Sihir elemen petir adalah sihir dengan daya hancur paling kuat. Sangat jarang seseorang yang bisa memiliki sihir elemen jenis petir dalam dirinya.
Meskipun keluarga turun temurun, kemungkinan memiliki sihir elemen petir hanya sebesar tiga puluh tujuh persen.
Sihir elemen petir sendiri biasanya sangat sulit ditemukan penggunanya, hanya satu dari sepuluh ribu orang yang bisa mengeluarkan sihir elemen petir dari dalam dirinya.
Karma yang telah diketahui bahwa dirinya adalah seorang penguasa elemen, sudah tentu memiliki elemen sihir jenis petir.
Saat ini, Karma hanya mengetahui bahwa dirinya memiliki sihir elemen api dan sihir elemen petir yang baru saja diberitahukan oleh binatang kontraknya.
Di tengah padang rumput, dibawah bimbingan Maspro, Karma mempelajari sihir elemen petir.
Aspro dan Maspro terkejut melihat Karma yang bisa mengeluarkan sihir tanpa merapal itu, mereka semakin bangga memiliki seorang tuan yang sangat berbakat.
Karma pun mencoba menarik guntur dari langit, dengan kekuatannya saat ini. Karma belum bisa menarik guntur dari langit yang merupakan sihir elemen petir yang terkuat.
Hanya bisa mengeluarkan sebuah sengatan listrik, Karma mampu membuat Aspro disetrum oleh listriknya.
Hanya saja, daya setrumnya masih cukup lemah.
Bukan karena daya listriknya yang lemah, itu karena subjek percobaan Karma adalah Aspro, monster binatang buas jenis kucing kuno yang merupakan jenis yang terkuat karena Aspro dan Maspro memiliki mata berlian putih keemasan.
Setelah selesai berlatih, Karma dan kedua binatang kontraknya pun kembali melanjutkan perjalanan.
Kali ini, Maspro lah yang menjadi kendaraan mereka dikarenakan Aspro saat ini ingin menemani tuannya dan meminta untuk dimanja oleh tuannya dengan cara mengelus dan menggelitik tubuh Aspro.
Sangat bahagia Aspro dimanja seperti itu, membuat Maspro cemburu.
Saat melihat gerombolan Orc, Maspro langsung menyerang gerombolan Orc itu dengan penuh semangat, bukan semangat untuk melenyapkan gerombolan Orc itu melainkan untuk memberikan guncangan kepada Karma dan Aspro.
Bahagianya Maspro saat mendengar Aspro yang mengeluh karena guncangan yang disengaja itu.
Di atas bukit padang rumput terlihatlah padang pasir yang membentang luas didepan mata mereka.
Tujuan kali ini, mereka akan pergi melewati padang pasir itu.
Sebelum pergi melewati padang pasir, Karma meminta agar mereka mencari air terlebih dahulu.
Karena tidak tahu seberapa luas padang pasir itu, seperti sebelumnya. Dari reruntuhan sampai di ujung padang rumput ini, perjalanan mereka telah memakan waktu yang tidak sebentar.
Sudah hampir dua bulan akhirnya mereka sampai disini, melihat sebuah pohon kelapa.
Maspro berlari membawa Karma dan Aspro diatas tunggangannya.
Benar adanya, sebuah genangan air yang cukup besar itu ada disana. Tidak dapat disebut danau karena ukurannya kecil dan tidak bisa disebut sungai karena hanya sebatas seperti sebuah kolam.
Di dalamnya terdapat ikan-ikan, karena sebelumnya Karma hanya mengandalkan makan buah apel emas, kali ini Karma ingin mencicipi ikan bakar yang membangkitkan selera makannya.
Hanya tersisa dua buah apel emas di dalam penyimpanannya, Karma pun menyimpan air yang sangat banyak dan ikan-ikan kedalam mutiara emasnya.
Genangan air itu pun telah habis, waktunya membakar ikan.
Saat Karma memakan ikan bakar, kedua kucing itu menjadi ingin mencobanya.
Karma memberikan masing-masing satu ikan untuk mereka cicipi.
Ternyata benar, meskipun itu monster kucing sekalipun. Ikan akan menjadi makanan favoritnya kucing.
Maspro dan Aspro minta lebih, hanya saja Karma tidak memberikannya karena Karma lebih membutuhkan ikan itu untuk kebutuhan makannya, bukan egois.
Karma hanya memiliki sisa dua buah apel emas dan ikan-ikan itu sedangkan di dalam penyimpanan Karma sudah terdapat banyak sekali monster binatang buas.
Dengan persiapan yang sudah siap, mereka pun memasuki padang pasir dimana mereka akan menuju ke tempat peradaban manusia berada.
