part 13

Tanganku perih. Ternyata berdarah karena gesekan dari sabuk Riyan. Saat itu pintu terbuka. Riyan kembali menguncinya dan memasukkannya dalam celana. Dia membawa obat merah, handuk dan baskom.

"Lepaskan aku!!! Lepaskan aku bodoh!!! Ini penculikan. Aku bisa laporin kamu. Kamu penjahat!!!" kataku. Dia duduk diam mendengarkan aku yang berteriak teriak sampai aku capek sendiri.

Akhirnya aku diam dan menangis. Dia mendekat dengan baskom dan obat merah. Melepaskan ikatan di tanganku. Aku menamparnya cukup keras. Dia diam saja di depanku. Menerima tamparanku begitu saja. Mengambil tanganku yang terluka dan membersihkannya dengan handuk basah yang dia bawa. Aku menarik tanganku. Gak sudi di sentuhnya. Dia kembali mengambil tanganku dengan lembut. Aku menariknya lagi dan mau menamparnya lagi.

Kali ini dia menangkis tamparanku. Dan melempar handuk basah itu tepat ke mukaku.

"Terserah!!! Obati sendiri lukamu. Kalau kamu masih mau teriak teriak sepuasmu. Tak ada yang mendengar teriakanmu disini. Mau laporkan cepat laporkan!! Kita lihat laporanmu akan terproses atau tidak. Itu kalau kau bisa keluar dari sini hidup hidup dengan se izinku!" teriaknya tepat di depan mukaku. Kata katanya menakutkan. Aku tahu aku terancam disini. Dia itu kan beneran penjahat. Aku diam. Dia kembali mengobati tanganku yang ternyata terluka cukup dalam. Tertancap gespernya yang lumayan runcing. Untung punggung tangan, bukan sebaliknya yang artinya tepat di urat nadi.

Dia mengobatinya cukup lembut. Saat obat merah di teteskan aku mengaduh.

"Tahan sebentar, maaf menyakitimu," katanya sangat lembut. Lukaku di tutup kassa dan plester. Sekarang baru terasa cenut cenutnya. Tadi waktu aku teriak teriak malah tidak terasa apa apa.

Ia mengambil minum di kulkas kecil yang ada di pojok kamar. Ada macam macam minuman botol yang asing bagiku. Dia mengambil air putih botol dan menyerahkannya padaku.

Aku meminumnya. Dia duduk di sampingku. Mengelus kepalaku dengan sayang. Aku menangkisnya.

"Aku jijik sama kamu!! Aku mau pulang. Antar aku pulang dan jangan datang lagi. Aku gak mau lihat wajah kamu!!" kataku dengan nada tinggi marah.

"Bukankah kau sudah membalasnya? Mencium Re di depan mataku sendiri. Kalau begitu kau sama menjijikkan dari aku!!!" katanya tak kalah sengit.

"Aku tidak semenjijikkan kamu. Aku hanya membalas apa yang aku lihat. Kau lebih menjijikan dari itu. Kau mencium, tidur, entah apa lagi, entah dengan siapa saja!!" kataku gak mau kalah.

"Kau cemburu? Kau juga mau aku cium dan aku tiduri!! Kau tidak keberatan Sayang? Karena aku sama sekali tak keberatan!! Bahkan jika harus menyekapmu disini seumur hidup. Aku tidak keberatan. Kau mau?" katanya penuh nada ancaman. Matanya berubah mengerikan. Aku takut. Aku menggelengkan kepala. Aku diam tanganku sudah berkeringat.

Dia bercerita kalau wanita itu teman duetnya saja. Karena cap play boy pada dirinya, banyak wanita wanita yang lebih terbuka bahkan kontak fisik seperti itu. Dia minta maaf karena aku melihatnya. Aku hanya senyum kecut menanggapi.

Dia ganti bertanya kenapa aku kencan dengan Re. Aku menjelaskan kalau aku hanya berburu novel di loakan. Lupa waktu dan Re mengajakku ketempat acara.

"Tau tau disana ada play boy ditempeli Wewe," kataku mengakhiri kisah dengan sebal. Dia tersenyum

"Iya yang cantik cuma kamu. Yang lain Wewe," katanya santai sambil merengkuhku dalam pelukannya. Kami setengah berbaring di ranjang dengan aku berada dipelukannya.

