part 8

Ujian semester menanti dua minggu lagi. Aku fokus belajar. Mendapatkan nilai terbaik sekelas adalah targetku. Aku gak suka saingan, tapi kalau harus saingan aku harus menang. Ahh dasar egois. Aku adalah tipe penghapal dengan menulis. jadi semua yang ingin kuhapal ditulis dulu dalam kertas dan aku akan ingat dengan mudah apa yang sudah kutulis. Dulu tulisan tangan ini yang biasanya diambil Riyan untuk dijadikan contekan saat kami SMP, karena jarang sekali aku dan Riyan dapat tempat strategis untuk bisa saling contek. Halah..... Riyan lagi Riyan lagi. Fokus!!!!

Belajar dan belajar

Hanya belajar

Lupakan yang lain

Lupakan.... lupakan. Tanpa sadar aku justru meraih hp. Mencari kontaknya dan mendengarkan rekaman suara yang dia kirimkan dulu. Dia cover lagu Peterpan dengan Chrisye

Bila rindu ini

Masih milikmu

Kuhadirkan sebuah

Tanya untukmu

Harus berapa lama

Aku menunggumu

Aku menunggumu

Sial. Airmata medesak keluar tanpa izin. Aku menutup buku yang sedang ku pelajari. Merebahkan diri di kasur. Menenggelamkan mukaku di bantal. Untung saat itu di kamarku gak ada orang. Kakakku, orang yang sekamar denganku sibuk makan di ruang keluarga. Lagi asyik cerita entah apa dengan kedua orang tuaku.

Kakak Pertamaku juga akan menikah dalam waktu dekat. Kemarin sudah ada lamaran dari pihak laki laki. Jadi aku semakin merasa sepi. Orang tua ku sibuk mempersiapkan mantu mereka yang pertama.

Lagu cover Riyan masih mengalun. Kuulang ulang sampai aku puas. Suaranya indah walau hanya bermodal gitar akustik. Aku meraih pena. Kucoretkan sebuah puisi kecil dalam diaryku yang selalu menemaniku sejak aku SMP.

'Rasanya jatuh dalam pesonamu adalah bahagia

Namun kau hadirkan duka yang menyayat dada

Mimpiku tetap mimpi belaka

Bergelung rindu tanpa ada nyata'

tulisku dalam diary warna pink itu. Kemudian kututup. Aku masukkan kedalam laci bawah meja belajar Bercampur dengan barang barang receh yang dibuang sayang.

Bangun!!! Bangun!!! Aku menyemangati diriku sendiri. Bahkan hidupmu baik baik saja tanpa dia. Selamanya akan baik baik saja....

***

Aku melangkah lega. Hari ini hari terakhir semesteran. Langkah kakiku sedikit ringan. Berjalan keluar gerbang menunggu angkot. Aku melihat Riyan di sebrang jalan. Pandangan kami bertemu. Aku segera mengalihkan pandangan. Duduk dengan rapi di trotoar jalan dan mengeluarkan novel yang tak ku baca seminggu ini karena ujian. Dia terus mengamatiku. Aku sesekali melirik kearahnya. Dia masih melihatku dengan pandangan yang sulit diartikan. Aku agak risih juga lama lama. Dia seperti memakanku dengan pandangannya.

Dia turun dari motor. Berdiri untuk menyebrang jalan. Tiba tiba kak Dena datang, melambaikan tangannya kearah Riyan. Mereka saling melambai sebelum Riyan kembali kemotornya. Gak jadi menyebrang. Kak Dena duduk dengan nyaman sambil memeluk pinggang Riyan sebelum mereka melesat menjauh. Huft..... sakit. Aku masih sakit juga melihat hal seperti itu

Liburan semester tiba. Aku menghabiskan liburan dirumah. Tentu saja dengan selingan novel tak ketinggalan. Aku sedang tergila gila dengan novel detektif milik S Mara GD novel bercerita tentang Kapten Kosasih dan temannya Gozali yang penuh teka teki mengungkap pembunuhan. Menurutku susah membuat novel detektif. Satu kesalahan saja maka fatal. Karena mereka pembaca novel detektif dituntut teliti. Sedikit saja penulis salah, maka akan sangat terlihat dan pastinya sedikit memalukan. Aku juga jadi sedikit mengidolakan sosok polisi. Apa benar polisi sekeren itu saat mereka bertugas? Kalau benar pasti seru sekali kalau aku bisa dekat dengan polisi, kemudian diceritakan tugas tugasnya... hihihihi mirip novel dalam bentuk audio.

