part 14

Pulang ke rumah bisa bisanya Riyan berkata kalau aku dan Re kecelakaan. Re sedang dirawat di rumah sakit, karena itu aku diantar pulang oleh Riyan. Dia disambut bak pahlawan di rumahku. Ayah dan ibukku berterimakasih padanya. Cihh... benar benar menjijikkan. Penjahat ngaku pahlawan. Apa jadinya kalau aku membocorkan semuanya? Akan tetapi itu alasan yang sanggup menjelaskan luka di tanganku. Dia pamit pulang sambil mengedipkan matanya. Riyan menjalankan rencananya sendiri tanpa janjian dulu di mobil denganku. Licik juga dia.

Malamnya Re menghubungiku.

'Kamu gak diapa apain Riyan kan?' tanya Re.

'Enggak, rahang kamu apa kabar? Masih sakit?' tanyaku balik.

'Udah dikompres air hangat. Gak sesakit tadi.' jawabnya.

'Riyan datang ke kamu lagi gak? Maaf ya Re gara gara aku nyium kamu, kamu jadi kena tonjok.' ketikku merasa bersalah.

'It's ok, I'm happy to get a kiss from you.' pesannya dengan emotikon cium. Aku sampai terheran heran aneh dengan pesannya.

'Jangan di teruskan ke Riyan yaa.' pesan Re lagi. Aku tertawa.

'Kamu takut sama Riyan?' tanyaku.

'Nanti bukan hanya Riyan yang mukulin, orang orang bapaknya datang mukulin orang serumah. Hahahaha.' balas Re.

'Emang bapaknya kenapa?' tanyaku kepo.

'Kamu gak tahu ya? Lebih baik jangan cari tahu. Nice dream sweet heart.' katanya mengakhiri pesan.

Halah gombalnya juga sama dengan Riyan. Apa benar anak band semuaya play boy....

Bapaknya Riyan yaa... seperti apa orangnya? Kenapa Re sampai se takut itu? Maminya seperti itu, apa bapaknya menyeramkan? Aku jadi ragu kalau bapaknya buka showroom mobil seperti yang dia ceritakan di rumah.

***

Aku naik kelas dua. Teman temanku menjadi senior eskul sekarang. Mereka sama garangnya dengan senior terdahulu. Aku yang tak ikut eskul apapun hanya sesekali melihat mereka eskul. Aku juga gak mau susah payah terlibat. Sibuk belajar saja dan sibuk memikirkan Riyan tentunya. Hahaha bucin.

Dia berani mengajakku membolos sesekali. Sebenarnya dia itu pengaruh buruk. Pengaruh buruk yang tak mampu kutolak. Terkadang kami membolos ke gunung, ke pantai, atau kemanapun kami mau. Dia sekarang tak terdengar dengan cewek manapun di sekolahku. Entah diluar. Yang jelas aku tak pernah melihatnya dengan cewek lain lagi.

Dia itu manis. Pernah suatu hari saat kami sedang bolos mampir ke rumah makan. Saat itu hari sabtu, ada live music. Dia permisi ke toilet katanya. Tahu tahu sudah di panggung memangku gitar akustik.

"Lagu ini untuk teman sepesial saya. Yang lebih baik berteman, tapi saling menyayangi. Daripada pacaran saling menyakiti Afgan - bukan cinta biasa." Lagu pun mengalun dengan indahnya.

Pernah suatu hari aku bertanya pada Riyan kenapa menyukaiku dari puluhan gadis modis.

"Karena yang modis bisa dibuat asal ada uang. Sedang kecantikanmu tak perlu dibuat buat. Karena kamu cuek, membuatku penasaran. Karena kamu pintar, tapi tidak sombong dengan kepintaranmu." Duuuuuaaaarrr...... berhasil meledakkan hatiku sampai hujan bunga.

"Sekarang boleh aku menciummu?" katanya lagi sambil senyum manis.

"Jangan mimpi!!" jawabku sambil menarik hidungnya yang kelewat mancung. Dia pun tertawa. Walaupun aku suka ciumannya, tapi kalau ditanya secara blak blakan seperti itu tentu aku menolak.