Aku bertanya apa ini rumahnya. Kenapa menyeramkan sekali sejak tadi aku berteriak tak ada yang datang menolong. Dia bilang para pekerja lebih takut dengan ayahnya dan di pecat dari pada menolong gadis yang entah dibawa dari mana.

"Kau sering membawa gadis kesini? Kemudian kau tiduri di sini?" tanyaku melepaskan pelukannya dan duduk tegak. Rasanya pingin mencakar mukanya.

"Kamu lucu kalau sedang cemburu," jawabnya sambil tersenyum.

"Aku serius!! Jadi jawab!!" kataku kembali ketus. Tiba tiba dia menyergap tubuhku. Membantingku di kasur. Aku tertindih dibawah tubuhnya. Aku meronta tapi tak bisa lepas. Kakinya menindih pahaku dan mengunci kakiku dengan sempurna. Tangannya memegangi kedua tanganku diatas kepalaku.

"Dari tadi kau bicara tidur tidur, kau ingin ditiduri disini hemmm.... kau ingin merasakannya?" tanyanya sambil terus maju di depan wajahku. Aku panik dan memalingkan wajahku. Dia mengejar bibirku dan menciumku dengan paksa. Lidahnya menerobos masuk membuatku...... entahlah..... aku sulit mengartikannya...... ciumannya sama dengan yang dulu di studio. tapi yang ini lebih.... lebih meminta ditanggapi.

Tiba tiba suara ketukan terdengar.

"Yan, Mami ganggu gak? Kata satpam kamu bawa cewek masuk? Semua baik baik saja?" tanya seorang wanita di balik pintu.

"Mami ganggu Mii. Dia cuma temanku," jawabnya masih menindihku. Tak ada suara lagi. Dia berguling disampingku.

"Maaf, aku gak bisa nahan diri. Apalagi di kamar seperti ini. Ayo turun. Aku antar pulang. Oh iya sebagai informasi tambahan aku gak pernah ngajak cewek cewek itu kesini. Apa aku mengajak cewek lain saat fotomu terpasang disini?" katanya sambil menunjuk bingkai kecil tempat foto kami. Masuk akal. Menurutku masuk akal sekali alasannya. Entah kalau aku yang mudah dibodohi.

Aku ngobrol basa basi dengan Mami. Bukan mirip mucikari di tv yang biasanya wanita gendut dengan rambut ikal. Dia wanita setengah baya lansing dengan rambut lurus coklat terawat. Dia seperti tak ingin mengenalku lebih dalam, jadi aku permisi dengan mudah. Tidak seperti orang tua yang ingin mengenal teman anaknya lebih lanjut. Apalagi yang habis dibawa kekamar dengan teriak teriak. Tapi sebelum pergi dia berkata pada Riyan.

"Kau hebat juga Yan, bisa tahan disamping perawan," sambil tertawa. Riyan mengacungkan jari tengahnya. Si mami bukan marah, tapi tertawa. Keluarga yang....... aneh. Aku terheran heran sambil mengikuti Riyan kembali ke garasi.

Dimobil aku menyuruhnya untuk berhenti menjadi anak buah Mami. Laporkan saja Mami ke kantor polisi. Bilang kalau dia dipaksa. Beres....

"Lalu aku akan membiarkan satu satunya orang yang peduli denganku di penjara? Lagi pula aku juga pelaku. Kalau mami tertangkap, aku juga di penjara. Hukum akan berlaku seperti biasa karena aku juga sudah 18 tahun keatas. Yang artinya aku melakukan apapun dengan sadar," katanya tetap mengelak berhenti.

"Kita baru naik kelas dua Yan. Masih anak anak," sanggaku.

"Kau lupa aku tiga tahun lebih tua dari pada kamu?" sanggahnya juga. Benar juga. Umurnya kini sudah 17 tahun lebih. Aku diam. Sebenarnya mungkin bukan karena dia gak bisa lepas. Menurutku dia gak mau lepas. Dia terlanjur nyaman dengan lingkaran pergaulan seperti itu.

"Mobil baru?" tanyaku mengalihkan topik setelah lama hening. Pertengakaran tentang berhenti dan tidak selalu berakhir keras kepala.

