part 3

Hari senin tiba. Aku sudah menulis rapi karangan itu. Kuselipkan diantara buku berukuran folio, agar tidak lecek. Dari pagi jantungku sudah tak biasa. Terbayang bau parfum dan senyum manisnya. Semakin siang detak jantungku semakin menjadi. Senin itu, aku sama sekali tak konsen. Pelajaran yang biasanya masuk diotak ini dengan mudah, hari itu sama sekali tak masuk. Konsentrasiku full terganggu hanya dengan membayangkan wangi parfumnya dan senyum manis.

Bodoh!!! Aku merutuki diriku sendiri. Hanya karena cowok yang entah memikirkanku atau tidak aku menyia nyiakan satu hari pelajaran. Entah dia suka atau hanya memanfaatkaku saja. Bodohhh. Tugasku belajar, menjadi yang terbaik, bukan berbinar binar memikirkannya. Lagi pula mulutnya mengatakan suka saat dia menggandeng cewek lain. Sudah tau buaya tebar pesona. Masih saja terpikat pesonanya.

Bel berakhirnya pelajaran sudah berbunyi. Hatiku makin mengkhianati pikiran. Dia semakin berdisko ria. Aku melambatkan aktifitasku merapikan meja.

"Tumben gak langsung pulang Put?" tanya temanku Tika.

"Ini mau pulang. Lagi beres beres," jawabku.

"Biasanya buru buru waktu pulang. Ayu ah kita keluar barengan," ajak Tika. Aku pun keluar kelas beriringan dengan Tika.

"Nanti dijemput apa naik angkot Put?" tanyanya.

"Di jemput kok," jawabku singkat.

"Dijemput bapak yaa? Wah lumayan hemat ongkos angkot," katanya lagi.

"Iya," aku mengiyakan hemat ongkos angkotnya. Siapa yang jemput tidak aku iyakan. Yang jemput nanti terlalu ganteng disebut Bapak.

Di luar gerbang, Dia sudah menunggu. Nangkring di motor besarnya diiringi tatapan siswi siswi lain. Dia memang sulit diabaikan. Entah tampangnya, entah motor besarnya yang mencolok.

"Oh megot, oh megot, itu Riyan kan!! Ngapain disini? Ceweknya orang sini?" Tika kaget dengan kehadiran Riyan. Dia dulu satu SMP denganku, jadi wajar kalau mengenali Riyan.

"Ihh, samperin lahhh... siapa tau bisa jadi gebetanku," Tika semangat menuju kearah Riyan. Aku mengikutinya dari belakang.

Riyan menyadari kehadiran kami. Senyuman itu tersungging di bibirnya. Seakan duniaku menyejuk seketika. Padahal ini panas tengah hari. Halah aku merasa lebay sendiri.

"Hai Riyan, apa kabar? Ngapain di SMK kusus cewek? Cewek kamu orang sini sekarang?" tanya Tika antusias.

"Hai Tika, iya cewekku orang sini. Itu orangnya di sampingmu," tunjuk Riyan padaku. Tika sudah membuka mulutnya kaget.

"Ngaco!!! Kalau bercanda jangan bikin fitnah dong," elakku cepat. Dia cemberut.

"Tuh, kamu denger sendirikan Tik. Aku ditolak sama dia," kata Riyan setengah merajuk.

"Emang kapan bilang sukanya... udah cabut yuk. Panas ini," kataku mengalihkan perhatian. Dia pun mulai menghidupkan motornya. Dengan gerakan memanjat aku menaiki boncengannya.

"Duluan ya Tik," pamitku pada Tika yang masih melongo.

Dijalan Dia kembali menarik tanganku. Memeluk pinggangnya dengan nyaman. Menghirup aroma parfumnya yang ternyata ia semprotkan juga dijaket. Heiii sebulan habis berapa botol parfum sih dia.

"Aku agak ngebut yaa, kita pergi agak jauh," katanya disela sela angin yang berhembus kencang.

Dia benar melajukan motornya lebih cepat. Masuk katagori ugal ugalan dengan berkali kali rambu lalu lintas di gasak. Aku semakin mengeratkan pelukanku.

"Takut?" tanyanya saat motor sudah melaju agak pelan.

"Takutlah, nyawaku cuma satu. Kalau punya 7 kaya kucing oke oke saja," jawabku agak ketus.

"Hatiku juga cuma ada satu Put. Itu pun kamu sia siakan," jawabnya. Aku mencubit perut datarnya. Dia mengaduh.

