Bab 8 - Re Destruction

Di malam hari yang begitu sunyi, terbangun seorang gadis yang lemah di atas kasur yang sangat mewah.

Melihat sebuah kamar dengan desain mewah nan elegan, gadis itu merasa seperti sedang bermimpi.

Bangunan dengan ornament putih dan emas itu membuat dia merasa takjub dengan keindahan bangunan.

"Meskipun aku adalah orang terkaya, tapi ternyata ini jauh lebih mewah dari rumahku"

"Ini sungguh seperti surga!"

"Ngomong-ngomong tentang surga, kenapa aku bisa berada disini?"

Gadis itu berpikir keras mengingat kejadian apa yang telah dilewatkan olehnya.

Dengan keluar dari kamar, diluar pintu atas lantai dua. Dia melihat langit-langit dengan keindahan bintang yang jernih tanpa adanya polusi udara yang menghalangi bintang-bintang.

Dia melihat sosok bulan dan bintang yang bersinar terang, dengan sekejap ada sosok laki-laki yang baru dia kenal.

Di malam hari, dia melihat sosok laki-laki itu yang membuka jaketnya, merasakan kedinginan dan memakaikan jaket itu padanya.

"Dia begitu tampan dan baik hati, entah mengapa perasaan ini begitu kuat"

"Benar juga!"

Setelah beberapa saat akhirnya, Lylia pun tersadar akan ingatan bahwa dirinya telah diculik oleh seorang pria yang menaiki monster.

Lylia panik dengan keadaan ini, dia mencoba mencari cara agar dirinya bisa kabur dari sana.

Saat melihat kebawah, ternyata lantai dua dari tempat ini begitu tinggi.

Lylia sedang berada di sebuah istana yang begitu megah layaknya surga.

Tiba-tiba.

Cekrek

Seseorang membuka pintu kamarnya, seorang gadis dengan pakaian seorang pelayan memasuki kamar Lylia.

Lylia bingung dengan mengapa seorang pelayan itu yang berjalan ke arahnya.

Tiba-tiba, seorang pelayan itu menundukkan kepalanya dan memberi hormat kepada Lylia.

"Putri Suci! Jika anda sudah bangun, kaisar ingin menemui anda!" sopan pelayan gadis itu.

Lylia bingung dengan panggilan yang diberikan kepada dirinya 'Putri Suci' hanya mengangguk dan mengikuti langkah kaki pelayan itu.

Di koridor istana pun, semuanya serba terbuat dari emas dengan dinding putihnya yang sangat bersih, sungguh elegan dan mewah istana ini.

Pantas saja, istana ini mendapatkan julukan sebagai Surga di dunia.

Lylia terus mengikuti langkah kaki pelayan itu, menuju sebuah aula yang ternyata terdapat singgahsana seorang kaisar disana.

Duduk dengan begitu sombong, kaisar itu memandang rendah orang yang berada di depannya.

Pelayan itu berjalan mendekati kaisar dan dengan diikuti Lylia dibelakangnya, ketika pelayan itu bersujud memberi hormat, Lylia bingung harus melakukan apa.

Tatapan dingin dari mata seorang kaisar itu membuat Lylia merasakan sebuah ancaman kematian yang begitu menakutkan, Lylia langsung dengan refleksnya menjatuhkan lututnya dan bersujud kepada kaisar.

"Lima tahun lagi, kamu akan menikahi Putra Mahkota!" ujar Kaisar dengan tanpa peduli.

Hanya itu kata-kata yang dikeluarkan olehnya, membuat Lylia marah. Bagaimana pun juga, belum ada seorang pun di dunia ini yang berani memerintah Lylia.

Mendengar hal itu tanpa sadar Lylia berdiri dan menunjuk jarinya kepada kaisar dengan tanpa disadari oleh dirinya.

"Memangnya kau siapa berani memerintahu?" tanya Lylia yang sangat marah.

Kaisar itu berdiri dari singgahsananya dan memberikan sebuah kesempatan kepada Lylia untuk mohon maaf kepada dirinya.

Karena tidak ingin meminta maaf dan malah membuat kaisar itu tersinggung.

Kaisar itu langsung menunjukkan jari telunjuknya ke langit-langit dan langsung menciptakan sebuah lingkaran sihir.

"Xechna To!" rapalnya Kaisar dengan melihat ke arah Lylia.

Lingkaran sihir itu pun berubah menjadi sebuah cahaya bulat, terbang dengan perlahan dan menembus masuk ke kepala Lylia.

