part 10

Aku masih berkomunikasi dengan Riyan. Dia masih juga mengirimkan lagu cover atau lagu kami untuk merayuku. Benar kata Riyan, Kak Dena semakin hari semakin modis. Hpnya keluaran terbaru setara dengan SPP dua tahun di SMK negeri ini. Tasnya, sepatunya Wow.... semua yang ada pada dirinya menarik perhatian. Yang pasti semuanya mahal dan bagus bagus.

Apa aku takut pada Riyan? Aku tidak tahu. Aku sadar betul dia penjahat. Tapi semua sikap manisnya padaku tidak menunjukkan itu semua. Dia itu anak baik, yang berada dilingkungan yang jahat. Mungkin seperti itu. Aku tidak tahu. Lebih tepatnya aku tak perduli dengan apa yang dia lakukan. Aku hanya suka padanya. Semua yang dia ceritakan, yang dia lakukan hanya semu menurutku. Dia tidak jahat sama sekali padaku. Cukup. Itu cukup untukku.

Hari minggu seperti biasa. Aku habiskan untuk bersantai dan membaca. Tiba tiba suara motor yang sangat aku kenal berhenti di depan rumah. Aku segera berlari kedepan. Riyan sedang melepas helemnya dengan percaya diri.

"Kamu ngapain disini?" tanyaku heran.

"Main dong. Mau kenalan sama orang rumahmu," jawabnya santai sambil melangkah mau masuk rumah. Aku bengong di depan pintu. Dia menyapa ibu dan ayahku dengan ramah. Mencium tangan mereka. Memberikan sekotak kue sebagai oleh oleh.

"Saya Riyan Bu, teman Putri di SMP dulu. Sekarang sekolah di SMK Xxx," kata Riyan memperkenalkan diri. Percaya dirinya oke sekali. Aku kagum.

"Oooww iya rumahnya dimana?" tanya ayah.

"Di perumahan Xxx," jawab Riyan.

Obrolan pun mengalir begitu saja. Dia anak yang ramah juga supel. setengah jam saja sudah bercanda dengan Ayahku. Dia mengaku kalau Ayahnya punya showroom mobil bekas dan Ibunya buka salon. Sejak saat itu Riyan dengan mudah diterima dirumahku.

Kami jadi sering bertemu. Riyan berani mengantarkanku pulang sampai di depan rumah. Tentu tidak di jemput di depan sekolah. Biasanya aku berjalan ke belakang sekolah. Menunggunya di gardu pos milik warga sekitar. Back street dari siswi SMK. Sekarang bukan Dena lagi pacar Riyan. Anak Akutansi entah siapa namanya.

Terkadang aku mengikutinya manggung saat akhir pekan. Kadang di alun alun atau lapangan terbuka. Kadang di cafe cafe pusat kota. Simpel sedang merangkak. Mencari panggung untuk dikenal. Aku hanya duduk diam menyaksikan penampilan mereka. Kadang ke studio saat Simpel sedang latihan. Seperti hari ini aku mengikuti latihan Simpel di studio mereka. Harmoni dari alat musik yang dimainkan bersama berpadu dengan suara Riyan. Bagus, menurutku Simpel semakin bagus.

Aku menemaninya sambil baca novel. Duduk di bangku panjang favoritku dan Riyan kalau sedang berdua.

"Gak ngantuk baca buku terus?" tanya Renan saat mereka berhenti latihan. Di tangannya ada dua botol air mineral. Satu di serahkan kepadaku. Mengambil bangku duduk di depanku.

"Gak, ini seru dibaca novel detektif soalnya," kataku sambil menerima air dari Re. Riyan mendekat dan duduk di sampingku. Diam memainkan hpnya.

"Detektif yaa gimana ceritanya?" Renan antusias. Aku pun menceritakan garis besar novel yang sedang ku baca....

"Baru dapat setengah sih, jadi belum tau endingnya," kataku mengakhiri kisah.

"Menarik, nanti kalau selesai boleh pinjam?" tanya Renan matanya berbinar.

"Cih, sejak kapan kamu tertarik sama novel?" Riyan mencibir.

"Sejak melihat pacarmu selalu nempel sama novel," kata Renan.

"Kita cuma temen kok," jawabku spontan.

"Aaaaaaww!!!!" seru mereka di studio serentak.

