part 9

Aku duduk, masih memasang muka marah. Dia mengambil air minum botol di kulkas kecil pojok ruangan. Meminum air hampir setengah botol. Mukanya merah padam. Dia menghembuskan nafas beberapa kali, kemudian mengambil bangku kecil dan duduk di depanku.

"Kau merindukanku yaa sampai memeluk seerat itu?" tanyanya sambil senyum senyum menopang dagu. Aku membuang pandangan. Dia.... dengan cara duduk dan senyumnya masih sangat mempesona. Aku tak ingin terpesona lagi.

"Kau membuatku panas dingin dengan pelukan itu," katanya setengah berbisik.

"Rasain kehabisan nafaskan!!" balasku ketus. Dia malah tersenyum.

"Bukan kehabisan nafas Sayang, tapi memantik bara api yang sanggup memakanmu. Kamu...... terlalu menarik untuk dibiarkan.... Lupakan. Kau tidak akan mengerti. Ayo katakan yang ingin kau katakan! Maki maki aku kalau perlu. Aku lebih buruk dari yang kau pikirkan," katanya panjang lebar yang sedikit tidak aku mengerti maksudnya.

Aku pun melempar tas selempang yang kubawa kemukanya. Memakinya dengan kasar. Mengatakan kalau dia menjijikkan dengan tingkahnya.

"Kau pikir dengan wajahmu itu, Kau bisa memiliki semua cewek!!! Kau cowok kurang cinta yang menjijikan. Aku jijik dengan tingkahmu. Aku jijik dengan bibirmu yang nyosor kesana kemari. Aku jijik!!!! Aku jijik sama KAMU!!!" aku ngos ngosan sendiri mengatakannya. Air mata tanpa ijin mengalir dengan derasnya. Bodoh!!! Aku gak mau nangis di depannya, tapi mataku mengkhianati diriku sendiri. Aku sampai melepas kacamataku karena terlalu mengembun dengan tangisanku.

Dia duduk diam memperhatikan kemarahanku. Bahkan tak menghindar saat kulempar tas. Dia berdiri saat aku sesenggukan. Mengambil botol minum dan tisue. Menyerahkan dua benda itu kepangkuanku. Aku mengusap kasar mataku. Sebal karena mataku menangis. Aku jadi terlihat lemah dan bersedih ditinggalkan olehnya. Dia mengambil kacamataku dan membersihkannya dengan tisue. Masih duduk di depanku.

"Aku senang saat Dena bercerita dia melabrakmu. Aku tak perlu mematahkan hatimu. Kau pasti akan menjauh dariku.... Tapi aku kangen. Aku kangen dan lama lama itu membuatku uring uringan. Aku pusing sendiri....." kata Riyan mengawali kisah.

Dia menceritakan tentang Mami Bella. Yang ternyata bukan wanita biasa. Mami Bella adalah mucikari kusus gadis gadis belia. Modusnya cukup rapi. Ia akan menyuruh laki laki anak buahnya memacari gadis gadis cantik sesuai kriteria. Mereka biasanya gadis dari keluarga pas pasan dan ingin tampil modis. Atau gadis broken home yang tak ter urus, jadi terjerumus dalam pergaulan bebas. Terkadang gadis baik baik yang terhimpit kebutuhan hidup. Lelaki lelaki itu akan membujuknya pelahan agar mau menjadi anak angkat Mami Bella. Ia akan datang menawarkan pekerjaan haram pada para gadis itu. Pekerjaan menjijikkan yang menjanjikan banyak uang.

"Apa gadis gadis itu tidak menolak?" tanyaku heran. Ada gitu orang yang merusak dirinya sendiri sejauh itu?

"Sejauh yang aku tau tidak. Mereka sudah terbiasa bergaya mahal, salon dan banyak uang. Lagi pula kebanyakan dari mereka sudah tidak perawan. Tidak akan mampu hidup dengan uang saku dari orang tua lagi," jawab Riyan santai. Demi gaya?? Ada orang yang rela seperti itu? Batinku miris.

"Kak Dena juga? Dan kau.... salah satu anak buah Mamimu?" tanyaku setengah syok. Dia mengendikkan bahunya.

"Kau tahu jawabannya. Dena akan tampil mahal sebentar lagi. Tarifnya cukup mahal. Dia enak dan mampu mengenakkan," kata Riyan blak blakan. Telingaku risih mendengarnya.

"Kenapa Kau mau?" tanyaku Pada Riyan. Itu perbuatan dosa. Sama besarnya dengan yang melakukan.

