part 2

Motor melaju sedang. Memecah keramaian anak anak seusia kami pulang. Dia sedikit berteriak agar suaranya terdengar olehku. Suaranya terbawa angin hingga samar terdengar ditelingaku.

"Majukan dudukmu! Kalau gini kita mirip orang cerewet dan orang tuli lagi ngobrol!" teriaknya diantara riuh jalan raya siang itu. Aku tertawa kemudian memajukan dudukku. Tiba tiba Dia menarik tanganku. Melingkarkan tanganku dipinggangnya.

"Pegangan! Nanti jatuh!" perintahnya lagi. Tanganku erat memeluk pinggangnya. Detak jantungku berubah irama seolah mendobrak dadaku. Aroma parfumnya masih sama. Menguar memenuhi hidungku. Aroma segar dan maskulin. Astaga.... kenapa rasanya malu, senang, deg degan jadi satu. Aku ini kenapa yaa.. cuma dibonceng, tapi uforia di dadaku mirip mau lomba dikirim sekolah.... hahaha.... bodoh.

Siksaan terhadap jantungku belum berhenti. Di lampu merah ia meletakkan tangannya agak kebelakang. Otomatis mengenai pahaku yang setengah terbuka karena memakai rok. Geli... saat tangannya separuh mengenai kulit pahaku. Aku ingin menepisnya, tapi juga tertantang untuk menikmatinya. Semakin kencang jantungku berdetak.

"Kamu lapar?" tanyanya sambil menoleh kebelakang. Jarak wajah kami begitu dekat. Nafasnya bau wangi khas permen mint. Sepertinya Dia baru saja mengunyah permen. Aku gugup. Mau berkata tapi kelu. Bibirku bergetar, namun tak ada yang diucapkan. Dia tampan sekali kalau dari dekat begini. Wajahnya bersih, bibirnya indah, matanya yang jernih mengerjab seolah gerakan lambat dimataku. Juga lengkap dengan hidung runcing yang mancungnya kelewatan.

Dia tersenyum. Aku yakin kegugupanku terbaca olehnya. Aku mematung diam.

"Kita makan dulu yaa," katanya dengan tatapan intens. Jantungku.... jantungku masih amankah dia? Semoga belum melompat keluar dari tempatnya. Tin tin...... tin tiiiiinnn klakson dibelakang mengejutkan kami. Dia segera melajukan motornya. Motor yang kami tumpangi berhenti di sebuah tongkrongan gaul anak muda. Aku belum pernah datang ketempat ini. Selain karena cupu, juga ini tongkrongan untuk anak berkantong tebal. Uang saku yg cukup untuk beli soto dan es teh di kantin tak akan sanggup. Tongkrongan itu cukup ramai dengan siswa siswi modis yang bergerombol. Hp, tas, sepatu yang mereka kenakan bukan barang embyeh embyeh umumnya kebanyakan siswa SMA. Aku jadi minder minder gimana. Aku mengikuti Riyan yang berjalan santai dan duduk di sebuah kursi. Menuliskan menu yang sebelumnya ditanyakan padaku. Aku ngikut saja menu dia.

Dia memutar mutar kunci motornya sambil memandangku. Aku jadi salah tingkah sendiri.

"Apa?" tanyaku saat tidak nyaman dengan tatapannya.

"Kamu cantik. Masih cantik seperti yang dulu," katanya gombal akut.

"Cih, bicaramu membuatku mual," jawabku mengejek. Dia tertawa. Dua orang cewek menyapanya dengan ramah. Dua orang cewek dengan rok mini dan rambut lurus terawat yang tergerai. Dari seragam yang mereka kenakan Aku tahu mereka dari SMA swasta favorit dikota ini.

"Lagi sama siapa Yan?" tanya seorang cewek sambil menatapku dari atas kebawah.

"Gebetan baru," jawab Riyan santai.

"Seleramu berubah," katanya dengan tatapan sinis kearahku. Riyan tertawa.

"Pergilah, jangan ganggu kami atau kulaporkan sama mami," kata Riyan mengusir mereka. Merekapun pergi.

"Kamu anak mami yaa?" tanyaku saat dua cewek tadi pergi.

"Mamiku bukan sembarang mami. Dia galak dan suka menggigit," kata Riyan bercanda.

"Ihhh gak boleh gitu sama orang tua. Dosa," kataku mengingatkan. Dia tertawa.

"Dua cewek tadi temanmu?" tanyaku. Dia mengangguk.

