part 11

Ketika kamu bahagia, maka waktu akan berjalan cepat untukmu. Rasanya baru kemarin aku menyelesaikan soal ujian semester satu. Sekarang aku selesai ujian semester 2. Hari bebas sebelum penerimaan rapot. Rasanya seperti surga hahahaha. Aku berencana main ke rumah salah satu teman sekelasku. Jaraknya lumayan jauh. Temanku harus naik sepeda dulu kemudian naik bis ke sekolah. Rencananya kami akan jalan kaki saja setelah naik bis. Cukup jauh katanya, tapi anggap saja petualangan.

Kami sekitar ber 8 orang termasuk aku dan Tika bergerombol keluar gerbang. Belum juga mencapai gerbang ada keributan di sisi kanan sekolah dekat parkiran. Kami penasaran justru berbelok menuju kerumunan. Ternyata dua siswi kelas satu baru saja duel. Rambut mereka acak acakan. Satu diantaranya bertaburan bintik nasi di kepala. Satunya kancing kemejanya terbuka. Menyisakan singlet putih dan tali dalaman berwarna pink. Ahhh sungguh pemandangan yang tidak enak. Guru BP tiba cepat saat kami baru saja melihat dua tersangka. Keduanya sudah di gelandang ke ruang BP. Temanku Septy bertanya pada salah satu anak yang ada disana lebih dulu tentang apa yang terjadi.

"Rebutan cowok. Sama sama ngatain pelakor. Yang satu lagi makan bekal nasi. Malah di tumpah in di kepala Susi. Jadi lah Susi keramas nasi trus jambak jambakan deh," jelasnya berapi api.

"Emang siapa yang direbut in?" tanya Septy.

"Mantannya Anggi, anak akutansi itu lho vokalisnya Simpel."

Aku menghela nafas mendengarnya. Ada perasaan marah dan benci pada Riyan. Cowok br eng sek yang jadi idola. Di sukai banyak cewek.... bodohnya termasuk aku hedeeeehhhh.

Kami melanjutkan main kerumah Habiba. Diatas bus, aku dan empat temanku duduk berhimpit. Di kursi bus panjang paling belakang. Suasana dalam bus lumayan ramai. Beberapa penumpang terpaksa berdiri. Aku sedang ngobrol di tengah perjalanan itu. Tiba tiba bus ngerem mendadak. Aku yang duduk di tengah lorong tak berpegangan pada apapun seperti terhempas kedepan. Menabrak seorang cowok yang sepertinya anak SMA juga. Untung saja tidak jatuh berdua. Dia dapat menahan bobot tubuhku saat itu. Walaupun kami harus berhimpit berpelukan. Aku segera minta maaf. Malu. Dia hanya tersenyum menanggapi. Tapi teman teman somplakku malah men cie cie hingga sisa perjalanan.

"Kamu itu, temannya naik bus biasa, eh kamunya malah minta peluk cowok," kata Habiba.

"Gak kenalan sekalian? Namanya siapa mas?" tanya Tika yang membuatku ingin gelantungan di kolong bus sangking malunya. Anehnya dia justru menyebutkan namanya.

"Zafran," katanya pendek sambil terus menatapku.

"Ini Putri, aku Tika, ini Habiba, ini Septy, ini Asna," Tika meyebut nama kami berlima yang duduk dibelakang. Dia hanya tersenyum menanggapi. Melirik kearahku.

"Kalau mau nomer bisa catet dulu nomerku." Habiba memukul kepala Tika dengan map yang dia pegang sambil berbisik.

"Centil, malu." Sisa perjalanan di habiskan dalam diam. Walaupun si zhafran ini ketahuan melirik kearahku beberapa kali.

Ternyata rumah Habiba cukup jauh dari tempat berhenti bus. Kami jalan kaki cukup jauh. Tapi tak terasa karena ramai ramai. Di rumah Habiba kami bercanda dengan santai, main kesawah dan makan lotis yang sambelnya keasinan. Maklum, sambel ini di buat oleh kami sendiri yang masih di wajibkan pegang buku, bukan pegang pisau dapur. Hahahaha.... Ngelesss....

Menjelang sore kami ingin pulang, tapi hujan turun dengan derasnya. Sedang jarak yang di tempuh jalan kaki cukup jauh. Habiba cuma ada satu payung. Kami kebingungan sendiri. Aku berbalas chat dengan Riyan.

'Lagi dimana?'

'Lagi main di rumah temen, ini mau pulang malah hujan.'

'Mau aku jemput? Kirim lokasi'

'Gak usah, jauh. Aku ber 7 gak enak kalau aku doang yang di jemput'

'Kirim lokasi aku jemput kalian semua'

Aku penasaran cara dia jemput kami bersamaan. Aku mengirim lokasi rumah Habiba.