"Kenapa tidak? Ini hal yang menyenangkan. Aku bisa mencoba banyak gadis dengan suka rela. Aku hidup di dunia abu abu sejak kecil. Aku biasa dengan ini. Anggap saja membantu ibu angkatku. Balas budi, karena hanya dia yang sedikit mengkhawatirkan aku saat aku demam. Kau belum pernah merasakan tidak di perhatikan oleh siapa pun tidak akan mengerti," kata Riyan. Aku merinding.... dia...... orang jahat.

"Kau tidak mau berhenti?" tanyaku lagi pada Riyan. Menurutku dia cowok baik sebenarnya.

"Tidak, ini menyenangkan. Lebih baik kau jauh dariku agar tidak terpengaruh buruk," kata Riyan getir. Dia terdiam sejenak menghembuskan nafas pelan. Pandangannya menerawang, raut sedih jelas terlihat.

"Karena itu aku suka saat Dena melabrakmu. Kau akan jauh dariku. Tapi aku kangen..... aku kangen sama kamu," kata Riyan. Kemudian dia mendekat duduk disampingku. Merentangkan tangannya dibelakang sandaran kursiku.

"Aku pengaruh buruk untukmu, tapi kalau jujur aku gak mau jauh darimu. Apa yang harus kulakukan Put? Apa? Aku terus terusan memikirkanmu," katanya. Aku juga terus terusan memikirkannya kalau mau jujur. Dia.... tetap mempesona dan indah, tapi dia itu jahat. Dia penjahat. Aku jadi bingung sendiri mirip dia.

Hening...... entah berapa lama keheningan tercipta. Suasana temaram di studio ini seakan ikut muram seperti hati kami. AC yang menyala membuat kulit dan tubuhku mendingin. Aku menengadah melihat lampu diatas kami. kepalaku mentok ditangannya. pendar lampu temaram, aroma parfumnya yang lembut menguar. Aku gak mau kehilangan semuanya.

Entah apa yang terjadi denganku. Aku kembali menyandarkan kepalaku dipundaknya. Dia kembali mengelus sayang kepalaku. Kami terdiam cukup lama dalam posisi itu. Posisi ternyaman untuk kami. Dia mengelus kepalaku, memainkan rambutku yang tergerai.

"Kau cemburu aku mencium Dena? Apa.... aku bisa memastikan kalau kita mempunyai rasa yang sama?" tanyanya setelah sekian lama terdiam.

"Aku tidak mau pacaran denganmu," jawabku aneh. Seaneh pertanyaannya yang ambigu.

"Memang tidak perlu. Tidak usah pacaran," jawabnya mantap. Kembali mengelus rambutku dengan sayang.

"Mau makan eskrim?" tawarnya padaku. Memecah suasana canggung yang aneh ini.

"Eskrim apa?" tanyaku sambil menengadah meihat wajahnya. Jarak wajah kami begitu dekat. Nafasnya hangat mengenai wajahku. Dia menatapku intens.

"Aku tidak ingin membuatmu marah. Apa boleh aku.... aku menciummu?" tanyanya masih dengan menatapku. Aku diam tidak menjawab. Dia mulai mendekatkan wajahnya. Mengecup bibirku dengan lembut. Bibir tebalnya terasa begitu kenyal. Dia mekakukannya lagi. Kali ini lebih lama lidahnya keluar menerobos bibirku. Aku reflek membuka mulutku. Basah.... lidahnya yang basah menerobos masuk. Semakin dalam mengelilingi rongga mulutku dengan gerakan pelan. Menggelitik lidahku. Aku mengangkat lidahku dia menghisapnya pelan. Ciuman yang......enak.

Dia menarik bibirnya sambil tersenyum.

"Aku ambil ciuman pertamamu," katanya. Aku menunduk malu.

"Aku akan sering melakukannya agar kamu terbiasa. Kamu terlalu kaku Sayang," katanya blak blakan membuatku semakin malu.

Kami kembali ke pusat perbelanjaan. Duduk ditamannya sebentar. Dibawah sana banyak ikan berenang. Menikmati eskrim yang lembut, dingin dan manis. Seperti..... lidahnya tadi. Aku ngos ngosan sendiri memikirkan yang kita lakukan tadi. Itu tadi enak, tapi pasti berdosa.

Kami berpisah di parkiran. Aku mengambil sepedaku. Dia melesat dengan motor besarnya. Entah hubungan aneh apa yang kami jalani. Aku takut sekaligus jatuh cinta dengannya.

