part 12

Kami mengantar satu persatu teman sampai dirumah mereka. Aku sudah izin dengan Ibu kalau aku pulang terlambat. Tinggal aku dan Riyan sekarang. Setelah terakhir kami mengantar Asna sampai rumah. Hening tercipta. Walaupun tadi aku bisa bercanda, tapi aku sebenarnya kesal juga dengan kata kata Riyan. Cemburu??? Omong kosong!!!

"Aku minta maaf, aku minta maaf kalau menyakitimu. Aku salah, aku memang buruk.... Terserahlah mau bilang apa, tapi aku memang seburuk yang kamu pikirkan," kata Riyan memecah keheningan. Aku masih diam, rasanya malas menanggapinya berbicara.

"Oke begini, aku janji gak akan terlihat olehmu jalan dengan cewek lain. Tapi aku memang harus mencari target untuk Mami. Anggap saja aku sedang membantu Ibuku jualan di warung bakso. Yaa, seperti itu saja," kata Riyan.

"Kamu gak mau berhenti? Itu jahat sekali Yan. Kamu merusak masa depan orang," jawabku.

"Aku gak maksa Put, aku gak maksa mereka. Terkadang ada yang dengan senang hati datang ke mami dengan sendirinya. Aku gak maksa mereka Sayang," Riyan berkilah.

Perdebatan terjadi sampai di depan rumahku. Dia tetap kekeh kalau itu bukan hal yang menjijikkan. Aku turun dengan perasaan dongkol.

Dia mengirim pesan terus menerus. Aku malas menanggapinya. Dia berbahaya. Bukan sekedar anak band yang playboy. Dia masuk dalam sindikat perdagangan perempuan. Aku sadar itu. Tapi sesekali aku tak tahan membalas pesannya. Kami masih berkirim pesan walau tidak bertemu dalam waktu yang lama.

***

Renan benar menghubungiku. Saat itu libur kenaikan kelas. Dia mengajakku berburu novel murah. Katanya dia tahu tempat novel murah, tapi baru.

'Oke, nanti siang aku jemput, tapi gak bisa lama karena sorenya aku ada manggung di alun alun.' Pesan dari Re.

'Rebes aku tunggu.' Jawabku.

Re menjemputku dan pamit pada Ibu. Ternyata tempat itu tempat buku loak, anehnya banyak berjajar novel novel yang bahkan masih tersegel baru. Mataku berbinar binar melihatnya. Ternyata Re juga penggemar novel meski lebih ke genre horor dan detektif. Kami lupa waktu, sampai hp Re terus terusan berbunyi.

"Gawat!! Satu jam lagi aku manggung Put, ayo buruan," kata Re panik. Kami bergegas ke tempat acara. Re berjanji mengantar pulang nanti setelah manggung. Gak keburu kalau mengantarku dulu.

Kami tiba dibelakang panggung tempat para pengisi acara singgah sejenak. Re mencari tenda Simpel. Begitu ketemu dia menarikku untuk masuk. Pemandangan tak mengenakkan terlihat. Riyan sedang duduk dengan cewek sexy memegang gitarnya. Tangan cewek itu menyandar dibahunya. Wajah mereka tak sampai sejengkal. Riyan kaget melihatku. Menatap marah kearah Re. Re yang gugup menyibukkan diri dengan kostum. Personel Simpel yang lain saling pandang. Canggung tercipta. Cleo memecah keheningan dengan mengambilkanku bangku plastik.

"Duduk disini Put, sebentar lagi kami naik. Nanti kalau selesai biar..... Rrrr....renan mengantarkanmu pulang," katanya sambil membungkuk kearahku.

"Kumohon jangan ada drama dulu please," bisiknya ditelingaku. Aku pun mengangguk.

Mereka bersiap, ternyata cewek itu akan manggung bersama Simpel. Dia juga bersiap. Mata Riyan terus melirik kearahku. Aku tak peduli. Kubuka salah satu novel baru yang kubeli tadi. Aku tenggelam dalam cerita novel itu.

Simpel tampil menyanyikan dua lagu dan satu lagu duet dengan si cewek itu mungkin. Mengcover Pandangan Pertama ala Slank dan Nirina. Uuuu manis sekali!!! Geram geram kesal aku dibuatnya.

Suara ribut dari depan tenda. Sepertinya mereka akan masuk tenda usai tampil. Aku segera menyibukkan diri dengan novelku lagi.

"Good job gais aku suka. Terimakasih sudah mengajakku duet," kata si cewek sambil mencium pipi Riyan. Aku tahu mata beberapa orang tertuju padaku. Aku pura pura sibuk membaca. Si cewek terus bercerita ini itu dengan personel simpel sambil menggelayut di lengan Riyan mirip monyet.

