Di malam hari, Karma sedang berjalan-jalan di taman asrama yang berada tepat didepannya, tiba-tiba datanglah orang yang sebelumnya ditemuinya di kantin.
Karma bertanya, "Ada keperluan apa, Bapak kemari?"
"Begini, aku barusan membuat sebuah kopi, apakah Tuan Karma mau mencobanya?" tanya koki Van kepada Karma dengan menuangkan satu gelas kopi kepada Karma.
Karma langsung menerimanya dan menjawab, "Boleh, lagi pula aku sedang malas untuk tidur"
"Gila keren banget gua! Udah serasa kaya orang terpandang! Gua harus sombong oke!" batin Karma yang ternyata bangga terhadap keadaan saat ini.
"Bagaimana rasanya, Tuan Karma?" tanya koki Van itu dengan sangat penasaran.
"Ingat Karma! Walaupun ini enak tapi tidak boleh langsung memujinya, berikan dia waktu agar kedepannya lebih enak lagi!" batin Karma dengan rencana yang dipikirkan olehnya.
"Maaf, ini masih belum masuk kriteria nikmat dalam prinsip ku, tapi karena hanya ada ini, aku sedang bosan maka cukup lumayan rasa kopi ini."
Koki Van yang mendengarnya merasa sedih sekaligus perasaan yang campur aduk, dia merasa sedih namun saat mendengar kata 'lumayan' dari Karma, dia sedikit percaya diri.
"Aku akan terus berusaha Tuan Karma! Aku pergi dulu, tidak mengganggumu lagi."
Koki Van pun pergi dengan semangat yang lebih membara dari sebelumnya. Dia bertekad akan membuat kopi yang terbaik.
Karma pun kembali ke asrama dengan keadaan yang tidak mengantuk karena baru saja dia meminum secangkir kopi.
Melihat keadaan asrama, dia melewati kamar yang pintunya sedikit terbuka, itu adalah kamar milik Farma.
Ternyata dia satu asrama dengan Farma.
Tok Tok Tok
Karma mengetuk pintunya dan Farma yang melihatnya langsung menyambut kedatangan Karma.
Namun, saat Karma melihat banyak tabung ukur, gelas ukur maupun alat-alat lainnya untuk melakukan sebuah penelitian ada disana.
Karma melihat begitu banyak obat-obatan yang diingin diracik oleh Farma membuat dirinya tersenyum.
Farma yang melihat senyuman Karma itu malah terlihat cemas dan sedih.
"Kamu kenapa jadi lesu begitu, Farma?" tanya Karma ketika telah melihat ekspresi wajah dari Farma.
Farma yang mendengar pertanyaan dari Karma membuat dia menghela nafas dan menjawab, "Tidak apa, aku gila bukan? Kamu tidak perlu berteman dengan orang gila sepertiku?"
Karma berpikir sejenak, akhirnya dia mengerti bahwa Farma melihat dirinya tersenyum membuat Farma salah paham akan dirinya.
Karma mengambil sejumlah rempah yang ternyata adalah jahe, dia pun melihat Farma dan bertanya, "Dengan jaeh ini, obat apa yang mau kau teliti?"
Farma terkejut bukan main, biasanya orang lain hanya berkata bahwa Farma adalah orang gila, dengan adanya sihir penyembuh tentu saja obat itu tidak dibutuhkan.
Farma pun menjawab, "Aku masih menelitinya, belum tahu obat apa yang bisa kuciptakan dari jahe itu!"
"Hn, sebenarnya ini mudah! Jika ada sebuah jahe, dia bisa mengobati sakit kepala!" seru Karma yang membuat Farma penasaran.
"Jahe jika direndam di air mendidih dan satukan dengan jus lemon dengan takaran yang sama, dalam dua kali minum dengan jangka waktu yang berbeda, sakit kepala bisa menghilang."
Farma terkejut ternyata begitulah cara mengolah rempah jahe itu, biasanya rempah jahe itu tidak ada yang mengerti cara mengolahnya.
Farma senang bukan main, dia terus menerus bertanya kepada Karma setelahnya.
Hanya saja Karma tidak setuju, bukan karena sombong melainkan dia pun tidak memiliki banyak pemahaman tentang obat-obatan seperti itu, dia hanya bisa mengolah obat hanya karena dia sebelumnya pernah juga mengolahnya.
Jika ada penyakit lainnya, Karma belum yakin bisa mendapatkan obatnya.
Setelah selesai, Karma mengambil jahe itu dan segera memintanya kepada Farma.
