part 4

Satu bulan lebih berlalu. Hanya sesekali dia mengirim kabar. Menanyakan ini dan itu. Kebanyakan tugas sekolah. Tugas Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris paling banyak. Dia tahu aku kuat dua mapel itu. Semakin susah soalnya semakin tertantang mengerjakannya. Itu sebabnya aku memilih ekskul jurnalisme di SMK ini. Agar hobi membaca dan menulisku dapat tercurah. Selain itu juga karena eskul ini aman. Aku tidak suka eskul yang menantang atau harus nginep nginep, lari lari, atau berbaris. Melelahkan menurutku.

Aku berjalan menuju koridor mading yang di ganti dua hari sekali. Markas eskul jurnalisme ada disampingnya. Aku berencana membuat beberapa puisi untuk ditempel esok hari. Tumben sekali tempat itu ramai. Biasanya hanya seorang dua orang asyik membaca. Kulihat Tika juga disitu.

"Rame banget Tik, ada apa?" tanyaku berdiri di sampingnya.

"Ini lho Simpel mau manggung di sekolah kita!!!! Simpel Put, Simpel!!! Hebat juga bisa panitia bisa undang Simpel," puji Tika sambil menunjuk nunjuk poster HUT sekolah yang diadakan dalam beberapa bulan.

"Simpel apaan sih?" tanyaku kepo.

"What?!!! Kamu gak tau Simpel?........," sebelum mendapat penjelasan aku dapat omelan panjang kali lebar dari Tika. Menyalahkan buku buku novel yang kubaca juga. Katanya gara gara buku itu aku jadi kuper dan kudet. Simpel ternyata band lokal yang cukup terkenal. Dan yang mengejutkan vocalistnya itu Riyan.

Iya sih dia memang anak band. Bahkan dulu aku terbantu saat pelajaran seni musik. Riyan yang mati matian mengajariku alat musik sampai akhirnya dia menyerah. Aku yang buta nada ini apalah. Aku hanya bisa menikmati musik. Bukan memainkannya. Namun aku dulu tetap mendapat nilai seni musik bagus atas bantuannya.

"Dia mau manggung disini Put!!! disini!!!" Tika girang sekali.

"Kamu ngefans sama dia? Mau tanda tangan apa nomer hpnya sekalian?" tanyaku stengah mengejek. Bagiku gak penting juga HUT sekolah diisi band lokal.

"Hanya band lokal bukan Ungu atau Peterpan," kataku pada Tika.

"Ihh... ngeremehin gitu. Simpel juga lumayan. Bisa lihat Riyan manggung. Bangga dulu pernah satu SMP sama dia. Karismanya itu juga gak kalah dari Pasha Ungu kalau manggung. Ganteng, bersih, mancung, suaranya juga bagus," kata Tika dengan mata berbinar binar. Sesuka itu dia sama Riyan?

"Lebaaaaayyyy," sahutku santai.

"Tapi kalau kamu mau ngasih nomer Riyan aku gak nolak sama sekali. Mana mana?" Tika semangat mengeluarkan hpnya. Aku pun mengirimkan nomer anak setengah tengil setengah cabul dan buaya darat full itu pada Tika. Dia girangnya bukan main. Aku sampai terheran heran. Emang dia sepopuler itu? Atau Tika yang kelewat lebay sih?

***

Hari HUT sekolah tiba. Panggung besar berdiri sejak kemarin. Aku main drama dengan teman teman sekelas yang dipersiapkan sebulan sebelum acara. Bukan peran yang bagus. Hanya menjadi dagelan. Semua kelas satu wajib mengisi minimal dua pentas seni. Bebas mau apa aja beberapa temanku ngedance pakai rok mini dan tank top. Aku gak mungkin terpilih jadi anggota dancer hahaha. Jadilah aku menjadi anggota tim drama. Dandanaku acak acakan memang sengaja acak acakan untuk mendukung peran dagelan.

"Kamu ngisi acara juga? Tak kirain cuma nonton," kata seseorang bersandar di pintu. Dari siluet body dan aroma parfum yang menyeruak aku yakin itu Riyan.