Pesan masuk di hapeku. Dari Tika yang mengajak keluar sebentar. Lumayan daripada gabut. Aku minta izin pada ibu untuk keluar sebentar sama Tika.

Tika memintaku datang ke pusat perbelanjaan kecil dekat rumah. Aku kayuh sepeda onthelku yang lama tak kugunakan. Sepeda hadiah juara satu saat aku kelas dua SMP dari orang tuaku juga kakak pertamaku yang sudah kerja. Sepeda kesayangan dengan keranjang biru di depan. Sejak SMK aku sering menumpang angkot. Jarak sekolahku dan rumah lumayan jauh. Bisa setengah jam lebih kalau naik sepeda.

Tika duduk diteras food cort sambil meminum teh botol. Aku menghampirinya dengan ceria.

"Hai Tika...Udah lama nunggu?" sapaku sambil senyum.

"Eh, udah datang Put, naik apa?" tanyanya. Aku melihat sedikit kegugupan di matanya.

Dari dalam kulihat Riyan dan temannya. Senyum di wajahku menghilang berganti kerutan kening. Aku melihat Tika minta kejelasan. Dia duduk dengan gelisah.

"Maaf Put, dia maksa minta ketemu kamu," kata Tika gugup. Riyan dengan cepat menarik tanganku. Menyeretku menjauh dari Tika dan temannya. Dia menuju parkiran. Menyerahkan helem yang biasa kupakai.

"Naik, kita harus bicara!" perintahnya. Aku mematung di tempat.

"Jangan mempersulit. Aku sudah memilih jalan yang paling mudah. Kalau kau mau, aku ambil jalan yang sulit! Oke," ancamnya. Aku tahu ancamannya itu serius. Dia akan nekat menemuiku lain waktu sampai aku mau ketemu. Aku menghela nafas kasar. Memakai helem terburu buru dan duduk di boncengan dengan kasar.

Motor awalnya melaju sedang. Ia menoleh ke belakang melihatku. Aku memasang wajah marah.

"Gak pegangan?" tanyanya. Aku melipat tanganku didada sambil geleng geleng kuat. Tiba tiba ia menambah kecepatan cenderung ugal ugalan. Aku ketakutan mencari pegangan. Mencari besi pegangan dibelakang. Sial aku lupa ini motor sport tanpa besi di belakang tempat duduk pembonceng. Aku bingung mencari pegangan. Sedangkan dia semakin ugal ugalan. Beberapa kali aku meliuk diatas boncengan sangking kencangnya dia berkendara. Aku takut.

Akhirnya dengan sangat terpaksa kupeluk pinggangnya seperti biasa. Aku tahu dia tertawa dari gerakan perut dan punggungnya yang terguncang. Kurang ajar! Ini maksud dia berkendara ugal ugalan. Aku mengetatkan pelukanku seerat mungkin. Berharap dia kesakitan atau kehabisan nafas sekalian. Rasakan!! Gak semua pelukan itu enak. Resakan pelukan mautku.

Kami tiba di studio milik Simpel. Dia turun dari motor sedikit ngos ngosan. Haaahhh sepertinya pelukan mautku berhasil membuat dia kesulitan bernafas hahahaha..... Ada Andi dan Renan disana. Riyan menarik tanganku paksa untuk masuk.

"Wessss kita harus tau diri Re, ada yang mau ngontrak studio berdua lagi. Yok cabut cari es cincau," kata Andi sambil senyum senyum. Mereka bangkit dan Renan sempat melambaikan tangan kearahku sambil mengerling. Aku cuma membalasnya dengan senyuman kaku. Sebelum pergi Andi memegang lengan Riyan.

"Jangan membuat keributan yang memancing Mama untuk melihat. Dia ada dirumah," pesan Andi pada Riyan. Riyan mengangguk tanpa menjawab.

