu diminum olehnya, sampai pria didepannya tertawa terbahak-bahak.
"Haha... Bagus! Kamu meminum semuanya! Aku sudah menaruh racun didalamnya, dengan menunggu waktu kamu akan mengalami koma! Setelah itu hanya ada kematian yang menunggumu!" teriak pria itu dengan tawa jahatnya.
Pemuda ini seharusnya sudah tahu, tidak ada seorang pun didunia ini yang dapat dia percayai.
Pemuda ini pun pergi dari bar itu menuju ke pinggiran kota, tempatnya orang miskin hidup.
Tapi, disana juga pemuda itu tidak memiliki rumah ataupun keluarga.
Terus berjalan keluar dari pinggiran kota hingga sampailah disebuah hutan, area yang tidak ditinggali oleh manusia.
Setelah memasuki hutan, pemuda ini tetap berjalan dengan tanpa rasa takut.
"Aku akan mati?" tanya pemuda itu sambil menatap ke atas langit.
Hingga setelah jauhnya perjalanan, tubuhnya mulai merasakan sakit dan panas.
Perasaan yang begitu tidak enak, lebih baik mati daripada hidup dengan keadaan seperti itu.
Terlihatlah sebuah rumah yang terbuat dari kayu, belum sempat dia memasuki rumah.
Rasa sakitnya kembali muncul, tidak kuat lagi untuk menahannya. Panas dan sakitnya seperti disengat oleh ribuan jenis lebah,kulitnya terasa seperti sedang dilahap oleh ribuan serangga.
"Aku akan mati?"
"Baguslah ..."
"Apanya yang hebat? Kuharap semua manusia seperti kalian dibinasakan!"
"Aku membenci dunia ini!"
"Tidak adakah keadilan?"
"Hanya karena kaya jadi begitu mudahnya mempermainkan nyawa orang lain?"
"Tidak adakah rasa kemanusiaan?"
"Dasar!"
"Dunia sampah!"
Rasanya semakin ditahan semakin sakit, perlahan kesadarannya hilang.
Sampai dikalimat terakhirnya.
"Aku benar-benar ingin melihat kalian semua binasa!"
Seketika kesadarannya hilang, pemuda itu tertidur di depan rumah kayunya.
Gluduk !
Suara auman langit yang begitu besar, tidak ada rasa ketakutan pada setiap orang.
Jika ada petir, ada sebuah teknologi yang mampu menangkalnya.
Tapi kali ini berbeda.
Saat tengah bermain video game, seseorang terkejut melihat layarnya gelap, komputernya mati total.
Semua teknologi tiba-tiba mati total.
Pihak keamanan teknologi, mencair tau penyebab terjadinya listrik yang mati total ini dengan panik.
Karena setelah seratus tahun, dunia teknologi ini tidak mengalami kerusakan karena sistem robot yang bisa memperbaiki teknologi itu sendiri.
Perlahan semua teknologi lenyap seperti dilahap oleh serangga yang sangat kecil namun dengan jumlah yang begitu banyak.
Layaknya sebuah es yang mencair namun tidak ada bekas air yang menetes.
Hilang begitu saja.
Semua orang panik dengan keadaan ini, gedung-gedung tiba-tiba runtuh.
Semua orang panik dan ketakutan, tidak ada satupun orang yang ingat dengan Sang Pencipta.
Hanya ada kalimat "Selamatkan nyawaku dan aku akan memberikan uang yang banyak!" dari setiap orang.
Semua yang ingin mereka gunakan lenyap begitu saja, gedung-gedung pencakar langit hancur total, dari atas ketinggian bangunan itu hancur dan menjatuhkan puing-puing ke bawah dengan kekuatan yang sangat cepat.
Dar !
Semua orang ketakutan menyaksikan kehancuran di setiap gedung, tidak ada yang mengetahui penyebabnya.
Semua orang hanya panik berlarian dengan kemampuan berlarinya yang lemah, pria dan wanita sering melakukan hubungan dimana pun sehingga tidak ada yang memiliki fisik yang sejahtera.
"Apakah ini karma, Bos?"
"Apa yang kau maksud karma, bodoh!"
"Aku pernah mendengar tentang karma Bos, itu adalah hukuman dari perbuatan yang kita lakukan di masa lalu!"
"Lalu, memangnya kenapa kamu jadi membahas karma denganku?"
"Aku mengingatnya karena nama pemuda yang kita racuni itu adalah Karma, Bos!"
"Ini tidak ada hubungannya dengan—" mereka pun tertimpa dengan bangunan yang ada diatas mereka, mereka mati.
Terus-menerus semua bangunan hancur hingga dalam waktu lima jam, semua kota telah rata dengan puing-puing bangunan.
Semua menjadi hening, tidak ada satupun suara.
Hanya ada sebuah kota yang hancur dengan parahnya.
Tidak ada orang yang berteriak, tidak ada kesenangan, tidak ada perbuatan apapun dikota ini.
Kembali kepada pemuda yang bernama Karma, dirinya dililit oleh sejumlah tanaman yang tidak jelas darimana asalnya.
Tanaman itu membungkus Karma layaknya ulat yang berubah menjadi kepompong.
Kegelapan pun muncul didalam pikiran Karma, tidak bisa melihat apapun disana.
"Apakah aku sudah mati?"
Tidak bisa berkata-kata, hanya ada perasaan yang hampa dalam dirinya.
"Kenapa disini sangat gelap?"
Tiga minggu telah berlalu, tumbuhan yang melilit Karma yang membentuk seperti kepompong itu perlahan mengerut dan hancur.
"Apakah hanya ada kegelapan disini?"
Tiba-tiba ada sebuah cahaya yang menyilaukan matanya dan segera membangunkan Karma.
Melihat dirinya yang berada didepan rumahnya, Karma tidak merasa puas.
"Kenapa aku tidak mati?"
Perutnya mulai mengeluarkan suara lapar karena memang benar seperti itu adanya.
Karma berdiri dengan lemahnya masuk ke rumahnya, mencari mie instan yang disimpannya dan mengambilnya.
"Komporku mana? Panciku? Aku yang miskin ini masih ada orang yang lebih miskin dariku? Ini gila!" teriak Karma karena kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Dark
kau itu sangat lucu karma 🤣🤣
2023-08-23
0
Dark
aku juga akan memilih pergi dunia seperti itu tidak layak di sebut dunia
2023-08-23
0
Ayano
Asli aku speechless senpai 😳😳😳
Emang beda yang udah senior banget. Bahasanya enak dibaca, gampang dipahami, rapi plus pembawaan di awalnya keren
Aku jadi minder 😓😓
2023-04-25
0