"Bisa dibilang teman," jawab Riyan ambigu.

"Kamu cukup terkenal rupanya. Aku kira hanya terkenal di SMP kita aja," kataku.

"Kamu itu terlalu sibuk belajar sampai kurang gaul. Tapi gak papa. Harus ada anak pintar disekolah. Apa lagi anak pintar yang seperti kamu. Agar yang lain tidak capek capek belajar," katanya. Kali ini Aku yang tertawa.

Pesanan kami datang. Spagheti dengan keju bertumpuk tinggi diatasnya. Masih hangat mengepulkan asap. Juga dua gelas es yang berembun. Sepertinya enak. Kami makan dalam diam.

Dia menjelaskan PR Bahasa Inggrisnya. Rupanya hanya cerita tentang pengalaman lucu. Tidak sulit sebenarnya hanya membuat karangan kemudian di translate dalam Bahasa Inggris. Mudah sebenarnya, dikerjakan sendiri juga bisa. Mungkin Dia terlalu malas mengerjakannya.

"Tugasnya di kumpulkan minggu depan, jadi besok Senin tak ambil yaa. Nanti tak jemput lagi kaya sekarang, oke?" jelasnya dengan senyum manis.

"Gak usah jemput, aku bantuin ambil hari Senin. Nanti aku pulang sendiri," elakku. Bisa gak aman jantungku kalau berdekatan dengan dia lagi.

"Gak papa aku jemput kamukan buat tanda terimakasih," paksanya.

"Tanda terimakasihnya cukup ini aja dan nganterin aku pulang nanti," kataku sambil mengangkat segelas es bertabur cho cho chips yang sudah habis setengahnya.

"Kalau gitu aku maksa! Kalau kamu gak mau dijemput besok Senin, aku mau jemput kamu besok, sampai Senin depan," katanya setengah merajuk mirip anak kecil. Sayangnya kadar ganteng diwajahnya justru bertambah.

"Kamu mau aku dimarahin pacarmu? Dikira aku ngerebut Kamu dari dia nanti. Masak kamu gak jemput pacarmu malah jemputin aku," kataku.

"Pacar yang mana?" tanyanya santai sambil mengendikan bahu.

"Kepalamu habis kejedot? Sampai lupa pacar sendiri?" tanyaku sambil meringis.

"Siapa?" tanyanya balik seolah benar benar tak mengerti.

"Ya si Voni!!" kataku gamblan menyebut pacar yang dia gandeng kesana kesini waktu SMP. Cewek yang beberapa kali membuatku iri karena terus menempel padanya mirip premen karet.

"Udah putus. Aku putusin waktu kita lulus," katanya santai seolah sedang membicarakan harga krupuk di kantin.

"Kenapa....." tanyaku terputus.

"Aku sekarang jomblo. Nungguin kamu mau jadi pacarku," potongnya santai.

"Males!!!!" jawabku cepat sambil melengos. Padahal jantungku sudah berdesir. Dia tersenyum. Senyum tebar pesona yg paling memikat. Jujur Aku terpikat.

"Yakin??? Aku gak mau kamu jawab sekarang kok. Nanti nanti juga boleh. Yang penting Aku deket sama kamu aja dulu," katanya masih dengan senyum manis.

"Halah, uwis ayo mulih. (halah, sudah ayo pulang)," kataku beranjak. Lagi lagi agar mukaku tak terbaca ekspresinya. Aku malu dan senang luar biasa. Entah ini beneran atau bohongan, tapi ini pertama kalinya aku ditembak cowok.

Dia menarik tanganku agar kembali memeluk pinggangnya. Perjalanan berikutnya di isi dengan candaan khas anak sekolah. Tentang masa MOS nya yang tidak terlalu menyeramkan. Tentang sekolah barunya yang disiplin. Dia terus mengajakku bicara. Dia memang supel. Pembicaraan apa saja akan nyambung dan menyenangkan.

Aku memintanya berhenti di depan gang rumahku.

"Aku takut ketahuan orang rumah diantar cowok," kataku padanya. Dia oke oke saja. Menanggapi dengan santai. Kami berpisah dengan aroma parfumya menempel di kemeja sragamku dan.....pegel di pinggangku karena harus setengah jongkok setengah nemplok selama perjalanan pulang. Perasaanku berbunga bunga hanya dengan menciumi bekas parfumnya yang menempel. Aku jadi enggan mencuci baju seragamku.