"Jangan berbuat hal hal mesum juga karena aku juga mau," Re ikut berkomentar. Riyan mau memukulnya, tapi Re langsung menjauh keluar dari studio sambil tertawa. Aku duduk masih dengan muka cemberut. Kami saling pandang untuk beberapa saat.

Terpopuler

Comments

nurlis yati

nurlis yati

lanjuut

2023-01-07

1

lihat semua
Episodes
1 part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 part 7
8 part 8
9 part 9
10 part 10
11 part 11
12 part 12
13 part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 part 17
18 part 18
19 part 19
20 part 20
21 part 21
22 part 22
23 part 23
24 part 24
25 part 25
26 part 26
27 part 27
28 part 28
29 part 29
30 part 30
31 part 31
32 part 32
33 part 33
34 part 34
35 part 35
36 part 36
37 part 37
38 part 38
39 part 39
40 part 40
41 part 41
42 part 42
43 part 43
44 part 44
45 part 45
46 part 46
47 part 47
48 part 48
49 part 49
50 part 50
51 part 51
52 part 52
53 part 53
54 part 54
55 part 55
56 part 56
57 part 57
58 part 58
59 part 59
60 part 60
61 part 61
62 part 62
63 part 63
64 part 64
65 part 65
66 part 66
67 part 67
68 part 68
69 part 69
70 part 70
71 part 71
72 part 72
73 part 73
74 part 74
75 part 75
76 part 76
77 part 77
78 part 78
79 part 79
80 part 80
81 part 81
82 part 82
83 part 83
84 part 84
85 part 85
86 part 86
87 part 87
88 part 88
89 part 89
90 part 90
91 part 91
92 part 92
93 part 93
94 part 94
95 part 95
96 part 96
97 part 97
98 part 98
99 part 99
100 part 100
101 part 101
102 part 102
103 part 103
104 part 104
105 part 105
106 part 106
107 part 107
108 part 108
109 part 109
110 part 110
111 part 111
112 part 112
113 part 113
114 part 114
115 part 115
116 part 116
117 part 117
118 part 118
119 part 119
120 Ucapan terimakasih
121 Raden
122 Berita gembira
123 gadis bermata coklat
124 Gadis yang mudah diajak 'berteman'
125 promo novel baru
126 Aku melepasmu
127 Gadis cantik yang cuwek
128 Ciumannya yang handal
129 Promo novel baru
Episodes

Updated 129 Episodes

1
part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
part 7
8
part 8
9
part 9
10
part 10
11
part 11
12
part 12
13
part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
part 17
18
part 18
19
part 19
20
part 20
21
part 21
22
part 22
23
part 23
24
part 24
25
part 25
26
part 26
27
part 27
28
part 28
29
part 29
30
part 30
31
part 31
32
part 32
33
part 33
34
part 34
35
part 35
36
part 36
37
part 37
38
part 38
39
part 39
40
part 40
41
part 41
42
part 42
43
part 43
44
part 44
45
part 45
46
part 46
47
part 47
48
part 48
49
part 49
50
part 50
51
part 51
52
part 52
53
part 53
54
part 54
55
part 55
56
part 56
57
part 57
58
part 58
59
part 59
60
part 60
61
part 61
62
part 62
63
part 63
64
part 64
65
part 65
66
part 66
67
part 67
68
part 68
69
part 69
70
part 70
71
part 71
72
part 72
73
part 73
74
part 74
75
part 75
76
part 76
77
part 77
78
part 78
79
part 79
80
part 80
81
part 81
82
part 82
83
part 83
84
part 84
85
part 85
86
part 86
87
part 87
88
part 88
89
part 89
90
part 90
91
part 91
92
part 92
93
part 93
94
part 94
95
part 95
96
part 96
97
part 97
98
part 98
99
part 99
100
part 100
101
part 101
102
part 102
103
part 103
104
part 104
105
part 105
106
part 106
107
part 107
108
part 108
109
part 109
110
part 110
111
part 111
112
part 112
113
part 113
114
part 114
115
part 115
116
part 116
117
part 117
118
part 118
119
part 119
120
Ucapan terimakasih
121
Raden
122
Berita gembira
123
gadis bermata coklat
124
Gadis yang mudah diajak 'berteman'
125
promo novel baru
126
Aku melepasmu
127
Gadis cantik yang cuwek
128
Ciumannya yang handal
129
Promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!