Kami tetap berstatus teman. Haaaa teman tapi mesra. Teman temanku juga taunya aku teman saja dengannya. Terkadang saat dia menjemputku pulang teman temanku bilang iri padaku. Ada yang membodohkan aku karena tak mau menerima cintanya.

"Apa sih yang kurang dari Riyan?" tanya Tika suatu hari di kantin sekolah. Kami sedang menikmati soto saat istirahat ke dua.

"Ganteng iya, anak band iya, kaya iya, populer iya. Apa coba yang kurang?" kata Tika. Septy dan Asna mengangguk angguk akur.

"Yang kurang itu kamu. Kurang kerjaan jodoh jodohin orang," jawabku santai. Andai mereka tahu kalau dia anggota sindikat perdagangan wanita. Apa meraka mau dekat? Mau dipacari juga? batinku.

"Kalau kamu gak mau, aku juga mau lho Put," lanjut Tika entah serius entah bercanda.

"Ambil, ambil kalau mau," jawabku asal.

"Beneran ya, jangan nyesel." Aku manggut manggut menanggapi.

***

HUT sekolah tiba sebulan lagi. Tika dan Asna sibuk luar biasa. Mereka panitia HUT itu. Hampir tiap hari rapat dan rapat. Pulang juga sampai sore terus. Ternyata dibalik acara yang sukses ada panitia yang merana.

Mereka memintaku bicara dengan Riyan agar Simpel mau manggung lagi.

"Sekarang mereka punya tarif cukup mahal. Kas kita bisa habis buat ngundang Simpel doank," kata Tika.

"Jadi please, bicara sama Riyan yaa... minta diskon kek atau apa," lanjutnya. Aku menyanggupinya.

Memang benar Simple menunjukkan kemajuan. Jadwal manggung tertata rapi tiap minggunya. Mulai mengirimkan demo demo musik ke Jakarta. Kemajuan yang bagus. Walaupun modal mereka juga gak sedikit. Frekuensi ketemu dengan mereka saat latihan juga jarang. Aku lebih sering bertemu Riyan sendirian. Itu pun belum tentu seminggu sekali. Walaupun komunikasi lancar tiap hari.

Aku membuka pintu mobil dan di iring senyuman dari belakang kemudi.

"Ih, senyumnya selalu sama, manis dan bikin aku makin sayang," gombalanku saat Riyan menjemput sepulang sekolah. Ternyata aku salah perhitungan. Harusnya aku ngegombal di tempat umum yang ramai, bukan dalam mobil yang kacanya gelap 100 % dari luar...... aku kehabisan nafas karena ciuman Riyan yang ganas.

"Weee ini dia ceweknya Simpel. Lama gak ketemu, ada yang masih gak rela ceweknya diembat," sambut Andi saat aku tiba di studio mereka.

"Kok bisa ceweknya Simpel?" tanya Riyan sewot

"Ceweknya Simpel lah, gara gara dia kita punya lagu banyak. Simpel juga lebih berwarna karena ada yang baku hantam. Hahahaha." Riyan langsung melirik Re mode singa. Yang dilirik cekikikan.

"Jangan memperkeruh suasana yang udah cooling down," Cleo menimpali.

"Iya, rahangku udah gak cenut cenut ini. Tapi semoga aja gak patah setelah aku kasih ini ke Riyan," kata Re sambil menyerahkan dua lembar tisue ke Riyan. Riyan menerima tisue dengan wajah bertanya tanya. Aku juga penasaran.

"Lap itu bibir. Gak baik vokalis Simpel bibirnya penuh lip gloss cewek. Ntar dikira gak jantan boookk..... Baby, aku patah hati, karena bibirmu akhirnya sanggup direnggut Riyan," kata Re sambil memberikan cium jauh untuku. Tawa pun meledak di studio siang itu. Riyan mengusap bibirnya sambil senyum senyum. Aku????? Aku rasanya ingin tenggelam kedasar bumi saat itu juga. Maluuuuuuu.......

Mereka setuju manggung di sekolahku lagi bahkan tanpa bayaran. Aku senangnya bukan main. Pasti ini kabar gembira untuk panitia HUT. Siang itu aku menemani Simpel latihan lagi dengan gembira sekaligus malu kalau teringat tentang lip gloss. Bisa bisanya aku tak melihat bibir Riyan yang belepotan. Padahal sepanjang jalan kami mengobrol seru...... memalukan. Untung mereka tak ada yang membahas masalah bibir sampai selesai latihan.