Satu jam kemudian dengan hujan yang justru semakin deras teleponku berbunyi. Riyan tersesat dan meminta ancer ancer rumah Habiba secara manual. Ku serahkan telepon pada Habiba, dia memandu Riyan menemukan rumahnya. Kemudian sebuah mobil putih memasuki pekarangan rumah Habiba. Kami heboh di dalam.

"Itu pacarmu yang mau jemput?" tanya Septy.

"Bukan pacar, cuma teman," elakku.

"Bukan pacar tapi rela jauh jauh jemput kesini. Pakai mobil lagi," sahut Asna.

"Kita nebeng yak, sampai pangkalan bus juga gak papa," kata Meri melas.

"Sampai rumah masing masing dong, kan cinta sama Putri," tika ngelunjak.

Yang punya mobil sudah turun dan berdiri di depan rumah Habiba. Semakin heboh lah teman temanku di dalam. Ternyata dia Riyan Simpel yang tadi pagi jadi rebutan sampai gelut disekolah.

Kami ber tujuh masuk dalam mobil Riyan. Aku dipaksa paksa duduk depan. Sedang 6 lain duduk belakang. Untung mobilnya tiga baris jadi muat untuk kami semua. Sejak kapan juga Riyan bisa naik mobil? Aku baru pertama ini melihatnya.

"Makasih ya Riyan tumpangannya. Ini nganterin satu satu sampai rumah kan? Gak cuma sampai pangkalan bus?" tanya Tika masih ngelunjak.

"Boleh boleh aku lagi gak ada jadwal. Sebutin rumah masing masing biar aku tahu rutenya dari sini," jawab Riyan santai.

"Enggak, ke pangkalan bus aja. Kita bisa naik bus kok.m," jawabku sungkan.

"Eh, gak boleh nolak kebaikan, gak papa kan Yan sampai rumah. Hemat ongkos juga dikita. Sebagai tanda cinta lah ke Putri," sahut Tika lagi. Apa enaknya Tika tak lempar keluar mobil saja ya. Mulutnya itu lho ceplas ceplos bikin aku gimana gitu.

"Iya iya tanda cinta juga boleh," jawabnya sambil melirik sekilas kearahku. Senyum manis juga tidak lupa ia berikan. Bisik bisik cekikikan dari belakang langsung terdengar. Aku memalingkan wajah ke jendela samping. Malu.

"Riyan itu teman kami waktu SMP, kayaknya udah deket sama Putri dari SMP deh, tapi ya malu malu kucing gitu."

"Lha trus kalo deket dari SMP bukannya dulu pacaran sama kak Dena, trus sama Anggi anak akutansi, trus tadi di rebut in sama dua cewek sekretaris tadi?"

"Mungkin anak band gitu, pacarnya banyak."

"Lha Putri masuk pacarnya bukan? Mereka pacaran?"

Bisik bisik di jok belakang masih terdengar. Aku dan Riyan saling lirik. Dia justru tersenyum mendengarnya. Aku jadi gak enak sendiri.

"Gais, maaf yang di depan juga punya telinga. Harap kalau mau ngegosip jangan kedengaran yang di gosipin yaa!" kataku dengan penekanan tinggi. Riyan justru tertawa terbahak bahak. Teman temanku bungkam sambil nyekikik.

"Emang tadi ada yang gelut di sekolah?" tanya Riyan sambil menoleh sekilas kearahku.

"Iya anak sekretaris. Katanya rebutan kamu saling tuduh pelakor. Sampai ada yang keramas nasi," ceritaku singkat.

"Oooowww," jawab Riyan enteng. Seperti cuma gosip akan ada ulangan minggu depan. Santaiiii sekali. Hening aku mencoba membuka pembicaraan.

"Sejak kapan bisa bawa mobil?" tanyaku penasaran

"Lima bulan lalu mungkin. Kenapa mau jalan jalan sama aku naik mobil? Tapi ini mobil Mami, aku udah minta mobil sendiri, tapi belum di beliin. Nanti kalau udah di beliin kita jalan berdua yaaa," katanya sambil fokus menyetir kedepan.

"Aku takut di sopiri sopir amatir hahahaha," kataku bercanda. Dia tersenyum dengan manis

"Re kayaknya ambil nomer kamu dari hp. Awas ya kalian gak boleh jalan berdua. Aku cemburu," lanjutnya.

"Cemburu???!!! Bul sh it!!!! Kalau kamu cemburu aku jalan berdua sama Re, apa kabar aku!!!??? Yang harus denger gosip kamu dekat sana sini sampai di labrak pacarmu!!! Itu baru sekolahku. Gak tahu sekolah lain kayak gimana????!!! Kamu pikir cuma kamu yang punya hati!!!" omelku berapi api. Sok sok an cemburu segala! Lalu gak mikir kaya apa perasaanku gitu?