"Riyan?? Di anggep temen? Ck ck ck ck," kata Andi sambil geleng geleng kepala.

"Sakiiiiiitttt!!!" Cleo ikut menimpali. Mereka tertawa bersama. Aku melihat ekspresi Riyan biasa saja. Sepertinya memang tidak terganggu. Dia masih sibuk memainkan hpnya. Sedangkan Renan hanya senyum senyum imut dibalik pipi chubby dan mata sipitnya. Memandangku dengan tatapan intens.

"Ini cuma novel diskonan kemarin. Tapi kalau kamu mau pinjem boleh," kataku pada Re mengalihkan topik kembali ke novel.

"Dimana ada diskonan?" tanya Re.

"Di toko Gr me di a," jawabku menyebut toko buku terbesar di kotaku.

"Kapan kapan kesana bareng yuk, mau kan?" tanya Re antusias. Botol air mineral yang tadi kuminum mendarat tepat di kening Re. Langsung terlihat kemerahan di kening Re yang putih. Aku dan Re sama sama kaget. Riyan yang melemparkan botol itu.

"Awww sakit Yan!" Re mengaduh dan protes.

"Makanya tutup mulut! Brisik," kata Riyan sewot. Re justru tertawa sambil mengedipkan matanya kearahku. Sedangkan Riyan kembali sibuk dengan hpnya.

Motor Riyan berhenti di depan rumahku. Aku turun dan menyerahkan helm.

"Jangan mau diajak pergi sama Re. Awas aja kalau mau," kata Riyan murung.

"Lha kenapa? Kan cuma cari buku diskonan," kataku santai.

"Kalau gitu cari bukunya bertiga sama aku. Aku anterin kamu," kata Riyan sambil turun dari motornya. Mendahului aku masuk rumah dan menyapa Ayah. Setelah itu mereka ngobrol berdua. Yang aku dengar Ayah ingin belajar gitar dari Riyan.

"Dulu Ayah anak jalanan Yan, tapi biasanya kalau ngamen sama teman, Ayah bagian narik in uangnya. Bukan yang genjreng gitarnya. Hahahaha," tawa ayah menggema. Riyan juga tertawa.

"Enak dong Yah, bisa di kantong in dulu uangnya sebelum dibagi," kata Riyan. Mereka berdua tertawa.

"Narik in uangnya sambil nunjukin otot Ayah yang keker dulu, biar pada takut trus ngasih uang," sambung ayah. Beliau seperti menemuka anak laki laki. Karena anak ayah tiga perempuan semua. Bersama Riyan, ayah membongkar masa mudanya yang begajulan. Mereka dekat sekali. Riyan selalu bisa mengimbangi pembicaraan ayah.

Masa muda Ayah bisa terbilang penuh warna. Ia pernah menjadi anak jalanan, anak tongkrongan yang lupa pulang dan masih banyak lagi. Berantem tawuran dan segala jenis kekerasan jalanan pernah beliau alami. Sebelum insaf dan di terima sebagai PNS. Akan tetapi sampai sekarang beliau tak ingin anak laki laki. Takut anaknya membalaskan dosa masalalunya katanya. Takut di pukuli anak sendiri karena dulu beliau suka mukuli orang. Hahahah alasan yang konyol menurutku.

Riyan pamit pulang. Aku mengantarkannya sampai halaman.

"Aku suka ayahmu. Beliau asik, tapi tidak lupa keluarga," kata Riyan. Aku mengangguk.

"Ayah seperti singa diluar, tapi selalu takut Ibu. Gak pernah mukul atau berkata kasar. Padahal kalau diluar kadang terlibat perkelahian," kataku. Riyan manggut manggut.

"Nanti temani aku manggung lagi yaa. Aku semangat kalau manggung sama kamu," kata Riyan.

"Boleh, asal jemput," jawabku. Kami diam sesaat.

"Aku mau jadi anggota keluarga disini. Asik," katanya.

"Hahahaha ayahku gak mau nambah anak angkat. Tiga anak cukup," kataku. Dia tertawa.

"Aku selalu kesepian di rumah. Ada di rumahmu seperti ini membuatku seperti..... Pulang," katanya getir. Aku menepuk tangannya yang ada di tangki motor.