Renan datang menghampiriku.

"Ayo kita pulang!" ajaknya sambil mengulurkan tangan. Aku menerima uluran tangannya. Dengan cepat kucium pipi Re dan berkata

"Terimakasih untuk novelnya," Re terkejut dan melotot kearahku. Pandangannya beralih pada Riyan yang juga melotot kearah kami. Mukanya merah padam. Fery menyemburkan minum yang baru ia teguk. Riyan berdiri dan menarikku paksa. Aku bergelayut dilengan Re. Aksi tarik menarik terjadi. Tiba tiba satu pukulan mengarah pada dagu Re. Re terpelanting ke bawah dan Riyan menarikku keluar tenda. Aku dan gadis itu menjerit bersamaan. Sayangnya jeritanku terbawa lalu, karena Riyan terus memaksaku ikut dengannya.

"Lepas!!!! Riyan lepas!!!! Ini sakit!!!" kataku berteriak sambil menunjuk pergelangan tanganku yang kemerahan. Dia melihat sekilas kemudian melepaskannya. Mengganti belenggunya dengan mengalungkan tangannya kepundakku. Mukanya masih merah padam.

Tiba di parkiran mobil. Dia membuka sebuah mobil berwarna merah. Mendorongku masuk kedalam. Aroma parfum Riyan tercium di mobil itu. Sepertinya mobil baru. Riyan membuka pintu kemudi dan membantingnya dengan kasar. Dia menjalankan mobil itu dengan muka yang masih merah padam.

Hening..... Sepanjang perjalanan hanya hening tercipta. Riyan tidak membawaku pulang. Ini bukan jalan pulang kerumahku.

"Kita mau kemana? Aku mau pulang!" kataku. Tidak ada tanggapan. Melirik pun tidak.

"Riyan kamu dengar!!! Aku mau pulang!!! Antar aku pulang!!" kataku dengan suara meninggi. Masih tidak ada tanggapan.

"Oke antar aku pulang atau aku lompat dari mobil!" dia melirik sekilas. Dia menepikan mobilnya. Aku meraih hendel akan keluar. Tapi tiba tiba dia menarik kedua tanganku. Mengikatnya dengan ikat pinggang yang dia pakai tadi. Aku meronta dan berteriak. Dia tidak peduli. Ku jejakkan kakiku di dadanya. Dia mengaduh sebentar, tapi gerakanku kalah kuat dan kalah cepat. Selain mengikat tanganku dia mengikat tubuhku dengan seat belt. Aku teruss berteriak dan memakinya. Dia tidak perduli. Terus melajukan mobilnya.

Mobil melaju memasuki perumahan elit di kota ini. Walaupun jaraknya tak jauh dari rumahku, namun tempat ini begitu elit. Jalan masuknya saja ada di tengah kota. Bangunan bangunan indah berjajar di depanku. Rumah yang mirip tumpukan cake ulang tahun sangking indahnya. Aku diam setelah capek berteriak teriak. Hanya mengamati sekitar.

Mobil mengklakson panjang di sebuah gerbang hitam tinggi. Kemudian gerbang terbuka. Riyan mengendarai mobilnya masuk kedalam.

'Apa ini rumahnya?' Batinku.

Mobil melintasi pekarangan besar rumah cat krem berlantai dua. Riyan terus melajukan mobilnya masuk garasi. Seseorang sudah membukakan pintu garasi untuknya.

Dia menghentikan mobilnya dan keluar. Aku kembali menjerit sekuat kuatnya. Meminta tolong pada siapapun disitu. Aku berharap orang di depan garasi masih ada. Dia memang masih ada, tapi cuma berdiri mematung. Aku semakin keras meminta tolong padanya. Tapi dia masih santai melihat.

"Sekarang nyulik anak orang Mas?" tanyanya santai pada Riyan.

"Bukan anak orang, anak kucing!" jawab Riyan ketus. Aku bengong. Orang itu sama sekali tidak panik aku terikat dan di seret masuk. Dia bahkan menutup garasi kembali dengan santainya.

Aku meronta, sekuat tenaga aku tak mau diseret. Diam di tempat sebisaku. Riyan cukup kuwalahan, tapi dia tak kalah akal. Dia menggotong tubuhku yang bisa dikatakan ramping olehnya. Aku terus berteriak, memaki, dan meminta tolong. Tapi kami terus masuk kedalam rumah.