"Iya, ikut dapat figuran buat drama," jawabku memoleskan blush on yang sudah sangat merah dipipiku. Aku memakai rok panjang dengan lengan baju 3/4 mirip ibu ibu. Juga kalung entah kalung apa aja. Semua kalung dikalungkan. Semua gelang juga dipakai. Kacau pokonya.

"Pantes dandananya begituan," jawabnya duduk disampingku. Tiba tiba kenapa udara sekitar rasanya sesak. Padahal dikelas itu hanya aku dan dia. Teman teman yang lain ada dilapangan. Sedangkan para pengisi acara bersiap di kelas belakang panggung. Aku yang merasa terlalu sesak dibelakang panggung, memutuskan berias di kelasku sendirian. Aku memang tidak terlalu suka keramaian.

"Put, aku minta maaf buat yang..."

"Udah aku maafkan gak usah di bahas," potongku cepat. Dia mengangkat bahunya. Membahasakan oke. Canggung lagi. Kami terdiam. Aku masih memoleskan makeup ala kadarnya.

"Aku nanti ada lagu. Aku buat dari puisimu waktu SMP maaf ya aku ambil gak ada izin ke kamu dulu," senyum diakhir kalimatnya sungguh manis.

"Puisi yang mana?" tanyaku. Aku sudah ribuan menulis puisi. Kadang kadang konyol dan buruk.

"Yang kamu tempel waktu kelas kita ada tugas ngisi mading. Judulnya 'Hanya Melihat'. Aku kok ngerasa puisi itu buat aku hahahahha," katanya sambil tertawa. Bibir bawah yang tebal dan terbelah di tengah itu tertawa. Aku mau pingsan sangking indahnya.

"Ngaco, cuma puisi gak berarti apapun!" aku berkilah. Dia lagi lagi tersenyum. Kesegaran buat mataku. Lumayan juga siapa tahu mengurangi minus mata ini kalau sering melihatnya tersenyum.

"Iya toh, bisa gitu bikin puisi bukan dari hati?" tanyanya. Pertanyaan jebakan. Tentu saja tidak, mana ada puisi dibikin ngasal tanpa masuk kehati pembuatnya dulu. Lalu bagaimana puisi itu tercipta rangkaian katanya. Aku diam tidak menjaawab. Pura pura sibuk dengan makeup yang sebenarnya udah selesai.

"Itu udah terlalu menor sayang, kamu mau jadi badut? Udah, cantikmu hilang lho," katanya lagi. Desiran desiran lembut dalam diriku membuat tanganku berkeringat.

"Sayang sayang! Sejak kapan kamu jadi sayangku!!" kataku protes, padahal seneng hihihi.

"Sejak sekarang. Kalau kamu izinkan aku mau jadi sayangmu dan kamu jadi sayangku," katanya santai. Kemahiran gombalnya berbanding terbalik dengan kemampuan akademisnya hahahaha.

"Sejak sekarang aku mau kebelakang panggung. Dramaku mau dimulai," kataku kemudian berdiri. Dia ikut berdiri kami beriringan berjalan keluar kelas. Bergabung dengan pengisi acara lain.

Dia duduk santai dengan teman temannya. Yang kata temanku personil Simpel yang lain. Mereka berpenampilan gaul sekali. Riyan duduk anteng. Sibuk dengan hp mahalnya. Terlihat sombong kalau begitu.

Ketegangan menguasai timku. Kami membentuk lingkaran dan berdoa. Drama kali ini mengangkat kisah Bawang Putih dan Bawang Merah dengan modifikasi dagelan. Sudah hafal diluar kepala semua adegan adegannya, tapi tetap saja debaran jantung ini gak bisa bohong. Riyan mendatangiku. Memberikan botol kecil air mineral.

"Minum dikit, sebelum naik panggung tarik nafas panjang tiga kali lalu hembuskan," katanya. Aku menerimamya sambil manggut manggut. Dia kembali duduk santai. Tidak tegang sama sekali padahal dia juga mau tampil.

Teman temannya melihat kearahku.

"Target baru Yan?" tanya seseorang bermata sipit. Riyan menggeleng.

"Terlalu polos dan terlalu susah didekati. Tapi cantiknya susah dilupakan," kata Riyan. Membuat lima laki laki itu tertawa. Apa yang dimaksud aku??? Target? Target pacar gitu? Owww, jadi selama ini dia emang gitu kali ya... narget sana sini berhasil trus dibuang. Hah, cowok macam apa itu!!!