***
Nampaklah sesosok bayangan hitam di belakang seorang misterius yang mengenakan sebuah topeng merah.
"Apakah semuanya sudah dipersiapkan?" tanya sosok bayangan itu kepada sosok topeng merah.
"Tu-Tuan! Sudah saya persiapkan! Dalam waktu satu bulan lagi, kita bisa menguasai desa itu terlebih dahulu, kemudian kita akan menguasai kota terlebih dahulu!"
"Bagus! Setelah misi ini diselesaikan, aku akan memberikanmu hadiah yang bagus!" seru sosok bayangan hitam itu.
"Sebaiknya jangan kau mengecewakanku!" lanjut sosok bayangan hitam itu yang langsung pergi menghilang dari tempat itu.
Sosok bertopeng merah itu menggigil ketakutan, bertemu dengan tuannya membuat dirinya ketakutan setengah mati.
Dia pun membuka sedikit topeng merahnya, terlihatlah mulut yang merah bersih dan menggoda itu rupanya seorang wanita.
Dia menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya secara perlahan, setelah dirinya rileks, dia pun menutup kembali topengnya.
"Franz! Masuklah!" teriak gadis itu memanggil nama Franz.
Franz pun masuk, sosok dengan tubuh kekar berbadan besar dengan kulit hitam itu memasuki ruangan tempat dimana gadis itu sedang duduk.
"Ada apa, Nona yang terhormat?" tanya Franz dengan duduk ksatria dan menundukkan kepalanya.
"Segera persiapkan rencana kita, terus kumpulkan lebih banyak Orc! Nanti kita akan menyerang desa itu dengan menggunakan para Orc!"
"Baik, Nona yang terhormat."
Franz pun pergi keluar dari ruangan itu, sosok gadis bertopeng ini kembali berdiri dan jalan-jalan sendiri sembari memikirkan rencananya.
"Kita hanya bisa memanfaatkan Orc, jika identitasku diketahui maka tamatlah riwayatku."
***
Setelah satu minggu di dalam perjalanan, di padang pasir yang luas ini.
Karma menjadi sedikit bosan, dia pun ingin melatih dirinya kembali.
Mengajak Aspro dan Maspro bertanding membuat Karma semangat, karena bagaimanapun juga Karma belum bisa mengalahkan kedua binatang kontraknya itu.
Pertempuran sengit pun terjadi, dengan pelatihan berpedang Karma dia selalu bisa menghindari serangan dari Aspro dan Maspro karena bantuan kekuatan yang didapatkan setelah memakan daging monster binatang buas kelinci saat di dungeon.
Karena kekompakan Maspro dan Aspro, Karma sangat kewalahan melawan mereka, setelah menghindari serangan Aspro muncullah serangan Maspro yang secara tak terduga itu.
Membuat Karma tidak bisa menghindari serangannya, Karma pun menahan cakar Maspro dengan pedang yang ada pada tangannya.
Saat sedang menahan pedang itu, Aspro ikut menyerang Karma.
Melempar Karma hingga terpental jauh, tidak terlalu sakit karena Karma sudah sering merasakannya.
Pertempuran selesai, Karma menyerah karena masih sangat kesulitan untuk melawan kucing kembar itu.
Karena Maspro dan Aspro yang kelelahan, mereka pun merubah wujudnya menjadi kucing kecil.
Tidak ada yang mau menjadi besar dan menggendong lainnya dengan alasan kelelahan.
Sebenarnya mereka ingin dimanja oleh Karma karena sebelumnya Aspro sudah dimanja oleh Karma.
Aspro yang masih ingin dimanja tidak mau mengalah untuk Maspro mengakibatkan Karma akan menggendong keduanya.
Baru saja Maspro dan Aspro duduk di kedua pundak Karma, terlihatlah seorang wanita dengan kisaran umur tiga puluh tahunan berada di depannya.
Wanita yang sedang berjalan sendirian, dengan kelalahan tubuhnya. Wanita itu jatuh karena sudah sangat kelelahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
📴🦋⃟🍾⃝ ʜͩᴀᷞᴍͧɪᷠᴅͣ✿᭄ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠ᴸᴷ
dia gadis bertopeng merah,,
parasnya yang indah, sangat mempesona,,
siapakah diaa🤨🤨
2022-11-05
0
📴🦋⃟🍾⃝ ʜͩᴀᷞᴍͧɪᷠᴅͣ✿᭄ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠ᴸᴷ
kalo aspro sama maspro dikasih whiskas kira kira doyan ngga ya😅
2022-11-05
0
📴🦋⃟🍾⃝ ʜͩᴀᷞᴍͧɪᷠᴅͣ✿᭄ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠ᴸᴷ
hihihi kucing ajah bisa cemburu yaa
apalagi manusia,,
🤧
2022-11-05
0