Lylia langsung merasakan rasa yang begitu menyakitkan, rasa menyakitkan di kepalanya seakan-akan melahap semua pikirannya.

Ada seorang pelayan yang menyaksikan perbuatan kaisar, dia merasa panik dan takut dengan melihat kaisarnya melukai seorang gadis dengan mudahnya.

Karena pelayan itu ketakutan, kaisar yang melihatnya pun merasa risih dengan tatapan ketakutan dari pelayan itu.

Kaisar dengan mudah memunculkan sembilan buah pedang yang tiba terbang berada di belakang dirinya.

Pedang itu diterbangkan olehnya dengan menuju ke arah pelayan itu, tubuhnya langsung di tusuk dengan sembilan buah pedang terbang.

Tidak lama kemudian pelayan itu meninggal dunia, berbeda dengan Lylia yang sudah tidak bisa menahan sakitnya dan tidak sadarkan diri.

...

Dengan jawaban Karma, kepala akademi itu bukannya merasa kesal melainkan sangat gembira karena jawaban yang diberikan oleh Karma adalah jawaban yang begitu hebat.

Karma pun menyelesaikan semua proses pendaftaran dengan begitu mudah, karena dia memiliki orang dalam.

Setelah selesai, Karma berjalan keluar dari ruang kepala akademi untuk mengunjungi asrama dimana dia akan tinggal mulai saat ini.

Dengan ditemani oleh seorang tetua, tetua Lei, Karma tentu dengan mudah mengikuti Tetua Lei dibelakangnya.

Kemampuan sihir api dan berpedang Karma sudah berkembang pesat.

Karma pun akhirnya memasuki sebuah asrama yang berada cukup dalam dari gedung utama Akademi Sihir Athena.

Dahulu kala, akademi ini dinamakan sebagai akademi Athena dikarenakan seorang Dewi yang bernama Athena lah yang membangun sebuah sekolah yang cukup kecil hanya karena hobinya yang ingin mengajarkan sesuatu kepada orang lain.

Dia membangun sebuah Akademi Sihir, dengan kehebatan seorang Dewi Athena, dia yang terkenal itu pun seketika membuat Akademi itu terkenal dimana-mana karena reputasi yang diberikan oleh seorang Dewi Suci yaitu Dewi Athena.

Dengan sampainya di depan pintu asrama, ternyata ada banyak sekali orang yang sedang menunggu kedatangan Karma di dalam asrama ini.

"Hai kau anak baru? Peraturan di asrama ini adalah kamu harus bertarung denganku! Karena aku adalah yang terkuat di antara kalian.

Dengan orang itu yang mulai melawan. Karma pun langsung menyanggupi permintaan dariteman se-asramanya.

Di dalam asrama, Karma mulai melakukan pemanasan di untuk bersiap melawan yang terkuat disana, namanya Levi.

Pria dengan rambut poni dibelah dua, dengan postur wajah yang tampan dia melakukan sebuah gerakan memegang pedang.

"Whoaw! Memang beda orang dari keluarga berpedang!" sorak ria dari teman asramanya yang lain.

Dengan sebuah pedang, Karma harus melawan musuhnya itu dengan serius, dia mengambil ancang-ancang dan mulai mengeluarkan gelombang api tanpa rapalan.

Gelombang api mengarah kepada Levi dengan cukup cepat, membuat Levi mengeluarkan sihirnya yaitu sihir elemen air yang menabrak sihir elemen api milik Karma.

Semua orang terkejut bukan main, karena tanpa merapal Karma bisa mengeluarkan sihir yang begitu kuat.

Levi yang sudah mencoba memblokir sihir elemen api dari Karma malah terpental jauh menabrak dinding yang cukup jauh.

Dinding asrama itu retak, Levi langsung terjatuh dan melihat ke arah Karma.

Bukan hanya dia yang melihatnya melainkan seluruh teman se-asramanya, langsung memandang takjub kepada Karma.

"Mulai saat ini, kau adalah pemimpin asrama ini!" seru semua orang dengan bahagia dan takjub.

Terpopuler

Comments

Ayano

Ayano

Itu kalimat pertanyaan seakan akan dikira udah mati dong 😅😅

2023-07-11

0

Ayano

Ayano

Aku tau tempat mewah itu memang bagaikan surga

2023-07-11

0

SenjaKala

SenjaKala

Lily kabur aja kek, itu juga akang karma mana sih tega beut yaa

2022-10-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!