Tiba tiba celetukan dari belakang terdengar.

"Mohon maap juga Put, kalau pacaran berdua aja yaa... kalau ber 8 gini keramaian yang jadi obat nyamuk," kata Tika. Sejenak tadi aku lupa kalau ada 6 kepala menonton kami di belakang. Semua orang dalam mobil ngakak termasuk Riyan. Aku yang ngomel keceplosan agak malu tapi ikut ngakak juga.

Terpopuler

Comments

MAY.s

MAY.s

Weh, babang Zafran ku main ke sini juga toh🤭

2023-03-05

1

lihat semua
Episodes
1 part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 part 7
8 part 8
9 part 9
10 part 10
11 part 11
12 part 12
13 part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 part 17
18 part 18
19 part 19
20 part 20
21 part 21
22 part 22
23 part 23
24 part 24
25 part 25
26 part 26
27 part 27
28 part 28
29 part 29
30 part 30
31 part 31
32 part 32
33 part 33
34 part 34
35 part 35
36 part 36
37 part 37
38 part 38
39 part 39
40 part 40
41 part 41
42 part 42
43 part 43
44 part 44
45 part 45
46 part 46
47 part 47
48 part 48
49 part 49
50 part 50
51 part 51
52 part 52
53 part 53
54 part 54
55 part 55
56 part 56
57 part 57
58 part 58
59 part 59
60 part 60
61 part 61
62 part 62
63 part 63
64 part 64
65 part 65
66 part 66
67 part 67
68 part 68
69 part 69
70 part 70
71 part 71
72 part 72
73 part 73
74 part 74
75 part 75
76 part 76
77 part 77
78 part 78
79 part 79
80 part 80
81 part 81
82 part 82
83 part 83
84 part 84
85 part 85
86 part 86
87 part 87
88 part 88
89 part 89
90 part 90
91 part 91
92 part 92
93 part 93
94 part 94
95 part 95
96 part 96
97 part 97
98 part 98
99 part 99
100 part 100
101 part 101
102 part 102
103 part 103
104 part 104
105 part 105
106 part 106
107 part 107
108 part 108
109 part 109
110 part 110
111 part 111
112 part 112
113 part 113
114 part 114
115 part 115
116 part 116
117 part 117
118 part 118
119 part 119
120 Ucapan terimakasih
121 Raden
122 Berita gembira
123 gadis bermata coklat
124 Gadis yang mudah diajak 'berteman'
125 promo novel baru
126 Aku melepasmu
127 Gadis cantik yang cuwek
128 Ciumannya yang handal
129 Promo novel baru
Episodes

Updated 129 Episodes

1
part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
part 7
8
part 8
9
part 9
10
part 10
11
part 11
12
part 12
13
part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
part 17
18
part 18
19
part 19
20
part 20
21
part 21
22
part 22
23
part 23
24
part 24
25
part 25
26
part 26
27
part 27
28
part 28
29
part 29
30
part 30
31
part 31
32
part 32
33
part 33
34
part 34
35
part 35
36
part 36
37
part 37
38
part 38
39
part 39
40
part 40
41
part 41
42
part 42
43
part 43
44
part 44
45
part 45
46
part 46
47
part 47
48
part 48
49
part 49
50
part 50
51
part 51
52
part 52
53
part 53
54
part 54
55
part 55
56
part 56
57
part 57
58
part 58
59
part 59
60
part 60
61
part 61
62
part 62
63
part 63
64
part 64
65
part 65
66
part 66
67
part 67
68
part 68
69
part 69
70
part 70
71
part 71
72
part 72
73
part 73
74
part 74
75
part 75
76
part 76
77
part 77
78
part 78
79
part 79
80
part 80
81
part 81
82
part 82
83
part 83
84
part 84
85
part 85
86
part 86
87
part 87
88
part 88
89
part 89
90
part 90
91
part 91
92
part 92
93
part 93
94
part 94
95
part 95
96
part 96
97
part 97
98
part 98
99
part 99
100
part 100
101
part 101
102
part 102
103
part 103
104
part 104
105
part 105
106
part 106
107
part 107
108
part 108
109
part 109
110
part 110
111
part 111
112
part 112
113
part 113
114
part 114
115
part 115
116
part 116
117
part 117
118
part 118
119
part 119
120
Ucapan terimakasih
121
Raden
122
Berita gembira
123
gadis bermata coklat
124
Gadis yang mudah diajak 'berteman'
125
promo novel baru
126
Aku melepasmu
127
Gadis cantik yang cuwek
128
Ciumannya yang handal
129
Promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!