Tentu saja Farma menyetujuinya, Karma memasukkan jahe yang telah dicuci itu ke dalam air mendidih.
Menunggu semua sari jahe telah terurai dan bergabung dengan air, Karma langsung menyendokkannya ke sebuah gelas.
Tidak lupa menambahkan gula, Karma mengaduknya dan memberikan satu cangkir jahe panas.
Farma bingung melihat Karma dengan apanyang telah Karma masak itu, karena Karma terlihat bisa dipercaya, Farma pun langsung meminum air jahe itu.
Farma terkejut, ada sebuah rasa yang belum pernah dia rasakan. Sensani hangatnya terasa di dalam tubuhnya hingga membuat Farma begitu menikmatinya.
Setelah itu, Farma terkejut karena ada sebuah rasa aneh di dalam tenggorokannya setelah meminum air jahe itu.
Karma memberitahu kepada Farma tentang keajaiban jahe, dia pun ikut meminum air jahe dan mengobrol dengan Farma.
Karma perlu mencari tahu tentang dunia ini kepada Karma, dia pun memberitahukan informasi bahwa Karma berasal dari dunia yang sebelumnya telah hancur itu kepada Karma.
Farma terkejut, tiba-tiba.
Deg deg!
Karma yang melihat Farma dengan ekspresi anehnya itu bingung, dia pun bertanya kepada Farma.
"Farma apa yang terjadi padamu?" tanya Karma dengan penasaran karena tubuh Farma tiba-tiba saja berhenti seperti sebuah boneka.
Tatapan mata Farma kosong, dia terjatuh dengan mata terbuka. Denyut nadinya tetap normal, hanya pandangan matanya yang kosong itu membuat Karma kebingungan.
"Levi!" teriak Karma yang langsung membangunkan banyak orang yang sedang tidur.
Levi dengan segera berlari dengan tanpa sempat mengenakan pakaian, dia tertidur dengan tubuhnya yang terekspos.
"Ada apa ketua?" tanya Levi yang dengan cepat sudah berada di depan Karma.
Karma terkejut melihat penampilan Levi, dia pun hanya bisa menggelengkan kepalanya.
Karma langsung bertanya dengan Levi tentang apa yang sebenarnya terjadi kepada Farma.
Levi pun tidak mengerti, dia langsung menghubungi guru akademi untuk mencaritahu tentang kondisi dari Farma.
Hanya saja setelah diberitahukan kepada guru, Farma langsung dibawa pergi oleh keluarganya dengan tanpa sebuah penjelasan.
Karma tidak dapat berbuat apapun untuk Farma.
—————
Semua orang duduk dengan rapih di sebuah meja yang cukup besar.
Di meja itu tidak ada makanan, minuman ataupun buku.
Dengan seorang yang tempat duduknya berada ditengah-tengah, dia begitu cantik dan sangat mempesona.
Karena disini adalah tempat berkumpulnya orang-orang hebat! Pengguna sihir yang hebat dan menempati peringkat satu sampai sepuluh, mereka adalah Sang Naga.
Pertama, Vivian adalah seorang pemimpin dari ke sepuluh karena dialah pemegang peringkat pertama, dengan kekuatan yang sangat dahsyat, jenius dari keluarga bangsawan di kota ini yang memiliki sihir jenis elemen es.
Sihir elemen es merupakan sihir turun-temurun dari keluarga bangsawan, meski begitu sihir es juga dapat diperoleh oleh orang yang tidak memiliki darah keturunan elemen es karena suatu keberuntungan.
Vivian merupakan bunga tercantik di Akademi Sihir Athena. Selalu menjadi pusat perhatian karena kecantikan dan kekuatannya, meski begitu dia adalah perempuan yang sangat dingin kepada pria.
"Baiklah, sudah banyak murid baru yang memasuki akademi, itu artinya kita harus mencari seseorang yang memiliki bakat agar kita bisa menjadikannya seorang naga!"
"Aku punya kandidat yang cocok Tuan Putri! Dia bernama Lawliet!" seru seorang anggota rapat disana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Ayano
Farma gak keracunan jahe kan?
Apa karena belum pernah ngerasain jahe makanya bisa begitu?
2023-10-06
0
Ayano
Tipo di kata jahe 😅😅
Aku bacanya ja eh?
🤣🤣
2023-10-06
0
Ayano
Haiya... jual mahal boleh ha. Tapi jan kek tsundere ya haiya 🤣🤣🤣
2023-10-06
0