Terpopuler

Comments

Astri kurniasari

Astri kurniasari

kasian mamanya rian apakah di novel ini kebuka knapa lilis bisa ninggalin suaminya...

2024-03-28

1

MAY.s

MAY.s

Kenapa di bintangin, kn jadi kepo🤔

2023-01-20

1

MAY.s

MAY.s

Hmm... Modus cowok mah sering gitu 😄

2023-01-20

1

lihat semua
Episodes
1 part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 part 7
8 part 8
9 part 9
10 part 10
11 part 11
12 part 12
13 part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 part 17
18 part 18
19 part 19
20 part 20
21 part 21
22 part 22
23 part 23
24 part 24
25 part 25
26 part 26
27 part 27
28 part 28
29 part 29
30 part 30
31 part 31
32 part 32
33 part 33
34 part 34
35 part 35
36 part 36
37 part 37
38 part 38
39 part 39
40 part 40
41 part 41
42 part 42
43 part 43
44 part 44
45 part 45
46 part 46
47 part 47
48 part 48
49 part 49
50 part 50
51 part 51
52 part 52
53 part 53
54 part 54
55 part 55
56 part 56
57 part 57
58 part 58
59 part 59
60 part 60
61 part 61
62 part 62
63 part 63
64 part 64
65 part 65
66 part 66
67 part 67
68 part 68
69 part 69
70 part 70
71 part 71
72 part 72
73 part 73
74 part 74
75 part 75
76 part 76
77 part 77
78 part 78
79 part 79
80 part 80
81 part 81
82 part 82
83 part 83
84 part 84
85 part 85
86 part 86
87 part 87
88 part 88
89 part 89
90 part 90
91 part 91
92 part 92
93 part 93
94 part 94
95 part 95
96 part 96
97 part 97
98 part 98
99 part 99
100 part 100
101 part 101
102 part 102
103 part 103
104 part 104
105 part 105
106 part 106
107 part 107
108 part 108
109 part 109
110 part 110
111 part 111
112 part 112
113 part 113
114 part 114
115 part 115
116 part 116
117 part 117
118 part 118
119 part 119
120 Ucapan terimakasih
121 Raden
122 Berita gembira
123 gadis bermata coklat
124 Gadis yang mudah diajak 'berteman'
125 promo novel baru
126 Aku melepasmu
127 Gadis cantik yang cuwek
128 Ciumannya yang handal
129 Promo novel baru
Episodes

Updated 129 Episodes

1
part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
part 7
8
part 8
9
part 9
10
part 10
11
part 11
12
part 12
13
part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
part 17
18
part 18
19
part 19
20
part 20
21
part 21
22
part 22
23
part 23
24
part 24
25
part 25
26
part 26
27
part 27
28
part 28
29
part 29
30
part 30
31
part 31
32
part 32
33
part 33
34
part 34
35
part 35
36
part 36
37
part 37
38
part 38
39
part 39
40
part 40
41
part 41
42
part 42
43
part 43
44
part 44
45
part 45
46
part 46
47
part 47
48
part 48
49
part 49
50
part 50
51
part 51
52
part 52
53
part 53
54
part 54
55
part 55
56
part 56
57
part 57
58
part 58
59
part 59
60
part 60
61
part 61
62
part 62
63
part 63
64
part 64
65
part 65
66
part 66
67
part 67
68
part 68
69
part 69
70
part 70
71
part 71
72
part 72
73
part 73
74
part 74
75
part 75
76
part 76
77
part 77
78
part 78
79
part 79
80
part 80
81
part 81
82
part 82
83
part 83
84
part 84
85
part 85
86
part 86
87
part 87
88
part 88
89
part 89
90
part 90
91
part 91
92
part 92
93
part 93
94
part 94
95
part 95
96
part 96
97
part 97
98
part 98
99
part 99
100
part 100
101
part 101
102
part 102
103
part 103
104
part 104
105
part 105
106
part 106
107
part 107
108
part 108
109
part 109
110
part 110
111
part 111
112
part 112
113
part 113
114
part 114
115
part 115
116
part 116
117
part 117
118
part 118
119
part 119
120
Ucapan terimakasih
121
Raden
122
Berita gembira
123
gadis bermata coklat
124
Gadis yang mudah diajak 'berteman'
125
promo novel baru
126
Aku melepasmu
127
Gadis cantik yang cuwek
128
Ciumannya yang handal
129
Promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!