"Baguskan. Salah satu fasilitas menjadi anak Mami yang paling rajin," katanya sombong. Aku hanya mencibir.

Terpopuler

Comments

MAY.s

MAY.s

Ya ampun... no komen dah🤐

2023-03-08

1

lihat semua
Episodes
1 part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 part 7
8 part 8
9 part 9
10 part 10
11 part 11
12 part 12
13 part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 part 17
18 part 18
19 part 19
20 part 20
21 part 21
22 part 22
23 part 23
24 part 24
25 part 25
26 part 26
27 part 27
28 part 28
29 part 29
30 part 30
31 part 31
32 part 32
33 part 33
34 part 34
35 part 35
36 part 36
37 part 37
38 part 38
39 part 39
40 part 40
41 part 41
42 part 42
43 part 43
44 part 44
45 part 45
46 part 46
47 part 47
48 part 48
49 part 49
50 part 50
51 part 51
52 part 52
53 part 53
54 part 54
55 part 55
56 part 56
57 part 57
58 part 58
59 part 59
60 part 60
61 part 61
62 part 62
63 part 63
64 part 64
65 part 65
66 part 66
67 part 67
68 part 68
69 part 69
70 part 70
71 part 71
72 part 72
73 part 73
74 part 74
75 part 75
76 part 76
77 part 77
78 part 78
79 part 79
80 part 80
81 part 81
82 part 82
83 part 83
84 part 84
85 part 85
86 part 86
87 part 87
88 part 88
89 part 89
90 part 90
91 part 91
92 part 92
93 part 93
94 part 94
95 part 95
96 part 96
97 part 97
98 part 98
99 part 99
100 part 100
101 part 101
102 part 102
103 part 103
104 part 104
105 part 105
106 part 106
107 part 107
108 part 108
109 part 109
110 part 110
111 part 111
112 part 112
113 part 113
114 part 114
115 part 115
116 part 116
117 part 117
118 part 118
119 part 119
120 Ucapan terimakasih
121 Raden
122 Berita gembira
123 gadis bermata coklat
124 Gadis yang mudah diajak 'berteman'
125 promo novel baru
126 Aku melepasmu
127 Gadis cantik yang cuwek
128 Ciumannya yang handal
129 Promo novel baru
Episodes

Updated 129 Episodes

1
part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
part 7
8
part 8
9
part 9
10
part 10
11
part 11
12
part 12
13
part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
part 17
18
part 18
19
part 19
20
part 20
21
part 21
22
part 22
23
part 23
24
part 24
25
part 25
26
part 26
27
part 27
28
part 28
29
part 29
30
part 30
31
part 31
32
part 32
33
part 33
34
part 34
35
part 35
36
part 36
37
part 37
38
part 38
39
part 39
40
part 40
41
part 41
42
part 42
43
part 43
44
part 44
45
part 45
46
part 46
47
part 47
48
part 48
49
part 49
50
part 50
51
part 51
52
part 52
53
part 53
54
part 54
55
part 55
56
part 56
57
part 57
58
part 58
59
part 59
60
part 60
61
part 61
62
part 62
63
part 63
64
part 64
65
part 65
66
part 66
67
part 67
68
part 68
69
part 69
70
part 70
71
part 71
72
part 72
73
part 73
74
part 74
75
part 75
76
part 76
77
part 77
78
part 78
79
part 79
80
part 80
81
part 81
82
part 82
83
part 83
84
part 84
85
part 85
86
part 86
87
part 87
88
part 88
89
part 89
90
part 90
91
part 91
92
part 92
93
part 93
94
part 94
95
part 95
96
part 96
97
part 97
98
part 98
99
part 99
100
part 100
101
part 101
102
part 102
103
part 103
104
part 104
105
part 105
106
part 106
107
part 107
108
part 108
109
part 109
110
part 110
111
part 111
112
part 112
113
part 113
114
part 114
115
part 115
116
part 116
117
part 117
118
part 118
119
part 119
120
Ucapan terimakasih
121
Raden
122
Berita gembira
123
gadis bermata coklat
124
Gadis yang mudah diajak 'berteman'
125
promo novel baru
126
Aku melepasmu
127
Gadis cantik yang cuwek
128
Ciumannya yang handal
129
Promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!