Terpopuler

Comments

MAY.s

MAY.s

Aah, itu aku thor😍prinsipku dulu pas bujang🤣

2023-03-08

1

lihat semua
Episodes
1 part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 part 7
8 part 8
9 part 9
10 part 10
11 part 11
12 part 12
13 part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 part 17
18 part 18
19 part 19
20 part 20
21 part 21
22 part 22
23 part 23
24 part 24
25 part 25
26 part 26
27 part 27
28 part 28
29 part 29
30 part 30
31 part 31
32 part 32
33 part 33
34 part 34
35 part 35
36 part 36
37 part 37
38 part 38
39 part 39
40 part 40
41 part 41
42 part 42
43 part 43
44 part 44
45 part 45
46 part 46
47 part 47
48 part 48
49 part 49
50 part 50
51 part 51
52 part 52
53 part 53
54 part 54
55 part 55
56 part 56
57 part 57
58 part 58
59 part 59
60 part 60
61 part 61
62 part 62
63 part 63
64 part 64
65 part 65
66 part 66
67 part 67
68 part 68
69 part 69
70 part 70
71 part 71
72 part 72
73 part 73
74 part 74
75 part 75
76 part 76
77 part 77
78 part 78
79 part 79
80 part 80
81 part 81
82 part 82
83 part 83
84 part 84
85 part 85
86 part 86
87 part 87
88 part 88
89 part 89
90 part 90
91 part 91
92 part 92
93 part 93
94 part 94
95 part 95
96 part 96
97 part 97
98 part 98
99 part 99
100 part 100
101 part 101
102 part 102
103 part 103
104 part 104
105 part 105
106 part 106
107 part 107
108 part 108
109 part 109
110 part 110
111 part 111
112 part 112
113 part 113
114 part 114
115 part 115
116 part 116
117 part 117
118 part 118
119 part 119
120 Ucapan terimakasih
121 Raden
122 Berita gembira
123 gadis bermata coklat
124 Gadis yang mudah diajak 'berteman'
125 promo novel baru
126 Aku melepasmu
127 Gadis cantik yang cuwek
128 Ciumannya yang handal
129 Promo novel baru
Episodes

Updated 129 Episodes

1
part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
part 7
8
part 8
9
part 9
10
part 10
11
part 11
12
part 12
13
part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
part 17
18
part 18
19
part 19
20
part 20
21
part 21
22
part 22
23
part 23
24
part 24
25
part 25
26
part 26
27
part 27
28
part 28
29
part 29
30
part 30
31
part 31
32
part 32
33
part 33
34
part 34
35
part 35
36
part 36
37
part 37
38
part 38
39
part 39
40
part 40
41
part 41
42
part 42
43
part 43
44
part 44
45
part 45
46
part 46
47
part 47
48
part 48
49
part 49
50
part 50
51
part 51
52
part 52
53
part 53
54
part 54
55
part 55
56
part 56
57
part 57
58
part 58
59
part 59
60
part 60
61
part 61
62
part 62
63
part 63
64
part 64
65
part 65
66
part 66
67
part 67
68
part 68
69
part 69
70
part 70
71
part 71
72
part 72
73
part 73
74
part 74
75
part 75
76
part 76
77
part 77
78
part 78
79
part 79
80
part 80
81
part 81
82
part 82
83
part 83
84
part 84
85
part 85
86
part 86
87
part 87
88
part 88
89
part 89
90
part 90
91
part 91
92
part 92
93
part 93
94
part 94
95
part 95
96
part 96
97
part 97
98
part 98
99
part 99
100
part 100
101
part 101
102
part 102
103
part 103
104
part 104
105
part 105
106
part 106
107
part 107
108
part 108
109
part 109
110
part 110
111
part 111
112
part 112
113
part 113
114
part 114
115
part 115
116
part 116
117
part 117
118
part 118
119
part 119
120
Ucapan terimakasih
121
Raden
122
Berita gembira
123
gadis bermata coklat
124
Gadis yang mudah diajak 'berteman'
125
promo novel baru
126
Aku melepasmu
127
Gadis cantik yang cuwek
128
Ciumannya yang handal
129
Promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!