Terpopuler

Comments

MAY.s

MAY.s

Ngakak 🤣

2023-02-15

0

MAY.s

MAY.s

Boleh usul band kotak juga sekalian😅

2023-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 part 7
8 part 8
9 part 9
10 part 10
11 part 11
12 part 12
13 part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 part 17
18 part 18
19 part 19
20 part 20
21 part 21
22 part 22
23 part 23
24 part 24
25 part 25
26 part 26
27 part 27
28 part 28
29 part 29
30 part 30
31 part 31
32 part 32
33 part 33
34 part 34
35 part 35
36 part 36
37 part 37
38 part 38
39 part 39
40 part 40
41 part 41
42 part 42
43 part 43
44 part 44
45 part 45
46 part 46
47 part 47
48 part 48
49 part 49
50 part 50
51 part 51
52 part 52
53 part 53
54 part 54
55 part 55
56 part 56
57 part 57
58 part 58
59 part 59
60 part 60
61 part 61
62 part 62
63 part 63
64 part 64
65 part 65
66 part 66
67 part 67
68 part 68
69 part 69
70 part 70
71 part 71
72 part 72
73 part 73
74 part 74
75 part 75
76 part 76
77 part 77
78 part 78
79 part 79
80 part 80
81 part 81
82 part 82
83 part 83
84 part 84
85 part 85
86 part 86
87 part 87
88 part 88
89 part 89
90 part 90
91 part 91
92 part 92
93 part 93
94 part 94
95 part 95
96 part 96
97 part 97
98 part 98
99 part 99
100 part 100
101 part 101
102 part 102
103 part 103
104 part 104
105 part 105
106 part 106
107 part 107
108 part 108
109 part 109
110 part 110
111 part 111
112 part 112
113 part 113
114 part 114
115 part 115
116 part 116
117 part 117
118 part 118
119 part 119
120 Ucapan terimakasih
121 Raden
122 Berita gembira
123 gadis bermata coklat
124 Gadis yang mudah diajak 'berteman'
125 promo novel baru
126 Aku melepasmu
127 Gadis cantik yang cuwek
128 Ciumannya yang handal
129 Promo novel baru
Episodes

Updated 129 Episodes

1
part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
part 7
8
part 8
9
part 9
10
part 10
11
part 11
12
part 12
13
part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
part 17
18
part 18
19
part 19
20
part 20
21
part 21
22
part 22
23
part 23
24
part 24
25
part 25
26
part 26
27
part 27
28
part 28
29
part 29
30
part 30
31
part 31
32
part 32
33
part 33
34
part 34
35
part 35
36
part 36
37
part 37
38
part 38
39
part 39
40
part 40
41
part 41
42
part 42
43
part 43
44
part 44
45
part 45
46
part 46
47
part 47
48
part 48
49
part 49
50
part 50
51
part 51
52
part 52
53
part 53
54
part 54
55
part 55
56
part 56
57
part 57
58
part 58
59
part 59
60
part 60
61
part 61
62
part 62
63
part 63
64
part 64
65
part 65
66
part 66
67
part 67
68
part 68
69
part 69
70
part 70
71
part 71
72
part 72
73
part 73
74
part 74
75
part 75
76
part 76
77
part 77
78
part 78
79
part 79
80
part 80
81
part 81
82
part 82
83
part 83
84
part 84
85
part 85
86
part 86
87
part 87
88
part 88
89
part 89
90
part 90
91
part 91
92
part 92
93
part 93
94
part 94
95
part 95
96
part 96
97
part 97
98
part 98
99
part 99
100
part 100
101
part 101
102
part 102
103
part 103
104
part 104
105
part 105
106
part 106
107
part 107
108
part 108
109
part 109
110
part 110
111
part 111
112
part 112
113
part 113
114
part 114
115
part 115
116
part 116
117
part 117
118
part 118
119
part 119
120
Ucapan terimakasih
121
Raden
122
Berita gembira
123
gadis bermata coklat
124
Gadis yang mudah diajak 'berteman'
125
promo novel baru
126
Aku melepasmu
127
Gadis cantik yang cuwek
128
Ciumannya yang handal
129
Promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!