"Buka pintunya!!" perintahnya pada asisten rumah tangga yang menonton adegan gendong menggendong kami. Dia pun patuh membuka pintu. Sebuah kamar luas bernuansa abu abu tua dan silver menghampar di depanku. Riyan meletakkanku ketempat tidur dan pergi mengunci kamar itu dari luar. Aku mengamati sekeliling. Ada foto Riyan di depan sana dengan nuansa mono crom. Dia bertelanjang dada dan mengapit sebuah gitar listrik. Ada beberapa gitar listrik di pojok kamar. Selain sofa malas dan meja belajar mewah lengkap dengan laptop. Disamping tempat tidur ada bingkai foto yang terpasang. Aku berdiri untuk melihat foto siapa yang terpasang. Ternyata salah satu foto kami saat sedang selfie.

Terpopuler

Comments

MAY.s

MAY.s

Wow, apakah Ryan agak psycho? 🧐

2023-03-08

1

MAY.s

MAY.s

Wauw😮aku kaget, tapi aku setuju. Orang kayak Ryan, harusnya bales kayak gitu. Hahaha...

2023-03-08

1

lihat semua
Episodes
1 part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 part 7
8 part 8
9 part 9
10 part 10
11 part 11
12 part 12
13 part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 part 17
18 part 18
19 part 19
20 part 20
21 part 21
22 part 22
23 part 23
24 part 24
25 part 25
26 part 26
27 part 27
28 part 28
29 part 29
30 part 30
31 part 31
32 part 32
33 part 33
34 part 34
35 part 35
36 part 36
37 part 37
38 part 38
39 part 39
40 part 40
41 part 41
42 part 42
43 part 43
44 part 44
45 part 45
46 part 46
47 part 47
48 part 48
49 part 49
50 part 50
51 part 51
52 part 52
53 part 53
54 part 54
55 part 55
56 part 56
57 part 57
58 part 58
59 part 59
60 part 60
61 part 61
62 part 62
63 part 63
64 part 64
65 part 65
66 part 66
67 part 67
68 part 68
69 part 69
70 part 70
71 part 71
72 part 72
73 part 73
74 part 74
75 part 75
76 part 76
77 part 77
78 part 78
79 part 79
80 part 80
81 part 81
82 part 82
83 part 83
84 part 84
85 part 85
86 part 86
87 part 87
88 part 88
89 part 89
90 part 90
91 part 91
92 part 92
93 part 93
94 part 94
95 part 95
96 part 96
97 part 97
98 part 98
99 part 99
100 part 100
101 part 101
102 part 102
103 part 103
104 part 104
105 part 105
106 part 106
107 part 107
108 part 108
109 part 109
110 part 110
111 part 111
112 part 112
113 part 113
114 part 114
115 part 115
116 part 116
117 part 117
118 part 118
119 part 119
120 Ucapan terimakasih
121 Raden
122 Berita gembira
123 gadis bermata coklat
124 Gadis yang mudah diajak 'berteman'
125 promo novel baru
126 Aku melepasmu
127 Gadis cantik yang cuwek
128 Ciumannya yang handal
129 Promo novel baru
Episodes

Updated 129 Episodes

1
part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
part 7
8
part 8
9
part 9
10
part 10
11
part 11
12
part 12
13
part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
part 17
18
part 18
19
part 19
20
part 20
21
part 21
22
part 22
23
part 23
24
part 24
25
part 25
26
part 26
27
part 27
28
part 28
29
part 29
30
part 30
31
part 31
32
part 32
33
part 33
34
part 34
35
part 35
36
part 36
37
part 37
38
part 38
39
part 39
40
part 40
41
part 41
42
part 42
43
part 43
44
part 44
45
part 45
46
part 46
47
part 47
48
part 48
49
part 49
50
part 50
51
part 51
52
part 52
53
part 53
54
part 54
55
part 55
56
part 56
57
part 57
58
part 58
59
part 59
60
part 60
61
part 61
62
part 62
63
part 63
64
part 64
65
part 65
66
part 66
67
part 67
68
part 68
69
part 69
70
part 70
71
part 71
72
part 72
73
part 73
74
part 74
75
part 75
76
part 76
77
part 77
78
part 78
79
part 79
80
part 80
81
part 81
82
part 82
83
part 83
84
part 84
85
part 85
86
part 86
87
part 87
88
part 88
89
part 89
90
part 90
91
part 91
92
part 92
93
part 93
94
part 94
95
part 95
96
part 96
97
part 97
98
part 98
99
part 99
100
part 100
101
part 101
102
part 102
103
part 103
104
part 104
105
part 105
106
part 106
107
part 107
108
part 108
109
part 109
110
part 110
111
part 111
112
part 112
113
part 113
114
part 114
115
part 115
116
part 116
117
part 117
118
part 118
119
part 119
120
Ucapan terimakasih
121
Raden
122
Berita gembira
123
gadis bermata coklat
124
Gadis yang mudah diajak 'berteman'
125
promo novel baru
126
Aku melepasmu
127
Gadis cantik yang cuwek
128
Ciumannya yang handal
129
Promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!