"Kamu dulu sama Voni aja bilang begitu. Kayaknya hatimu ada tujuh deh," sanggahku. Dia tertawa, perutnya bergetar.

Motor berhenti dikawasan kebun teh. Gila!! Berapa lama kami motoran. Nanti pulangnya ngomong apa sama orang rumah. Panikku dalam hati.

"Kamu hubungi dulu orang tuamu. Bilang kalau ada tugas kelompok pulang agak sore," katanya seperti tahu apa yang kupikirkan.

"Tahu dari mana kamu aku mikirin itu??!!" jawabku kaget

"Menebak raut wajahmu itu gampang Sayang. Yang sulit meluluhkan hatimu," katanya santai.

Sayang.....

Sayang....

Sayang....

Kata kata itu terngiang dikepalaku. Membuat aku bengong sesaat.

"Cepatan dihubungi! Keburu di telpon duluan nanti," katanya. Aku tersadar dengan perintahnya. Segera kulakukan apa yang dia sarankan.

Kami mengobrol sambil makan siang. Membahas karangan Bahasa Inggris itu. Dia ingin tahu detail isinya. Agar tak terlalu terlihat bahwa bukan dia yang membuat. Akupun menceritakan dalam Bahasa Indonesianya.

Restoran itu sepertinya cukup mahal untuk kelas pelajar. Aku penasaran berapa uang sakunya hahaha. Restoran itu berada di tengah perkebunan teh. Terdapat gazebo gazebo kecil yang mengelilingi kolam ikan di tengah. Dia memilih gazebo terpojok yang hampir tidak terlihat pengunjung lain. Pemandangan dari gazebo ini minim sekali. Bahkan kolam ikannya yg ditengah hanya terlihat ujungnya. Pintu masuk gazebo terdekat ada di sisi lain. Jadi pemandangannya hanya dinding gazebo lain, secuil kolam ikan dan jalan setapak buatan menuju gazebo kami. Seleranya memilih tempat duduk buruk sekali.

Kami menyelsaikan makan selanjutnya dalam diam. Lumayan makanannya enak juga.

"Kamu kalau makan belepotan gini?" tanyanya sambil menarik tisue. Mengusap bibirku dengan lembut. Aku diam. Sepertinya aku tidak sebelepotan itu kalau makan. Dia mendekat, masih mengusap ngusap ujung bibirku dengan lembut. Pandangan kami terkunci. Wajahnya semakin mendekat. Matanya mengarah pada bibirku. Sepersekian detik aku terlena. Sepersekian detik berikutnya aku sadar apa maksudnya. Aku sadar kenapa dia memilih tempat yang buruk untuk duduk. What the fu ck!!!!. Aku menarik wajahku dan berdiri.

"Aku mau pulang sekarang!!" teriakku marah. Dia diam beberapa menit.

"Oke kita pulang. Selsaikan dulu makannya," ktanya.

"Bodo amat. Pokoknya pulang!!!" kataku semakin keras.

"Oke, setidaknya minum dulu. Aku selsaikan pembayaran," katanya menyambar minum kemudian berlalu.

Diperjalanan pulang aku hanya diam. Dia mencoba membuka pembicaraan. Aku diam seribu bahasa. Berkali kali Dia menarik tanganku untuk memeluknya. Aku terus menolak. Walaupun duduk tegak diboncengan motor besar seperti ini cukup tidak nyaman.

"Oke terserah kalau mau duduk begitu. Aku mau ngebut biar cepet sampai rumah. Usahakan gak jatuh di jalan," katanya. Dia benar benar memacu dengan cepat. Aku takut juga kalau begini. Terpaksa kembali kupeluk pinggangnya dan bersandar dengan nyaman. Sebelum ku lakukan itu ku tepuk helemnya sekeras kerasnya. Dari gerakan perutnya aku tahu dia tertawa. Entah dengan kecepatan berapa dia melajukan motornya.

Play boy cap apa yang aku kenal ini. Dia.... tidak wajar. Tidak wajar dengan usia kami yang baru kelas satu SMA. Kenapa dia sepicik itu? Memikirkan tempat dan strategi? Dia seperti sudah profesional. Lalu berapa uang sakunya sampai bisa mengajaku makan di tempat orang orang dewasa? Siapa dia? Pikiran itu terus menghantuiku. Kami berpisah didepan gang rumahku lagi. Dia menarik tanganku sebelum aku masuk.