Terpopuler

Comments

MAY.s

MAY.s

Nggak aneh sih menurutku, karena aq sendiri pernah terjebak dg hubungan yang seperti itu. Eh, kok malah curhat 🤣

2023-03-04

1

MAY.s

MAY.s

Aaaah.... Put, kok bisa kejebak lagi sih😫

2023-03-04

1

MAY.s

MAY.s

Duh, Ryan kok gini ya😣

2023-03-04

1

lihat semua
Episodes
1 part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 part 7
8 part 8
9 part 9
10 part 10
11 part 11
12 part 12
13 part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 part 17
18 part 18
19 part 19
20 part 20
21 part 21
22 part 22
23 part 23
24 part 24
25 part 25
26 part 26
27 part 27
28 part 28
29 part 29
30 part 30
31 part 31
32 part 32
33 part 33
34 part 34
35 part 35
36 part 36
37 part 37
38 part 38
39 part 39
40 part 40
41 part 41
42 part 42
43 part 43
44 part 44
45 part 45
46 part 46
47 part 47
48 part 48
49 part 49
50 part 50
51 part 51
52 part 52
53 part 53
54 part 54
55 part 55
56 part 56
57 part 57
58 part 58
59 part 59
60 part 60
61 part 61
62 part 62
63 part 63
64 part 64
65 part 65
66 part 66
67 part 67
68 part 68
69 part 69
70 part 70
71 part 71
72 part 72
73 part 73
74 part 74
75 part 75
76 part 76
77 part 77
78 part 78
79 part 79
80 part 80
81 part 81
82 part 82
83 part 83
84 part 84
85 part 85
86 part 86
87 part 87
88 part 88
89 part 89
90 part 90
91 part 91
92 part 92
93 part 93
94 part 94
95 part 95
96 part 96
97 part 97
98 part 98
99 part 99
100 part 100
101 part 101
102 part 102
103 part 103
104 part 104
105 part 105
106 part 106
107 part 107
108 part 108
109 part 109
110 part 110
111 part 111
112 part 112
113 part 113
114 part 114
115 part 115
116 part 116
117 part 117
118 part 118
119 part 119
120 Ucapan terimakasih
121 Raden
122 Berita gembira
123 gadis bermata coklat
124 Gadis yang mudah diajak 'berteman'
125 promo novel baru
126 Aku melepasmu
127 Gadis cantik yang cuwek
128 Ciumannya yang handal
129 Promo novel baru
Episodes

Updated 129 Episodes

1
part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
part 7
8
part 8
9
part 9
10
part 10
11
part 11
12
part 12
13
part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
part 17
18
part 18
19
part 19
20
part 20
21
part 21
22
part 22
23
part 23
24
part 24
25
part 25
26
part 26
27
part 27
28
part 28
29
part 29
30
part 30
31
part 31
32
part 32
33
part 33
34
part 34
35
part 35
36
part 36
37
part 37
38
part 38
39
part 39
40
part 40
41
part 41
42
part 42
43
part 43
44
part 44
45
part 45
46
part 46
47
part 47
48
part 48
49
part 49
50
part 50
51
part 51
52
part 52
53
part 53
54
part 54
55
part 55
56
part 56
57
part 57
58
part 58
59
part 59
60
part 60
61
part 61
62
part 62
63
part 63
64
part 64
65
part 65
66
part 66
67
part 67
68
part 68
69
part 69
70
part 70
71
part 71
72
part 72
73
part 73
74
part 74
75
part 75
76
part 76
77
part 77
78
part 78
79
part 79
80
part 80
81
part 81
82
part 82
83
part 83
84
part 84
85
part 85
86
part 86
87
part 87
88
part 88
89
part 89
90
part 90
91
part 91
92
part 92
93
part 93
94
part 94
95
part 95
96
part 96
97
part 97
98
part 98
99
part 99
100
part 100
101
part 101
102
part 102
103
part 103
104
part 104
105
part 105
106
part 106
107
part 107
108
part 108
109
part 109
110
part 110
111
part 111
112
part 112
113
part 113
114
part 114
115
part 115
116
part 116
117
part 117
118
part 118
119
part 119
120
Ucapan terimakasih
121
Raden
122
Berita gembira
123
gadis bermata coklat
124
Gadis yang mudah diajak 'berteman'
125
promo novel baru
126
Aku melepasmu
127
Gadis cantik yang cuwek
128
Ciumannya yang handal
129
Promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!