"Semangat!!! Semua ada jalan sendiri sendiri. Kamu punya Simpel yang begitu asyik juga," kataku. Dia tersenyum dan mengangguk.

"Sepertinya enak kalau punya kakak," katanya iri denganku. Aku hanya tertawa.

Terpopuler

Comments

MAY.s

MAY.s

Jane Ryan kui jeules🤭

2023-03-05

1

lihat semua
Episodes
1 part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 part 7
8 part 8
9 part 9
10 part 10
11 part 11
12 part 12
13 part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 part 17
18 part 18
19 part 19
20 part 20
21 part 21
22 part 22
23 part 23
24 part 24
25 part 25
26 part 26
27 part 27
28 part 28
29 part 29
30 part 30
31 part 31
32 part 32
33 part 33
34 part 34
35 part 35
36 part 36
37 part 37
38 part 38
39 part 39
40 part 40
41 part 41
42 part 42
43 part 43
44 part 44
45 part 45
46 part 46
47 part 47
48 part 48
49 part 49
50 part 50
51 part 51
52 part 52
53 part 53
54 part 54
55 part 55
56 part 56
57 part 57
58 part 58
59 part 59
60 part 60
61 part 61
62 part 62
63 part 63
64 part 64
65 part 65
66 part 66
67 part 67
68 part 68
69 part 69
70 part 70
71 part 71
72 part 72
73 part 73
74 part 74
75 part 75
76 part 76
77 part 77
78 part 78
79 part 79
80 part 80
81 part 81
82 part 82
83 part 83
84 part 84
85 part 85
86 part 86
87 part 87
88 part 88
89 part 89
90 part 90
91 part 91
92 part 92
93 part 93
94 part 94
95 part 95
96 part 96
97 part 97
98 part 98
99 part 99
100 part 100
101 part 101
102 part 102
103 part 103
104 part 104
105 part 105
106 part 106
107 part 107
108 part 108
109 part 109
110 part 110
111 part 111
112 part 112
113 part 113
114 part 114
115 part 115
116 part 116
117 part 117
118 part 118
119 part 119
120 Ucapan terimakasih
121 Raden
122 Berita gembira
123 gadis bermata coklat
124 Gadis yang mudah diajak 'berteman'
125 promo novel baru
126 Aku melepasmu
127 Gadis cantik yang cuwek
128 Ciumannya yang handal
129 Promo novel baru
Episodes

Updated 129 Episodes

1
part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
part 7
8
part 8
9
part 9
10
part 10
11
part 11
12
part 12
13
part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
part 17
18
part 18
19
part 19
20
part 20
21
part 21
22
part 22
23
part 23
24
part 24
25
part 25
26
part 26
27
part 27
28
part 28
29
part 29
30
part 30
31
part 31
32
part 32
33
part 33
34
part 34
35
part 35
36
part 36
37
part 37
38
part 38
39
part 39
40
part 40
41
part 41
42
part 42
43
part 43
44
part 44
45
part 45
46
part 46
47
part 47
48
part 48
49
part 49
50
part 50
51
part 51
52
part 52
53
part 53
54
part 54
55
part 55
56
part 56
57
part 57
58
part 58
59
part 59
60
part 60
61
part 61
62
part 62
63
part 63
64
part 64
65
part 65
66
part 66
67
part 67
68
part 68
69
part 69
70
part 70
71
part 71
72
part 72
73
part 73
74
part 74
75
part 75
76
part 76
77
part 77
78
part 78
79
part 79
80
part 80
81
part 81
82
part 82
83
part 83
84
part 84
85
part 85
86
part 86
87
part 87
88
part 88
89
part 89
90
part 90
91
part 91
92
part 92
93
part 93
94
part 94
95
part 95
96
part 96
97
part 97
98
part 98
99
part 99
100
part 100
101
part 101
102
part 102
103
part 103
104
part 104
105
part 105
106
part 106
107
part 107
108
part 108
109
part 109
110
part 110
111
part 111
112
part 112
113
part 113
114
part 114
115
part 115
116
part 116
117
part 117
118
part 118
119
part 119
120
Ucapan terimakasih
121
Raden
122
Berita gembira
123
gadis bermata coklat
124
Gadis yang mudah diajak 'berteman'
125
promo novel baru
126
Aku melepasmu
127
Gadis cantik yang cuwek
128
Ciumannya yang handal
129
Promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!