"Aku minta maaf," katanya. Aku diam hanya menarik tanganku kemudian berlalu.

Bersambung.........

Terpopuler

Comments

MAY.s

MAY.s

Hiss... Dasar! Ngajari elek kui🤣

2023-01-21

0

MAY.s

MAY.s

Aq masih penasaran sama yang di bintangin. Kasi tau dong.....

2023-01-21

0

MAY.s

MAY.s

Dua²nya. Natap wajah sama motor kerennya😍

2023-01-21

0

lihat semua
Episodes
1 part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 part 7
8 part 8
9 part 9
10 part 10
11 part 11
12 part 12
13 part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 part 17
18 part 18
19 part 19
20 part 20
21 part 21
22 part 22
23 part 23
24 part 24
25 part 25
26 part 26
27 part 27
28 part 28
29 part 29
30 part 30
31 part 31
32 part 32
33 part 33
34 part 34
35 part 35
36 part 36
37 part 37
38 part 38
39 part 39
40 part 40
41 part 41
42 part 42
43 part 43
44 part 44
45 part 45
46 part 46
47 part 47
48 part 48
49 part 49
50 part 50
51 part 51
52 part 52
53 part 53
54 part 54
55 part 55
56 part 56
57 part 57
58 part 58
59 part 59
60 part 60
61 part 61
62 part 62
63 part 63
64 part 64
65 part 65
66 part 66
67 part 67
68 part 68
69 part 69
70 part 70
71 part 71
72 part 72
73 part 73
74 part 74
75 part 75
76 part 76
77 part 77
78 part 78
79 part 79
80 part 80
81 part 81
82 part 82
83 part 83
84 part 84
85 part 85
86 part 86
87 part 87
88 part 88
89 part 89
90 part 90
91 part 91
92 part 92
93 part 93
94 part 94
95 part 95
96 part 96
97 part 97
98 part 98
99 part 99
100 part 100
101 part 101
102 part 102
103 part 103
104 part 104
105 part 105
106 part 106
107 part 107
108 part 108
109 part 109
110 part 110
111 part 111
112 part 112
113 part 113
114 part 114
115 part 115
116 part 116
117 part 117
118 part 118
119 part 119
120 Ucapan terimakasih
121 Raden
122 Berita gembira
123 gadis bermata coklat
124 Gadis yang mudah diajak 'berteman'
125 promo novel baru
126 Aku melepasmu
127 Gadis cantik yang cuwek
128 Ciumannya yang handal
129 Promo novel baru
Episodes

Updated 129 Episodes

1
part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
part 7
8
part 8
9
part 9
10
part 10
11
part 11
12
part 12
13
part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
part 17
18
part 18
19
part 19
20
part 20
21
part 21
22
part 22
23
part 23
24
part 24
25
part 25
26
part 26
27
part 27
28
part 28
29
part 29
30
part 30
31
part 31
32
part 32
33
part 33
34
part 34
35
part 35
36
part 36
37
part 37
38
part 38
39
part 39
40
part 40
41
part 41
42
part 42
43
part 43
44
part 44
45
part 45
46
part 46
47
part 47
48
part 48
49
part 49
50
part 50
51
part 51
52
part 52
53
part 53
54
part 54
55
part 55
56
part 56
57
part 57
58
part 58
59
part 59
60
part 60
61
part 61
62
part 62
63
part 63
64
part 64
65
part 65
66
part 66
67
part 67
68
part 68
69
part 69
70
part 70
71
part 71
72
part 72
73
part 73
74
part 74
75
part 75
76
part 76
77
part 77
78
part 78
79
part 79
80
part 80
81
part 81
82
part 82
83
part 83
84
part 84
85
part 85
86
part 86
87
part 87
88
part 88
89
part 89
90
part 90
91
part 91
92
part 92
93
part 93
94
part 94
95
part 95
96
part 96
97
part 97
98
part 98
99
part 99
100
part 100
101
part 101
102
part 102
103
part 103
104
part 104
105
part 105
106
part 106
107
part 107
108
part 108
109
part 109
110
part 110
111
part 111
112
part 112
113
part 113
114
part 114
115
part 115
116
part 116
117
part 117
118
part 118
119
part 119
120
Ucapan terimakasih
121
Raden
122
Berita gembira
123
gadis bermata coklat
124
Gadis yang mudah diajak 'berteman'
125
promo novel baru
126
Aku melepasmu
127
Gadis cantik yang cuwek
128
Ciumannya yang handal
129
Promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!